102019078/B3
Email: agnes.102019078@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak
Narkoba biasa dikenal narkotika, psikotropika dan bahan-bahan zat adiktif lainnya ini
dapat membahayakan kehidupan manusia, jika dikonsumsi dengan cara yang tidak tepat,
bahkan dapat menyebabkan kematian. Tidak hanya itu juga mengkonsumsi narkoba
bukan hanya dapat membahayakan diri sendiri tetapi juga dapat membahayakan orang lain.
Narkoba mempunyai dampak negatif yang sangat luas baik secara fisik, psikis, ekonomi,
sosial budaya, dan lain sebagainya. Banyak cara digunakan agar pemakai narkoba dapat
normal dan pulih kembali seperti biasanya. Sehingga kepada pemakai atau pengedar
dalam ketentuan hukum pidana nasional diberikan sanksi yang berat. Kasus
penyalahgunaan narkoba mengalami peningkatan sangat tajam karena belum ada
standarisasi sistem pencatatan dan pelaporan penyalahgunaan narkoba.
Abstract
Narcotics, known as narcotics, psychotropic substances and other addictive substances, can
endanger human life, if consumed improperly, can even cause death. Not only that also
consuming drugs can not only endanger yourself but also can endanger others. Drugs have a
very wide negative impact both physically, psychologically, economically, socially culture,
and so forth. Many methods are used so that drug users can be normal and recover as usual.
So that users or dealers in the provisions of national criminal law are given severe sanctions.
Drug abuse cases have increased very sharply because there is no standardization system for
recording and reporting drug abuse.
1
Pendahuluan
Di zaman yang semakin maju globalisasi membawa pengaruh besar dalam kehidupan
masyarakat Indonesia, sebab dengan globalisasi dan kemajuan teknologi membuat arus
informasi menjadi tidak terbendung lagi, hal ini mendorong terjadinya perubahan nilai-nilai
sosial pada masyarakat, mengakibatkan munculnya berbagai gaya hidup yang meniru
budaya dari luar negeri. Indonesia termasuk ke dalam negara yang mengikuti budaya luar
yang sebenarnya itu tidak menguntungkan. Dari sekian banyak pergaulan yang di terima
oleh masyarakat Indonesia, salah satunya yaitu penyalahgunaan narkoba. Narkoba bukan
lagi hal asing yang kita ketahui dan kita dengar. Sudah banyak orang yang mengetahui
bahaya serta dari pemakaian narkotika dan obat - obat terlarang tersebut, namun
kenyataannya masih banyak pula yang tidak peduli dengan keadaan yang mengancam
kelangsungan hidup manusia itu. Mereka kebanyakan hanya menganggap semua itu hal
yang biasa. Parahnya lagi, pengguna narkoba ini umumnya adalah para remaja yang baru
mengenal pergaulan. Mereka mengetahui tentang narkoba tersebut melalui orang dewasa
atau orang yang sudah pernah memakai. Orang tersebut menawarkan narkoba tersebut
dengan modus awal yaitu gratis selanjutnya saat anak tersebut sudah memakai dia akan
ketagihan untuk kembali memakai. Kemudian anak tersebut memesan kembali narkoba
tersebut kepada orang yang mengedar. Kekurangan ilmu pengetahuan serta pemahaman
yang lebih dalam mengenai bahaya narkoba ternyata masih belum di hayati benar oleh
para remaja di Indonesia. Meskipun upaya pemberantasan narkoba telah marak di
gencarkan dalam keluhan serta kekhawatiran masyarakat akan pemakaian narkoba yang
telah mendunia, namun tetap saja masih banyak para remaja hingga anak di bawah umur
yang terjerumus di luar pengawasan masyarakat di sekitarnya. Disinilah perlu nya
pengawasan kedua orang tua. Agar anak anaknya tidak mengkonsumsi narkoba dan
mengikuti budaya luar. Pengawasan yang seharusnya dilakukan adalah tidak membiarkan
anaknya untuk melakukan pergaulan yang bebas.
Narkoba
Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya
adalah bahan atau zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral atau
diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan,
dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan
psikologis. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Sementara
nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat
terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap
obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama,
meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya. Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu
candu, ganja, dan koka. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang
mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau
berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang
2
mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh. 1
Menurut istilah kedokteran, narkotika adalah obat yang dapat menghilangkan terutama
rasa sakit dan nyeri yang berasal dari daerah viresal atau alat-alat rongga dada dan
rongga perut, juga dapat menimbulkan efek stuporatau bengong yang lama dalam keadaan
yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan.Yang dimaksud Narkotika
dalam UU No. 22 /1997 adalah Tanaman Papever, Opium mentah, Opium masak,
seperti Candu, Jicing, Jicingko, Opium obat, Morfina, Tanaman koka, Daun koka,
Kokaina mentah, Ekgonina, Tnaman Ganja, Damar Ganja, Garam-garam atau turunannya
dari morfina dan kokaina. Narkotika adalah obat atau zat yang dapat menenangkan syaraf,
mengakibatkan ketidaksadaran, atau pembiusan, menghilangkan rasa nyeri dan sakit,
menimbulkan rasa mengantuk atau merangsang, dapat menimbulkan efek stupor, serta
dapat menimbulkan adiksi atau kecanduan, dan yang ditetapkan oleh Menteri kesehatan
sebagai Narkotika.
