BAB I
PENDAHULUAN
Pertanian adalah salah satu pekerjaan yang paling penuh resiko di seluruh
adalah dua kali lipat dari rata-rata untuk semua industrilain. Menurut data,
terdapat sekitar 1,3 juta orang di dunia bekerja di bidang pertanian (setengah
83,714 kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Angka ini mencakup 6,506 cacat
dan 1,883 meninggal. Begitu pula lapangan pekerjaan sector pertanian yang
2
data yang diperoleh dari database ASEAN OSHANET dan ILO, kecelakaan
sumber bahaya yang dapat menyebabkan cedera dan kecelakaan kerja yang
berakibat fatal. Selain itu, hampir 44% dari total angkatan kerja bekerja di
kesehatan kerja bagi para pekerja yang bekerja di sector pertanian menjadi
Salah satu sector pertanian yang ada di Indonesia adalah Perseroan Terbatas
Indonesia yang ikut ambil bagian dalam hal menjalankan usaha agrobisnis
perkebunan dengan komoditas karet, teh, tebu, dan kelapa sawit. Terdapat
sesuai potensi hayati yang terdapat di daerah masing-masing. Salah satu unit
usaha PTPN yang telah dipilih menjadi focus lokasi observasi adalah PTPN
Lampung. Luas perkebunan kelapa sawit yang dimiliki PTPN VII mencapai
1.300 hektar. Selama proses produksi, PTPN VII memiliki beberapa tempat
perkebunan PTPN VII secara umum, yaitu bahaya potensial kimia, fisika,
terjadi yaitu paparan zat kimia dalam proses pemurnian air untuk bahan bakar
pembangkit listrik, bahaya fisik dapat berupa risiko cedera oleh mesin-mesin
Penulis dalam hal ini akan terfokus membahas bahaya potensial kimia di
lingkungan pabrik yang terdapat pada PTPN VII Unit Bekri, yaitu pada
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya Plant Survey pada Pabrik Pengolahan Inti Sawit PT.
kesehatan yang terdapat pada pabrik pengolahan inti sawit PTPN VII Unit
Bekri
5
BAB II
HASIL KEGIATAN
ini adalah 68.105 Ha, arel plasma 47.111 Ha dan areal kemirtaan
18.307 Ha
6
berkarakter global
karet,teh,tebu,kelapa sawit
integrasi vertikal.
propinsi yang terdiri atas 3 unit bisnis strategis dan 26 unit usaha yang
bagian.
berikut :
Komisaris Anggota :
• R.Juniono Soehartjahjono
• R.Wiwin Istanti
a. Dewan Komisaris
b. Direktur Utama
c. Direktur Operasional
pembangkit listrik tenaga uap dan air, urusan admin teknik), bidang
karet dan teh, urusan pengolahan gula, urusan mutu, AMDAI dan
admin pengolahan)
10
d. Direktur Komersial
perusahaan.
kemitraan.
c. Bagian Tanaman
d. Bagian Teknik
bidang teknik (mesin, intalasi, listrik, air dan banguna sipil) yang
e. Bagian Pengolahan
Daya Manusia.
13
g. Bagian Umum
h. Bagian Sekretariat
perusaahaan.
i. Bagian Keuangan
j. Bagian Akuntansi
14
k. Bagian Pengadaan
l. Bagian Pemasaran
b. Kelapa Sawit
kelapa sawit .
c. Tebu
Produk dari perkebunan kelapa sawit pada tingkat perkebunan yaitu buah
yangberbentuk tandan buah segar (TBS). TBS diolah menjadi bahan setengah
jadiyang berbentuk minyak kelapa sawit ( MKS = Crude Palm Oil,CPO) dan
intikelapa sawit ( IKS = Palm Kernel, PK). MKS dan IKS dapat diolah
kegunaan.
dari daging buah, massa yang keluar dari digester diperas dalam
16
dengan hasil minyak kasar (crude oil) yang viscositasnya tinggi. Dari
inti.
Seteleh itu Nutt masuk melalui Polishing Drum untuk dipoles. Nutt
Boiler.
terpisah dari air. Pada tahapan ini dihasilkan dua jenis bahan yaitu
crude oil dan sludge. Minyak yang dari pressan masih banyak
Minyak yang dari Pressan masuk melalui Oil Gutter menuju Sand
Trap Tank /penebak pasir, untuk memisahkan pasir yang terikut pada
Sand trap tank adalah sebuah bejana yang berbentuk silinder tegak.
18
proses pengayakan, karena minyak bagian atas dari sand trap tank
Fibre. Fibre digunakan untuk bahan bakar Boiler, sedangkan Nut akan
diambil intinya. Seteleh itu Nut masuk melalui Polishing Drum untuk
Inti yang memiliki berat jenis lebih tinggi akan turun ke bawah,
Boiler.
ditentukan secara baku dan berlaku secara umum pada banyak PKS
20
selama proses
lama kerja yang berisiko hingga 12 jam kerja, peralatan yang dinilai
debu ampas biji sawit, peralatan yang sangat panas dapat berisiko pada
luka bakar, tingkat kebisingan yang cukup besar dan suhu panas yang
tinggi di lingkungan kerja. Pada stasiun nut dan kernel memiliki potensi
bahaya yaitu tingkat kebisingan yang sangat tinggi yang berasal dari
polishing drum, lama kerja dan risiko paparan bahan kimia berupa
masih salah dalam hal posisi tubuh selama bekerja atau ergonomi
pekerja. Pekerjaan yang monoton dan jam kerja yang lumayan panjang,
yang paling dominan yang telah diidentifikasi yaitu bahaya suhu yang
sawit.
bahan kimia yang memiliki sifat beracun dapat memasuki aliran darah
Bahan kimia berbahaya dapat berbentuk padat, cairan, uap, gas, debu,
asap atau kabut dan dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara
perut.
