Di tempat kerja, kita setiap hari menangani banyak persoalan yang menuntut kita
untuk mengevaluasi pernyataan, situasi yang kompleks, dan konflik. Berpikir
kritis memberi kita proses untuk mengevaluasi dan memahami persoalan-
persoalan ini.
Ketika dihadapkan dengan suatu pernyataan, kita dapat memilih untuk sepakat
atau tidak sepakat dengan hal itu. Di dalam menentukan penerimaan dan
penolakan kita terhadap suatu pernyataan, kita memasuki pemikiran kritis. Kita
mengevaluasi suatu pernyataan dan melihat bukti yang mendukung itu.
Pernyataan tertentu lebih mudah dievaluasi daripada yang lain, seperti “Di
luarhujan” atau “jaringan rusak.”
Kebenaran atau kesalahan dari pernyataan yang lain lebih sulit untuk ditentukan.
Pernyataan ini lebih merupakan masalah pendapat. Ini adalah persoalan yang
mungkin tidak disetujui oleh orang yang logis.
Contoh:
Menggambarkan Argumen
Pikiran hubungan antara istilah ini dengan membayangkan suatu argumen sebagai
sebuah meja. Daun meja adalah posisi yang diambil, konklusi. Potongan bukti
adalah kaki yang menopang daun meja. Seseorang bisa tidak sepakat bahwa ini
adalah daun meja yang benar. Tujuan dari argumen adalah untuk memberi bukti
pendukung karena menggunakan daun meja (konklusi) itu.
Struktur Argumen
Contoh:
Rekan kerja anda membuat pernyataan,“Wah perusahaan ini benar-benar akan
mengalami kemerosotan. Simpanan kita menumpuk. Pelanggan kita
meninggalkan kita. Keuntungan kita menurun dan semangat berada di posisi
terendah dari yang pernah kita lihat.
Ini adalah argumen karena hal itu menampilkan konklusi dengan bukti
pendukung. Topiknya adalah kondisi ekonomi.
Untuk menjadi pemikir kritis, kita harus belajar mengenali persoalan untuk
memahami dengan lebih baik apa yang diutarakan. Lalu, kita bisa menelaah
pemahaman dan menganalisis argumen.
Apakah Persoalannya?
Persoalan adalah topik yang sedang dibicarakan. Ini adalah segala hal tentang
kontroversi atau ketidakpastian. Ini adalah fokus, titik utama, masalah, atau
pertanyaan yang dipertentangkan. Dengan mengenali persoalan, berarti kita
memusatkan perhatian pada konsep sentral dari informasi yang ada. Ketika
mencoba untuk mengenali persoalan, bersikaplah netral dan objektif. Suatu topik
paling baik kalau diutarakan dalam bentuk pertamyhan dan dengan cara yang bisa
dljawab, entah untuk menyepakati atau menentang persoalan.
1. Bersikap netraldanobjektif.
3. PelajariformulasipersoalanAndadenganinformasi yang
telahditampilkankepadaAnda.
MenemukanPersoalanDiskusi
Contoh:
Dennis, seorangmanajerprodukuntukperusahaantelekomunikasi,
mendorongdepartemenpengembanganteknik agar melakukanpenyempurnaan yang
telahdijanjikanuntukproduk yang diadukung.Diamengirimkane-mail yang
berisipermintaanjadwal yang pastiuntukmengirimkanpenyempurnaanitu. E-
mailjawabandarimanajerdepartemenpengembanganteknikberbunyi:
Departemenpengembanganteknik.memilikikomitmen yang
jelasuntukmenciptakanprodukterbaik yang
bisadihasilkan.Jawabandaripelanggan kami
selamainiluarbiasa.Kualitastinggidariproduk kami
telahdikonnrmasiolehpelanggan kami.Kami
inginbekerjabersamaAndauntukmembantuAndamendukungproduksecarapenu
h.Kami inginberterimakasihkepadaAndaatassemuakerja yang
telahAndalakukandenganbaikdalammengomunikasikan keefektifan produk
perusahaan.
