Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL.2 , NO.

1 , JUNI 2018

Sistem Forecasting Perencanaan Produksi


dengan Metode Single Eksponensial Smoothing
pada Keripik Singkong Srikandi Di Kota Langsa
Dewi Rosa Indah
Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
e-mail: dewirosaindah@unsam.ac.id

Evi Rahmadani
Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
Email: evirahmadani13@gmail.com

Abstrak
Srikandi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industry yang
diberi nama keripik pedas manis “Srikandi”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk melakukan peramalan penjualan keripik singkong agar dapat
meningkatkan keuntungan dan menghindari terjadinya kelebihan maupun
kekurangan dalam memproduksi keripik singkong. Metode yang digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan
metode single eksponensial smoothing. SES adalah metode pemulusan tunggal
yang menambahkan parameter alpha dalam modelnya untuk mengurangi faktor
kerandoman. Perhitungan nilai kesalahan yang digunakan adalah Mean Absolute
Deviation (MAD), Mean Squared Error (MSE) dan Mean Absolute Percent
Error (MAPE), adapun parameter yang digunakan untuk melakukan peramalan
adalah alpha 0,2 dan alpha 0,4. Single Eksponensial Smoothing melakukan
perbandingan dalam menentukan alpha untuk menghasilkan kesalahan
peramalan yang paling kecil dan kesalahan peramalan yang minimumlah yang
akan dipilih untuk mencari peramalan periode selanjutnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa SES cenderung mempunyai nilai kesalahan yang kecil
yaitu pada tahun 2015 dengan alpha 0,2 berjumlah 25.641 dan alpha 0,4
berjumlah 25.812.

Kata kunci: forecasting, perencanaan produksi, single Eksponensial


smoothing.

PENDAHULUAN dengan struktur yang kurang teratur dan


Perkembangan perekonomian yang belum memiliki perencanaan yang begitu
terjadi di era globalisasi sekarang ini spesifik dan teliti dalam mengelolah industri
membawa konsekuensi tersendiri dalam secara keseluruhan. Hal ini disebabkan
dunia bisnis khususnya dunia industri, dalam karena industri seperti ini sering kali
kaitan ini perusahaan industri dituntut untuk mengalami kendala permintaan pasar yang
mampu meningkatkan persaingan yang ketat tidak tetap dan pasang surut.
dengan berbagai industri yang lain. Peramalan penjualan sangat
Persaingan yang terjadi diantaranya adalah dibutuhkan untuk meningkatkan nilai produk
persaingan yang berkaitan dengan kualitas baru dan juga untuk meningkatkan jumlah
produk, kemampuan industri dalam produksi. Heizer dan Render (2015: 113)
menyediakan sejumlah produk yang diminta. menyatakan peramalan merupakan suatu seni
Perusahaan yang masih tergolong dalam dan ilmu pengetahuan dalam memprediksi
industri kecil seperti keripik singkong, pada peristiwa pada masa mendatang. Ramalan
umumnya masih merupakan perusahaan yang dilakukan umumnya akan berdasarkan
Dewi Rosa Indah & Evi Rahmadani: Sistem Forecasting perencanaan produksi dengan metode single eksponensial smoothing........ 10
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL.2 , NO. 1 , JUNI 2018

