Anda di halaman 1dari 15

Menetapkan Argumen

Persoalan dan jawaban

Di tempat kerja, kita setiap hari menangani banyak persoalan yang menuntut kita
untuk mengevaluasi pernyataan, situasi yang kompleks, dan konflik. Berpikir
kritis memberi kita proses untuk mengevaluasi dan memahami persoalan-
persoalan ini.

Ketika dihadapkan dengan suatu pernyataan, kita dapat memilih untuk sepakat
atau tidak sepakat dengan hal itu. Di dalam menentukan penerimaan dan
penolakan kita terhadap suatu pernyataan, kita memasuki pemikiran kritis. Kita
mengevaluasi suatu pernyataan dan melihat bukti yang mendukung itu.

Pernyataan tertentu lebih mudah dievaluasi daripada yang lain, seperti “Di
luarhujan” atau “jaringan rusak.”

Kebenaran atau kesalahan dari pernyataan yang lain lebih sulit untuk ditentukan.
Pernyataan ini lebih merupakan masalah pendapat. Ini adalah persoalan yang
mungkin tidak disetujui oleh orang yang logis.

Contoh:

“orang-orang dibagian penjualan adalah penyendiri”

“kita harus mengubah arah strategik perusahaan”

Masing-masing pernyataan di atas mengutarakan hal khusus tentang suatu


masalah. Ini disebut konklusi. Suatu konklusi yang belum disepakati dan diberi
bukti pendukung yang menjelaskan mengapa hal itu seharusnya dipercaya disebut
argumen.

Menggambarkan Argumen

Dalam terminologi berpikir kritis, argumen adalah usaha untuk mendukung


konklusi yang meragukan lewat bukti.

Pikiran hubungan antara istilah ini dengan membayangkan suatu argumen sebagai
sebuah meja. Daun meja adalah posisi yang diambil, konklusi. Potongan bukti
adalah kaki yang menopang daun meja. Seseorang bisa tidak sepakat bahwa ini
adalah daun meja yang benar. Tujuan dari argumen adalah untuk memberi bukti
pendukung karena menggunakan daun meja (konklusi) itu.

Struktur Argumen

Contoh:
Rekan kerja anda membuat pernyataan,“Wah perusahaan ini benar-benar akan
mengalami kemerosotan. Simpanan kita menumpuk. Pelanggan kita
meninggalkan kita. Keuntungan kita menurun dan semangat berada di posisi
terendah dari yang pernah kita lihat.

Ini adalah argumen karena hal itu menampilkan konklusi dengan bukti
pendukung. Topiknya adalah kondisi ekonomi.

Analisis Tahap demi Tahap

Untuk menjadi pemikir kritis, kita harus belajar mengenali persoalan untuk
memahami dengan lebih baik apa yang diutarakan. Lalu, kita bisa menelaah
pemahaman dan menganalisis argumen.

Mengenali dan mengevaluasi argumen mencakup tujuh langkah sebagai berikut.

Langkah 1: Menemukan Persoalan

Langkah 2: Mengenali Argumen

Langkah 3: Mencari Kejelasan

Langkah 4: Memahami Konteks

Langkah 5: Menemukan Kredibilitas

Langkah 6: Mencari Konsistensi

Langkah 7: Menilai Argumen

Langkah 1: Menemukan Persoalan

Orang-orang di tempat kerja terus-rnenerus berusaha membentuk keyakinan dan


perilaku kita. Bila kita tidak menyadari persoalan mendasar yang ada, kita
akhirnya bisa bertindak dengan cara yang tidak akan kita lakukan, bila kita telah
memikirkan persoalan itu dengan lebih saksama, Oleh karena itu, langkah pertama
dalam berpikir kritis adalah mencari tahu persoalan yang sebenarnya.

