Anda di halaman 1dari 14

Tugas Makalah

Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal


“Konsep Dasar Menapouse”

Dosen Pengampuh :
Rini Febrianti SST M. Keb
Disusun Oleh :
Anggun Tri Astutik

PRODI DIII KEBIDANAN


STIKES KELUARGA BUNDA JAMBI
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “Konsep
Dasar Menapouse”dengan baik tanpa adanya suatu halangan apapun.
Kami menyadari bahwa terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bimbingan, pengarahan
dan dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Dalam kesempatan ini
perkenankanlah kami menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Rini Febrianti SST M. Keb
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya dengan segala kerendahan hati,
penulis persembahkan makalah ini semoga bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Jambi, 07 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….... i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………... 2

1.3 Tujuan ………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Klimakterus/Manipause ………………………………... 3

2.2 Tansa Awal Klimakterus/Manipause ………………………………. 3

2.3 Gangguan Klimakterus/Manipause ………………………………... 4

2.4 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Klimakterus/Manipause ….. 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpilan …………………………………………………………. 11

3.2 Saran ……………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara menyeluruh,meliputi aspek


fisik, mental, sosial, dan bukan hanya bebas dari penyakit yang berkaitan dengan sistem
reproduksi dan fungsinya. Kesehatan reproduksi bukanhanya membahas masalah kehamilan
atau persalinan, tetapi mencakup seluruhsiklus kehidupan wanita yang salah satunya adalah
masa menopause, yaitu suatumasa yang dimulai pada akhir masa reproduksi dan berakhir
pada masa senium(lanjut usia), yaitu pada usia 40-65 tahun (Pakasi, 2000). Pada usia ini
akan banyak muncul masalah kesehatan karena masalah kesehatan sangat eratkaitannya
dengan peningkatan usia (Curtis, Glade B, 2000).

Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada
awal senium dan terjadi pada wanita umur 40-65 tahun. Masa iniditandai dengan berbagai
macam keluhan. Klimakterium bukan suatu keadaan patologis, melainkan suatu masa
peralihan yang normal yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menapouse
Hal ini disebabkan oleh karenaovarium menjadi tua, sehingga hormon estrogen menurun dan
hormongonadotropin meningkat.(Sarwono, 1999)

Proses menjadi tua sudah mulai pada umur 40 tahun. Jumlah folikel padaovarium
waktu lahir sekitar 750.000 buah, pada waktu menopause tinggal beberapa ribu buah.
Tambahan pula folikel yang tersisa ini rupanya juga lebihresisten terhadap rangsangan
gonadotropin. Dengan demikian, siklus ovariumyang terdiri atas pertumbuhan folikel,
ovulasi, dan pembentukan corpus luteumlambat laun berhenti. Pada wanita diatas 40 tahun
siklus haid untuk 25% tidak disertai ovulasi, jadi bersifat anovulatoar. (Sarwono, 1999)Pada
wanita dengan klimakterium terjadi perubahan-perubahan tertentu yang dapat menyebabkan
gangguan-gangguan ringan sampai berat.

Perubahan dangangguan itu sifatnya berbeda-beda. Tahap awal dari perubahan ini
yaituhaid/menstruasi tidak teratur dan sering terganggu. Periode ini disebut sebagaimasa
pramenopause. Masa pramenopause sering pula dibarengi denganmeningkatnya aktifitas
yang ditandai oleh gejala meningkatnya rangsangansexual. (Kartini Kartono, 2007). Keluhan
klimakterium tidak selalu sama padasetiap wanita, tetapi rata-rata munculnya antara usia 40-
50 tahun, namun terdapatwanita yang sudah mengalami klimakterium pada usia < 40 tahun.
(Ali Baziad,2003).
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari manipause?


2. Apa tanda awal dari klimakterium/manipause?
3. Apa saja gangguan dalam klimakterium/manipause?
4. Bagaimana pendokumentasian pada asuhan kebidanan klimakterium/maanipause?

1.3 Tujuan

Dalam upaya menambah pengetahuan dan pengalaman untuk penerapan ilmuyang


telah di dapat selama kuliah, dalam rangka pemahaman dan meningkatkan pengetahuan
wanita tentang menopause sehingga diharapkan dapat membantu parawanita mempersiapkan
diri dalam memasuki masa menopause atau masaklimakterium.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Menopause


Klimakterium dalam bahasa Yunani berarti tangga merupakan masa peralihan antara
tahap akhir masa reproduksi dengan tahap awal masa senium.Masa klimakterium adalah
masa di mana wanita menyesuaikan diri denganmenurunnya produksi hormon-hormon
ovarium yang membuat seorang wanitatidak dapat bereproduksi. Usia klimakterium juga
diartikan sebagai usiamaturitas di mana seseorang menjadi lebih matang dan bijaksana baik
secaraintelektual maupun emosional. Setelah seorang wanita memasuki masaklimakteriun
mereka akan memasuki masa menopause.

Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menujufase senium


yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupunendokrinologik dari ovarium.
Terjadi pada usia 45-65 tahun.(Ali Baziad, 2003)Klimakterium adalah masa yang bermula
dari akhir tahap reproduksi berakhir pada masa senium dan terjadi pada wanita umur 40-65
tahun. Masa iniditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.
(Sarwono,1999)Klimakterium suatu masa peralihan antara tahun-tahun reproduktif akhir dan
berakhir pada awal masa senium. Sekitar umur 40-65 tahun. (EndangPurwoastutik,
2008)Klimakterium masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periodereproduktif ke
periode non reproduktif usia 45-50 tahun. (Kasdu Dini, 2002)

Menopause secara etimologi (bahasa) berasal dari bahasa Yunani, yang tersusun dari
kata “Men” dan “Pausis” yang memiliki arti haid atu menstruasi. Hal ini adalah akhir proses
biologis dari siklus menstruasi, disebabkan terjadinya perubahan hormon yakni penurunan
produksi hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.

Menopause menurut WHO didefinisikan berhentinya siklus menstruasi untuk


selamanya bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi sebagai akibat dari
hilangnya aktivitas folikel ovarium.

Penurunan hormon estrogen mengakibatkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur,


hal ini juga bisa dijadikan suatu petunjuk terjadinya menopause. Menopause didefinisikan
sebagai haid terakhir, terjadinya menopause berkaitan denagn menarche atau pertama haid,
makin dini menarche terjadi maka makin lambat atau lama menopause timbul (Mulyani,
2014).

2.2 Tanda Awal Klimakterium/ Menapause

Selain gangguan menstruasi, gejala lainnya yang dapat terjadi pada perimenopause
atau menjadi tanda-tanda menopause sudah dekat adalah:
1. Hot flashes atau sensasi gerah atau kepanasan yang muncul secara mendadak.
2. Gangguan tidur, yang bisa disertai dengan atau tanpa keringat malam.
3. Perubahan mood, misalnya mudah tersinggung. Kondisi ini dapat menyebabkan
peningkatan risiko terjadinya depresi.
4. Gangguan kognitif, misalnya sulit berkonsentrasi dan mudah lupa.
5. Sakit kepala di masa awal perimenopause.
6. Nyeri saat berhubungan seksual, karena berkurangnya cairan pelumas vagina.
7. Penurunan gairah seksual dan kesuburan.
8. Pengeroposan tulang yang dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
9. Perubahan kadar kolesterol, yaitu meningkatnya kadar kolesterol jahat (LDL) dan
menurunnya kadar kolesterol baik (HDL).
2.3 Gangguan Klimaktoriun/Manipause
Gangguan menopause ialah jadwal menopause
1. Menopause premature
Terhentinya haid pada umur 40 tahun
Terdapat gejala premenopause hot flushes, kenaikan gonadotropin
2. Menopause terlambat
Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
Terdapat gejala menopause

Gangguan pada klimaktorium adalah:

1. Gangguan neurovegetatif (vasomotorik-hipersimpatikotoni) yang mencakup :


a) Gejolak panas (hot flushes)
b) Keringat malam yang banyak
c) Rasa kedinginan
d) Sakit kepala
e) Desing dalam telinga
f) Tekanan darah yang goyah
g) Berdebar-debar
h) Susah bernafas
i) Jari-jari atrofi
j) Gangguan usus (meteorismus)
2. Gangguan psikis
a) Mudah tersinggung
b) Depresi
c) Lekas lelah
d) Kurang bersemangat
e) Insomania atau sulit tidur
3. Gangguan organic
a) infark miokard (gangguan sirkulasi)
b) atero-sklerosis (hiperkolesterolemia)
c) osteoporosis
d) gangguan kemih (disuria)
e) nyeri senggama (dispareunia)
f) kulit menipis
g) gangguan kardiovaskuler

2.4 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Pada Klimakterium/Manipause

Contoh askeb klimakterium/manipause adalah sebagai berikut

PADA NY “E” DENGAN MENOPAUSE


DI BIDAN PRAKTEK SWASTA “L”

I.       PENGKAJIAN
Hari : Sabtu                                                    
Pukul : 09.00 WIB
Tanggal : 09 November 2012                                 
Oleh : Bidan

A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Ny “E”
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Banjar/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Flamboyan, No. 25, Banjarmasin.

