Blog ini diciptakan tidak lain untuk menghimpun berbagai makalah dan artikel tentang ilmu. Selain itu
saya berharap agar blog yang sederhana ini dapat bermanfaat adanya.
19 Nov 2012
MAKALAH
stain-pekalongan.gif
Disusun Oleh :
TARBIYAH / PAI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................2
A. SEDEKAH.....................................................................................................
B. INFAQ
C. WAKAF
D. WASIAT
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Umat Islam adalah umat yang mulia, umat yang dipilih Allah untuk mengemban risalah, agar mereka
menjadi saksi atas segala umat. Tugas ummat Islam adlah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur,
tentram dan sejahtera dimanapun mereka berada. Karena itu umat Islam seharusnya menjadi rahmat
bagi sekalian alam.
Bahwa kenyataan bahwa umat islam kini jauh dari kondisi ideal. adalah akibat belum mampu mengubah
apa yang dianugerahkan Allah pada umat islam belum dikembangkan secara optimal. Padahal ummat
islam memiliki banyak intelektual dan ulama, disamping potensi sumber daya manusia dan ekonomi
yang melimpah. Jika seluruh potensi itu dikembangkan secara seksama. tentu diperoroleh hasil yang
optimal. Pada saat yang sama , jika kemandirian, kesadaran beragama dan ukhuwah islamiyah kaum
muslimin juga makin meningkat maka pintu-pintu kemungkaran akibat kesulitan ekonomi akan makin
dapat dipersempit.
Salah satu sisi ajaran islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulangan kemiskinan
dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dana pendayagunaan sedekah, infaq dan wakaf dalam arti
yang seluas-luasnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya dizaman-
zaman islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEDEKAH
1. Pengertian Sedekah
Istilah ini berasal dari kata sadaqah yang dalam bahasa arab berarti benar atau kebaikan. Sedekah lazim
diartikan sebagai pemberian seseorang kepada orang lainsecara sukarela sebagai kebaikan dengan
semata mengharap ridha Allah tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Dari pengertian tadi, dapat diartikan bahwa sedekah merupakan ibadah yang sifatnya lentur. Ia tidak
dibatasi oleh waktu ataupu batasan tertentu. Dengan demikian tidak ada waktu khusus untuk
bersedekah. Begitu juga, dalam sedekah tidak ada batasan minimal. Nabi saw. Bersabda:
”bersedekahlah walaupun dengan sebutir kurma, karena hal itu dapat menutup dari kelaparan dan
dapat menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api.”(HR. Ibnu Mubarak).
Dengan demikian, sedekah dapat dibedakan dari zakat dalam tiga hal. Pertama, sedekah hukumnya
sunah, sedangkan hukum zakat adalah wajib. Kedua, zakat hanya berhubungan dengan harta tertentu,
seperti hasil pertanian, emas dan perak, serta binatang ternak, sementara sedekah boleh berbentuk
harta apa saja asalkan bukan benda yang haram. Ketiga, zakat hanya boleh diberikan kepada golongan
tertentu, yaitu delapan kelompok mustahik zakat, sedangkan sedekah dapat diberikan kepada siapa
pun.
a) Harta yang disedekahkan bukan berupa barang yang haram, baik haram karena zat barangnya,
seperti daging babi dan minuman keras, maupun haram karena diperoleh dengan cara yang tidak halal.
Bersedekah dengan barang yang haran juga haram.
b) Barang yang akan disedekahkan hendaknya berkualitas baik. Sengaja memilih barang-barang yang
jelek atau rusak untuk disedekahkan hukumnya makhruh.
c) Hendaknya menghindari hal-hal yang dapat membatalkan sedekah. Hal –hal tersebut dijelaskan
dalam surah Al-baqarah ayat 264, ”wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu merusak
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaaan penerima)”
d) Memberikan sedekah dengan ikhlas semata-mata mengharap pahala dan keridaan Allah.
bersedekah karena pamer dan ingin mendapat pujian dari orang lain akan menjadikan sedekah itu sia-
sia dan tidak berpahala
e) Harta yang disedekahkan hendaknya berupa barang-barang yang tidak mudah rusak dan dapat
terus bermanfaat untuk waktu yang lama. Hal yang demikian disebut sadaqah jariyyah (sedekah yang
pahalanya mengalir terus). Artinya, selama benda tersebut masih memberikan manfaat kepada orang
lain, selama itu pula orang yang bersedekah akan terus mendapatkan pahala.
3. Macam-acam sedekah
a) Sedekah jariyah
”apabila seorang manusia meninggal dunia, putuslah amalannya kecuali tiga hal sedekah jariah, ilmu
yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan baginya”
B. INFAQ
Infaq berarti pembelanjaan, ada pula yang disebut nafqah yang berarti belanja. Kata kerjanya ialah
anfaqa yang berarti menafkahkan atau membelanjakan. Maksudnya adalah belanja berupa pemberian
uang aatau harta benda kepada yang membutuhkan, baik kepada keluarga, tetangga maupun
masyarakat dalam suatu negara.
C. WAKAF
1. Pengertian Wakaf
Kata Wakaf atau Wacf berasal dari bahasa Arab Waqafa. Asal kata Waqafa berarti menahan atau
berhenti atau diam di tempat atau tetap berdiri. Kata Wafaqa-Yaqifu-Waqfan sama artinya dengan
Habasa-Yahbisu-Tahbisan.