Komunikasi sering kali bisa membingungkan, sehingga tindakan untuk


menemukan topik bisa juga bisa membantu menjelaskan situasi. Jack Kilby,
penemu microchip, telah berkata, ”Banyak solusi gagai, karena mereka mencoba
untuk memecahkan masalah yang keliru.”
Langkah pertama untuk berpikir kritis terhadap suatu topik adalah dengan
menanyakan: Apakah persoalan yang sebenarnya?

Apakah Persoalannya?

Persoalan adalah topik yang sedang dibicarakan. Ini adalah segala hal tentang
kontroversi atau ketidakpastian. Ini adalah fokus, titik utama, masalah, atau
pertanyaan yang dipertentangkan. Dengan mengenali persoalan, berarti kita
memusatkan perhatian pada konsep sentral dari informasi yang ada. Ketika
mencoba untuk mengenali persoalan, bersikaplah netral dan objektif. Suatu topik
paling baik kalau diutarakan dalam bentuk pertamyhan dan dengan cara yang bisa
dljawab, entah untuk menyepakati atau menentang persoalan.

Langkah-langh untuk Menemukan Persoalan

1. Bersikap netraldanobjektif.

2. Utarakanpersoalandalambentukpertanyaan yang bisadijawabyaatautidak

3. PelajariformulasipersoalanAndadenganinformasi yang
telahditampilkankepadaAnda.

MenemukanPersoalanDiskusi

Terkadang, di dalampercakapan, orang membicarakanduapersoalan yang


berbedatanpamenyadarihalitu.Satu orang berbicaratentangapeldan yang
lainberbicaratentangjeruk. Inibisamengakibatkan rasa sakithati, kebingungan,
dankesalahanbesar.Terkadang,
satupihakbisasecarasengajamengacaukanpersoalanuntukmemenangkandukungan.
Atau, pihak-pihakitumungkinberusahauntukmenghindarisuatuaspekpersoalan
yang ingindiasembunyikan.

Contoh:

Dennis, seorangmanajerprodukuntukperusahaantelekomunikasi,
mendorongdepartemenpengembanganteknik agar melakukanpenyempurnaan yang
telahdijanjikanuntukproduk yang diadukung.Diamengirimkane-mail yang
berisipermintaanjadwal yang pastiuntukmengirimkanpenyempurnaanitu. E-
mailjawabandarimanajerdepartemenpengembanganteknikberbunyi:

Departemenpengembanganteknik.memilikikomitmen yang
jelasuntukmenciptakanprodukterbaik yang
bisadihasilkan.Jawabandaripelanggan kami
selamainiluarbiasa.Kualitastinggidariproduk kami
telahdikonnrmasiolehpelanggan kami.Kami
inginbekerjabersamaAndauntukmembantuAndamendukungproduksecarapenu
h.Kami inginberterimakasihkepadaAndaatassemuakerja yang
telahAndalakukandenganbaikdalammengomunikasikan keefektifan produk
perusahaan.

Manajerdepartemenpengembangantekniktampaknyamemfokuskandiripadakualitas
kerjadepartemen,
bukanpadapermohonankhususuntukjadwalpenyampaianpenyempurnaanproduk. '

TetapFokuspadaPersoalan

Agartetapterfokuspadapersoalanselamadiskusidibutuhkantigalangkahberikutini:

1. Mengutarakan persoalan secara lisan

2. Mencapaikesepakatantentangpersoalan yang dibicarakan

3. Memfokuskanulangpadapersoalankalauperlu

Bilaadaketidaksepakatan,
tetapdiskusikanhalituhinggaAndamemilikikesepakatantentangapapersoalan yang
Andabicarakan.

KetikaAndamelanjutkandiskusi,
tetapterfokuspadapersoalan.Bilapercakapanberalihdaripersoalanataumenjaditidakj
elas, bawalahsemua orang yang terlibatuntukkembalimembicarakanpersoalan
yang
telahdisepakatiataumendapatkankesepakatansebelumAndaterfokuskepersoalanbar
u.

