Anda di halaman 1dari 30

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Dalam menganalisa data yang telah diperoleh,


penulis menggunakan analisa-analisa keuangan sebagai
berikut :
1) Rasio Aktivitas
Pada analisa ini akan dibahas mengenai
perputaran persediaan (inventory turnover), perputaran
total aktiva (total assets turnover), perputaran piutang
dagang (receveible turnover), dan perputaran modal
kerja (working capital turnover).
Menurut Sugiono (2009:73), “Semakin tinggi
perputarannya semakin baik pengelolaannya, berarti
semakin baik penggunaanya dalam peningkatan
rentabilitas perusahaan. Demikian pula sebaliknya
semakin turun pengelolaannya, berarti semakin kurang
baik dan dapat dilihat dari faktor-faktor yang
menyebabkan kenaikan dan penurunan
perputarannya.”

a) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)


Rasio ini menunjukkan berapa kali persediaan
dapat berputar dalam setahun. Semakin tinggi
tingkat perputaran persediaan, semakin cepat dana
yang tertanam dalam persediaan berputar kembali
menjadi uang kas.
Berikut ini adalah perhitungan analisa
perputaran persediaan yang dipergunakan untuk
menganalisa penggunaan modal kerja PT Wismilak
Inti Makmur, Tbk. dari tahun 2017-2018
turn h arga pokok persediaan
inventory
¿ persediaan

Tahun 2017

Rata-rata persediaan =
668.157.271.315+668.157.271.315
2
= 668.157.271.315

Perputaran Persediaan = 432.792.357.003


668.157.271.315
= 1,54 kali
Periode terikatnya = 360 = 233 hari
1,54
Tahun 2018
Rata-rata persediaan =
668.157.271.315+652.607.840.376
2
= 326.637.998.823

Perputaran Persediaan = 441.532.566.405 = 1,47


kali
652.607.840.376

Periode terikatnya = 360 = 244 hari


1,47

Berdasarkan pada perhitungan dan analisa di


atas, maka dapat disajikan ke dalam bentuk tabel
sebagai berikut :

Tabel 3
Perbandingan Perputaran Persediaan ( Inventory
Turnover )
PT. Wismilak Inti Makmur Tbk.
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Harga pokok 432.792.357. 441.532.566.
penjualan 003 004
Persediaan awal 668.157.271. 668.157.271.
periode 315 315
Persediaan akhir 668.157.271. 652.607.840.
periode 315 376
Persediaan rata-rata 668.157.271. 326.637.998.
Perputaran 315 823
persediaan 1,54 1,47
Periode terikat 233 244
Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa


pada periode 2017 – 2018 periode perputaran
persediaan (inventory turnover) terjadi penurunan
sebesar 0,07 kali, dimana pada tahun 2017
perputarannya sebesar 1,54 kali dan pada tahun
2018 perputarannya sebesar 1,47 kali. Hal tersebut
disebabkan karena harga pokok penjualan meningkat
yaitu pada tahun 2017 sebesar Rp 432.792.357.003
menjadi Rp 441.532.566.004 pada tahun 2018,
sehingga harga pokok penjualan mengalami
peningkatan sebesar Rp8.740.209.001 . Disamping
itu persediaan rata-rata mengalami penurunan
sebesar Rp326.637.998.823 yaitu pada tahun 2017
sebesar Rp 668.157.271.315 menjadi
Rp652.607.840.376 pada tahun 2018. Dengan
demikian akan berpengaruh terhadap periode
terikatnya perusahaan menjadi lebih panjang, yang
semula 233 hari pada tahun 2017 menjadi 244 hari
pada tahun 2018, sehingga periode perputarannya
lebih lambat.
b) Perputaran Piutang Dagang (Receveible Turn Over)

Rasio ini menunjukkan berapa kali piutang usaha

dapat berputar dalam setahun.

