Giselle Kojongian-16061013-PPOK
Giselle Kojongian-16061013-PPOK
TANGGAL
UNIT : Rawat inap : 2 Agustus 2019
PENGKAJIAN
WAKTU
RUANG/KAMAR : Yohanes/II : 08.00 WITA
PENGKAJIAN
TANGGAL MASUK
: 1 Agustus 2019
RS
I. IDENTIFIKASI
A. KLIEN
NAMA/INITIAL : Tn. J
TEMPAT/TANGGAL
: 55 tahun
LAHIR(UMUR)
JENIS KELAMIN : laki-laki
STATUS PERKAWINAN : kawin
JUMLAH ANAK : 4 orang
AGAMA/SUKU : Kristen/Minahasa
INDONESIA
WARGA NEGARA
ASING...................................
INDONESIA
BAHASA YANG
DAERAH................................
DIGUNAKAN
ASING.....................................
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : Pedagang
ALAMAT RUMAH : Walian lingkungan V
B. PENANGGUNG JAWAB
NAMA : Ny. A
ALAMAT : Walian lingkungan V
HUBUNGAN DENGAN
: Istri
KLIEN
II. DATA MEDIK
A. DIKIRIM OLEH : UGD DOKTER PRAKTEK
B. DIAGNOSA MEDIK
SAAT MASUK : PPOK
SAAT PENGKAJIAN : PPOK
III. KEADAAN UMUM
: klien tampak sakit ringan/ sedang/ berat/
A. KEADAAN SAKIT
tidak tampak sakit
: tak bereaksi/lemah/ duduk/ aktif/
gelisah/ posisi tubuh semi fowler/pucat
B. ALASAN
cyanotis/ sesak napas/ penggunaan alat
medis
C. KELUHAN UTAMA : sesak
: klien mengatakan merasa sesak, fase
inpirasi lebih panjang dari fase ekspirasi,
D. RIWAYAT KELUHAN sesak dirasakan di dada, frekuensi
UTAMA pernapasan 32x/menit, sesak dirasakan
terus menerus dan meningkat pada
malam hari
E. KELUHAN YANG : susah bernapas, batuk dan lendir susah
MENYERTAI keluar
F. TANDA-TANDA VITAL
1. KESADARAN
: compos mentis apatis
koma
Kuantitatif :
Skala Koma Glasgow
6
Respon motorik
5
Respon bicara
4
Respon membuka mata
Total
15
Kesimpulan : Klien dalam keadaan sadar
Flapping
: negatif positif
Tremor/asterixis
2. TEKANAN DARAH : 150/90 mmHg
MAP : 110 mmHg
Kesimpulan : MAP diatas batas normal
: 36,5°C Oral Axillar
3. SUHU
Rectal
4. NADI : 80 x/m
5. PERNAPASAN : Frekuensi 32 x/m
Irama: Teratur Kusmaul
Cheyne-stokes
Takipnea
Jenis : Dada Perut
G. PENGUKURAN
1. Lingkar lengan atas : 22 cm
2. Lipat kulit triceps : 11,3 mm
3. Tinggi Badan : 170 cm
4. Berat Badan : 52 kg
5. IMT : 17,99 kg/m2
Kesimpulan : IMT tidak normal
H. GENOGRAM
Keterangan:
laki-laki
perempuan
Klien
meninggal
h h
penderita penyakit hipertensi
garis perkawinan
garis keturunan
tinggal serumah
Klien
memeriksakan diri
ke dokter dan
Hipertensi 2 tahun lalu
mendapatkan obat
1. Data Subjektif anti hipertensi
Makan Minum
Frekuens : 3x sehari Frekuens : 5-6 gelas/ hari
i i
Jenis : nasi, sayur, Jenis : teh, kopi, air
lauk (tanpa putih
daging dan
ayam)
Jumlah : ½ porsi Jumlah : 1000 – 1200 ml
Makan Minum
Frekuens : 3x sehari Frekuens : 4-5 gelas/ hari
i i
Jenis : lunak, diit Jenis : teh, sirup, air
rendah garam putih
0,8%
Jumlah : ¼ porsi Jumlah : 800-1000 ml
2. Data Objektif
a. Observasi
Keadaan klien saat dikaji sedang istirahat dan makan
makanan yang didapatkan dari rumah sakit, makanan tidak
dihabiskan, nafsu makan berkurang.