Langkah 2: MengenaliArgumen

BagaimanaAndamemahamiapa yang Anda dengar dan baca? Bagaimana


Andabisamemahamianalisis di balikhal yang
ditampilkandanmemcarijawabanterbaikdan paling masukakal?
Banyakpersoalanditampikkandenganbuktipendukung.
Setelahmenemukanpersoalan, Andalalubisamulaimenganalisisargumen yang
mendasaridiskusi.

Di dalamberpikirkritis, seperti di dalamhukum,


argumenadalahupayauntukmendukungataumembuktikankonklusipersoalanlewatb
ukti.Buktimengandungpernyataan yang
memberidukunganuntukkonklusi.Buktimengomunikasikanalasan yang
membuatpembicaramendukungataumenentangpersoalan.

Ketikadihadapkandengankonklusi orang lain,


AndaharusmemutuskanapakahAndainginmembuatnyasebagaikonklusiAnda.
AndatidakbisamencapaikonklusiAnda hingga Anda memahami informasi yang
telahdisampaikankepadaAnda.UntukmencapaikonldusiAndasendiriakanpersoalant
ersebut, Andaharusmampumengenalikonklusidanbukti yang telahdisampaikan.

MetodeuntukMengenaliKonklusi

1. Mencari di lokasi yang biasanya: di


awalatauakhirpercakapanataudokumentertulis

2. Mencari kata kunci yang mengawalikonklusi, seperti ”jadi",


”sebagaiakibatnya”, ”inimenunjukkanbahwa", ”pendapatsayaadalah" atau
”intinya”.
3. Bilatidakadapernyataan yang jelas di dalamucapanatautulisan,
buatlahpernyataan yang menjawabpertanyaan, ”Initenv tang apa?" atau
"Apakah yang berusahadibuktikan orang ini?" atau ”Apa yang
berusahasayabuktikan?"

MetodeuntukMengenaliBukti

Sepertitelah kami sebutkansebelumnya, argumenterdlridarikonklusidanbukti. Kita


telahmempelajaricarauntukmencarlpersoalandankonklusi. Langkahberikutnya di
dalam memaham1 argumenadalahmencarilokasibukti yang telahditampilkan.

-Carilahtandaindikator yang mengawalipernyataanbukti:

Sejak....

Sebagaicontoh....

Apakahdidukungoleh....

Sepertiditunjukkanoleh...

Sebagaihasildari...

Dalampandangan...

SepertidiindikasikanolehInidiutarakanoleh...

-Ajukanpertanyaan ”mengapa”: "Mengapa orang ituberkata,


merekamengambilposisitersebut?”

Langkah 3: MencariKejelasan

Suatubagianpentingdariberpikirkritismencakuppenilaiannilaibukati.Denganhanya
melihatpadakonklusi, Anda tidak akan mendapatkankebenaran.
Andaharusmenilaikekuatananalisis yang ada di
balikkonklusiuntukmenentukanapakahAndaharussetujuatautidak. Hal
inidimulaidenganpenemuanapakahAndamemahamidenganjelasapa yang
telahdiutarakanataudituliskan. Andatidakbisamendapatintiargumenbilamakna kata
ataufrasamembingungkan.KebingunganiniharusdibicarakansebelumAndabisamem
ahamisubstansiargumen.

MembicarakanAmbiguitas

KetikaAndamelihatdenganlebihsaksama kata ataufrasadarisuatuargumen,


Andamungkinmenemukansejumlahambiguitas.

Makna kata di dalampernyataantidakjelasdanmendua.

”Banyakkaryawanmembawapulangperalatankantor. "

Di dalampernyataanini, adaberapakaryawan yang dimaksuddengankata ”banyak”?


Apakahsebagianbesarkaryawanmembawa pulang
peralatankantoratauapakahhanyatigaatauempat orang?

Kata-kata denganmakna yang tidakjelasseharusnyadiperjelasataudihindari.

Kata-kata di dalamsuatupernyataanbisamemilikimaknajamak.