Suami : Tn “S”
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Banjar/ Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Flamboyan, No. 25, Banjarmasin.
2. Alasan kunjungan
Ibu datang karena ingin memeriksakan kesehatanya
3. Keluhan utama
Ibu mengeluh akhir- akhir ini dirinya sering merasakan nyeri sendi, sakit pada
punggung, sulit menahan kencing, rasa panas dan sulit tidur dan dirinya menyatakan
bahwa sudah tidak mendapatkan haid sejak tiga bulan yang lalu.
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Jantung :-
Asma :-
TBC :-
Ginjal :-
Malaria :-
HIV/ AIDS :-
b. Penyakit sekarang
Jantung :-
Asma :-
TBC :-
Ginjal :-
Malaria :-
c. Riwayat penyakit keluarga
DM :-
Jantung :-
Hipertensi :-
Cacat fisik/ psikologis : -
Keturunan kembar :-
d. Riwayat perkawinan
Status perinakahan : Menikah
Nikah ke :1
Umur saat menikah : 21 tahun
Lama menikah : 24 tahun
4. Riwayat obstetric
a. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 4 hari
Banyak : 3x ganti pembalut
Dismenorhoe : ya
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan dirinya menggunakan KB pil

B. Data Objektif
1. Status emosional                     : Baik
2. Keadaan umum
a. Tanda tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu : 37,50C
Nadi : 80x/m
Respirasi : 18x/m
b. BB : 56kg
c. TB                                     : 160cm
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : tidak Nampak adanya benjolan abnormal, rambut hitam dan lurus tidak Nampak
ada ketombe
Leher : tidak nampak adanya pembesaran tyroid, kelenjar limfe, dan vena jugularis
Muka : nampak kerut kerut tipis, tidak nampak odeme
Mata : skelera tidak nampak ikterus, konjungtiva tidak pucat
Hidung : tidak nampak pernafasan cuping hidug dan tidak terlihat ada polif
Mulut : gigi tidak ada cariaes, dan bagian gigi belakang berlubang
Bibir : tidak nampak pucat
Telinga : nampak simetris, tidak Nampak adanya keluar  cairan abnormal
Dada : tidak nampak benjolan abnormal
Payudara : tidak nampak adanya benjolan abnormal
Tulang belakanng : lordosis
Ekstremitas : tidak nampak adanya odeme dan varises
b. Palpasi
Leher : tidak teraba adanya benjolan abnormal
Dada : tidak teraba adanya benjolan abnormal
Payudara : tidak teraba adanya benjolan abnormal
Ekstremitas : tidak ada odeme
c. Auskultasi
Jantung : bunyi mur mur
Paru- paru : tidak ada bunyi wheezing
d. Perkusi
Cek Ginjal : tidak ada nyeri ketuk
4. Pemeriksaan penunjang
Hb       : 12,3 gr%
    
C. Assesmant
Ibu usia 45 tahun dengan menopause.

D. Planning
1. Beritahu hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
3. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi rendah lemak dan rendah gula
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri nya
5. Beritahu ibu tentang gejala menopause
6. Berkolaborasi dengan dr spesialis untuk menganggulagi/ mengobati menopause.