pada data masa lampau yang di analisis 1.650 bungkus hal ini disebabkan karena
dengan menggunakan cara-cara tertentu. Data penumpukan sisa stok penjualan dari
dari peramalan penjualan dapat digunakan permintaan konsumen yang tidak menentu
untuk dasar perencanaan produksi. terhadap keripik tersebut.
Perencanaan produksi adalah proses Berdasarkan tabel 1, ingin diketahui
menciptakan ide produk dan bagaimana peramalan dan perencanaan
menindaklanjutkan sampai produk produksi yang dilakukan perusahaan Srikandi
diperkenalkan kepasar (Rusdiana, 2014: 168). setelah mengalami kerugian di 2 tahun
Secara tidak langsung perencanaan produksi terakhir. Sehingga judul yang akan diangkat
akan menjadi standar hasil dalam yaitu
perkembangan dunia usaha itu sendiri. Suatu “Sistem Forecasting Perencanaan
usaha yang tidak merencanakan produksinya Produksi Keripik Singkong Srikandi di
tidak akan mengetahui seberapa besar jumlah Kota Langsa Dengan Metode Single
produk yang harus diproduksi setiap Eksponensial Smoothing”.
bulannya, sehingga biaya produksi yang
seharusnya dapat diminimalkan terbuang Perumusan Masalah
untuk biaya produksi yang berlebihan. Untuk Masalah yang akan dibahas dalam
dapat meminimalkan biaya produksi, penelitian ini adalah:
perusahaan dapat melakukan pengukuran 1. Bagaimana metode Single Exponential
dengan cara menggunakan metode single Smoothing digunakan untuk meramalkan
eksponensial smoothing. penjualan di Srikandi “Keripik Pedas
Menurut Herjanto (2008: 84), single Manis”?
eksponensial smoothing merupakan metode 2. Bagaimana ramalan penjualan di
pemulusan tunggal yang menambahkan Srikandi “Keripik Pedas Manis” pada
parameter α dalam model untuk mengurangi tahun mendatang?
faktor kerandoman. Berbeda dengan metode
rata-rata bergerak yang lainnya, yang hanya Tujuan Penelitian
menggunakan data observasi N pada periode Adapun tujuan penelitian ini adalah
terakhir dalam melakukan perkiraan, metode sebagai berikut:
pemulusan eksponensial tunggal 1. Untuk mengimplementasikan metode
mengikutsertakan data dari semua periode. Single Exponential Smoothing dengan
Menurutnya, hasil dari penelitian menggunakan peramalan penjualan pada
single eksponensial smoothing cenderung perusahaan Srikandi.
mempunyai nilai kesalahan yang lebih kecil 2. Untuk mengetahui ramalan penjualan di
dibandingkan dengan double eksponensial perusahaan Srikandi pada masa
smoothing yang menggunakan data trend, mendatang.
yaitu komponen data yang runtut waktunya
berkaitan dengan adanya kecenderungan Kegunaan Penelitian
peningkatan atau penurunan dalam jangka Adapun kegunaan dari penelitian ini
panjang. adalah:
Srikandi merupakan perusahaan yang 1. Bagi Srikandi dengan adanya sistem
memproduksi olahan keripik singkong peramalan ini akan mempermudah atau
sebagai makanan ringan. Perusahaan ini membantu dalam melakukan proses
memproduksi berbagai macam keripik mulai produksi yang akan dilakukan untuk
dari keripik pedas, asin hingga manis. periode mendatang.
Srikandi berdiri sejak tahun 2010 yang 2. Diharapkan dapat menambah wawasan
berlokasi di Seulalah Bawah. Dalam 2 tahun pengetahuan yang lebih luas terutama
terakhir perusahaan Srikandi mengalami yang berkaitan dengan peramalan, dan
penurunan penjualan sebesar 4.826 bungkus memahami penerapan metode Single
pada tahun 2014. Kemudian pada tahun 2015 Exponential Smoothing untuk keperluan
penjualan juga mengalami penurunan sebesar sistem penjualan.
Dewi Rosa Indah & Evi Rahmadani: Sistem Forecasting perencanaan produksi dengan metode single eksponensial smoothing........ 11
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL.2 , NO. 1 , JUNI 2018

Tabel 1. Data Penjualan Keripik Singkong “Srikandi”


Tahun 2012 – 2016

Data Penjualan Keripik Singkong (Bungkus)


No. Bulan
2012 2013 2014 2015 2016
1. Januari 2.550 2.700 2.250 2.100 3.000

2. Februari 2.580 2.730 2.274 2.130 3.020

3. Maret 2.610 2.790 2.286 2.148 3.035

4. April 2.586 2.778 2.300 2.000 3.060

5. Mei 2.566 2.750 2.276 2.142 3.045

6. Juni 2.596 2.780 2.326 2.200 3.045

7. Juli 2.616 2.830 2.386 2.200 3.075

8. Agustus 2.640 2.842 2.416 2.245 3.180

9. September 2.690 2.742 2.466 2.304 3.125

10. Oktober 2.702 2.692 2.436 2.275 3.080

11. November 2.727 2.704 2.396 2.348 3.020

12. Desember 2.739 2.614 2.316 2.386 3.105

Jumlah 31.602 32.952 28.128 26.478 36.790


Sumber: Keripik pedas manis “Srikandi” 2012-2016

Pengertian Peramalan Tujuan Peramalan


Peramalan merupakan suatu seni dan Menurut Herjanto (2008: 96), tujuan
ilmu pengetahuan dalam memprediksi peramalan adalah untuk meramalkan keadaan
peristiwa dimasa mendatang (Heizer dan dimasa datang dengan menemukan dan
Barry, 2015: 112). Menurut Rusdiana (2014: mengukur beberapa varibel bebas yang
95), peramalan adalah salah satu kegiatan penting beserta pengaruhnya terhadap
yang dianggap mampu dijadikan dasar dalam variabel tak bebas yang diamati.
pembuatan strategi produksi perusahaan. Haming dan Nurnajamuddin (2007:
Fahmi (2014: 159) juga mengatakan bahwa 113), menyatakan bahwa tujuan peramalan
peramalan merupakan suatu bentuk usaha adalah untuk memenuhi keperluan
dengan menerapkan berbagai pendekatan baik pembuatan perencanaan jangka panjang.
kualitatif dan kuantitatif. Menurut Rusdiana (2014: 96), Peramalan
bertujuan untuk medapatkan ramalan yang
dapat meminimumkan kesalahan meramal

Dewi Rosa Indah & Evi Rahmadani: Sistem Forecasting perencanaan produksi dengan metode single eksponensial smoothing........ 12
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL.2 , NO. 1 , JUNI 2018

dan dapat diukur dengan Mean Absolute yang diperbantukan. Kemudahan,


Percent Error (MAPE). Penggunaan metode peramalan yang
sederhana, mudah dibuat, dan mudah
Jenis Peramalan diaplikasikan akan memberikan keuntungan
Menurut Heizer dan Render (2015: bagi perusahaan.
115), perusahaan atau organisasi
menggunakan 3 tipe peramalan utama dalam Faktor yang Diidentifikasikan Sebagai
merencanakan operasional untuk masa Teknik dan Metode Peramalan
mendatang. Ada enam faktor utama yang
1. Peramalan ekonomi (economic forecast) diidentifikasikan sebagai teknik dan metode
menangani siklus bisnis dengan peramalan (Rusdiana, 2014: 101).
memprediksikan tingkat inflasi, dan uang a. Horizon waktu: Ada dua aspek dari
yang beredar, mulai pembangunan horizon waktu yang berhubungan
perumahan, dan indikator perencanaan dengan masing-masing metode
lainnya. peramalan. Pertama adalah cakupan
2. Peramalan teknologi (techonological waktu dimasa yang akan datang, dan
forecast) berkaitan dengan tingkat kedua adalah jumlah periode untuk
perkembangan teknologi dimana dapat peramalan yang diinginkan.
menghasilkan terciptanya produk baru b. Pola data: Dasar utama dari metode
yang lebih menarik, yang memerlukan peramalan adalah anggapan bahwa
perlengkapan yang baru. macam-macam dari pola yang didapati
3. Peramalan permintaan (demand forecast) didalam data yang diramalkan akan
adalah permintaan untuk produk atau jasa berkelanjutan.
dari perusahaan. Peramalan mendorong c. Jenis dari model: Model-model
keputusan sehingga para manajer merupakan suatu deret waktu dimana
memerlukan informasi dengan segera waktu digambarkan sebagai unsur yang
dan dan akurat mengenai permintaan penting untuk menentukan perubahan-
yang sesungguhnya. perubahan dalam pola. Model-model
perlu diperhatikan karena masing-
Karateristik Peramalan yang Baik masing model mempunyai kemampuan
yang berbeda dalam analisis keadaan
Menurut Rusdiana (2014: 97), untuk pengambilan keputusan.
peramalan yang baik mempunyai beberapa d. Biaya: Umumnya ada empat unsur biaya
kriteria yang penting, yaitu: Akurasi dari yang tercakup dalam penggunaan dalam
suatu hasil peramalan diukur dengan hasil suatu prosedur peramalan, yaitu biaya-
kebiasaan dan kekonsistensian peramalan biaya pengembangan, penyimpanan
tersebut. Hasil peramalan dikatakan biasa data, operasi pelaksanaan, dan
apabila peramalan tersebut terlalu tinggiatau kesempatan dalam penggunaan teknik-
rendah dibandingkan dengan kenyataan yang teknik lainnya.
sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan e. Ketepatan metode peramalan: Tingkat
konsisten bila besarnya kesalahan peramalan- ketepatan yang dibutuhkan sangat erat
peramalan relatif kecil. Biaya yang kaitannya dengan tingkat perincian yang
diperlukan dalam membuat suatu peramalan dibutuhkan dalam suatu peramalan.
adalah tergantung dari jumlah item yang f. Kemudahan dalam penerapan: Metode-
diramalkan. Lamanya periode peramalan, dan metode yang dapat dimengerti dan
metode peramalan yang dipakai. Ketiga mudah diaplikasikan merupakan suatu
faktor pemicu biaya tersebut akan prinsip umum bagi pengambilan
mempengaruhi beberapa banyak datayang keputusan.
dibutuhkan. Bagaimana pengolahan datanya
(manual atau komputerisasi). Bagaimana
penyimpanan datanya dan siapa tenaga ahli
Dewi Rosa Indah & Evi Rahmadani: Sistem Forecasting perencanaan produksi dengan metode single eksponensial smoothing........ 13
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL.2 , NO. 1 , JUNI 2018

Perencanaan Produksi 1. Sifat proses produksi


Perencanaan produksi adalah proses a. Proses produksi yang terputus-putus
menciptakan ide produk dan (intermitent process/manufacturing)
menindaklanjutkan sampai produk Perencanaan produksi yang dibuat
diperkenalkan kepasar (Rusdiana, 2014: 168). semata-mata tidak berdasarkan
Fahmi (2014: 89) menyatakan perencanaan ramalan penjualan (sales forecasting)
produksi merupakan suatu proses penetapan tetapi terutama didasarkan atas
tingkat output manufacturing secara pesanan yang masuk.
keseluruhan guna memenuhi tingkat b. Proses produksi terus-menerus
penjualan yang direncanakan dan diinginkan. (continous process) berdasarkan
Menurut Assauri (2008: 181), ramalan penjualan ini hal ini karena,
perencanaan produksi merupakan kegiatan produksi tidak dilakukan
perencanaan dan pengorganisasian berdasarkan pesanan akan teteapi
sebelumnya mengenai orang-orang, bahan- untuk memenuhi pasar dan jumlah
bahan, mesin-mesin, peralatan lain serta yang besar serta serta berulang-ulang
modal yang diperlukan untuk memproduksi dan telah mempunyai blueprint
barang-barang pada suatu periode tertentu selama jangka waktu yang tertentu.
dimasa depan sesuai dengan yang 2. Jenis dan mutu dari barang yang
diperkirakan atau diramalkan. Adapun tujuan diproduksi
perencanaan menurut Fahmi, (2014: 14) Ada beberapa hal mengenai jenis dan sifat
adalah sebagai berikut: produk yang perlu kita ketahui dan
1. Suatu perencanaan bertujuan untuk untuk diperhatikan.
memperkecil resiko yang akan terjadi a. Mempelajari dan menganalisis jenis
dikemudian hari. Termasuk barang yang diproduksi sejauh
meminimalisir berbagai biaya yang mungkin.
dianggap tidak efisien yang mungkin b. Apakah produk yang akan diproduksi
timbul selama proses pekerjaan itu merupakan consumers good
berlangsung. (barang-barang yang langsung
2. Suatu perencanaan yang dibuat harus dikonsumsi oleh konsumen) atau
didasarkan atas target-target atau producers goods (barang yang akan
perioritas-perioritas yang ingin dibangun. dipergunakan untuk memproduksi
3. Suatu perencanaan yang dikonsep secara barang lain).
baik serta dijalankan dengan benar c. Sifat dari produksi yang akan
mampu memberikan keyakinan kepada dihasilkan, apakah merupakan barang
perusahaan. yang tahan lama atau tidak.
4. Perencanaan yang baik mampu d. Sifat barang yang dihasilkan apakah
memberikan kekuatan kepada berbagai mempunyai sifat permintaan yang
peristiwa yang terjadi. musiman atau bersifat permintaannya
Dari uraian di atas, dapat ditarik sepanjang masa.
kesimpulan bahwa tujuan perencanaan e. Mutu dari barang yang akan diproduksi
produksi ialah untuk dapat memproduksi tergantung pada biaya persatuan yang
barang-barang (output), dalam waktu tertentu diinginkan dan permintaan atau
dimasa yang akan datang dengan kualitas keinginan konsumen terhadap barang
yang dikehendaki serta dengan keuntungan hasil produksi tersebut.
yang maksimum. 3. Barang yang diproduksi apakah
merupakan barang yang baru ataukah
Faktor-faktor yang dipertimbangkan barang lama untuk barang yang baru
dalam Perencanaan Produksi maka, perlu diadakan penelitian terlebih
Terdapat beberapa faktor yang pendahuluan mengenai:
mempengaruhi dalam perencanaan produksi
menurut Assauri (2008: 185) yaitu:
Dewi Rosa Indah & Evi Rahmadani: Sistem Forecasting perencanaan produksi dengan metode single eksponensial smoothing........ 14
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL.2 , NO. 1 , JUNI 2018