Berikut ini adalah perhitungan analisa


perputaran piutang dagang yang dipergunakan untuk
menganalisa penggunaan modal kerja PT. Wismilak
Inti Makmur, Tbk. dari tahun 2017-2018

turn penjualan bersih


receveible
¿ piutang usaha

Tahun 2017

Perput piut dag. = 1.043.634.733.778


(57.168.038.260
+57.168.038.260 )/2
= 18,25 kali

Periode terikatnya = 360 = 20 hari


18,25

Tahun 2018

Perput piut dag. = 963.851.587.401


(57.168.038.260
+61.016.793.283)/2
= 59,09 kali

Periode terikatnya = 360 = 6 hari


59,09
Berdasarkan pada perhitungan dan analisa di

atas maka dapat disajikan ke dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel 4
Perbandingan Perputaran Piutang Dagang (Receveible
Turn Over)
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Penjualan kredit 668.157.271. 652.607.840.
Piutang awal 315 376
Piutang akhir 57.168.038.2 57.168.038.2
Rata-rata piutang 60 60
Perputaran piutang 57.168.038.2 61.016.7932
dagang 60 83
Periode pengumpulan 57.168.038.2 590.924.157.
piutang 60 715
59,09
18,25kali kali
20 hari 6 hari
Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur,Tbk (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa pada periode 2017-2018 Perputaran piutang

dagang terjadi kenaikan sebesar 40,84 kali, dimana

pada tahun 2017 sebesar 18,25 kali dan 59,09 kali

pada tahun 2018. Kenaikan perputaran piutang

dagang disebabkan karena adanya peningkatan

penjualan kredit dan menaiknya rata-rata piutang.

Peningkatan penjualan kredit sebesar Rp


-962.807.952.667.222 yaitu pada tahun 2017 sebesar

Rp 1.043.634.733.778 dan Rp 963.851.587.401 pada

tahun 2018. Sedangkan penurunan pada rata-rata

piutang sebesar Rp590.924.157.715 yaitu pada

tahun 2017 sebesar Rp57.168.038.260 dan Rp

61.016.080.028 pada tahun 2018. Dengan demikian

akan berpengaruh terhadap periode terikatnya

perusahaan menjadi lebih lambat, yang semula 20

hari pada tahun 2017 menjadi 6 hari pada tahun

2018, sehingga periode perputarannya lebih cepat.

c) Perputaran Total Aktiva (Asset Turn Over )

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam mengelola seluruh aset / investasi untuk

menghasilkan penjualan.

Berikut ini adalah perhitungan analisa


perputaran total aktiva yang dipergunakan untuk
menganalisa penggunaan modal kerja PT. Wismilak
Inti Makmur, Tbk. dari tahun 2017-2018

turn penjualan bersih


asset
¿ total asset

Tahun 2017

Aktiva rata-rata =
1.225.712.093.041+1.225.712.093.
041
2
= 1.225.712.093.041
Perputaran total aktiva = 1.043.634.733.778
1.225.712.093.041
= 1,17 kali

Tahun 2018

Aktiva rata-rata =
1.225.712.093.041+1.225.573.914.558
2
= 1.225.643.003.799,5

Perputaran total aktiva = 963.851.587.401

1.225.643.003.799,5

= 0,001 kali

Berdasarkan pada perhitungan dan analisa di

atas maka dapat disajikan ke dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel 5
Perbandingan Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn
Over)
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Penjualan netto 963.851.587.4
Aktiva rata-rata 1.043.634.733. 01
Perputaran total aktiva 778 1.225.573.914
Periode terikat 1.225.712.093. .558
041 0,001 kali
1.17 kali 360000 hari
307 hari
Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk (data diolah)

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa pada periode 2017-2018 periode perputaran

total aktiva terjadi kenaikan sebesar 0,93 kali yaitu

pada tahun 2017 sebesar 1,17 kali sedangkan pada

tahun 2018 sebesar 0,001 kali. Penurunan ini

dikarenakan adanya penurunan penjualan netto dan

juga kenaikan aktiva rata-rata. Penurunan penjualan

sebesar Rp-962.807.952.667.222 dimana pada tahun

2018 penjualan netto lebih kecil dari tahun 2017.