E. Implementasi
1. Memeritahukan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini kesehatannya baik, namun ibu
mengalami tanda dangejala memasuki masa menopause  yaitu berhentinya haid secara alamiah
yang biasanya terjadi antara usia 40 – 50 tahun.
2. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup kurang lebih 8- 9 jam/ hari dan jangan terlalu banyak
bekerja yang menyebabkan kelelahan.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang bergizi,berlemak
rendah dan berkadar gula rendah, seperti: sayuran yang masak dengan cara di rebus, perbanyak
makan buah- buahan, dan  memberitahu kebutuhan nutrisi yang sesuai yaitu tidak mengkonsumsi
minuman beralkohol juga minuman berkafein seperti kopi, agar hati dan sistem
kardiovaskular  terpelihara kesihatannya dan membantu untuk mengurangi risiko kondisi seperti
kanker dan diabetes. Ganti minuman  dengan pilihan yang lebih sehat seperti air mineral dan teh
hijau tanpa kafein.
4. Menganjurkan ibu untuk rajin menjaga kebersihan diri seperti menjaga kebersihan vulva dengan
membersihkan saat mandi setelah BAK dan BAB, rajin mengganti pakaian dalam saat lembab
agar kebersihan vulva selalu terjaga dari perkembangan bakteri yang merugikan yang bisa
menyebabkan gangguan kewanitaan.
5. Memberitahukan ibu tentang gejala menopause, yaitu :
a. Ketidakteraturan siklus haid
b. Gejolak rasa panas
c. Perubahan kulit
d. Keringat dimalam hari
e. Sulit tidur
f. Perubahan pada mulut
g. Kerapuhan tulang
h. Penyakit
6. Memberitahukan penanganan yang dapat dilakukan, sepert:
melakukan kolaborasi dengan dr spesialis untuk melakukan Penanganan yang dapat dilakukan
dengan beberapa usaha antara lain :
Mengurangi gejala-gejala yang mengganggu ( pengobatan simptomatis). Pengobatan
simptomatis diberikan misalnya untuk pengobatan sakit kepala, jantung berdebar, tekanan darah
yang tinggi dan lain sebagainya. Setelah gejala-gejala berkurang dapat dilanjutkan dengan
pengobatan spesifik yaitu pengobatan Estrogen. Perlu diketahui bahwa pengobatan untuk
menghilangkan gejala sampingan hanya bersifat sementara dan akan dikeluhkan kembali bila
obat yang diberikan habis.
7. Penggantian hormon yang kurang atau hilang.( Hormon Replacement Terapi = HRT ).
Pengobatan estrogen penting bagi para wanita yang mempunyai faktor-faktor risiko untuk
penyakit jantung misalnya perokok, riwayat penyakit jantung dan stroke dalam keluarga,
kegemukan, tekanan darah tinggi dan wanita dengan menopause yang terlalu cepat (dini). Ada
keuntungan pemberian HRT antara lain :
a. Meningkatkan mutu hidup para wanita bila gejala-gejala menopause itu dapat hilang
dengan pengobatan estrogen
b. Tanpa pengobatan gejala-gejala tersebut akan bertahan selama waktu 10 tahun atau
kadang-kadang seumur hidup.
c. Pengobatan dengan estrogen jangka panjang akan melindungi kehilangan massa tulang
dan osteoporosis.
d. Keluhan-keluhan saluran kencing dan kemaluan akan berkurang, misalnya infeksi saluran
kemih, , vagina, juga prolapsus uteri.
e. Meningkatkan daya ingatan yang mulai berkurang.
8. Pengobatan supportif (pengobatan tambahan) : misalnya Olah raga dan diet). Pengobatan
supportif yang penting adalah mempertahankan hidup sehat.. Berhenti merokok akan sangat
membantu, juga hindari minum alkohol dan kopi (caffein). Sering berolah raga untuk
menurunkan berat badan, misalnya berjalan kaki. Makanan, sebaiknya yang cukup mengandung
banyak kalsium.

F. Evaluasi
1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
2.  Ibu bersedia untuk istirahat cukup
3. Ibu bersedia  untuk makan makanan yang bergizi, rendah lemak dan rendah gula
4. Ibu bersedia untuk menjaga kebersihan diri nya
5. Ibu telah mengetahui dan mengerti  tentang gejala- gejala menopause
6. kolaborasi dengan dr spesialis untuk menganggulagi/ mengobati menopause telah
dilakukan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal
senium dan terjadi pada wanita umur 40-65 tahun. Masa iniditandai dengan berbagai macam
keluhan. Klimakterium bukan suatu keadaan patologis, melainkan suatu masa peralihan yang
normal yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menapouse Hal ini disebabkan
oleh karenaovarium menjadi tua, sehingga hormon estrogen menurun dan hormongonadotropin
meningkat.(Sarwono, 1999)Masa klimakterium adalah masa di mana wanita menyesuaikan diri
denganmenurunnya produksi hormon-hormon ovarium yang membuat seorang wanitatidak dapat
bereproduksi. Usia klimakterium juga diartikan sebagai usiamaturitas di mana seseorang menjadi
lebih matang dan bijaksana baik secaraintelektual maupun emosional. Setelah seorang wanita
memasuki masaklimakteriun mereka akan memasuki masa menopause.

3.2 Saran

Dengan mengetahui tentang pengetahuan dan pemahaman klimakteriumsehingga


disarankan dapat membantu para wanita mempersiapkan diri dalammemasuki masa
klimakterium atau masa menopause
DAFTAR PUSTAKA

Sarwono prawirohardjo, “Ilmu Kandungan”, PT. Bina Pustaka, Jakarta. 2009.


“Kuliah Bidan Askeb IV patologi”. Jakarta. 2010
Helen varney dkk, “Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1”, Penerbit Buku Kedokteran,
Jakarta. 2009
Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Arcan. Jakarta Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Kesehatan. Jakarta: Rineka
CiptaPrawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina PustakaEndang
Purwoastuti, 2008. Menopause Siapa Takut ?.Yogyakarta : Kanisius
Ali Baziad, 2003. Menopause Dan Andropause. Jakarta : Yayasan Bina PustakaSarwono
Prawiroharjo
http://allodokter.com
www.cnnindonesia.com

http://id.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai