Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 (A 2017 1)
Dosen Pengampu :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud
biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam
pembuatan manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau dibuang. (Kamus Istilah
Lingkungan, 1994). Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat,
baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak
terurai dan dianggap sudah tidak berguna lagi sehingga dibuang ke lingkungan. (Menteri
Negara Lingkungan Hidup, 2003).
Segala macam organisme yang ada di alam ini selalu menghasilkan sampah atau
bahan buangan. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh organisme yang ada di alam
ini bersifat organik, kecuali sampah yang berasal dari aktifitas manusia yang dapat
bersifat organik maupun anorganik. Contoh sampah organik adalah sisa-sisa bahan
makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan, kertas, kayu, bambu dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik misalnya plastik, logam, gelas-gelas bekas minuman dan
karet. Tempat penampungan sampah yang disebut dengan Tempat Pembuangan Akhir
sebaiknya pewadahan sampah dilakukan pemilihan-pemilihan berdasarkan sifat dan
jenisnya untuk macam buangan organik dan anorganik. Ini dapat bermanfaat untuk proses
daur ulang bahan buangan sehingga menjadi bermanfaat.
2. Jenis-jenis Sampah
Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos.
b. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik,
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik
yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas
minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
3. Pengelolaan Sampah
Ada tiga kemungkinan pengelolaan sampah yaitu dikubur, dibakar, dan sanitary
landfill. Sistem dikubur yaitu dengan membuat galian pada kedalaman tertentu lalu diberi
penadah plastik dan diisi tanah setinggi 0,5 (setengah) meter. Resiko dari sistem ini
adalah hancurnya plastik oleh pelarut kimia. Sistem pembakaran dengan suhu yang
ditentukan, lama pembakaran dan pencampuran oksigen yang tepat dapat menghancurkan
99% sampah. Asap yang dibentuk diolah lebih dahulu sebelum dibuang ke udara. Resiko
sistem pembakaran yang tidak mencapai suhu tersebut adalah timbulnya dioksin yang
sangat beracun dan menimbulkan berbagai jenis kanker. Sistem sanitary landfill adalah
metode pembuangan akhir sampah dengan metode tertentu sehingga tidak menimbulkan
pencemaran dan membahayakan kesehatan. Sistem ini membuang dan menumpuk
sampah pada suatu lokasi yang cekung, memadatkan sampah tersebut kemudian
menutupnya dengan tanah. Metode ini dapat menghilangkan polusi udara, sedangkan
polusi di tanah dan air dapat diminimalisir dengan melekatkan lapisan geotextile untuk
mencegah meresapnya air lindi ke air tanah.
7. Penanggulangan Sampah
a. Gunakan kembali wadah/kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya.
b. Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang.
c. Gunakan baterai yang dapat diisi kembali.
d. Kembangkan manfaat lain dari sampah.
e. Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulang.
f. Gunakan peralatan penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
g. Gunakan kembali sampah yang masih dapat dimanfaatkan untuk produk lain, seperti
pakan ternak.
h. Berikan insentif bagi konsumen yang membawa wadah sendiri, atau wadah belanjaan
yang diproduksi oleh swalayan yang bersangkutan sebagai bukti pelanggan setia.
i. Sediakan perlengkapan untuk pengisian kembali produk umum isi ulang.
j. Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang
DAFTAR PUSTAKA
Djuarnani N, Kristian, Setiawan BS. 2005. Cara Cepat Membuat kompos. Cet.1. PT. Agromedia
Pustaka. Jakarta.
Hadisuwito S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Cet. 1. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Musnamar EI. 2006. Pembuatan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Cet.3. Penebar Swadaya.
Jakarta.