”Ada reaksi di laboratorium yangmembuatmarah manajemen senior. "

Pernyataaninibisamerujukpadareaksikimiawi di laboratorium atau reaksi


karyawan di laboratorium.

"Semuapekerja yang baik di kantorbekerjahinggalarut. "

Apakahkelompok orang yang dikategorikan ”pekerja yang baik”?


Apakahmerekaadalah orang-orang denganprestasiterbaik di
perusahaanataupekerja yang memilikinilaipositifterbanyak?

Kata hinggalarutjugatidakjelaskarenaadarentanginterpretasi yang luas. Hal


itubisaberartibekerjahinggapukul 17.30, bukannyahingga jam pulangbiasa,
yaitupukul 17.00, atauhalituberartibekerjahinggapukul 20.00.

Makna kata bisatidakjelasdalamkontekstertentu.


”Kita tidakmemilikisumberdaya yang diperlukanuntukmendukungproyekitu. "

Sumberdayabisamerujukpadahal-hal yang kasatmata, seperti orang danperalatan,


atauhalitubisamerujukkeketersediaankeuangan.

Strukturkalimatbisamenyebabkanambiguitas.

“Dicari laki-lakiuntukmenjualmobilsecaradiskon. "

Apakahlaki-lakiitubekerjauntuksuatudiskonatauapakahmobilitu Yang didiskon?

Hal Penting:

1. KetikaAndamampu,
ikutipembicaraataupenulisdanmintalahmerekauntukmenjelaskanapa yang
diamaksuddengan kata ataufrasatertentu.
Andajugabisamemintacontohuntukbisamemahamidenganlebihbaik, apa
yang ingindiakatakan.

2. Ambiguitas yang tidak dijelaskan akan memperlemah argumen. Semkain


besar tingkat ambiguitas di dalam suatu pernyataan yang berfungsi sebagai
bukti, semakin sedikit dukungan yang ditawarkan pernyataan itu untuk
konklusi.

Langkah 4: Memahami Konteks


Banyak persoalan yang lebih mudah untuk dikenali, dijelaskan, dan dievaluasi
ketika kita mengetahui konteks terjadinya persoalan itu.
Contoh, cara normal untuk bekerja di kantor Anda merefleksikan filosofi pribadi
CEO. Tetapi di kantor lain, norma itu mungkin benar-benar berbeda. Jadi, normal
adalah pendeskripsi satu-satunya yang sah di dalam konteks kantor Anda.
Konteks mencakup:
1. Motif dan tujuan penyaji
2. Tempat
3. Situasi di sekitar persoalan
Motif dan Tujuan Penyaji

Bagian dari konteks mencakup motif di balik pernyataan yang diutarakan atau
ditulis. Berguna bagi kita untuk menanyakan: Apakah tujuan sebenarnya yang ada
di balik apa yang diutarakan?
1. Apakah orang itu memaksakan sudut pandang pribadi?
2. Apakah komitmen saya terhadap analisis orang ini mendahulukan agenda
pribadi?
3. Apakah kesepakatan saya membuat dia tampak sennag? Apakah hal itu
membuat dia menjadi sangat senang?
4. Apakah dia di dalam keadaan tertekan? Apakah dia meenginginkan
persoalan untuk “pergi”?

Tempat

Lokasi terjadinya suatu komunikasi bisa memberi Anda lebih banyak informasi
tentang bukti. Tanyai diri Anda beragam pertanyaan untuk melihat apakah tempat
memiliki relevansi dengan pernyataan. Pertanyaan itu bisa mencakup:

1. Apakah ada rekan kerja di sekitar lokasi yang bisa mendengar hal ini?
2. Apakah itu adalah lokasi di mana orang akan merasa defensif, lemah, atau
tidak aman?
3. Apakah lokasi itu membuat pembicara merasa nyaman atau tidak nyaman?
4. Apakah e-mail ini dibuat salinannya untuk orang lain?
5. Bila hal itu diutarakan secara lisan, siapa saja yang bisa mencuri dengar?
6. Bila itu diutarakan secara tertulis, siapa lagi yang bisa membaca hal itu?
Bisakah hal itu ditujukan ke orang lain?