a. Lokasi perusahaan, apakah perusahaan 1. Data Primer merupakan data yang


perlu diletakkan berdekatan dengan diperoleh dengan survey lapangan yang
sumber bahan mentah ataukah dekat menggunakan semua metode pengumpulan
dengan pasar. data original (Kuncoro, 2009: 148).
b. Jumlah barang yang akan diproduksi. Sumber data yang dipakai dalam penelitian
c. Sifat permintaan barang ini apakah ini adalah obsevasi dan wawancara.
musiman atau sepanjang masa. 2. Data Sekunder merupakan data yang telah
4. Hal-hal lain yang dibutuhkan untuk dikumpulkan oleh lembaga pengumpulan
memulai produksi tersebut yaitu untuk data dan dipublikasikan kepada
barang yang lama atau telah ada, masyarakat pengguna data (Kuncoro,
perencanaan produksinya adalah lebih 2009: 148). Sumber data sekunder yang
mudah karena perencanaan didasarkan dipakai dalam penelitian ini adalah buku-
pada pengalaman-pengalaman masa lalu, buku dan jurnal.
walaupun demikian dalam hal ini perlu
diperhatiakan perkembangan teknologi Metode Pengumpulan Data
baru, keadaan perusahan-perusahan yang Metode pengumpulan data dilakukan
ada. dengan 3 cara, yaitu:
1. Penelitian Lapangan
METODE PENELITIAN a. Observasi adalah teknik pengumpulan
Ruang Lingkup Penelitian data mempunyai ciri yang spesifik bila
Dalam penelitian ini yang menjadi dibandingkan dengan teknik yang lain
objek penulis yaitu perusahaan Srikandi, yang (Sugiyono, 2014: 145). Dalam hal ini,
beralamat di Jl. Hamzah Fanzuri, Desa peneliti dalam melakukan pengumpulan
Seulalah Bawah, Lr. V Tanjung Jati, Kec. data menyatakan terus terang kepada
Langsa Lama, Kota Langsa. Penelitian ini sumber data, bahwa ia sedang
berkonsentrasi pada mata kuliah Manajemen melakukan penelitian. Jadi mereka yang
Operasional dan jadwal penelitian ini dimulai diteliti mengetahui sejak awal sampai
dari bulan November 2016 sampai dengan akhir tentang aktivitas peneliti.
bulan Mei 2017. b. Wawancara merupakan teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin
Jenis dan Sumber Data melakukan studi pendahuluan untuk
Adapun jenis data yang digunakan menemukan permasalahan yang diteliti,
dalam penelitian ini adalah: dan juga untuk mengetahui hal-hal dari
1. Data kualitatif responden yang lebih mendalam
Data kualitatif merupakan data yang tidak (Sugiyono, 2014: 137).
dapat diukur dalam skala numeric 2. Studi literatur (kajian pustaka) merupakan
(Kuncoro, 2009: 145). Data kualitatif yang identifikasi, lokasi, dan analisis dari
digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen yang berisi informasi yang
gambaran umum perusahaan Srikandi, berhubungan dengan permasalahan
teori-teori, hasil wawancara dan informasi penelitian secara sistematis (Kuncoro,
yang relevan dengan penelitian ini. 2009: 34). Data yang digunakan dalam
2. Data kuantitatif penelitian ini seperti buku-buku yang ada
Data kuantitatif merupakan data yang di perpustakaan Universitas Samudera, dan
dapat diukur dalam skala numerik jurnal.
(Kuncoro, 2009: 145). Data kuantitatif
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Analisis Data
berupa data penjualan perusahaan Srikandi Metode analisis data yang digunakan
pada tahun 2012 sampai 2016. dalam penelitian ini yaitu analisis statistic
Sumber data yang digunakan dalam deskriptif. Menurut Sugiyono (2014: 147),
penelitian ini yaitu: statistic deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan
Dewi Rosa Indah & Evi Rahmadani: Sistem Forecasting perencanaan produksi dengan metode single eksponensial smoothing........ 15
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL.2 , NO. 1 , JUNI 2018