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan rambut : warna putih, tipis, tidak ada
ketombe
Hidrasi kulit : baik, kembali <2 detik
Palpebrae : kehitaman
Conjungtiva : anemis
Sclera : warna putih
Hidung : simetris, ada lubang hidung
Rongga mulut : agak kering
Gusi : merah muda
Gigi geligi : gigi tetap
Gigi palsu : ada 2
Kemampuan : cukup baik
mengunyah keras
Lidah : agak kotor
Tonsil : T1, tidak ada pembengkakan
Pharing : normal, warna merah muda
Kelenjar getah : tidak ada pembengkakan
bening leher
Kelenjar parotis : tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid : tidak ada pembengkakan
Abdomen
Inspeksi
Bentuk : simetris, tidak kembung
Bayangan : tidak ada
vena
Benjolan vena : tidak ada
Auskultasi : peristaltik 8-9x/m
Palpasi
Tanda nyeri : tidak ada
umum
Massa : tidak ada
Hidrasi kulit : cukup baik
Nyeri tekan r. Epigastrica titik mc.Burney
r. suprapubica r. illiaca
Perkusi Ascites
negatif
BAB BAK
Frekuensi : 1x sehari Frekuensi : 4-5x sehari
Warna : cokelat, Warna : Kuning jernih
lembek
Bau : khas Bau : khas
Jumlah : 200 gr Jumlah : 1000-1200 cc
BAB BAK
Frekuensi : 1x sehari Frekuensi : 3-4x sehari
Warna : cokelat, Warna : Kuning jernih
lembek
Bau : khas Bau :khas
Jumlah : 150 gr Jumlah : 1000 cc
2. Data Objektif
a. Observasi
Output klien cukup baik, terdapat penurunan dalam BAB
karena konsumsi makanan yang berkurang.
b. Pemeriksaan fisik
Peristaltik usus : 8-9x/m
Mulut
Anus
Makan
0: mandiri
Mandi
1: bantuan dengan alat
Berpakaian
2: bantuan orang
Kerapihan
3: bantuan orang dan
Buang air besar alat
Auskultasi
Suara nafas : bronkial
Suara ucapan : sebelah kiri dan kanan
sama (v. fremitus)
Suara tambahan : wheezing
Jantung
Inspeksi
Ictus cordis :
4 4
5 5
d. Terapi
Allopurinol 100 mg TID ()
Aminophylin 100 mg TID
Halfilyn syp 10 cc TID
ISDN 5 mg BID
Pectocyl 1 tab TID
Salbutamol 1 mg TID
Tensivask 10 mg 1 tab Q H
Asthin F 1x1
PCT 1 prn(prorenata)
Linac SR 100 mg Q H
Pagi : Beraktivitas
Siang : 1-2 jam
Malam : 6-7 jam
Pagi : 1 jam
Siang : 2 jam
Malam : 3-4 jam
2. Data Objektif
a. Observasi
positif
positif
b. Pemeriksaan fisik
hidung payudara
lengan tungkai
Tekanan darah
Berbaring : 150/90 mmHg
Duduk : 150/90 mmHg
Berdiri : 150/90 mmHg
Kesimpulan hipotensi : negatif positif
ortostatik
HR : 80x/m
Kulit
Keringat dingin : tidak ada tanda
Basah : tidak ada tanda
c. Terapi
Tidak ada therapy khusus
Perkusi paru :
Hipersonor
Suara napas bronkial
Wheezing
Klien adalah perokok
aktif
2 DS: Perubahan anatomis Pola napas tidak
Klien mengatakan merasa paru efektif b/d
sesak penyempitan
DO: Pembesaran alveoli saluran udara
Respirasi 32x/m
Pernapasan takipnea Hipertrofi kelenjar
mukosa
Penyempitan saluran
udara
Hipoksia
Sesak
3 DS: Peningkatan tekanan Penurunan perfusi
Klien mengatakan darah jaringan perifer
menderita hipertensi b/d peningkatan
kronis MAP meningkat TD
Klien mengatakan
merasa lelah Hemoglobin berkurang
DO:
Tekanan darah 150/90 Suplai oksigen tidak
mmHg adekuat
Kontraksi otot
pernapasan,
penggunaan energi
untuk pernapasan
meningkat
6 DS: Suplai oksigen tidak Gangguan pola
Klien mengatakan tidur adekuat tidur b/d inefektif
3-4 jam di malam hari pernapasan
DO: Hipoksia
Palpebrae kehitaman
Conjungtiva anemis Sesak
Wajah mengantuk
Merasa tidak nyaman
Klien sering menguap
Repirasi 32x/m
Waktu istirahat
Klien batuk, ender
berkurang
susah keluar
PATHWAY
Rokok dan Pencetus:
