Makalah Hipertensi
Makalah Hipertensi
Makalah Hipertensi
Oleh
Kelompok VI
Nama-nama
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kami
kesehatan dan kekuatan kami dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan pada pasien
Ny. Dengan diagnosa hipertensi Laporan ini kami susun sebagai pertanggung jawaban
atas semua praktek yang kami laksanakan mulai tanggal 23 Desember – 29 Desemeber
2019, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan membimbing kami selama praktek magang dan menyusun laporan
ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Cover i
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I PENDAHULUAN 4
A.Latar Belakang 4
B.Rumusan Masalah 4
C.Tujuan 5
BAB II PEMBAHASAN 6
A. Pengertian Hipertensi 7
B. Gejala Hipertensi 8
C. Penyebab Hipertensi 8
D. Pengobatan Hipertensi 9
E. Pencegahan Hipertensi 9
BAB III PENUTUP 17
A.Kesimpulan 17
B.Saran 17
Daftar Pustaka 18
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi
2. Untuk mengetahui gejala hipertensi
3. Untuk mengetahui penyebab hipertensi
4. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi
5. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi
6
BAB II
PEMBAHASAN
- Diuretik
Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat
kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya
pompa jantung menjadi lebih ringan.
Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.
- Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang
bekerja pada saat kita beraktivitas ).
Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
- Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa
jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui
mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol.
Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala
hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah
yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala
bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus
hati-hati.
- Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos
(otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin,
Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini
adalah : sakit kepala dan pusing.
- Penghambat ensim konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II
(zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang
mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
- Antagonis kalsium
11
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah :
Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah :
sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
- Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada
reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang
termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang
mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual. Dengan pengobatan
dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka
angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
Berikut adalah 13 cara alami tanpa obat yang jitu untuk menurunkan tekanan
darah seperti:
1. Biasakan berjalan kaki
Pasien hipertensi yang membiasakan diri berjalan dapat menurunkan tekanan
darahnya dengan cepat sebanyak sekitar 6 mmHg sampai 8 mmHg. Berjalan akan
membuat jantung lebih banyak menggunakan oksigen dengan lebih efisien,
sehingga tidak berupaya keras memompa darah.
Lakukan latihan kardio sedikitnya 30 menit setiap hari dalam
seminggu.Cobalahtingkatkan kecepatan atau jaraknya sehingga membuat badan
tetap langsing.
2. Tarik napas panjang
Pernapasan yang lambat dan melakukan meditasi seperti qigong, yoga dan tai
chi akan menurunkan hormon stres kortisol yang dapat mengangkat renin, enzim
dari ginjal yang meningkatkan tekanan darah.
Lakukan latihan pernapasan selama 5 menit di pagi dan malam hari. Tarik
napasdalam-dalam dan perluas perut. Buang napas dan lepaskan semua ketegangan.
Kandungan kalium yang banyak terdapat dalam buah dan sayuran merupakan
bagian penting dalam program penurunan tekanan darah. Usahakan untuk
mendapatkan asupan kalium dari 2.000 sampai 4.000 mg per hari," kata Linda Van
Horn, PhD, RD, profesor kedokteran preventif di Northwestern University Feinberg
School of Medical.
Sumber makanan yang kaya kalium antara lain ubi jalar, tomat, jus jeruk, kentang,
pisang, kacang merah, kacang polong, melon, semangka dan buah-buahan kering
seperti kismis.
4.Batasi konsumsi garam
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi lebih besar
kemungkinannya memiliki tekanan darah tinggi, terutama yang sensitif terhadap
garam atau sodium. Tapi karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah seseorang
sensitif terhadap sodium, maka setiap orang harus mengurangi asupan sodiumnya,"
kata Eva Obarzanek, PhD, ahli gizi penelitian di National Heart, Lung, dan Darah
Institute.
