Anda di halaman 1dari 3

SGD 4

Skenario
Seorang ibu 40 tahun sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Diketahui ibu
tersebut akan menjalani tindakan medis operasi kanker payudara.
a. Jelaskan dan identifikasi masalah yang mungkin dialami ibu tersebut
b. Jelaskan proses fisioterapinya

JAWAB :
Identifikasi Masalah
Ibu tersebut sudah terdiagnosis kanker payudara, dimana kanker payudara merupakan
suatu kondisi dimana sel-sel yang berada di payudara membelah diri dan berkembang secara
tidak terkendali sehingga muncul pertumbuhan yang tidak normal dan berkembang menjadi
tumor ganas. Penyebab dari kanker payudara ini belum bisa dipastikan atau belum jelas.
Kemungkinan kanker payudara yang dialami oleh ibu tersebut bisa diakibatkan oleh beberapa
faktor mencakup riwayat keluarga / genetik, penggunaan kontrasepsi atau terapi penggantian
hormon wanita, payudara sering terpapar radiasi (sinar X), makan makanan yang kaya
mengandung lemak, merokok, minum minuman beralkohol, kurang berolahraga, ataupun
stress. Dalam kasus ini ibu tersebut sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan akan
menjalani tindakan medis operasi kanker payudara. Sehingga selama perawatan di rumah
sakit ini, aktifitas ibu tersebut akan berkurang dan berdampak pada beberapa komplikasi
seperti keterbatasan ROM (terkhusus ROM upper body), gangguan pernapasan, dll. Oleh
karena itu dibutuhkan peran fisioterapi dalam hal ini. Selain masalah fisiologis pasien dengan
kanker payudara juga mengalami masalah psikologis. dengan adanya stigma masyarakat
mengenai kanker payudara yang umumnya menganggap bahwa jika sudah menderita kanker
pasti akan cepat meninggal dan hal itu membuat pasien lebih beresiko tinggi untuk
mengalami depresi.

Masalah yang mungkin dialami ibu tersebut yaitu:


• Ada perubahan pada kulit payudara diantaranya berkerut, iritasi, seperti kulit jeruk
• Terdapat benjolan-benjolan kecil disekitar payudara
• Ada luka di daerah payudara yang susah sembuh
• Payudara terasa panas, memerah dan bengkak
• Merasakan nyeri atau sakit dari kanker payudara tersebut
• Terasa gatal didaerah putting
• Benjolan terasa keras dan tidak bergerak
• Seorang ibu yang sudah menjalani operasi kanker payudara/post op kanker payudara
tentunya dapat mempengaruhi psikososialnya, dikarenakan payudaranya yang diangkat
menyebabkan ibu tersebut merasa didiskriminasi oleh teman dan kehilangan status
dirumah, merasa tidak bersemangat dll

Diagnosa Kanker Payudara


Berdasarkan skenario tersebut ibu tersebut mengalami kanker payudara. Dimana sebelumnya
terdapat beberapa tes yang mungkin dilakukan untuk memastikan diagnosa dari kanker
payudara tersebut. Tes dapat berupa Imaging test : Diagnostic mammography, Ultrasound
(USG), Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Peran Fisioterapi
Peran fisioterapi pada pre operatif yaitu memberikan exercise. Dengan tujuan mengurangi
rasa sakit dan meningkatkan pemulihan fungsional setelah operasi kanker payudara.
Exercise yang dilakukan yaitu :
• Aktif exercise shoulder full ROM dan grip strength selama 3 bulan sebelum operasi
• Aktif exercise shoulder dan breathing exercise dapat meminimalkan komplikasi operasi
• Memaksimalkan gerak dan fungsi shoulder untuk memperpendek masa tinggal di RS
setelah operasi kanker payudara

Post surgery breast cancer :


1. Tetap bergerak/mobile pasca operasi seperti berjalan kaki disekitar ruangan, saat di bed
dapat melakukan ankle pump untuk mencegah swelling dan mencegah komplikasi pasca
operasi.
2. Swelling Control : yaitu dengan elevasikan lengan dengan menggunakan 2-3 bantal
sebagai penyangga.
3. Positioning saat tidur terlentang yaitu gunakan bantal sebagai penyangga lengan pada sisi
yang dioperasi.
4. Positioning saat tidur miring yaitu letakan bantal dibawah lengan disisi yang dioperasi
dan juga letakan bantal disela sela lutut.
5. Positioning saat duduk : saat duduk berikan bantal sebagai penyangga tangan setinggi
level jantung.
6. Ralaksasi dan manajemen stress dengan deep relaxed breathing exercises dan progressive
muscle relaxation.

Tujuan jangka panjang dari rehabilitasi adalah untuk mengembalikan fungsional pasien
sehingga dapat kembali bekerja, melakukan kegiatan di dalam kota, dan berinteraksi social
dengan tanpa adanya gangguan fisik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka latihan harus
dilakukan sedini mungkin sekaligus mencegah disabilitas yang akan timbul. Adapun bebrapa
latihan yang dapat disarankan untuk pasien post-operative kanker payudara, yaitu (Jette,
2003; Sagen, 2014):
1. Lying down exerice : Wand exercise & Elbow winging
2. Sitting up exercise : Shoulder blade exercise, Shoulder blade squeze, & Side bending
3. Standing exercise : Chest wall exercise & Shoulder stretch

Prinsip latihan:
• Gerakan aktif dari pasien dengan bantuan fisioterapis (assisted)
• Lambat dan berirama
• Tidak ada nyeri
• Stretching setelah 19-21 hari sehingga ROM terjaga dan maksimal
• Tetap exercise sampai dengan 6-12 bulan setelah operasi

Anda mungkin juga menyukai