polusi udara Asma, bronkitis kronis, emfisema
Peningkatan
Peningkatan Hipertrofi kelenjar
sputum
tekanan darah mukosa
Kontraksi otot
nDx 3: Waktu istirahat nDx 2: Tubuh
pernapasan
perubahan berkurang Pola nafas kekurangan
Penggunaan
perfusi jaringan tidak efektif asupan energi
energi untuk
perifer pernapasan
meningkat
nDx 6:
Gangguan Pola nDx 4:
Tidur Gangguan Kelemahan tubuh nDx 5:
Nutrisi: Tidak bisa Intoleransi
kurang dari beraktivitas aktivitas
kebutuhan
tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d obstruksi (adanya sumbatan) jalan
DS:
DO:
Repirasi 32x/m
Klien batuk, lendir susah keluar
Pernapasan takipnea
Terpasang nasal kanul O2 3l/menit
Perkusi paru : Hipersonor
Suara napas bronkial
Wheezing
Klien adalah perokok aktif
2. Pola napas tidak efektif b/d penyempitan saluran udara yang ditandai
dengan:
DS:
DO:
Respirasi 32x/m
Pernapasan takipnea
3. ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d peningkatan TD yang ditandai
dengan:
DS:
DO:
Tekanan darah 150/90 mmHg
MAP 110 mmHg
Pernapasan takipnea
Perfusi pembuluh perifer tidak baik, kembali>2 detik
Akral dingin
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan nafsu makan yang
ditandai dengan:
DS:
DO:
DS:
DS:
DO:
Palpebrae kehitaman
Conjungtiva anemis
Wajah mengantuk
INTERVENSI, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI KEPERAWATAN
TGL TGL TGL
N DIAGNOSA
/JA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL /JA IMPLEMENTASI /JA EVALUASI
O KEPERAWATAN
M M M
2/08 1 Ketidakefektifan Setelah 1. Ajarkan klien 1. Batuk yang 2/08 1. Mengajarkan 3/08 S:
/19 bersihan jalan napas dilakukan tentang metode tidak terkontol /19 klien napas /19 Klien mengatakan
b/d obstruksi tindakan yang tepat adalah dalam dan batuk dada masih terasa
08.3 (adanya sumbatan) keperawatan pengontrolan melelahkan 09.0 efektif 09.0 sesak
0 jalan nafas karena selama 1x 24 batuk dan tidak 0 0
mucus berlebih yang jam, diharapkan Napas dalam efektif, O:
ditandai dengan: Kepatenan jalan dan perlahan menyebabkan - Klien tampak
DS: nafas dicapai saat duduk frustasi, lemah
Klien dengan kriteria setegak Duduk tegak - Klien tampak
mengatakan hasil : mungkin memindahkan gelisah
merasa sesak - Klien Lakukan organ-organ - Klien tampak
DO: menunjukkan pernapasan abdomen batuk-batuk
Repirasi 32x/m batuk efektif diafragma. menjauh dari - RR 28X/menit
Klien batuk, dan Tahan nafas paru-paru, - Tampak
lendir susah meningkatkan selama 3 memungkinka penggunaan
keluar pertukaran sampai 5 n ekspansi otot-otot bantu
Pernapasan gas pada paru detik lebih luas, pernapasan
takipnea - Klien mampu kemudian ,Pernapasan - Klien
Terpasang nasal menyebutkan keluarkan diafragma
mengonsumsi air
kanul O2 strategi untuk sebanyak menurunkan
hangat sedikit
3l/menit menurunkan mungkin frekuensi
- Suara wheezing
Perkusi paru : kekentalan melalui mulut pernapasan
masih terdengar
Hipersonor sekresi (sangkar iga dan
- Sputum sedikit
- Pergerakan bawah dan meningkatkan
Suara napas keluar berwarna
sputum keluar abdomen ventilasi
bronkial putih kekuningan
dari jalan harus turun). alveolar,
Wheezing A:
nafas Lakukan Meningkatkan
Klien adalah volume udara Masalah
perokok aktif - Bebas dari napas kedua,
suara nafas tahan, dan dalam paru ketidakefektifan
tambahan batukkan dari mempermuda bersihan jalan
seperti dada (bukan hkan napas belum
wheezing dan dari belakang pengeluaran teratasi
ronchi. mulut atau sekresi.