Sedangkan kenaikan aktiva rata-ratanya sebesar Rp

1.225.643.003.799,5 dimana pada tahun 2017 aktiva

rata-ratanya lebih besar dari tahun 2018. Dengan

demikian akan berpengaruh terhadap periode

terikatnya perusahaan menjadi lebih panjang, yang

semula 307 hari pada tahun 2017 menjadi 36000 hari

pada tahun 2018, sehingga periode perputarannya

lebih lambat.

d) Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)

Rasio ini menunjukkan kemampuan modal kerja

yang berputar dalam suatu siklus kas (Cash Cycle)

dari perusahaan.
Berikut ini adalah perhitungan analisa

perputaran modal kerja yang dipergunakan untuk

menganalisa penggunaan modal kerja PT. Wismilak

Inti Makmur, Tbk 2017-2018

turn penjualan bersih


working capital
¿ aset lancar−utang lancar

Tahun 2017

Perputaran m. Kerja =
1.043.634.733.778
(861.172.306.233-

160.790.695.868)

= 1,49 kali

Periode terikatnya = 360 = 241 hari


1,49

Tahun 2018

Perputaran m. Kerja = 963.851.587.401


(888.979.741.744-

150.202.377.711)

= 1,3 kali

Periode terikatnya = 360 = 276 hari


1,3
Berdasarkan pada perhitungan dan analisa di

atas maka dapat disajikan ke dalam bentuk tabel

sebagai berikut :

Tabel 6
Perbandingan Perputaran Modal Kerja (Working Capital
Turn Over)
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Penjualan bersih 1.043.634.733 963.851.587.
Aktiva lancar .778 401
Hutang lancar 861.172.306.2 888.979.741.
Perputaran modal kerja 33 744
Periode terikat 160.790.695.8 150.202.377.
68 711
1,49 kali 1,3 kali
241 hari 276 hari
Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk (data diolah)

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa current ratio untuk periode ini (2017 – 2018)

perputaran modal kerja mengalami penurunan

sebesar 0,19 kali, yakni pada tahun 2017 sebesar

1,49 kali dan turun menjadi 1,3 kali pada tahun 2018.

Penurunan tersebut karena adanya kenaikan

penjualan bersih sebesar Rp -962.807.952.667.222

yaitu pada tahun 2017 sebesar


Rp.1.043.634.733.778 naik menjadi

Rp963.851.587.401 pada tahun 2018. Aktiva lancar

mengalami kenaikan sebesar Rp27.807.435.511 yaitu

pada tahun 2017 sebesar Rp861.172.306.233 naik

menjadi Rp 888.979.741.744 pada tahun 2018.

Hutang lancar juga mengalami penurunan pada

tahun 2017 sebesar Rp 160.790.695.868 turun

menjadi Rp150.202.377.711 pada tahun 2018.

Dengan demikian akan berpengaruh terhadap

periode terikatnya perusahaan menjadi lebih

panjang, yang semula 241 hari pada tahun 2017

menjadi 276 hari pada tahun 2018, sehingga periode

perputarannya lebih lambat.

2) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan analisa yang digunakan

perusahaan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam menyediakan kas dan pos lancar lainnya.

Di bawah ini adalah perhitungan rasio likuiditas

yang digunakan dalam menganalisa penggunaan modal

kerja pada PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk 2017-2018.

a) Rasio Lancar (Current Ratio)


Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

Berikut ini adalah perhitungan current ratio yang

dipergunakan dalam menganalisa penggunaan modal kerja PT.

Wismilak Inti Makmur, Tbk 2017 -2018 :

aktiva lancar
current ratio=
utang lancar

Tahun 2017

Current Ratio = 861.172.306.233 = 5,35


160.790.695.868

Tahun 2018

Current Ratio = 888.979.741.744 = 5,91


150.202.377.711

Berdasarkan data dan analisa di atas maka

dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 7
Perbandingan Rasio Lancar (Current Ratio)
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Aktiva lancar 861.172.306. 888.979.741.
Utang lancar 233 744
Rasio lancar 160.790.695. 150.202.377.
868 711
5,35 5,91
Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk (data diolah)

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa current ratio untuk periode ini (2017 – 2018)

mengalami kenaikan sebesar 0,56 yaitu pada tahun

2017 sebesar 5,35 dan 5,91 pada tahun 2018.