cara mendeskripsikan atau menggambarkan keripik Srikandi berubah-ubah, namun dalam


data yang telah terkumpul sebagaimana usahanya penjualan yang diperoleh cukup
adanya tanpa bermaksud membuat relatif besar. Penjualan keripik pada
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau perusahaan Srikandi didasari dengan beraneka
generalisasi. Teknik analisis kuantitatif dalam rasa dari pedas, asin, dan manis. Dalam hal ini
penelitian ini menggunakan metode single maka, keripik Srikandi merupakan olahan
eksponensial smoothing, mean absolute keripik yang banyak diminati oleh konsumen
deviation (MAD), mean squared error (MSE) sebagai cemilan. Namun penjualan keripik
dan mean absolute percent error (MAPE). Srikandi seringkali terjadi kelebihan stok
1. Menentukan single eksponensial penjualan yang tentu saja akan menimbulkan
smoothing (SES) kerugian. Disisi lain, jika terjadi kekurangan
Dengan rumus yang digunakan (Herjanto, stok penjualan akan mengakibatkan
2008: 84) yaitu: konsumen untuk mengurungkan niat beli
Ft+1 = αXt + (1 – α) Ft kembali pada keripik Srikandi, dan akan
Keterangan: menimbulkan kerugian pada perusahaan itu
Ft+1 = Nilai ramalan pada waktu ke-t sendiri. Pemilik perusahaan menjelaskan
Xt = Data sebelumnya pada waktu ke-t bahwa belum pernah melakukan peramalan
Ft = Ramalan untuk periode ke-t sehingga taksiran stok penjualan tidak akurat.
α = Bobot yang menunjukan konstanta Metode Single Eksponensial Smoothing
penghalusan merupakan metode pemulusan tunggal yang
2. Menentukan kesalahan peramalan menambahkan parameter alpha dalam model
a. Mean absolut Deviation (MAD) untuk megurangi faktor kerandoman
(Pardede, 2007:121) (Herjanto, 2008: 84). Dengan menggunakan
MAD = Σ| Dt – Ft | metode Single Eksponensial Smoothing
N diharapkan ramalan penjualan untuk bulan
b. Mean Squared Error (MSE) (Heizer atau tahun berikutnya akan menjadi akurat.
dan Render, 2015: 128) Dalam penelitian ini data yang digunakan
MSE = Σ| (Kesalahan Peramalan) |2 adalah data penjualan sejak tahun 2012
N sampai dengan tahun 2016. Dalam penelitian
c. Mean Absolute Percent Error (MAPE) ini juga diperlukan alpha yang kecil untuk
(Heizer dan Render, 2015: 130) menghasilkan peramalan yang baik untuk
MAPE = Σ kesalahan persentase tahun mendatang. Heizer dan Render (2007:
absolute 113) menyatakan bahwa semakin besar alpha
N semakin tinggi pula kepekaan ramalan
terhadap perubahan pada nilai yang
HASIL DAN ANALISIS sebenarnya dan semakin kecil nilai alpha
Memprediksi penjualan produk yang semakin rendah pula kepekaan ramalan
terlalu besar dan kurang akurat dapat terhadap perubahan pada nilai sebenarnya
mengakibatkan biaya operasional meningkat yang berarti semakin besar pula pengaruh
sehingga modal yang dikeluarkan menjadi penghalusan dan nilai yang paling lazim
kurang efisien. Oleh karena itu, diperlukan diberikan kepada alpha berkisar mulai dari 0,1
suatu ilmu yang mampu memprediksi sampai 0,5.
penjualan yang akan datang dengan melihat Setelah melakukan peramalan dengan
data dimasa lalu. Hal ini sesuai dengan menggunakan metode single eksponensial
definisi peramalan menurut (Heizer dan smoohing maka diketahui bahwa peramalan
Render, 2015: 113) menyatakan peramalan penjualan pada keripik Srikandi pada tahun
adalah suatu seni dan ilmu pengetahuan 2016 mengalami kenaikan yaitu pada alpha
dalam memprediksi peristiwa dimasa yang 0,2 sebesar 32.533 dan pada alpha 0,4 sebesar
akan datang. Sehingga peramalan merupakan 30.587. Hal ini dapat dilihat dari penjualan
alat bantu yang penting dalam perencanaan keripik pada tahun 2014 sebesar 28.016
yang efektif dan efisien. Penjualan pada dengan alpha 0,2 dan pada alpha 0,4 sebesar
Dewi Rosa Indah & Evi Rahmadani: Sistem Forecasting perencanaan produksi dengan metode single eksponensial smoothing........ 16
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL.2 , NO. 1 , JUNI 2018

28.405 sedangkan pada tahun 2015 penjualannya pada bulan Maret 2015
mengalami penurunan sebesar 25.641 dengan berjumlah 49 tablet. Lalu, Margi (2015)
alpha 0,2 dan pada alpha 0,4 sebesar 25.812. dalam hasil penelitiannya disimpulkan bahwa
Dari peramalan penjualan menggunakan prediksi penjualan pakaian pada bulan aret
single eksponensial smoothing dapat diukur 2009 sampai pada Desember 2014 tingkat
dengan melakukan kesalahan peramalan MAD mencapai angka 71.913899, tingkat
dengan menggunakan MAD (mean absolute MSE mencapai angka 8228.611305, tingkat
deviation), MSE (mean squared error) dan MAPE mencapai angka 21,13%. Haryati
MAPE (mean absolute persentase error), dan (2015)dari hasil penelitiannya disimpulkan
diketahui pada nilai MAD terkecil terdapat bahwa peramalan penjualan Food Industry
pada tahun 2012 yaitu pada alpha 0,2 sebesar mengalami kenaikan sebesar 1185/bungkus.
48,7 dan alpha 0,4 sebesar 35,7, pada nilai Dan dari hasil penelitian peneliti dapat
MSE terkecil terdapat pada tahun 2013 yang disimpulkan bahwa peramalan penjualan
memiliki hasil terendah yaitu pada alpha 0,2 keripik Srikandi akan mengalami kenaikan
sebesar 4,31 dan alpha 0,4 sebesar 2,36 pada tahunn 2016 yaitu peramalan penjualan
sedangkan pada MAPE terdapat pada tahun keripik sebesar 32.533 dengan menggunakan
2016 yang terendah sebesar 1,29% pada alpha alpha 0,2 dan alpha 0,4 sebesar 30.587.
0,2 dan alpha 0,4 berjumlah 4,62%.
Dari angka peramalan yang diperoleh
maka pemilik perusahaan Srikandi dapat KESIMPULAN
merencanakan berapa jumlah stok barang Kesimpulan yang dapat diambil adalah
yang harus tersedia. Peramalan memberikan sebagai berikut:
manfaat bagi pemilik perusahaan Srikandi
karena akan meminimalisirkan kerugian 1. Responden dengan jenis kelamin
akibat kelebihan maupun kekurangan stok perempuan adalah sebesar 24% dan laki-
barang. Hal ini sesuai dengan kegunaan laki 76%. Rasio responden laki – laki
peramalan menurut Assauri (2008: 196), yaitu yang lebih banyak menunjukkan bahwa
membantu dalam pengawasan dalam laki- laki lebih dominan melihat iklan A
persediaan sehingga stok barang tidak akan Mild yang jam penayangannya dari pukul
terlalu besar ataupun terlalu sedikit, 21.00 – 01.00 WIB dan jarang menukar
membantu dalam pengawasan pembelanjaan, saluran televisi dibanding perempuan.
dapat memperbaiki semangat kerja pekerja 2. Umur yang terbanyak menonton iklan A
karena adanya perencanaan yang baik, dapat Mild di televisi adalah berumur antara 20
mengurangi banyaknya ongkos mulai dan – 30 tahun sebanyak 39,6%, diikuti
berhenti karena telah diketahui aktivitas yang dengan usia responden 30-40 tahun
akan dijalankan. sebanyak 31,3%, dan sebanyak 29,2%
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui untuk responden yang berumur 40 - 50
bahwa adanya persamaan dengan penelitian tahun.
sebelumnya yaitu pada tujuan penelitian 3. Dari segi pendidikan sebanyak 49%
untuk mengetahui ramalan penjualan dengan responden pengguna Yamaha Mio
menggunakan metode Single Eksponensial berpendidikan Sarjana S1, S2, S3, diikuti
Smoothing, pengumpulan data, dengan cara oleh responden yang berpendidikan SMA
wawancara dan studi keperpustakaan, dan /sederajat sebanyak 33%, sebanyak 12%
metode data yang digunakan adalah Single berpendidikan akademi/D3, dan sebanyak
Eksponensial Smoothing dan mengukur 6% berpendidikan SMP/sederajat
kesalahan dengan MAD, MSE, dan MAPE.
Perbedaannya terletak pada objek
yang diteliti seperti Fachrurrazi (2015), dari
hasil penelitiannya prediksi penjualan obat di
Toko Obat Bintang Geurugok mengalami
kenaikan dan diperoleh hasil ramalan
Dewi Rosa Indah & Evi Rahmadani: Sistem Forecasting perencanaan produksi dengan metode single eksponensial smoothing........ 17
JURNAL PENELITIAN EKONOMI AKUNTANSI (JENSI), VOL.2 , NO. 1 , JUNI 2018