tenggorok) P:
dengan Intervensi
melakukan dilanjutkan
dua batuk - Membantu
pendek dan memposisikan
kuat. Klien dengan
2. Ajarkan klien posisi semi
tindakan untuk 2. Sekresi kental 2. Menganjurkan fowler
menurunkan sulit untuk untuk minum air - Melakukan
vikositas diencerkan hangat sedikit auscultasi paru
sekresi:dengan dan dapat tapi sering sebelum dan
minum air menyebabkan sesudah klien
hangat sedikit sumbatan batuk
tapi sering mukus, yang - Membantu
mengarah melakukan
pada perawatan mulut
3. Auskultasi paru atelektasis - Mengobservasi
sebelum dan 3. Pengkajian ini 3. Melakukan warna dan
sesudah klien membantu auscultasi paru karakeristik
batuk mengevaluasi sebelum dan sputum; spuitm
keefektifan sesudah klien kental warna
upaya batuk batuk putih kekuning-
4. Dorong dan klien kuningan
berikan 4. Higiene mulut 4. Membantu - Memberikan obat
perawatan yang baik melakukan sesuai dengan
mulut yang baik meningkatkan perawatan mulut advis dokter
rasa sejahtera
dan mencegah
5. Observasi bau mulut.
warna dan 5. Mengetahui 5. Mengobservasi
karakteristik produksi warna dan
sputum sputum yang karakeristik
dihasilkan sputum; sputum
kental warna
putih kekuning-
6. Kolaborasi kuningan
dengan tim 6. Memberikan 6. Memberikan
medis untuk therapy obat :
pemberian farmakologi Allopurinol 100
therapy yang sesuai mg TID
akan Aminophilyn
membantu 100 mg TID
pembersihan Halfilyn syp 10
jalan napas cc TID
Pectocyl 1 tab
TID
Salbutamol 1
mg TID
2/08 2 Pola napas tidak Setelah 1. Ajarkan Klien 1. Membantu 2/08 1. Mengajarkan 3/08 S:
/19 dilakukan pernapasan Klien /19 pernapasan /19 Klien mengatakan
efektif b/d
tindakan diafragmatik memperpanja diafragma dan sesak agak
08.3 penyempitan keperawatan dan ng waktu 11.0 pernapasan bibir 09.0 berkurang
0 selama 1x24 pernapasan ekspirasi. 0 dirapatkan 0 O:
saluran udara yang
jam, diharapkan bibir dirapatkan Dengan teknik - Klien mulai
ditandai dengan: pola nafas (pursed lips ini Klien akan menerapkan
menjadi efektif breathing) bernapas lebih pernapasan
DS:
dengan kriteria efisien dan diafragma dan
Klien mengatakan hasil: efektif. pursed lips
- Pola 2. Berikan 2. Memberikan 2. Menganjurkan breathing
merasa sesak
pernapasan dorongan untuk jeda aktivitas klien untuk - Klien makan
DO: efektif menyelingi akan melakukan secara mandiri
- Memperlihatka aktivitas memungkinka beberapa - Terpasang O2
Respirasi 32x/m
dengan periode n Klien untuk aktivitas secara
Pernapasan n tanda-tanda istirahat. melakukan mandiri (makan) melalui nasal
penurunan Biarkan Klien aktivitas tanpa kanul 3L/m
takipnea upaya membuat distress - Respirasi: 25x/m
bernapas dan beberapa berlebih. A:
membuat jarak keputusan Masalah pola nafas
dalam (mandi, tidak efektif mulai
aktivitas. bercukur) teratasi
tentang
perawatannya P:
berdasarkan Intervensi
pada tingkat keperawatan
toleran Klien. dilanjutkan
3. Berikan therapy 3. Memaksimalk 3. Memberikan - Berikan dorongan
oksigen bila an jumlah therapy oksigen untuk menyelingi
diperlukan oksigen yang melalui nasal aktivitas dengan
masuk ke kanul 3L/menit periode istirahat.