Batasi penggunaan garam adalah 1.500 mg per hari. Sedangkan setengah
sendok teh garam mengandung sekitar 1.200 mg sodium. Perhatikan juga kadar
garam atau sodium dalam makanan olahan, sebab di situlah sebagian besar asal
muasal sodium dalam makanan. Bumbui makanan dengan rempah-rempah, jamu,
lemon, dan jangan ditambahi garam.
5.Makan cokelat hitam
Coklat hitam mengandung flavanol yang membuat pembuluh darah menjadi
lebih elastis. Dalam sebuah penelitian, 18% pasien yang makan cokelat hitam setiap
hari mengalami penurunan tekanan darah. Ada baiknya memakan 1/2 ons cokelat
hitam setiap hari-hari. Pastikan coklat hitam yang dimakan mengandung setidaknya
70% kakao.
6. Minum suplemen
Dalam kajian dari 12 penelitian, para peneliti menemukan bahwa koenzim Q10
mengurangi tekanan darah hingga 10 mmHg sampai 17 mmHg. Antioksidan
diperlukan untuk memproduksi energi dan melebarkan pembuluh darah.
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Tgl MRS : 23 Desember 2019 Jam Masuk : 10 Wita
Tgl Pengkajian:24 Desember 2019 No RM : 16 28 73
Jam pengkajian: 11:00 Wita Dokter : Dokter bagus SP,PD
Diagnosa Masuk : Diabetes melitus tipe II
1. Identitas
a) Nama pasien : Ny.M.D
b) Umur : 67 tahun
c) Suku/bangsa : indonesia
d) Agama : kristen protestan
e) Pendidikan : SD
f) Pekerjaan : IRT
g) Alamat : Pasir panjang
h) Penanggung jawab biayaya
Nama : BPJS
Alamat : Pasir panjang
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
a) Keluhan Utama : Pusing dan nyeri dikepala
b) Riwayat penyakit sekarang : Pasien di antarkan keluarga ke IGD
RST.Wirasakti Kupang pada tanggal 23 Desember 2019 jam 10:00
karena pasien mengeluh pusing,lemas dan nyeri kepala sejak 3 hari lalu.
Pengkajian PQRST
P: Tekanan Darah meningkat
Q: Seperti nyut-nyut
R: di kepala dan tengkuk
S: Skala 6 nyeri
18
T: Setiap saat
c) Keluhan saat dikaji : Pasien mengatakan pusing,lemas dan nyeri pada
bagian kepala dan tengkuk
3. Riwayat Penyakit Dahulu
a) Pernah diawat : Pasien mengatakan belum pernah di rawat di RS
b) Riwayat penyakit kronis dan menular : pasien mengatakan tidak ada
riwayat penyakit menular
c) Riwayat alergi : Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit alergi
d) Riwayat operasi : pasien mengatakan belum pernah operasi
4. Riwayat penyakit keluarga
Genogram :
x x x
x
47
tahun
x
19
= Perempuan
X = Meninggal
= Pasien
1) GCS : 15
2) Refleks fisiologis : normal
3) Refleks patologis : normal
4) Keluhan pusing : pasien mengatakan pusing dan nyeri dikepala
dan kaki
5) Pupil : isokor
6) Sclera / Konjunctiva :sclera putih / konjungtiva merah muda
7) Gangguan p
8) andangan : pasien mengelami ganngguan pandangan karena
pusing
9) Gangguan pendengaran : pendengaran baik
10) Gangguan penciuman : penciuman baik
11) Istrahat / tidur : sebelum sakit istirahat dan tidur selama 6 jam,
Selama sakit istirahat dan tidur 4 jam
12) Ganggun tidur : mengelami gangguan tidur karena pusing
Masalah keperawatan : nyeri Akut Dan Ganguan po;a tidur
e) Sistem perkemihan
1) Kebersihan : bersih
2) Keluhan kencing : Tidak ada
3) Produksi urin : 1500 cc/hari
4) Kandung kemih : Tidak membesar
5) Intake cairan oral: lebih dari 8 gelas karena sering haus
6) Alat bantu : pasien tidak menggunakan alat bantu
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
f) Sistem pencernaan
1) Mulut : bersih
2) Mukosa : lembab