Para ahli fiqih berbeda dalam mendefinisikan wakaf menurut istilah, sehingga mereka berbeda pula
dalam memandang hakikat wakaf itu sendiri. Berbagai pandangan tentang wakaf menurut istilah
sebagai berikut:
a. Abu Hanifah
Wakaf adalah menahan suatu benda yang menurut hukum, tetap milik si wakif dalam rangka
mempergunakan manfaat untuk kebajikan. Berdasarkan definisi itu maka pemilikan harta wakaf tidak
lepas dari si wakif, bahkan ia dibenarkan menariknya kembalidan ia boleh menjualnya. Jika si wakif
wafat, harta tersebut menjadi harta warisan buat ahli warisnya. Jadi yang timbul dari dari wakaf
hanyalah “menyumbangkan manfaat”. karena itu mazhab hanafi mendefinisikan wakaf adalah: “tidak
melakukan suatu tindakan atas suatu tindakan atas suatu benda, yang berstatus tetap sebagai hak milik,
dengan menyedekahkan manfaatnya kepada suatu pihak kebajikan (sosial), baik sekarang maupun yang
akan datang”.
b. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki berpendapatbahwa wakaf itu tidak melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan
wakif, namun wakaf tersebut mencegah wakif melakukan tindakan yang dapat melepaskan
kepemilikannyaatas harta tersebut kepada yang lain dan wakif berkewajiban menyedekahkan
manfaatnya serta tidak boleh menarik kembali wakafnya.
Syafi’i dan Ahmad berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskabn harta yang diwakafkan dari
kepemilikan wakif, setelah sempurna prosedur perwakafan. Wakif tidak boleh melakukan apa saja
terhadap harta yang diwakafkan. Seperti: perlakuan pemilik dengan cara pemilikannya kepada orang
lain, baik dengan tukaran atau tidak.
1. Macam-macam Wakaf
Bila ditinjau dari segi peruntukan ditujukan kepada siapa wakaf itu, maka wakaf dapat dibagi menjadi
dua macam:
1) Wakaf Ahli
Yaitu wakaf yang ditujukan kepada orang-orang tertentu, seseorang atau lebih, keluarga si wakif atau
bukan. Wakaf seperti ini juga disebut dengan wakaf Dzum.
Apabila ada seseorang mewakafkan sebidang tanah kepada anaknya, lalu kepada cucunya, wakafnya sah
dan yang berhak mengambil manfaatnya adalah mereka yang ditunjuk dalam pernyataan wakaf
wakaf untuk keluarga ini secara hukum islam dibenarkan berdasarkan Hadist Nabi yang diriwaytakan
oleh bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik tentang adanya wakaf keluarga Abu Thalhah kepada kaum
kerabatnya. Di ujung Hdist tersebut dinyatakan sebagai berikut:
“Aku telah mendengar ucapanmu tentang hal tersebut. Saya berpendapat sebaiknya kamu
memberikannya kepada keluarga terdekat. Maka Abu Thalhah membagikannya untuk para keluarga dan
anak-anak pamannnya”.
2) Wakaf Khairi
Yaitu wakaf yang secara tegas untuk kepentingan agama (keagamaan) atau kemasyarakatan (kebajikan
umum). Seperti wakaf yang diserahkan untuk keperluan pembangunan masjid, sekolah, jembatan,
rumah sakit, panti asuhan anak yatim dan sebagainya.
Jenis wakaf ini seperti yang telah dijelaskan dalam Hadist Nabi Muhammad SAW yang menceritakan
tentang wakaf sahabat Umar bin Khatab. Beliau memberikan hasil kebunnyakepada fakir miskin, ibnu
sabil, sabilillah, para tamu, dan hamba sahaya yang berusaha menebus dirinya. Wakaf ini ditujukan
kepada umum dengan tidak terbatas penggunaannya yang mencakup semua aspek untk kepentingan
dan kesejahteraan umat manusia pada umumnya. Kepentingan umum tersebut bisa umtuk jaminan
sosial, pendidikan, kesehatan, pertahanan, keamanan dan lain-lain.
D. WASIAT
Allah berfirman: ”diwajibkan atas kamu apabila salah seorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda)
maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak berwasiatlah untuk ibu, bapak dan para kerabat”(QS. Al-
Baqarah:
BAB III
KESIMPULAN
Sedekah, infaq, wakaf dan wasiat sangatlah banyak manfaatnys, sejak terjadinya krisis ekonomidan
melonjaknya angka kemiskinan di tanah air. Sedekah, infaq, wakaf, dan wasiat semakin dirasa penting
peranannya dalam menanggulangi masalah sosial dan ekonomi di tengah kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Aunullah, Indi. 2008. Ensiklopedi Fiqih untuk Remaja Jilid 2. Yogyakarta:Pustaka Insan
Madani
Departemen Agama RI. 2007. Fiqih Wakaf. Jakarta: Direktorat Pemberdayaaan Wakaf
Sholikhin, Muhammad. 2008. Mukjizat dan Misteri Lima Rukun Islam. Yogyakarta: Mutiara
Media
Edward Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beranda
About Me
Foto saya
Edward Muslim