paru-paru - Berikan therapy
oksigen bila
diperlukan
2/08 3 ketidakefektifan Setelah 1. Monitor 1. Mengetahui 2/08 1. Memonitor 3/08 S:
/19 dilakukan sirkulasi perifer sirkulasi /19 sirkulasi perifer /19 - Klien
perfusi jaringan
tindakan (CRT, edema, perifer (CRT, edema, mengatakan
08.3 perifer b/d keperawatan warna, suhu) 09.1 warna, suhu) 09.0 merasa lebih
0 selama 1x24 2. Anjurkan klien 2. Menghindari 5 2. Menganjurkan 0 baik, kelemahan
peningkatan TD
jam, perfusi untuk merubah sirkulasi klien untuk berkurang
yang ditandai jaringan perifer posisi setiap 2 perifer yang merubah posisi - Klien
klien menjadi jam tidak efektif setiap 2 jam mengatakan
dengan:
efektif dengan 3. Lindungi 3. Mencegah 3. Menganjurkan merubah
DS: kriteria hasil: ekstremitas dari terjadinya klien untuk posisinya setiap
- CRT cedera kehilangan meminta 2 jam
Klien
ekstremitas cairan secara bantuan - Klien
mengatakan dalam batas berlebihan keluarga jika mengatakan
normal (<2 kesulitan mulai rutin
menderita
detik) melakukan
hipertensi kronis - Tekanan mobilisasi minum
darah dalam 4. Pertahankan 4. Memenuhi 4. Menganjurkan O:
Klien
batas normal hidrasi yang kebutuhan klien untuk - CRT 2 detik
mengatakan - Tidak terjadi adekuat cairan tubuh minum 7-8 gelas - Tidak ada edema
edema pada per hari - SB: 36,5°C
merasa lelah
perifer 5. Monitor status 5. Mengetahui 5. Memonitor - TD: 140/90
DO: cairan, keseimbangan status cairan, mmHg
termasuk asupan cairan termasuk - Tidak ada tanda-
Tekanan darah asupan dan yang masuk asupan dan tanda cedera
150/90 mmHg keluaran maupun yang keluaran ekstremitas
dikeluarkan - Intake cairan
MAP 110 mmHg
600-700cc,
Pernapasan Output 500 cc
takipnea A:
Masalah
Perfusi ketidakefektifan
pembuluh perifer perfusi jaringan
perifer mulai teratasi
tidak baik, P:
kembali>2 detik Intervensi
keperawatan
Akral dingin dilanjutkan
- Monitor sirkulasi
perifer (CRT,
edema, warna,
suhu)
- Anjurkan klien
untuk merubah
posisi setiap 2
jam
- Lindungi
ekstremitas dari
cedera
- Pertahankan
hidrasi yang
adekuat
- Monitor status
cairan, termasuk
asupan dan
keluaran
2/08 4 Nutrisi kurang dari Setelah 1. Pantau 1. Klien distress 2/08 1. Mengobservasi 3/08 S: Klien
/19 dilakukan kesulitan pernafasan /19 porsi makanan /19 mengatakan nafsu
kebutuhan tubuh b/d
tindakan makan/masuka sering yang dihabiskan makan masih
08.3 penurunan nafsu keperawatan n. Evaluasi BB anoreksia. 09.3 klien; makan 09.0 kurang baik
0 selama 3x24 Dan juga 0 habis ¼ porsi, 0 O:
makan yang ditandai
jam, klien akan sering tidak ada rasa - Porsi makan
dengan: menunjukkan mempunyai mual habis ¼ porsi
kemajuan/penin pola makan - Kulit kering
DS:
gkatan status yang buruk. - Klien tampak
Klien mengatakan nutrisi dengan Sehingga lemah
kriteria hasil: cenderung BB - Klien tampak
nafsu makan
- Klien tidak menurun mengonsumsi air
berkurang mengalami 2. Berikan 2. kebersihan 2. Membantu hangat
kehilangan perawatan oral oral perawatan mulut A:
DO:
BB lebih sebelum dan menhilangkan sebelum dan Masalah nutrisi
Makanan habis lanjut sesudah makan bakteri sesudah makan kurang dari
- Masukan penumbuh kebutuhan tubuh
¼ porsi
makanan dan bau mulut dan belum teratasi
Peristaltik usus cairan meningkatkan
meningkat rangsangan P:
8-9x/menit /nafsu makan
- Output urine Intervensi
Klien dibantu meningkat 3. Hindari 3. Makanan yang 3. Anjurkan makan keperawatan
- Membran makanan mengandung dalam porsi kecil dilanjutkan
oleh keluarga penghasil gas gas dan
mukosa sedikit tetapi - Pantau kesulitan
dalam aktivitas lembab dan minuman berkarbonat sering makan/masukan.