3) Tenggorokan :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
4) Abdomen : lembek
5) Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
21
6. Pengkajian Psikososial
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya : pasien mengatakan penyakit ini
merupakan cobaan Tuhan
b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya : sangat cemas
c. Reaksi saat interaksi: kooperatif
d. Gangguan konsep diri: tidak mengelami gangguan konsep diri
Masalah keperawatan :-
7. Personal hygine
a) Mandi : sebelum sakit 2 kali sehari, selama sakit 1 kali sehari hanya lap
badan saja
b) Keramas : sebelum sakit 2 kali sehari, selama sakit 1 kali sehari
c) Sikat gigi : sebelum sakit 3 kali sehari, selama sakit 3 kali sehari
d) Memotong kuku : setiap kali kuku panjang
e) Merokok : tidak merokok
f) Alkohol : tidak mengonsusmsi alkohol
Masalah keperawatan : Tidak
8. Kebiasaan beribadah
a. Sebelum sakit: beribadah setiap hari
b. Selama sakit: beibadah setiap hari
Masalah keperawatan : -
9. Pemeriksaan penunjang
No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal
1. Makroskopik
Warna Kuing Muda S/d Kuing
Kejernihan Agak Keruh Jernih
Leucocyte Negatif Negatif
Berat jenis Negatif Negatif
PH 1010 1005-1050
Protein 6,5 Asam
Produksi (glukosa) (+) post 1 Negatif
PP Negatif Negatif
23
2. Bilirubin
Urobilinogen Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif
Nitrit Negatif Negatif
3. Mikroskopik
Leucocyte 2-4 / Lpb Negatif
Silirida 3-5 / Lpb Negatif
Parasit Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Epitel 1-3 / Lpb Negatif
Lain- lain Negatif Negatif
10. Terapi :
No Jenis terapi Dosis Indikasi Kontraindikasi
1. Amblodipin 2x1 Hipertensi Hipersensitifitas
2. Rl 20 tpm Elektrolit Hipersensitifitas
3. Lapibal 2x1 Neuropati Hipersensitifitas
perifer
4. Omeprazole 30 mg Refluks Hipersensitifitas
24
A. Analisa Data
No Data klien Etiologi Masalah
1. DS : Makanan Ketidakefektifan
- Pasien mengatakan Pusing berlemak perfusi jaringan 25
- Pasien mengatakan ada
riwayat darah tinggi Penumpukan plak
DO : pada pembuluh
- Pasien tampak pucat darah
- Pasien tampak lemas
- Kes : Composmnetis Penyempitan
- TTV : pembuluh darah
- TD : 160/90 mmHg
- N : 92 x/mnt Suplai darah
- S : 36.2 berkurang
- RR : 22x/mnt
Gangguang
perfusi jaringan
2.2 Intervensi
S: 36,2
RR: 22x/menit
2. 25/12/19 Nyeri akut Manajemen nyeri S:
15:00\ berhubungan 1. lakukan pengkajian - Pasien mengatakan
dengan agen nyeri secara masih nyeri
cedera biologis komprehensif - Pengkajian PQRST
domain 12. 2. gunakan strategi P: kenaikan gula
00132 komunikasi terapeutik darah
untuk mengetahui Q: seperti nyut-nyut
pengelaman nyeri R: di kepala dan
3. gali pengetahuan dan kaki S: Skala 4
kepercayaaan pasien nyeri
mengenai ni T: Setiap saat
4. tentukan akibat dari bergerak
pengelaman nyeri O:
terhadap kualitas hidup - Pasien masih
pasien misalnya, tidur, tampak menahan
nafsu makan, nyeri
pengertian perasaan - TTV
hubungan, performa TD : 120/90 mmhg
kerja dan tanggung S : 36,2 0c
jawab peran N :80 x/m
5. gali bersama pasien RR : 22 x/m
faktor-faktor yang yang - Kesadaran
dapat menurunkan atau composmentis
memperberat nyeri E: 4 V:5 M:6
6. evaluasi bersama - Terpasang infus NS
pasien dan tim 0,9 % 18 TPM
kesehatan lainnya
mengenai efektivitas A: Masalah nyeri akut
31
c) Catatan perkembangan
No Diagnosa Hari/TGL Catatan Perkembangan TTD
- Kesadaran composmentis
E: 4 V:5 M:6
- Terpasang infus NS 0,9 % 18
TPM
2. Ketidakefektifan 19/12/19 S:
pola napas 14.00 - Pasien mengatakan bernapas
berhubungan tidak sesak lagi
dengan nyeri O:
dan keletihan - Pasien bernapas tampak tidak
Domain 4 sesak
00032 - TTV
TD : 120/80 mmhg
S : 36,4 0c
N :80 x/m
RR : 22 x/m
- Kesadaran composmentis
E: 4 V:5 M:6
- Terpasang infus NS 0,9 % 18
TPM
A: Masalah ketidakefektifan pola nafas
teratasi
P: Therapi dihentikan
39
40
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Nya . M Umur : 66 tahun, Suku/bangsa : Rote /indonesia, Agama : kristen
protestan, Pendidikan : SMA, Pekerjaan : Pendeta, Alamat : pasir panjang Masuk
rumah sakit dengan diagnosa Hipertensi tidak terkontrol pasien dirawat dirumah
sakit Wirasakti ruangan Wijaya Kusuma selama 3 hari, dilakukan pengkajian
terdapat keluhan pusing, nafas sedikit sesak, badan terasa lemas dan nyeri dikepala
dan dikaki pada pemeriksaan TD 190/90 mmHg diagnosa yang diambil nyeri akut,
ketidakefektifan perfusi jarigan adalah manajemen nyeri, manajemen pernapasan,
manajemen hipertensi.
5.2 Saran
Kepada pasien dan keluarga
Diharapkan pasien dapat melakukan Diit makannan yang mengandung
karbohidrat tinggi, lemak, berminyak, margarin, sebelum makan keluarga juga harus
membantu memberikan sansulin kepada pasien.
42
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seseorang dikatakan terkena hipertensi mempunyai tekanan dara sistolik
≥140mmHg dan tekanan darah diastoltik ≥90mmHg. Penyakit in adalah penyakit
yang berbahaya karena merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau
merupakan hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti.
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik
tertentu, misalnya penyakit ginjal, penyakit endokrin atau karena penyakit koartasio
aorta.
B. SARAN
Setelah membaca makalah ini kami berpesan kepada para pembaca :
- Selalu menjaga kesehatan. Kesehatan merupakan anugrah yang tak ternilai
harganya. Karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
- Selalu memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kita.
Makanlah makanan yang bergizi tinggi yang dapat memenuhi semua kebutuhan
tubuh kita
- Rajin berolahraga
43
DAFTAR PUSTAKA
http://health.detik.com/read/2012/02/12/080305/1840292/766/cara-cara-alami-untuk-
turunkan-tekanan-darah
http://wir-nursing.blogspot.com/2011/04/antara-kopi-rokok-dan-tekanan-darah.html
http://cai-sl.blogspot.com/2012/06/latar-belakang-hipertensi-penyakit.html
http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/11/makalah-hipertensi.html
http://nuurasiyah.blogspot.com/
Mansjoer Arif,Triyanti Kuspuji,Savitri Rakmi,Wardani Wahyu
Ika,Setiowulan,Editor,Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edissi III,Media Aesculapius
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,2001
Hipertensi dan Faktor Resiko dalam Kajian Epidemiologi. Makassar :FKM
Unhas.Bustan, M.N. 2007.
Epidemiologi Penyakit Menular Jakarta : Rineka CiptaDedy. 2010.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Sidenreng.comSitorus, Sampe. 2009.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). Wordpress.comSurya, Andari. Tanpa tahun.
Makalah Hipertensi www.scribd.comTohaga, Edwin. Tanpa tahun.Hipertensi, Gejala
dan Komplikasi. Wordpress.comhttp://id.wikipedia.org