Manajerdepartemenpengembangantekniktampaknyamemfokuskandiripadakualitas
kerjadepartemen,
bukanpadapermohonankhususuntukjadwalpenyampaianpenyempurnaanproduk. '
TetapFokuspadaPersoalan
Agartetapterfokuspadapersoalanselamadiskusidibutuhkantigalangkahberikutini:
3. Memfokuskanulangpadapersoalankalauperlu
Bilaadaketidaksepakatan,
tetapdiskusikanhalituhinggaAndamemilikikesepakatantentangapapersoalan yang
Andabicarakan.
KetikaAndamelanjutkandiskusi,
tetapterfokuspadapersoalan.Bilapercakapanberalihdaripersoalanataumenjaditidakj
elas, bawalahsemua orang yang terlibatuntukkembalimembicarakanpersoalan
yang
telahdisepakatiataumendapatkankesepakatansebelumAndaterfokuskepersoalanbar
u.
Langkah 2: MengenaliArgumen
MetodeuntukMengenaliKonklusi
MetodeuntukMengenaliBukti
Sejak....
Sebagaicontoh....
Apakahdidukungoleh....
Sepertiditunjukkanoleh...
Sebagaihasildari...
Dalampandangan...
SepertidiindikasikanolehInidiutarakanoleh...
Langkah 3: MencariKejelasan
Suatubagianpentingdariberpikirkritismencakuppenilaiannilaibukati.Denganhanya
melihatpadakonklusi, Anda tidak akan mendapatkankebenaran.
Andaharusmenilaikekuatananalisis yang ada di
balikkonklusiuntukmenentukanapakahAndaharussetujuatautidak. Hal
inidimulaidenganpenemuanapakahAndamemahamidenganjelasapa yang
telahdiutarakanataudituliskan. Andatidakbisamendapatintiargumenbilamakna kata
ataufrasamembingungkan.KebingunganiniharusdibicarakansebelumAndabisamem
ahamisubstansiargumen.
MembicarakanAmbiguitas
”Banyakkaryawanmembawapulangperalatankantor. "
Kata-kata di dalamsuatupernyataanbisamemilikimaknajamak.
Strukturkalimatbisamenyebabkanambiguitas.
Hal Penting:
1. KetikaAndamampu,
ikutipembicaraataupenulisdanmintalahmerekauntukmenjelaskanapa yang
diamaksuddengan kata ataufrasatertentu.
Andajugabisamemintacontohuntukbisamemahamidenganlebihbaik, apa
yang ingindiakatakan.
Bagian dari konteks mencakup motif di balik pernyataan yang diutarakan atau
ditulis. Berguna bagi kita untuk menanyakan: Apakah tujuan sebenarnya yang ada
di balik apa yang diutarakan?
1. Apakah orang itu memaksakan sudut pandang pribadi?
2. Apakah komitmen saya terhadap analisis orang ini mendahulukan agenda
pribadi?
3. Apakah kesepakatan saya membuat dia tampak sennag? Apakah hal itu
membuat dia menjadi sangat senang?
4. Apakah dia di dalam keadaan tertekan? Apakah dia meenginginkan
persoalan untuk “pergi”?
Tempat
Lokasi terjadinya suatu komunikasi bisa memberi Anda lebih banyak informasi
tentang bukti. Tanyai diri Anda beragam pertanyaan untuk melihat apakah tempat
memiliki relevansi dengan pernyataan. Pertanyaan itu bisa mencakup:
1. Apakah ada rekan kerja di sekitar lokasi yang bisa mendengar hal ini?
2. Apakah itu adalah lokasi di mana orang akan merasa defensif, lemah, atau
tidak aman?
3. Apakah lokasi itu membuat pembicara merasa nyaman atau tidak nyaman?
4. Apakah e-mail ini dibuat salinannya untuk orang lain?
5. Bila hal itu diutarakan secara lisan, siapa saja yang bisa mencuri dengar?
6. Bila itu diutarakan secara tertulis, siapa lagi yang bisa membaca hal itu?
Bisakah hal itu ditujukan ke orang lain?
Situasi
Situasi di sekitar bisa memengaruhi makna dari suatu bukti. Tanyai diri Anda:
Apakah ada faktor lain yang relevan yang bisa memperkuat dukungan saya
terhadap persoalan itu?