- Kulit tidak karbohidrat dapat Evaluasi BB
(makan) menimbulkan
kering distensi - Berikan
abdomen dan perawatan oral
meningkatkan sebelum dan
dispnea sesudah makan
4. Sajikan menu 4. Menu hangat 4. Menganjurkan - Hindari makanan
dalam keadaan mempengaruh klien untuk penghasil gas
hangat i relaksasi mengonsumsi dan minuman
spingkter / makanan/minum karbohidrat
saluran an hangat dan - Sajikan menu
pencernaan menghindari dalam keadaan
sehinga minuman hangat
respon dingin/es - Anjurkan makan
mual/muntah sedikit tapi sering
berkurang - Kolaborasi ahli
5. Anjurkan 5. Menegah 5. Menganjurkan gizi untuk
makan sedikit perut penuh klien untuk menentukan diit
tapi sering dan makan sedikit
menurunkan tapi sering
resiko mual
6. Kolaborasi ahli 6. Mencukupi 6. Berkolaborasi
gizi untuk kebutuhan dengan ahli gizi
menentukan diit kalori dan untuk
nutrisi sesuai menentukan diit:
dengan diit memberikan
yang tepat makan lunak
sesuai rendah garam
perhitungan 0,8
ahli gizi
2/08 5 Intoleransi aktivitas Setelah 1. Kaji adanya 1. Mengetahui 2/08 1. mengkaji 3/08 S:
/19 dilakukan faktor yang penyebab /19 penyebab /19 - Klien
b/d gangguan suplai
tindakan menyebabkan kelelahan kelelahan: sesak mengatakan ia
08.3 O2 yang ditandai keperawatan kelelahan 09.4 napas 09.0 merasa lelah
0 selama 1x24 2. Monitor nutrisi 2. Energi yang 5 2. memberi 0 karena sesak
dengan:
jam diharapkan dan sumber cukup akan makanan napas
DS: klien mampu energi yang membantu berkarbohidrat - Klien
bertoleransi adekuat saat tinggi namun mengatakan
Klien
terhadap beraktivitas lunak tidak mengalami
mengatakan aktivitas dengan 3. Monitor pasien 3. Stress fisik 3. mengkaji apakah nyeri(fisik)
kriteria hasil: akan adanya dan ada stress fisik ataupun masalah
merasa lemah Berpartisipasi kelelahan fisik emosional maupun dengan keluarga
Klien dalam aktivitas dan emosi dapat emosional - Klien
fisik tanpa secara berpengaruh mengatakan
mengatakan disertai berlebihan terhadap merasa lebih
tidak bisa peningkatan waktu semangat untuk
tekanan darah, istirahat 4. melakukan beraktivitas
beraktivitas nadi, dan RR 4. Monitor respon 4. Tekanan pemeriksaan O:
mandiri Mampu kardiovaskuler darah yang tekanan darah: TD 140 mmHg
melakukan terhadap stabil 140/90 mmHg Klien menggunakan
Klien aktivitas sehari- aktivitas membantu kursi roda untuk
mengatakan hari (ADLs) klien untuk bergerak
secara mandiri beristirahat 5. memberikan alat Tidak ada tanda-
merasa sesak Keseimbangan 5. Bantu klien 5. Klien dengan bantu untuk klien tanda nyeri/cedera
DO: aktivitas dan untuk kelemahan dalam mobilitas: fisik
istirahat mendapatkan tubuh kursi roda
Klien dibantu alat bantu biasanya sulit A:
oleh keluarga aktivitas untuk Masalah intoleransi
melakukan 6. memberikan aktivitas mulai
dalam aktivitas mobilisasi motivasi kepada teratasi
ADL tidak dapat 6. Sediakan 6. Penguatan klien untuk
penguatan positif akan beraktivitas P:
dilakukan secara positif bagi aktif membantu Intervensi
mandiri beraktivitas klien dalam keperawatan
melakukan dilanjutkan
Respirasi 32x/m aktivitas - Monitor nutrisi
dan sumber
energi yang
adekuat
- Monitor pasien
akan adanya
kelelahan fisik
dan emosi
secara
berlebihan
- Monitor respon
kardiovaskuler
terhadap
aktivitas
- Bantu klien untuk
mendapatkan
alat bantu
aktivitas
- Sediakan
penguatan positif
bagi aktif
beraktivitas
2/08 6 Gangguan pola tidur Setelah 1. Pantau 1. mengetahui 2/08 1. memonitor 3/08 S:
/19 dilakukan keadaan kesadaran, /19 tanda tanda /19 Klien mengatakan
b/d inefektif
tindakan umum pasien dan kondisi vital dan tingkat merasa lebih
08.3 pernapasan yang keperawatan dan TTV tubuh dalam 10.0 kesadaran 09.0 nyaman, klien tidur
0 selama 2 x 24 keadaan 0 0 selama 6-7 jam
ditandai dengan:
jam diharapkan normal atau O:
DS: Klien dapat tidak - Klien tampak
istirahat tidur 2. Kaji Pola 2. untuk 2. mengkaji pola tenang
Klien mengatakan
malam optimal Tidur mengetahui tidur - Konjungtiva
tidur 3-4 jam di dengan kriteria kemudahan sudah tidak
hasil: dalam tidur anemis
malam hari
1.Melaporkan 3. Kaji fungsi 3. untuk 3. mengkaji - Wajah tampak
DO: istirahat tidur pernapasan: mengetahui pernapasan cukup segar
malam yang bunyi napas, tingkat klien A:
Palpebrae
optimal kecepatan, kegelisahan Masalah gangguan
kehitaman 2.Tidak irama. pola tidur mulai
menunjukan 4. Kaji faktor 4. untuk 4. mengkaji
Conjungtiva perilaku yang mengidentifik penyebab sulit teratasi
gelisa. menyebabka asi penyebab tidur
anemis 3.Wajah tidak n gangguan aktual dari P:
Wajah pucat dan tidur (nyeri, gangguan Intervensi
konjungtiva takut, stress, tidur keperawatan
mengantuk mata tidak ansietas, dilanjutkan
anemis karena imobilitas,gan 1. Pantau keadaan
kurang tidur gguan umum pasien
4.Mempertahan eliminasi dan TTV
kan (atau seperti sering 2. Kaji Pola Tidur
membentuk) berkemih,gan 3. Kaji fungsi
pola tidur yang gguan pernapasan:
memberikan metabolisme, bunyi napas,
energi yang gangguan kecepatan,
cukup untuk transportasi,li irama.