Penurunan tersebut disebabkan karena Kenaikan

aktiva lancar yang diikuti dengan naiknya jumlah

hutang lancar. Kenaikan aktiva lancar sebesar Rp

27.807.435.511 yaitu pada tahun 2017

Rp861.172.306.233 naik menjadi Rp

888.979.741.744 pada tahun 2018. Kenaikan jumlah

aktiva lancar ini disebabkan oleh naiknya kas dan

setara kas sebesar Rp 28.646.024.949 penurunannya

persediaan sebesar Rp 728.189.045.876 naiknya

jumlah beban dibayar dimuka sebesar Rp

738.777.364.033. Sedangkan kenaikan hutang lancar

sebesar Rp 10.588.318.157 yaitu pada tahun 2017

sebesar Rp 160.790.695.868 turun menjadi Rp

150.202.377.711 pada tahun 2018. Kenaikan jumlah

hutang lancar disebabkan oleh naiknya hutang pajak

sebesar Rp 10.588.318.157.

b) Rasio Cepat (Acid Test Ratio / Quick Ratio)


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid .

Berikut ini adalah perhitungan Quick Ratio yang

dipergunakan dalam menganalisa penggunaan modal kerja PT.

Wismilak Inti Makmur, Tbk 2017 -2018 :

aktiva lancar− persediaan


quick ratio=
utang lancar

Tahun 2017

Quick Ratio = 861.172.306.233 – 42.361.690.958


160.790.695.868
= 5,09

Tahun 2018

Quick Ratio = 888.979.741.744 – 32.185.601.067

150.202.377.711
= 5,7

Berdasarkan data dan analisa di atas maka

dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 8
Perbandingan Rasio Cepat (Acid Test Ratio /
Quick Ratio)
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Aktiva lancar 861.172.306. 888.979.741.
Persediaan 233 744
Kewajiban lancar 668.157.271. 652.607.840.
Quick ratio 315 376
160.790.695. 150.202.377.
868 711
5,09 5,7
Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk ( data diolah )

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa pada periode ini (2017 – 2018) quick ratio

mengalami penurunan sebesar 0,61 yaitu pada

tahun 2017 sebesar 5,09 naik menjadi 5,7 pada

tahun 2018. Penurunan tersebut karena adanya

kenaikan jumlah aktiva lancar setelah dikurangi

jumlah persediaan yaitu sebesar Rp 27.807.435.511,

dimana pada tahun 2017 sebesar Rp

861.172.306.233 naik menjadi Rp 888.979.741.744

pada tahun 2018. Hal ini diimbangi juga dengan

kenaikan kewajiban lancar sebesar Rp

10.588.318.157 yaitu pada tahun 2017 sebesar Rp

160.790.695.868 turun menjadi Rp 150.202.377.711

pada tahun 2018.


Berdasarkan hasil analisa dari tahun 2017 –

2018 menunjukkan bahwa kenaikan tahun ke

tahunnya. kenaikan tersebut menandakan bahwa

kondisi keuangan perusahaan yang semakin kuat

dalam menutup kewajiban lancar dan aktiva lancar

yang dimiliki jika tanpa menjual persediaan yang ada

dalam perusahaan.

c) Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)

Konsep ini merupakan perbedaan nilai uang antara aktiva

lancar dan kewajiban jangka pendek, ini adalah salah satu

pengukuran untuk melihat sejauh mana perusahaan terlindung dari

masalah likuiditas. 

Berikut ini adalah pertimbangan Net Working Capital yang

digunakan untuk menganalisa penggunaan modal kerja PT.