Yang menyebabkan anak anak putus sekolah adalah menyalahgunakan narkoba yaitu
adanya faktor dari individu dalam hal ini diri sendiri, faktor lingkungan dalam hal ini
pengaruh dari teman sebaya, teman sepergaulan dan faktor ketersediaan yang membuat
mereka menyalahgunakan narkoba. Salah satu penyebab remaja menyalahgunakan
narkoba yaitu faktor dari dalam diri dan adanya rasa ingin tahu dalam dirinya, rasa ingin
coba-coba hal baru sehingga terjerumus kedalam perbuatan yang dilanggar hukum
tersebut. Hal ini dikarenakan mereka kurang membentengi diri dalam bergaul.
1. Opium
Getah berwarna putih yang keluar dari kotak biji tanaman papaper sammi vervum yang
kemudian membeku, dan mengering berwarna hitam cokelat dan diolah menjadi candu
mentah atau candu kasar.
2. Morpin
Morphine dalam dunia pengobatan digunakan untuk bahan obat penenang dan obat untuk
menghilangkan rasa sakit atau nyeri, yang bahan bakunya berasal dari candu atau opium.
3. Ganja
Diistilahkan dengan marihuana (marijuana),yang berarti memabukkan atau meracuni pohon
ganja termasuk tumbuhan liar, yang dapat tumbu dai daerah tropis maupun subtropis
disesuaikan dengan musim dan iklim daerah setempat
4. Cocaine
Merupakan tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan obat perangsang, kebanyakan cocaine
tumbuh di Amerika selatan, Ceylon, India, dan Jawa
5. Heroin
Tidak seperti Morphine yang masih mempunyai nilai medis, heroin yang masih berasal dari
candu, setelah melalui proses kimia. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba.
3
6. Shabu-shabu
Berbentuk seperti bumbu masak, yakni kristal kecil-kecil berwarna putih, tidak berbau, serta
mudah larut dalam air alkohol. Pemakaiannya segera akan aktif, banyak ide, tidak merasa
lelah meski sudah bekerja lama, tidak merasa lapar, dan memiliki rasa percaya diri yang
besar.
7. Ekstasi
Zat atau bahan yang tidak termasuk kategori narkotika atau alcohol, dan merupakan jenis
zat adiktif yang tergolong simultansia (perangsang)8.PutawMerupakan minumam khas Cina
yang mengandung alkohol dan sejenis heroin yang serumpun dengan Ganja, pemakaiannya
dengan menghisap melalui hidung atau mulut, dan menyuntikkan ke pembuluh darah.
9. Alkohol
Termasuk dalam zat adiktif, yang menyebabkan ketagihan dan ketergantungan, sehingga
dapat menyebabkan keracunan atau mabuk
a) Otak dan syaraf dipaksa untuk bekerja di luar kemampuan yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak wajar
b) Peredaran darah dan Jamtung dikarenakan pengotoran darah oleh zat-zat yang
mempunyai efek yang sangat keras, akibatnya jantung di rangsang untuk bekerja di luar
kewajiban.
c) Pernapasan tidak akan bekerja dengan baik dan cepat lelah sekali
d) Penggunaan lebih dari dosis yang dapat ditahan oleh tubuh akan mendatangkan
kematian secara mengerikan.
e) Timbul ketergantungan baik rohani maupun jasmani sampai timbulnya keadaan yang
serius karena putus obat.
Ada 3 (tiga) cara yang sederhana dalam menanggulangi bencana narkoba, yaitu :
1) Pencegahan Mencegah jauh lebih bermanfaat daripada mengobati, untuk ini dapat
dilakukan :
Jadikanlah rumah untuk berteduh seluruh keluarga dalam arti yang seluas-luasnya,
antar komunikasi yang harmonis antar sekuruh anggota keluarga. Hubungan antara ayah,
ibu, dan anak harus terjalin cukup harmonis dalam arti saling menghormati pupuk rasa
kasih saying yang sedalam – dalamnya.
4
Di Luar Lingkungan Rumah Tangga
Meskipun sudah diancam hukuman yang berat kepada pengedar dan sindikat
narkoba namun pelanggaran tidak pernah berhenti, mungkin karena perdagangan ini sangat
menguntungkan atau subversi yang sangat berat. Penghancuran tanaman ganja terjadi di
mana-mana namun masih dijimpai tanaman baru. Hal ini harus dihadapi bersama oleh
seluruh lapisan masyarakat dengan aparat-aparat pemerintahdalam penumpasannya. 2
2) Pengobatan
Merupakan upaya yang harus segera dilakukan bila individu secara positif sudah
memberikan tanda-tanda kecanduan narkotika atau obat keras. Disadari bahwa “penyakit”
yang ditimbulkan karena kecanduan narkotika ini mempunyai permasalahan sendiri dan
berbeda dengan penyakit lainnya. Karena rumit dan kompleksnya masalah ini, yang
menyangkut aspek organobiologi, sosial cultural, pengibatan terhadap ketergantungan
narkotika dan obat keras ini sangat sulit. Meskipun demikian upaya kearah pengobatan
korban ketergantungan narkotika atau psikotropika harus dengan cepat dilaksanakan.
Dalam pengobatan tidak hanya persoalan deteksifikasi serta pengawasan saja, perlu pula
disertai evaluasi serta bimbingan psikiatrik yang kontinyu, walaupun penderita sudah
kembali ke masyarakat, serta diperlukan juga partisipasi serta pengertian maupun
penerimaan masyarakat untuk membantu penderita menjalani kehidupan yang wajar. 2
b. Terbatasnya fasilitas pengobatan dan rehabilitasi serta tenaga professional yang terdidik. 3
Kesimpulan
5
Daftar Pustaka
1. Maryam Agiri Amiri. Tidak Ada Judul yang Menyelidiki Hubungan antara Gaya Hidup
dan Osteoartritis pada Wanita dan Pria yang Lebih Tua. Perempuan dan Budaya.
1389; 1 (4): 53.