menjalani ngkungan 4. Kaji faktor yang
aktivitas yang asing, menyebabkan
sehari-hari. temperature, gangguan tidur
aktivitas yang (nyeri, takut,
tidak stress, ansietas,
adekuat) imobilitas,gangg
5. Ciptakan 5. untuk 5. menciptakan uan eliminasi
suasananya membantu suasana yang seperti sering
man, Kurangi relaksasi saat nyaman untuk berkemih,gangg
atau tidur beristirahat, uan
hilangkan mengusahakan metabolisme,
distraksi ruangan rawat gangguan
lingkungan menjadi tenang transportasi,ling
dan kungan yang
gangguan asing,
tidur temperature,akti
6. Batasi 6. tidur akan 6. membatasi vitas yang tidak
pengunjung sulit tanpa pengunjung adekuat)
selama relaksasi yang masuk 5. Ciptakan
periode suasananyaman
istirahat yang , Kurangi atau
optimal (mis; hilangkan
setelah distraksi
makan). lingkungan dan
7. Minta klien 7. berkemih 7. meminta klien gangguan tidur
untuk malam hari untuk 6. Batasi
membatasi dapat membatasi pengunjung
asupan mengganggu asupan cairan selama periode
cairan pada tidur sebelum tidur istirahat yang
malam hari optimal (mis;
dan berkemih setelah makan).
sebelum 7. Minta klien
tidur. untuk
8. Anjurkan atau 8. kenyamanan 8. anjurkan membatasi
berikan dalam tubuh kepada klien asupan cairan
perawatan pasien terkait dan keluarga pada malam
pada petang kebersihan untuk hari dan
hari (mis; diri melakukan berkemih
hygieneperso perawatan diri sebelum tidur.
nal, linen dan di pagi/sore 8. Anjurkan atau
baju tidur hari berikan
yang bersih). perawatan pada
9. Gunakan alat 9. memudahkan 9. menganjurkan petang hari
bantu dalam kepada (mis;
tidur(misal; mendapat keluarga untuk hygienepersonal
air hangat tidur yang melakukan , linen dan baju
untuk optimal teknik relaksasi tidur yang
kompres seperti masase bersih).
rilaksasi otot, atau melakukan 9. Gunakan alat
bahan kompres bantu
bacaan,pijata tidur(misal; air
n di hangat untuk
punggung, kompres
music yang rilaksasi otot,
lembut, dll). bahan
bacaan,pijatan
di punggung,
music yang
lembut, dll).
CATATAN PERKEMBANGAN
Tgl/ No Implementasi Tgl/J Evaluasi Nama
Jam nDx am Jelas
03/0 1 1. Membantu memposisikan 04/0 S:
8/19 Klien dengan posisi semi 9/19 Klien mengatakan sesak
fowler mulai berkurang
09.0 2. Melakukan auscultasi 09.0
paru sebelum dan O:
0 0
sesudah klien batuk - Klien tampak cukup
3. Membantu melakukan tenang
perawatan mulut - Klien tampak batuk-
4. Mengobservasi warna batuk
dan karakeristik sputum; - RR 25X/menit
spuitm kental warna putih - Klien rutin
kekuning-kuningan mengonsumsi air
5. Memberikan obat sesuai hangat
dengan advis dokter - Suara wheezing
berkurang
Allopurinol 100 mg TID - Sputum keluar
Aminophilyn 100 mg berwarna putih
TID kekuningan
Halfilyn syp 10 cc TID A:
Pectocyl 1 tab TID Masalah ketidakefektifan
Salbutamol 1 mg TID bersihan jalan napas
teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
- Membantu
memposisikan Klien
dengan posisi semi
fowler
- Melakukan auscultasi
paru sebelum dan
sesudah klien batuk
- Membantu
melakukan perawatan
mulut
- Mengobservasi warna
dan karakeristik
sputum; spuitm kental
warna putih kekuning-
kuningan
- Memberikan obat
sesuai dengan advis
dokter
P:
Intervensi keperawatan
dilanjutkan
- Berikan dorongan
untuk menyelingi
aktivitas dengan
periode istirahat.
