Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PENGELOLAAN SAMPAH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3 (A 2017 1)

M. Arif Munadhil 1711110328 Rosa Prestika S 1711110468

M. Yunus 1711110995 Roza Misalia 1711110333

Novia Agustina M 1711110305 Sefti Akhwi Fanni 1711110873

Nurul Amirah 1711110372 Selvira Eviskha 1711110342

Nurul Azizah 1711110553 Siska Erni W.L 1711110495

Oka Fatmanita 1711110471 Siti Jamariah 1711110285

Rina Suprayanti 1711110272

Dosen Pengampu :

Dr. Reni Zulfitri, M.kep, Sp. Kom

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
PEMBAHASAN

1. Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud
biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam
pembuatan manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau dibuang. (Kamus Istilah
Lingkungan, 1994). Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat,
baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak
terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan. (Menteri
Negara Lingkungan Hidup, 2003).
Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan sampah atau
bahan buangan. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam
ini bersifat organik, kecuali sampah yang berasal dari aktifitas manusia yang dapat
bersifat organik maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah sisa-sisa bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan, kertas, kayu, bambu dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik misalnya plastik, logam, gelas-gelas bekas minuman dan
karet. Tempat penampungan sampah yang disebut dengan Tempat Pembuangan Akhir
sebaiknya pewadahan sampah dilakukan pemilihan-pemilihan berdasarkan sifat dan
jenisnya untuk macam buangan organik dan anorganik. Ini dapat bermanfaat untuk proses
daur ulang bahan buangan sehingga menjadi bermanfaat.

2. Jenis-jenis Sampah
Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos.
b. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik,
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik
yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas
minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.

3. Pengelolaan Sampah
Ada tiga kemungkinan pengelolaan sampah yaitu dikubur, dibakar, dan sanitary
landfill. Sistem dikubur yaitu dengan membuat galian pada kedalaman tertentu lalu diberi
penadah plastik dan diisi tanah setinggi 0,5 (setengah) meter. Resiko dari sistem ini
adalah hancurnya plastik oleh pelarut kimia. Sistem pembakaran dengan suhu yang
ditentukan, lama pembakaran dan pencampuran oksigen yang tepat dapat menghancurkan
99% sampah. Asap yang dibentuk diolah lebih dahulu sebelum dibuang ke udara. Resiko
sistem pembakaran yang tidak mencapai suhu tersebut adalah timbulnya dioksin yang
sangat beracun dan menimbulkan berbagai jenis kanker. Sistem sanitary landfill adalah
metode pembuangan akhir sampah dengan metode tertentu sehingga tidak menimbulkan
pencemaran dan membahayakan kesehatan. Sistem ini membuang dan menumpuk
sampah pada suatu lokasi yang cekung, memadatkan sampah tersebut kemudian
menutupnya dengan tanah. Metode ini dapat menghilangkan polusi udara, sedangkan
polusi di tanah dan air dapat diminimalisir dengan melekatkan lapisan geotextile untuk
mencegah meresapnya air lindi ke air tanah.

4. Pengelolaan sampah di pesisir


Untuk mencapai tujuan dari kegiatan ini maka dilakukan kegiatan berupa:
sosialosasi, praktek pengambilan dan pengukuran jenis dan berat sampah dan evaluasi.
Kegiatan sosialisi mencakup:
a. Memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir tentang bahaya sampah plastik,
b. Cara menjaga kebersihan pantai
c. Cara pengukuran jumlah dan berat sampah.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi merupakan kegiatan dengan tujuan utama memberi pengetahuan
tentang bahayannya sampah dan dampak negatif yang diberikan terutama kepada
masyarakat pesisir pantai. Sosialisasi terutama terkait dengan bahaya sampah plastik,
cara menjaga kebersihan pantai dan cara pengukuran jumlah dan berat sampah.
Sosialisasi tersebut diberikan kepada: warga yang tinggal di sepanjang sungai
terutama ibuibu dan remaja. Edukasi yang diberikan juga tentang bahaya sampah
plastik yang bisa bersifat genetik terhadap mahluk hidup (manusia, hewan dan
tanaman).
2. Praktek Pengumpulan Sampah
Kegiatan pengumpulan / pemungutan sampah dilakukan setelah para peserta
mengikuti sosialisasi, sehingga mereka dapat mengklasifikasi sampah tersebut dengan
baik. Hasil sampah setelah dipungut selanjutnya dikumpulkan untuk dapat
diidentifikasi dan ditimbang. Hasil identifikasi sampah setiap pengambilan diperoleh
jumlah dan berat sampah.

5. Pemilahan Sampah dan Pengelolaan Sampah Terpadu


Pemilahan sampah sebaiknya dilakukan sejak dari sumbernya, termasuk sampah
rumah tangga. Di bawah ini adalah contoh bagan pemilahan sampah rumah tangga.
Dalam rencana pengelolaan sampah perlu adanya metode pengolahan sampah yang lebih
baik, peningkatan peran serta dari lembaga-lembaga yang terkait dalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengelolaan sampah, meningkatkan pemberdayaan masyarakat,
peningkatan aspek ekonomi yang mencakup upaya meningkatkan retribusi sampah dan
mengurangi beban pendanaan pemerintah serta peningkatan aspek legal dalam
pengelolaan sampah.
Teknologi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan sampah ini
merupakan kombinasi tepat guna yang meliputi teknologi pengomposan, teknologi
penanganan plastik, teknologi pembuatan kertas daur ulang. “Teknologi Pengolahan
Sampah Terpadu menuju Zero Waste” harus merupakan teknologi yang ramah
lingkungan.
Produksi bersih (Zero waste) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang
ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produkproduk
samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan
produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologi. Prinsip
ini juga dapat diterapkan pada berbagai aktivitas termasuk juga kegiatan skala rumah
tangga.

6. Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan


Dari dampak yang luas sampah di berbagai sumber dapat mencemari lingkungan
baik lingkungan darat yang dapat ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat
bersarangnya dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan,
tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkan misalnya mengeluarkan bau yang
tidak sedap, debu, gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan
karbonmonoksida (CO)2, karbondioksida (CO2), nitrogen (NO), gas belerang amoniak
dan asap di udara. Asap diudara adalah asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada
yang bersifat karsinogen artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam
membakar sampah.

7. Penanggulangan Sampah
a. Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
b. Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang.
c. Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.
d. Kembangkan manfaat lain dari sampah.
e. Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.
f. Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
g. Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain, seperti
pakan ternak.
h. Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah belanjaan
yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti pelanggan setia.
i. Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang.
j. Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang
DAFTAR PUSTAKA

Djuarnani N, Kristian, Setiawan BS. 2005. Cara Cepat Membuat kompos. Cet.1. PT. Agromedia

Pustaka. Jakarta.

Hadisuwito S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Cet. 1. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Moerdjoko S, Widyatmoko. 2002. Menghindari, Mengolah dan Menyingkirkan Sampah. Cet.1.

PT. Dinastindo Adiperkasa Internasional. Jakarta.

Musnamar EI. 2006. Pembuatan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Cet.3. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai