HIR
BAB I
PENDAHULUAN
Mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor Tahun 2019-2031,
bahwa pengembangan Sistem Transportasi Kota Bogor dikembangkan
dengan menggunakan sistem yang berbasis moda angkutan jalan raya. Hal
ini tentunya merupakan tantangan tersindiri bagi pemerintah kota Bogor untuk
dapat menata dan mengoptimalkan pelayanan angkutan umum perkotaan di
wilayah kota Bogor agar selalu terjaga keseimbangan antara permintaan
(demand) dan pelayanan (supply) sehingga tercipta sarana transportasi
penunjang aktivitas masyarakat yang handal berbasis pada moda
angkutan jalan raya.
Berdasarkan Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Pasal 37 disebutkan bahwa, “Pelayanan angkutan orang
dalam trayek tetap dan teratur dilaksanakan dalam jaringan trayek”. Pada
masing-masing lintasan trayek, Pemerintah menetapkan kebutuhan jumlah
kendaraan yang akan melayani berdasarkan wilayah administratif, yaitu:
1. Pemerintah Pusat untuk Trayek Lintas Batas Negara dan Trayek Antar
Kota Antar Propinsi (AKAP);
2. Pemerintah Propinsi untuk Trayek Antar Kota Dalam Propinsi
(AKDP);
3. Pemerintah Kota untuk Trayek Angkutan Kota; dan
4. Pemerintah Kabupaten untuk Trayek Angkutan Pedesaan.
a. Untuk menjaga keseimbangan supply dan demand. Hal ini sangat penting
agar kendaraan yang beroperasi pada masing-masing trayek sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada rute tersebut;
b. Untuk melindungi kelangsungan usaha angkutan ini. Hal ini bertujuan agar
para pengusaha angkutan umum memiliki kepastian dalam berusaha,
karena investasi angkutan umum memerlukan biaya yang cukup besar.
Untuk mewujudkan kedua hal tersebut di atas, Pemerintah wajib untuk selalu
melakukan evaluasi trayek, sesuai dengan diamanatkan di dalam Pasal
112 dan Pasal 117 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang
Angkutan Jalan, dimana disebutkan bahwa “ Untuk mewujudkan standar
pelayaan dan persaingan sehat, Pemerintah harus mengendalikan dan
mengawasi pengebangan industri jasa angkutan umum dilakukan
melalui evaluasi trayek dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan
orang dengan kendaraan bermotor umum dalam trayek.
Dasar hukum dalam kajian subsidi angkutan umum di Kota Bogor ini adalah :
Beberapa trayek yang dipilih dalam evaluasi kinerja angkutan dalam trayek di
Kota Bogor, dapat dilihat pada tabel 1,1 berikut :
Kode
No Trayek
Trayek
1 01-AP Cipinang Gading - Perumahan Yasmin
03-AP
2 Cimahpar - Bogor Trade Mall
3 05-AP Ciheuleut - Bogor Trade Mall
4 08-AP Taman Pajajaran - Bantar Kemang - Terminal Merdeka
5 25-AP Bogor Trade Mall - Taman Kencana - Warung Jambu
6 30-AP Warung Jambu - Bogor Trade Mall
Sumber : Keputusan Walikota Bogor Nomor: 551.2.45-81 Tahun 2018
Laporan Akhir Evaluasi Kinerja Angkutan Dalam Trayek Kota Bogor Tahun
2019 ini disusun dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai
berikut:
Bab 1 : PENDAHULUAN
Bab 3 : METODOLOGI
Bab 6 : PENUTUP