Wismilak Inti Makmur, Tbk 2017 – 2018 :

Net Working Capital = Aktiva Lancar – Hutang Lancar

Tahun 2017

Net working capital = 861.172.306.233 – 160.790.695.868

= 700.381.610.365

Tahun 2018

Net working capital = 888.979.741.744 –

150.202.377.711
= 738.700.364.033

Berdasarkan data dan analisa di atas maka

dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 9
Perbandingan Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Aktiva lancar 861.172.306. 888.979.741.

Hutang lancar 233 744

Modal kerja bersih 160.790.695. 150.202.377.

868 711

700.381.610.365 738.700.364.033
Sumber data : PT.Wismilak Inti Makmur, Tbk (data diolah)
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa pada periode ini (2017 – 2018) Net working

capital mengalami kenaikan dari Rp 700.381.610.365 pada tahun

2017 menjadi Rp 738.700.364.033 pada tahun 2018, sehingga

kenaikan sebesar Rp38.318.753.668 . Kenaikan ini disebabkan

karena adanya kenaikan aktiva lancar dan naiknya jumlah hutang

lancar. Kenaikan aktiva lancar sebesar Rp 27.807.435.511 yaitu

pada tahun 2017 sebesar Rp 861.172.306.233 naik menjadi

Rp 888.979.741.744 pada tahun 2018. Sedangkan penurunan

hutang lancar sebesar Rp 10.588.318.157 dimana pada tahun 2017

sebesar Rp 160.790.695.868 naik menjadi Rp

150.202.377.711 pada tahun 2018. Dengan demikian

menunjukkan bahwa tingkat likuiditasnya turun karena net working

capital semakin turun.

3) Rasio Rentabilitas

Rentabilitas merupakan suatu indikator yang

digunakan untuk menghitung kinerja suatu perusahaan.

Dengan demikian maka tingkat rentabilitas yang tinggi

dapat mengakibatkan penerimaan yang tinggi pula.

Dalam analisa rentabilitas ini, untuk melakukan

perhitungannya digunakan perhitungan terhadap


rentabilitas ekonomi ((Return On Asset/ROA) dan

Rentabilitas modal sendiri (Return On Equity/ROE).

Di bawah ini adalah perhitungan rasio rentabilitas

yang digunakan dalam menganalisa penggunaan modal

kerja pada PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk 2017 – 2018 :

a) Rentabilitas Ekonomi ((Return On Asset/ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen perusahaan dalam

memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Semakin besar ROA suatu peusahaan, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan

tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan

tersebut dari segi aset.

laba sebelum pajak


ROA= x 100 %
total aktiva

Tahun 2017

Rentabilitas ekonomi = 44.172.542.990


X 100 %
1.225.712.093.041

= 7,69 %

Tahun 2018

Rentabilitas ekonomi = 52.186.278.119


X 100 %
1.255.573.914.558
= 5,78 %

Berdasarkan data dan analisa di atas maka

dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 10
Perbandingan Rentabilitas Ekonomi
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Laba sebelum pajak 44.172.542.99 52.186.278.11

Total aktiva 0 9

Rentabilitas 1.225.712.093 1.255.573.914

ekonomi .041 .558

7,69 % 5,78 %
Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk (data diolah)
Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui

bahwa pada periode ini (2017-2018) rentabilitas

ekonomi mengalami penurunan sebesar 1,91 %

yaitu pada tahun 2017 sebesar 7,69 % naik menjadi

5,78 % pada tahun 2018. Penurunan tersebut

disebabkan karena adanya penurunan terhadap laba

sebelum pajak dan kenaikan total aktiva. Kenaikan

laba sebelum pajak sebesar Rp 8.013.735.129 yaitu

pada tahun 2017 sebesar Rp 44.172.542.990 naik

menjadi Rp 52.186.278.119 pada tahun 2018.

Sedangkan kenaikan total aktiva sebesar Rp

29.861.821.517 dimana pada tahun 2017 sebesar Rp

1.225.712.093.041 naik menjadi Rp

1.255.573.914.558 pada tahun 2016.