4. Dari hasil analisis efektivitas iklan media Haming, Murdifin dan Nurnajamuddin,
televisi pada sepeda motor Yamaha Mio Mahfud. 2007. Manajemen
dengan menggunakan EPIC (empathy, Produksi Modern.Jakarta: PT Bumi
persuation, impact, dan communication) Aksara.
disimpulkan bahwa semua dimensi masuk Heizer, Jay dan Render, Barry. 2015.
dalam rentang skala sangat efektif yaitu Manajemen Operasi. Jakarta:
4,47 untuk dimensi Emphaty, 4,43 untuk Salemba Empat.
dimensi Persuation, 4,41 untuk dimensi Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi.
Impact dan 4,44 untuk dimensi Jakarta: PT. Gramedia.
Communication, dengan nilai rentang Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset
EPIC rate 3,44. untuk Bisnis & Ekonomi. Edisi 3.
Jakarta: Erlangga.
Pardede, Pontas. 2007. Manajemen Operasi
SARAN dan Produksi. Edisi Revisi.
1. Agar pemilik perusahaan Srikandi dapat Yogyakarta: CV Andi Offset.
menerapkan metode peramalan single Prasetya, Hery dan Luklastuti, Fitri. 2011.
eksponensial smoothing untuk Manajemen Operasi.Yogyakarta:
merencanakan jumlah produksinya agar CAPS.
tidak terjadi kelebihan maupun Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi.
kekurangan stok penjualan yang dapat Bandung: CV Pustaka Setia.
menimbulkan kerugian. Spyros, Markidakis. 2008. Metode dan
2. Diharapkan perusahaan Srikandi dapat Aplikasi Peramalan. Edisi Revisi.
menggunakan metode peramalan lainnya Jakarta: Erlangga.
untuk dapat mengetahui hasil peramalan Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
yang lebih akurat dan lebih baik. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi
dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Produksi
dan Operasi. Bandung: Alfabeta.
Fachrurrazi, Sayed. 2015. Sistem Peramalan
Penjualan Obat Menggunakan
Metode Single Eksponensial
Smoothing Pada Toko Obat Bintang
Geurugok. Jurnal Komputa. Vol.6
No.1 Hal. 20-30.
Haryati, Sri. 2015. Sistem Forecasting
Perencanaan Produksi pada PD. Adi
Anugrah “Food Industri“Tanjung
Pinang dengan Metode Single
Eksponensial Smoothing. Jurnal
Komputa. Vol.2 No.2 Hal. 1-13.

Dewi Rosa Indah & Evi Rahmadani: Sistem Forecasting perencanaan produksi dengan metode single eksponensial smoothing........ 18

Anda mungkin juga menyukai