Contoh:
Robert melihat Anda di lorong dan berkata, "Departemen ini mengalami masalah
yang serius. Manajer tidak layak. Dia telah menodai reputasz'kita di kalangan
divisi lain. Setiap orang mengeluhkan tentang ketiadaan komunikasi. Pelanggan
sudah mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh untuk beralih ke tempat lain.
”
Kredibilitas adalah kemampuan untuk dapat dipercaya dari suaru pernyataan atay
posisi. Kredibilitas membantu anda menemukan apakah bukti yang ada benar atau
tidak. Untuk membantu anda menetapkan kredibilitas, anda bisa melihat pada
pengalman anda mandiri atau pengalaman orang lain.
Bila sejumlah bukti berkonflik dengan pengamatan Anda, kredibilitas bukti itu
sangat diragukan. Pada saat bersamaan, Anda seharusnya mewaspadai
keterbatasan dari pengamatan Anda. Terkadang persepsi Anda bisa dibiaskan oleh
sudut pandang tertentu. Contoh, bila anda benar-benar menginginkan sesuatu, hal
itu bisa dipengaruhi anda untuk memahami sesuatu dengan cara yang mendukung
peristiwa itu. Lain waktu, situasi bisa menghambat pengamatan yang efektif,
misalnya ketika anda sedang mencoba untuk melakukan dua hal di saat
bersamaan.
Bukti bisa dibandingkan dengan pengetahuan anda atas persoalan itu. Semakin
besar pengetahuan Anda terhadap subjek, seharusnya bukti yang bertentangan
semakin tidak terlihat. Dan yang pasti semakin besar konflik antara dua hal itu,
semakin kurang dapat dipercaya bukti yang ada. Pada saat bersamaan, ingatlah
untuk tetap memiliki pemikiran yang terbuka terhadap informasi baru yang
mungkin tidak sesuai dengan keyakinan atau pemahaman kita.
Contoh dapat yang penting untuk menilai kredibilitas adalah internet. internet
memberi informasi tanpa penyaring sehingga menjadi sumber rumor, gosip,
kesalahan, dan kecurangan, serta informasi yang tak berguna. Hal itu memberi
siapapun peluang untuk mempublikasikan secara anonim materi di ranah Maya
sehingga tidak pernah diterima oleh "penjaga gerbang" penerbit yang mapan dan
dapat dipercaya.
1. Apakah sumber mengamati secara langsung situasi, atau apakah informasi itu
sekedar gosip?
Contoh:
Persoalan :
konklusi :
bukti :
ketidak konsistenan :
Dengan mempelajari cara untuk mengenali dan mengevaluasi argumen, Anda juga
telah mempelajari perangkat untuk membantu Anda menampilkan argumen yang
efektif. Bila anda memiliki pemahaman yang baik akan persoalan, dan anda
menampilkan bukti yang jelas, dapat dipercaya, dan konsisten yang mendukung
secara valid konklusi anda, Anda akan memiliki dasar argumen yang kuat. Anda
harus menampilkan kondisi Anda sehingga mereka akan bisa menerima analisis
yang kritis dan diterima secara terbuka.
Untuk menampilkan ide anda dengan meyakinkan, entah dalam bentuk tertulis
atau secara lisan, ingatlah hal utama berikut ini:
1. Bersiaplah
Bersiap berarti bersedia untuk berupaya dan meluangkan waktu guna menciptakan
argumen yang bagus.
Bila Anda tidak merasa yakin dengan posisi anda, mengapa orang lain harus
merasa yakin akan hal itu?
3. Memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang ingin anda capai.
Mengembangkan tujuan yang jelas untuk presentasi anda. Apakah hasil yang
ingin anda capai?
4. Menghindari Ambiguitas
ketika orang-orang mendengar bukti yang membingungkan atau tidak jelas, Anda
kehilangan hubungan dengan mereka.
Semakin rumit argumen, semakin sulit untuk tetap terfokus pada persoalan anda.
Ingatlah untuk tetap kembali ke poin utama anda.