Dalam menetapkan faktor-faktor yang

menentukan tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi

pada PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk. 2017 – 2018

dapat diketahui dengan memakai pedoman sebagai

berikut :

(1) Profit margin

Profit margin adalah kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba dari tingkat penjualan

tertentu.
Berikut ini adalah analisa perhitungan profit

margin yang digunakan dalam menganalisa

penggunaan modal kerja PT. Wismilak Inti Makmur,

Tbk 2017 – 2018 :

laba bersih
profit margin= x 100 %
penjualan bersih

Tahun 2017

Profit margin = 44.172.542.990


X 100 %
1.043.634.733.778

= 5,58 %

Tahun 2018

Profit margin = 52.186.278.119


X 100 %
963.851.587.401

= 1,84 %

Berdasarkan data dan analisa di atas maka

dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 11
Perbandingan Profit Margin
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Laba bersih usaha 44.172.542.99 52.186.278.1

Penjualan bersih 0 19

Profit margin (%) 1.043.634.733 963.851.587.

.778 401

5,58 % 1,84 %
Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk (data diolah)

Berdasarkan pada tabel di atas dapat

diketahui bahwa pada periode ini (2017 – 2018)

profit margin mengalami penurunan 3,74 % yaitu

pada tahun 2017 sebesar 5,58 % turun menjadi

1,84 % pada tahun 2018. Penurunan ini

disebabkan karena adanya peningkatan laba

bersih usaha yang diimbangi dengan naiknya

penjualan bersih. Kenaikan laba bersih usaha yaitu

sebesar Rp 8.013.735.129 dimana pada tahun

2017 Rp 44.172.542.990 naik menjadi Rp

52.186.278.119 pada tahun 2018. Sedangkan

kenaikan penjualan bersih pada periode ini sebesar

Rp -962.807.952.667.222 dimana pada tahun 2017

sebesar Rp 1.043.634.733.778 turun menjadi Rp

963.851.587.401 pada tahun 2018. Hal ini


menunjukkan bahwa tingkat profit margin yang

mengalami kenaikan karena kenaikan penjualan

bersih yang besar diimbangi dengan kenaikan laba

bersih usaha.

(2) Turnover Of Operating Assets (tingkat perputaran

aktiva)

Turnover Of Operating Assets (tingkat

perputaran aktiva) adalah kecepatan berputarnya

operating assets (aktiva) dalam suatu periode

tertentu.

Berikut ini adalah analisa perhitungan

Turnover of operating assets yang digunakan

dalam menganalisa penggunaan modal kerja PT.

Wismilak Inti Makmur, Tbk dari tahun 2017 – 2018 :

penjualan bersih
turnover of operating assets=
total assets

Tahun 2017

Turnover Of Operating Assets =


1.043.634.733.778
1.225.712.093.041

= 0,85 kali
Tahun 2018

Turnover Of Operating Assets =


963.851.587.401
1.255.573.914.558

= 0,001 kali

Berdasarkan data dan analisa di atas maka

dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 12
Perbandingan Tingkat Perputaran Aktiva
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Penjualan bersih 1.043.634.733 963.851.587.4
Total aktiva .778 01

Tingkat perputaran 1.225.712.093 1.255.573.914

aktiva .041 .558

0,85 kali 0,001 kali


Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk (data diolah)

Berdasarkan pada tabel di atas dapat

diketahui bahwa pada periode ini (2017 – 2018)

turn over of of operating assets mengalami

penurunan sebesar 0,848 kali dimana pada tahun

2017 sebesar 0,85 kali turun menjadi 0,001 kali

pada tahun 2018. Penurunan ini disebabkan

karena penjualan bersih mengalami kenaikan dari

2017 ke tahun 2018 dan total aktiva juga

mengalami penurunan. Penurunan penjualan

bersih sebesar Rp-962.807.952.667.222, dimana

pada tahun 2017 sebesar Rp1.043.634.733.778,

kemudian turun/menurun menjadi

Rp963.851.587.401 pada tahun 2018. Sedangkan

operating assets (total aktiva) mengalami kenaikan

sebesar Rp12.264.003.799,5 yaitu pada tahun

2017 sebesar Rp1.225.712.093.041 yang

kemudian meningkat menjadi

Rp1.255.573.914.558 pada tahun 2018. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat perputaran aktiva


mengalami Kenaikan karena kenaikan total aktiva

yang diimbangi dengan kenaikan penjualan bersih.

b) Rentabilitas modal sendiri (Return On Equity / ROE)

ROE adalah perbandingan antara laba bersih

(laba setelah pajak ) dengan modal sendiri. Rasio ini

bannyak diamati oleh para pemegang saham (baik

pemegang saham pendiri maupun pemegang saham

baru) serta investor di pasar modal yang ingin

membeli saham perusahaan yang bersangkutan (jika

perusahaan tersebut telah go public). Dengan

demikian, rasio ROE ini merupakan indikator yang

amat penting bagi para pemegang saham dan calon

investor untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan

sengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio

ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari

perusahaan yang bersangkutan. Selanjutnya,

kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan

harga saham perusahaan.

Berikut ini adalah analisa perhitungan

Rentabilitas modal sendiri (Return On Equity) yang

digunakan dalam menganalisa penggunaan modal

laba setelah pajak


ROE= x 100 %
modal sendiri
kerja PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk dari tahun 2017 –

2018 :

Tahun 2017

465.025.548.006
ROE = X 100 %
5.162.131.796.836

= 11,10 %

Tahun 2018

315.107.783.135
ROE = X 100 %
5.442.779.962.898

= 17,27 %

Berdasarkan data dan analisa di atas maka

dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagai

berikut :

Tabel 13
Perbandingan Rentabilitas Modal Sendiri
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
Periode 2017 – 2018

Keterangan 2017 2018


Laba bersih setelah 465.025.548.0 315.107.783.1

pajak 06 35
Modal sendiri 5.162.131.796 5.442.779.962

ROE .836 .898

11,10 % 17,27 %
Sumber data : PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk (data diolah)

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui


bahwa pada periode ini (2017 – 2018) rentabilitas
modal sendiri mengalami kanaikan sebesar 6,17 %
dimana pada tahun 2017 sebesar 11,10 % naik
menjadi 17,27 % pada tahun 2018. Hal ini dikarenakan
adanya peningkatan laba bersih setelah pajak dan
modal sendiri perusahaan sehingga berpengaruh
terhadap besarnya rasio yang dihasilkan. Kenaikan
terhadap laba setelah pajak sebesar
Rp149.917.764.871,00 dimana pada tahun 2017
sebesar Rp465.025.548.006,00 turun menjadi Rp.
315.107.783.135,00 pada tahun 2018. Sedangkan
kenaikan pada modal sendiri perusahaan sebesar Rp.
280.648.166.062,00 dimana pada tahun 2017 sebesar
Rp. 5.162.131.796.836,00 naik menjadi
Rp5.442.779.962.898,00 pada tahun 2018.

3. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja


Analisa sumber dan penggunaan modal kerja ini
digunakan untuk mengetahui sumber-sumber modal kerja
dan penggunaannya agar dapat mengetahui dan
menganalisa besarnya perubahan dari tahun ke tahun.
Sumber-sumber modal kerja yang dapat menambah
modal kerja adalah :
a. Terdapat kenaikan pada sektor modal, baik berasal dari
laba maupun modal saham
b.Pengurangan atau penurunan aktiva tetap karena
adanya penjualan aktiva tetap
c. Penambahan hutang jangka panjang lainnya
Sedangkan penggunaan modal kerja yang
mengakibatkan turunnya modal kerja adalah
a. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang
b. Penambahan atau pembelian aktiva
c. Berkurangnya modal sendiri karena terdapat kerugian
ataupun pengambilan pribadi yang dilakukan oleh
pemilik perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai