Anda di halaman 1dari 17

TUGAS BIOLOGI

STRUKTUR DAN FUNGSI


JARINGAN TUMBUHAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:

NAMA: DINI WULAN DARI (08)

GURU PEMBIMBING

UBAIDI, S.Pd., M.Si

SMAN 7 PALEMBANG
TAHUN AJARAN
2019/2020
A. JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang selalu


menhgalami pembelahan diri secara terus menerus. Berdasarkan posisinya
dalam tubuh tumbuhann, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:

 Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta
ujung akar.
 Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya
meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku atau family
rumput-rumputan.
 Meristem llateral,, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat
ditemukannya. Contohnya adalah cambium dan cambium gabus
(felogen)

Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Meristem primer, sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel


embrionik (contoh: meristem apikal). Kegiatan jaringan meristem
primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
2. Meristem sekunder, sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang
sudah mengalami diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan
kambium gabus. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan
pertambahan besar tubuh tumbuhan.

Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang


tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium kearah
luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk
kayu. Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih
aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga
menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.

2
B. JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat
sifat jaringan dewasa antara lain:
 Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri,
 Mempunyai ukuran sel yang relatif besar dibandingkan sel-sel
meristem,
 Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan
selaput yang menempel pada dinding sel,
 Kadang-kadang selnya telah mati,
 Selnya telah mencapai penebalan dinding sesuai dengan fungsinya,
 Di antara sel-selnya dijumpai ruang antarsel.

Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain


jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan
penyokong (penguat), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan sekretoris.

a) Jaringan pelindung (epidermis)


Epidermis merupakan jaringan paling luar yang menutupi
permukaan organ tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji,
batang, dan akar. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai
pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalam. bentuk, ukuran,
dan susunan, serta fungsi sel epidermis berbedabeda pada berbagai
jenis organ tumbuhan.Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi
alat tambahan atau derivate epidermis, misalnya stoma, trikoma, sel
kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus.
1. Stoma
Stoma (stomata) adalah lubang atau celah yang terdapat pada
epidermis organ tumbuhan yang dibatasi oleh sel khusus yang
disebut sel penutup.

3
Epidermis daun

2. Trikoma
Trikoma (trikomata) berasal dari sel-sel epidermis, biasanya
berbentuk rambut. Ada juga trikomata yang berbentuk sisik atau
duri. Fungsi trikoma bagi tumbuhan adalah sebagai berikut:
 Mengurangi penguapan
 Meneruskan rangsang
 Melindungi tumbuhan dari gangguan hewan
 Membantu penyebaran biji
 Membantu penyerbukan bunga
 Menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah

3. Sel kipas
Sel kipas dapat dijumpai pada epidermis atas daun tumbuhan
suku atau family Gramineae atau Cyperaceae. Sel kipas tersusun
dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang lebih besar
dibandingkan sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas berfungsi
mengurangi penguapan dengan menggulung daun.
b) Jaringan Parenkim
Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran,
maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu
mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah

4
dewasa sehingga berperan penting dalam proses regenerasi.
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis,
serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada
parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan
mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas parenkim yang lain
adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya
membulat.
Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan
terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus.
Sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh
karena itu disebut jaringan dasar.Berdasarkan fungsinya, parenkim
dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:
1. Parenkim Asimilasi
Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun,
batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya terdapat
kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat berlangsungnya
proses fotosintesis.
2. Parenkim Penimbun
Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur
batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji.
Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa
gula, tepung, lemak atau protein.
3. Parenkim Air
Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit)
untuk menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan kaktus
dan lidah buaya.
4. Parenkim Udara
Ruang antar selnya besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat
pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan
enceng gondok

5
Jaringan parenkim

c) Jaringan Penyokong (Penguat)


Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan.
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan
menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim.
1. Kolenkim

Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang

dengan penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat

plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali

seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada

batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim

dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim.

Sel – sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim

bervariasi, ada yang pendek membulat dan ada yang memanjang

seperti serabut dengan ujung tumpul.

6
kolenkim

Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan, sel kolenkim dibedakan


atas:
1) Kolenkim angular (kolenkim sudut), merupakan jaringan kolenkim

dengan penebalan dinding sel pada bagian sudut sel;

2) Kolenkim lamelal, merupakan jaringan kolenkim yang penebalan dinding

selnya membujur;

3) Kolenkim anular, merupakan kolenkim yang penebalan dinding selnya

merata pada bagian dinding sel sehinggi berbentuk pipa.

2. Sklerenkim

Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya

mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis.

Sklerenkim tersusun atas dua kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut.

Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel pendek, sedangkan

serabut sel – selnya panjang. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim,

sedangkan serabut berasal dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di

berbagai bagian tubuh. Sel – selnya membentuk jaringan yang keras,

misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil daun. Serabut

berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim

banyak menyusun jaringan pengangkut.


7
Kolenkim dan Sklerenkim
d) Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xilem dan floem, yang
membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler). Xilem berperan mengangkut air
dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
1. Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel
yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran
pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus
berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim,
serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan
metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk
kayu pada batang. Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang
membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang,
berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas sehingga
berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak
terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa
plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya.

8
Xilem

2. Floem

Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas

beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim,

serabut, dan sklerenkim.Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang

membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri

atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan

bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.

Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam

amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

9
Floem

Tipe-tipe berkas pengankut berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas :

a. Tipe kolateral

 Kolateral terbuka, jika diantara xylem dan floem terdapat cambium

 Kolateral tertutup, jikaq antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium

b. Tipe konsentris

 Konsentris amfikibral, apabila xylem berada ditengah dan floem

mengelilingi xylem

 Konsentris amfivasal, apabila floem ada ditengah dan xylem

mengelilingi floem

c. Tipe radial, xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran

e) Jaringan sekretori

Disebut juga kelenjar internal karena senywa yang dihasilkan tidak keluar dari

tubuh. Penyusun jaringan sekretori adalah :

a. Sel kelenjar, sel minyak dalam endosperma biji jarak

10
b. Saluran kelenjar, saluran kelenjar pada daun jeruk, senyawa yang dihasilkan

ditimbun dalam ruangan penyimpan, misalnya minyak atsiri, lender, dan

damar

c. Saluran getah, sel-sel yang mengalami fusi membentuk suatu system

jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain dalam tubuh. Sel tersebut

berisi getah.

C. ORGAN PADA TUMBUHAN


Tumbuhan memiliki bermacam-macam organ yang tersusun atas beberapa

jaringan tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, organ pada tumbuhan dibedakan menjadi

organ sebagai alat hara (organa nutritiaum), dan organ reproduksi (organa

reproductikum). Alat hara meliputi akar, batang, dan daun, sedangkan organ reproduksi

berupa putik dan benang sari yang terdapat pada bunga.

Organ dan Jaringan Tumbuhan


1. Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat

pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki

bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain.

11
Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar

adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel,

sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari

perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.Pada kebanyakan

tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa akar tunggang yang

memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan monokotil berupa

akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama.

Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang

paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra).

Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah

ini terdapat meristem apikal dan turunannya yang disebut meristem primer. Menuju

ke atas, zona pembelahan menyatu dengan zona pemanjangan. Pada zona

pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula,

pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) ke

depan. Semakin keatas , zona pemanjangan akan bergabung dengan zona

pematangan. Pada zona pematangan, sel – sel jaringan akar menyelesaikan dan

menyempurnakan diferensiasinya.

12
Struktur Akar

Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur

sel dan jaringan penyusun akar, berturut – turut, yaitu epidermis, korteks,

endodermis dan stele (silinder pusat).

Lapisan terluar dari akar adalah epidermis yang tersusun atas sel –sel yang

tersusun rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, dan

memanjang, sejajar sumbu akar. Dinding sel epidermis tersusun dari bahan selulosa

dan pectin yang menyerap air. Epidermis akar biasanya satu lapis. Permukaan sel

epidermis sebelah luar membentuk tonjolan yaitu berupa rambut atau bulu akar.

Korteks akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relatif renggang dan

sedikit jaringan penyokongnya. Di sebelah dalam lapisan epidermis sering terdapat

selapis atau beberapa lapis sel membentuk jaringan padat yang disebut hipodermis

atau eksodermis yang dinding selnya mengandung suberin dan lignin.

Di sebelah dalam korteks terdapat selapis sel yang bersambung membentuk

silinder dan memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut di sebelah

13
dalamnya. Lapisan ini disebut endodermis. Sel-sel endodermis membentuk pita

kaspari, yaitu penebalan dari suberin dan lignin pada sisi radial. Akibat adanya

penebalan ini, larutan tidak bisa menembusnya.

2. Batang

Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran

sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam

lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di

antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder

pada tumbuhan dikotil.

Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam

pertumbuhan sekunder. Dua macam kambium yang menghasilkan jaringan sekunder

tumbuhan dikotil, yaitu:

a) kambium pembuluh (vascular cambium) yairg menghasilkan xylem sekunder

(kayu) ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar,

b) kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan

tebal yang menggantikan epidermis pada batang dan akar.

Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung

kloroplas. Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas

perikambium yang disebut perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di

sebelah dalam dan endodermis di sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita

radier yang terdiri atas sederet sel, mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi

utamanya adalah melangsungkan pengangkutan makanan ke arahradial. Pada

14
tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis halus membentuk

lingkaran tahun.

Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil

Struktur Batang dikotil

3. Daun

Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu,

struktur morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis- jenis

tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip, menjari,

melengkung, dan sejajar); bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat,

lanset,jorong, memanjang, perisai, jantung, dan bulat telur); tepi daun (bergerigi,

beringgit, berombak, bergiri, dan rata); bentuk ujung daun (runcing,meruncing,

15
tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri); bentuk pangkal daun (runcing,

meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk); dan prmukaan (licin, kasap,

berkerut, berbulu, dan bersisik).

Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk

transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan). Bila kita mengamati preparat

irisan melintang daun, maka akan kita jumpai bagian-bagian penyusun struktur

anatomi daun yang sesuai dengan fungsi daun tersebut. Daun tersusun atas jaringan

epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.

Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan ini memiliki struktur khusus

sebagai adaptasi untuk berkangsungnya proses fotosintesis, yaitu adanya stoma yang

dalam jumlah banyak disebut stomata. Stomata tersusun atas sel penutup dan sel

tetangga yang banyak mengandung kloroplas. Adanya stomata memungkinkan

terjadinya pertukaran gas antara sel – sel fotosintetik dibagian dalam daun dengan

udara disekitarnya. Stomata juga merupakan jalan keluarnya uap air.Bagian tengah

dari struktur anatomi daun juga dapat kita jumpai jaringan parenkim yang menyusun

mesofil daun dan terdiri atas parenkim palisade (parenkim pagar / jaringan tiang) dan

parenkim spons (parenkim bunga karang. Parenkim palisade terdiri atas sel – sel

yang memanjang di sel –sel bulat dan pada bagian ini banyak terdapat ruang antar sel

sebagai tempat pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung.

16
Struktur Daun

D. KESIMPULAN

Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang

mana organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem

dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami

pembelahan sel membentuk jaringan lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa

adalah jaringan yang sudah tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami

diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi

menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim),

jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).

17

Anda mungkin juga menyukai