Situasi

Situasi di sekitar bisa memengaruhi makna dari suatu bukti. Tanyai diri Anda:
Apakah ada faktor lain yang relevan yang bisa memperkuat dukungan saya
terhadap persoalan itu?
Contoh:

Robert melihat Anda di lorong dan berkata, "Departemen ini mengalami masalah
yang serius. Manajer tidak layak. Dia telah menodai reputasz'kita di kalangan
divisi lain. Setiap orang mengeluhkan tentang ketiadaan komunikasi. Pelanggan
sudah mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh untuk beralih ke tempat lain.

Berdasarkan penyelidikan, Anda mendapati bahwa Robert telah diminta untuk


mundur oleh manajernya. Dia telah menerima pekerjaan dari Perusahaan lain, dan
Anda tidak mengetahui hal tersebut ketika interf aksi itu terjadi.

Langkah 5: Menemukan Kredibilitas

Kredibilitas adalah kemampuan untuk dapat dipercaya dari suaru pernyataan atay
posisi. Kredibilitas membantu anda menemukan apakah bukti yang ada benar atau
tidak. Untuk membantu anda menetapkan kredibilitas, anda bisa melihat pada
pengalman anda mandiri atau pengalaman orang lain.

Menemukan Bukti Yang Dapat Dipercaya

Ketika menganalisis kreadibilitas dari suatu argumen, ajakan tiga pertanyaan:

1. Apakah bukti bertentangan dengan pengamatan pribadi saya?


2. Apakah bukti bertentangan dengan pengetahuan saya?
3. Apakah sumber bukti itu bisa dipercaya?

Apakah bukti keterampilan dengan pengamatan pribadi saya?

Bila sejumlah bukti berkonflik dengan pengamatan Anda, kredibilitas bukti itu
sangat diragukan. Pada saat bersamaan, Anda seharusnya mewaspadai
keterbatasan dari pengamatan Anda. Terkadang persepsi Anda bisa dibiaskan oleh
sudut pandang tertentu. Contoh, bila anda benar-benar menginginkan sesuatu, hal
itu bisa dipengaruhi anda untuk memahami sesuatu dengan cara yang mendukung
peristiwa itu. Lain waktu, situasi bisa menghambat pengamatan yang efektif,
misalnya ketika anda sedang mencoba untuk melakukan dua hal di saat
bersamaan.

Apakah bukti bertentangan dengan pengetahuan saya?

Bukti bisa dibandingkan dengan pengetahuan anda atas persoalan itu. Semakin
besar pengetahuan Anda terhadap subjek, seharusnya bukti yang bertentangan
semakin tidak terlihat. Dan yang pasti semakin besar konflik antara dua hal itu,
semakin kurang dapat dipercaya bukti yang ada. Pada saat bersamaan, ingatlah
untuk tetap memiliki pemikiran yang terbuka terhadap informasi baru yang
mungkin tidak sesuai dengan keyakinan atau pemahaman kita.

Contoh dapat yang penting untuk menilai kredibilitas adalah internet. internet
memberi informasi tanpa penyaring sehingga menjadi sumber rumor, gosip,
kesalahan, dan kecurangan, serta informasi yang tak berguna. Hal itu memberi
siapapun peluang untuk mempublikasikan secara anonim materi di ranah Maya
sehingga tidak pernah diterima oleh "penjaga gerbang" penerbit yang mapan dan
dapat dipercaya.