- Berikan therapy
oksigen bila diperlukan
3/08 3 1. Monitor sirkulasi perifer 04/0 S:
/19 (CRT, edema, warna, 9/19 - Klien mengatakan
suhu) merasa lebih baik,
09.2 2. Anjurkan klien untuk 09.0 kelemahan sudah
merubah posisi setiap 2 tidak dirasakan
5 0
jam O:
3. Lindungi ekstremitas dari - CRT <2 detik
cedera - Tidak ada edema
4. Pertahankan hidrasi yang - SB: 37,2°C
adekuat - TD: 130/80 mmHg
5. Monitor status cairan, - Tidak ada tanda-
termasuk asupan dan tanda cedera
keluaran ekstremitas
- Intake cairan 700-
900cc, Output 800 cc
A:
Masalah ketidakefektifan
perfusi jaringan perifer
teratasi sebagian
P:
Intervensi keperawatan
dilanjutkan
- Monitor sirkulasi
perifer (CRT, edema,
warna, suhu)
- Monitor status cairan,
termasuk asupan dan
keluaran
3/08 4 1. Pantau kesulitan 04/0 S: Klien mengatakan
/19 makan/masukan. 9/19 nafsu makan sudah
Evaluasi BB cukup baik
09.3 2. Berikan perawatan oral 09.0 O:
sebelum dan sesudah - Porsi makan habis ¾
5 0
makan porsi
3. Hindari makanan - Kulit teraba lembab
penghasil gas dan - Klien tampak lemah
minuman karbohidrat - Klien tampak
4. Sajikan menu dalam
keadaan hangat mengonsumsi air
5. Anjurkan makan sedikit hangat
tapi sering A:
6. Kolaborasi ahli gizi untuk Masalah nutrisi kurang
menentukan diit dari kebutuhan tubuh
teratasi sebagian
P:
Intervensi keperawatan
dilanjutkan
- Berikan perawatan
oral sebelum dan
sesudah makan
- Sajikan menu dalam
keadaan hangat
- Kolaborasi ahli gizi
untuk menentukan diit
3/08 5 1. Monitor nutrisi dan 04/0 S:
/19 sumber energi yang 9/19 - Klien mengatakan
adekuat mulai bisa
09.4 2. Monitor pasien akan 09.0 beraktivitas dengan
adanya kelelahan fisik baik dengan bantuan
5 0
dan emosi secara keluarga dan perawat
berlebihan O:
3. Monitor respon - TD 130/80 mmHg
kardiovaskuler terhadap - Klien menggunakan
aktivitas kursi roda untuk
4. Bantu klien untuk bergerak
mendapatkan alat bantu - Tidak ada tanda-
aktivitas tanda nyeri/cedera
5. Sediakan penguatan fisik
positif bagi aktif
beraktivitas A:
Masalah intoleransi
aktivitas teratasi
P:
Intervensi keperawatan
dilanjutkan
- Monitor respon
kardiovaskuler
terhadap aktivitas
- Sediakan penguatan
positif bagi aktif
beraktivitas
3/08 6 1. Pantau keadaan umum 04/0 S:
/19 pasien dan TTV 9/19 Klien mengatakan
2. Kaji Pola Tidur merasa lebih nyaman,
09.5 3. Kaji fungsi pernapasan: 09.0 klien tidur selama 7-8
bunyi napas, kecepatan, jam
5 0
irama. O:
4. Kaji faktor yang - Klien tampak tenang
menyebabkan gangguan - Konjungtiva sudah
tidur (nyeri, takut, stress, tidak anemis
ansietas, - Wajah tampak segar
imobilitas,gangguan A:
eliminasi seperti sering Masalah gangguan pola
berkemih,gangguan tidur teratasi
metabolisme, gangguan
transportasi,lingkungan P:
yang asing, Intervensi keperawatan
temperature,aktivitas dihentikan
yang tidak adekuat)
5. Ciptakan
suasananyaman, Kurangi
atau hilangkan distraksi
lingkungan dan gangguan
tidur
6. Batasi pengunjung
selama periode istirahat
yang optimal (mis;
setelah makan).
7. Minta klien untuk
membatasi asupan cairan
pada malam hari dan
berkemih sebelum tidur.
8. Anjurkan atau berikan
perawatan pada petang
hari (mis;
hygienepersonal, linen
dan baju tidur yang
bersih).
9. Gunakan alat bantu
tidur(misal; air hangat
untuk kompres rilaksasi
otot, bahan
bacaan,pijatan di
punggung, music yang
lembut, dll).