Kadang-kadang, zat-zat juga masuk melalui luka dan lecet atau suntikan
kerja. Bahan- bahan kimia tersebut dapat berupa suatu produk akhir
atau bagian bentuk bahan baku yang digunakan untuk membuat suatu
bakar untuk energi proses atau produk samping. Banyak bahan kimia
sebagai berikut:
sepenuhnya diketahui;
b) Wujud bahan kimia selama proses kerja. Hal ini dapat membantu
atau penjelasan yang berisi nama sediaan atau nama dagang, nama
bahan aktif, isi/berat netto, kalimat peringatan dan tanda atau simbol
sangat penting dalam keadaan darurat untuk mengetahui risiko dari zat-
Idenya adalah bahwa setiap negara akan mengadopsi rambu yang sama,
25
bahan adalah lembar petunjuk yang berisi informasi tentang sifat fisika,
kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapat ditimbulkan, cara
BAB III
3.1 Hasil
timbul
PKO (palm
kernel oil) +
bungkil
3.2 Pembahasan
3.2.1 Proses Pengolahan
PPIS atau pabrik pengolahan inti sawit adalah salah satu bagian yang
mengolah limbah sawit yaitu inti sawit menjadi produk PKO (palm
inti sawit berlangsung pada hari Senin hingga Sabtu sedangkan pada
dari pemisahan kulit dan biji hingga menjadi PKO (palm kernel oil).
Tahap pertama, dilakukan pemisahan antara serabut dan biji. Pada tahap
Carbonat. Serabut akan digunakan sebagai bahan bakar boiler dan biji
akan melalui tahap pembersihan agar terbebas dari batu-batu kecil yang
inti sawit akan ditampung pada tank khusus untuk penampungan. Hasil
Bahaya atau hazard adalah semua sumber atau situasi yang berpotensi
dalam keadaan tidak mungkin, dengan risiko yang minimal. Salah satu
kimia dan ada hubungannya antara risiko dan bahaya ketika pemaparan
lingkungan karena cara kerja yang salah, kerusakan atau kebocoran dari
kerja sangat bergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan. Jalan
Pada pabrik pengolahan inti sawit, bahan kimia yang digunakan antara
padat yang bentuknya berupa serbuk atau kristal dengan warna putih
keruh. Bahan ini dikenal sebagai koagulan, yaitu bahan kimia yang
Selain itu, para pekerja dilengkapi dengan alat pelindung diri yang
cukup seperti helm, sepatu, sarung tangan dan masker. Sarung tangan
inhalasi.
Aspek K3 tidak akan bias berjalan seperti apa adanya tanpa adanya
penderitaan dari yang paling ringan sampai pada yang paling berat
tempat kerja.
sekerja.
penggunanya.
32
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Kegiatan Plant Survey ini dilakukan pada selasa 15 Oktober 2019 di Pabrik
Pengolahan Inti Sawit PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Bekri. Pada
kimia yang ada di dalam proses tersebut. Dari hasil observasi didapatkan 3
bahan kimia pada proses pengolahan inti sawit, yaitu aluminium sulfat,
bungkil dan kalsium karbonat. Proses pengolahan inti sawit dimulai dari inti
lalu difiltrasi menjadi PKO (palm kernel oil) dan bungkil. Identifikasi bahaya
pekerja namun penggunaan alat pelindung diri seperti helm, sepatu, sarung
4.2 Saran
helm, sepatu, sarung tangan dan masker guna mencegah kecelakaan dan
DAFTAR PUSTAKA
Erik SS. 2018. Laporan Kerja Praktek di PT. Perkebunan Nusantara VPabrik
Teknologi Industri.
Statik. 1(6):430-33.
Kurniawidjaja LM. 2007. Filosofi dan konsep dasar Kesehatan Kerja serta
(1):243-51
http://www.jamsostek.co.id/
Dalam repository.unpas.ac.id
35
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................3
BAB II HASIL KEGIATAN...................................................................................5
2.1 Profil Perusahaan............................................................................................5
2.1.2 Visi, Misi Dan Tujuan, Dan Nilai-Nilai Perusahaan...............................6
2.1.3 Tujuan Perusahaan...................................................................................6
2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan...............................................................7
2.1.5 Gambaran umun bagian sekretariat PTPN VII (Persero)........................7
2.1.6 Tugas dan Bagian-bagian di Sekretariat..................................................7
2.1.7 Susunan dewan komisaris dan direksi.....................................................8
2.1.8 Tugas dan Bagian - bagian dikantor Direksi.........................................11
2.1.9 Budidaya Tanaman................................................................................15
2.2 Pengolahan Inti Kelapa Sawit (IKS)............................................................16
2.2.1 Screw Press............................................................................................17
2.2.2 Proses Klarifikasi...................................................................................18
2.2.3 Proses Penyimpanan..............................................................................19
2.2.4 Proses di Stasiun Kernel........................................................................20
2.2.5 Pemantauan Mutu..................................................................................21
2.3 Hasil Observasi............................................................................................21
2.3.1 Bahaya Potensial Umum.......................................................................21
2.3.2 Bahaya Potensial Kimia.........................................................................22
2.3.4 Bahan Kimia di Tempat Kerja...............................................................24
37