Apakah sumber bukti itu bisa dipercaya?

kita seringkali tidak mampu mengumpulkan informasi tambahan tentang suatu


persoalan, sehingga kredibilitas sumber menjadi hal yang penting, karena kita
harus menerima itu semua. Semakin banyak pakar yang menjadi sumber persoalan
itu, semakin banyak alasan untuk menerima apa yang telah dikatakan oleh sumber
itu. Untuk membantu anda menentukan kredibilitas sumber, ajukan pertanyaan
berikut.

1. Apakah sumber mengamati secara langsung situasi, atau apakah informasi itu
sekedar gosip?

2. Apakah peristiwa itu sangat tidak masuk akal?

3. Apakah ada pernyataan yang mendukung?

4. Apakah sumber yang ada ahli tentang objek itu?


Langkah 6: Mencari Konsistensi

Cara lain untuk membantu mengevaluasi argumen adalah mencari konsistensi.


periksalah apakah ada bukti yang saling bertentangan atau konklusi atau apakah
bukti itu tidak relevan.

Bukti yang Bertolak Belakang

Contoh:

Anda bekerja sebagai penilai pinjaman di perusahaan kredit keuangan. Anda


menerima suatu laporan yang dikirim ke staf departemen anda dari departemen
pembuat kontrak pinjaman yang telah disebarkan ke semua staf di departemen
pinjaman. Laporan itu berbunyi:

Tidak adanya ketepatan waktu di departemen Anda mempengaruhi


produktivitas departemen kami. Kami menghabiskan banyak waktu hanya
untuk menunggu penilai pinjamaenyelesaikan kerja mereka. Seperti yang
diketahui semua orang, kami tidak bisa melakukan kerja kami hingga
penilai selesai melakukan tugas mereka. Ada banyak permintaan yang
berbeda di staf kami diluar yang telah diberikan kepada kami oleh penilai.
kami benar-benar tidak berdaya dan tidak mengetahui kapan penilai
memutuskan untuk menyelesaikan tugas mereka. Berdasarkan situasi ini,
kami berencana untuk meminta agar manajemen senior menetapkan standar
waktu yang lebih ketat, untuk perputaran dokumen yang relevan.

Analisislah struktur laporan di atas dan jelaskan ketidak konsistenan bukti.


Tuliskan argumen di selembar kertas terpisah dengan menggunakan judul berikut:

Persoalan :
konklusi :

bukti :

ketidak konsistenan :

Menampilkan Ide Dengan Meyakinkan

Dengan mempelajari cara untuk mengenali dan mengevaluasi argumen, Anda juga
telah mempelajari perangkat untuk membantu Anda menampilkan argumen yang
efektif. Bila anda memiliki pemahaman yang baik akan persoalan, dan anda
menampilkan bukti yang jelas, dapat dipercaya, dan konsisten yang mendukung
secara valid konklusi anda, Anda akan memiliki dasar argumen yang kuat. Anda
harus menampilkan kondisi Anda sehingga mereka akan bisa menerima analisis
yang kritis dan diterima secara terbuka.

Kunci Untuk Presentasi Yang Meyakinkan

Untuk menampilkan ide anda dengan meyakinkan, entah dalam bentuk tertulis
atau secara lisan, ingatlah hal utama berikut ini:

1. Bersiaplah

Bersiap berarti bersedia untuk berupaya dan meluangkan waktu guna menciptakan
argumen yang bagus.

2. Mengetahui dengan pasti posisi anda

Bila Anda tidak merasa yakin dengan posisi anda, mengapa orang lain harus
merasa yakin akan hal itu?

3. Memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang ingin anda capai.
Mengembangkan tujuan yang jelas untuk presentasi anda. Apakah hasil yang
ingin anda capai?

4. Menghindari Ambiguitas

ketika orang-orang mendengar bukti yang membingungkan atau tidak jelas, Anda
kehilangan hubungan dengan mereka.

5. Tetap berpegang pada persoalan anda.

Semakin rumit argumen, semakin sulit untuk tetap terfokus pada persoalan anda.
Ingatlah untuk tetap kembali ke poin utama anda.

Anda mungkin juga menyukai