3.1 Introduction
Untuk merancang/modifikasi sistem perpipaan, engineer
harus memahami perilaku sistem di bawah pembebanan dan
juga persyaratan Code yang harus dipenuhi.
Parameter fisik yang dapat digunakan untuk quantifikasi
perilaku suatu “mechanical system” antara lain : percepatan,
kecepatan, temperatur, gaya dalam & momen, stress,
strain, perpindahan, reaksi tumpuan, dll.
Nilai batas yang diijinkan untuk setiap parameter ditetapkan
untuk mencegah kegagalan system.
38
Bab III Pipe Stress Analysis
39
Bab III Pipe Stress Analysis
Kesetimbangan
Sebuah benda dikatakan dalam keadaan setimbang jika
resultan dari gaya-gaya dan momen yang bekerja pada
benda tersebut adalah nol
ΣF x = 0 ΣF y = 0 ΣF z = 0 ΣM = 0
40
Bab III Pipe Stress Analysis
Reaksi tumpuan
Reaksi pada tumpuan tergantung pada jenis tumpuan
41
Bab III Pipe Stress Analysis
42
Bab III Pipe Stress Analysis
Mi = momen in-plane
Mo = momen out-plane
Mt = momen torsi
Mi = momen in-plane
Mo = momen out-plane
Mt = momen torsi
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II 12
43
Bab III Pipe Stress Analysis
ΔF
T = lim
ΔA →0 ΔA
44
Bab III Pipe Stress Analysis
T = σ x i + τ xy j + τ xz k
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II 15
⎡σ x τ xy τ xz ⎤
⎢ ⎥
σ ij = ⎢τ yx σy τ yz ⎥
⎢τ zx τ zy σ z ⎥⎦
⎣
Elemen tegangan 3D
45
Bab III Pipe Stress Analysis
⎡σx τ xy ⎤
σ ij = ⎢
⎣τ yx σ y ⎥⎦
Elemen tegangan 2D
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II 17
46
Bab III Pipe Stress Analysis
Modulus Young (modulus elastisitas) adalah slope dari kurva P/A vs δ/L
Hubungan linear:
P δ PL
=E δ =
A L AE
Tegangan normal didefinisikan sebagai perbandingan antara beban aksial
terhadap luas penampangnya
P (+) = tarik
σ =
A (-) = tekan
Regangan normal dedefinisikan sebagai perbandingan antara δ
ε=
pertambahan panjang (deformasi) terhadap panjang semula bar L
Hubungan tegangan-regangan: σ = ε ⋅E ⇒ Hookes’s Law
Pada saat bar bertambah panjang dalam arah longitudinal, juga akan
mengalami kontraksi dalam arah melintang
regangan melintang
ν =−
regangan longitudin al
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II 19
δ = uB - u A δ > 0 = ekstensi
δ < 0 = kontraksi
Hubungan regangan - perpindahan
δ uB − u A
ε = =
L L
FL
δ = (u B − u A ) =
AE
47
Bab III Pipe Stress Analysis
Prosedur Analisis:
1. Statika
• Diagram benda bebas
• Keseimbangan
• Reaksi-reaksi tumpuan
• Gaya-gaya dalam batang
2. Tegangan
3. Hubungan gaya-deformasi (Hukum Hooke’s)
4. Hubungan deformasi-perpindahan
Struktur statis tak tentu:
Ketiga tahap, yaitu keseimbangan, hubungan gaya-deformasi,
geometri deformasi harus dilakukan secara bersamaan untuk
mendapatkan reaksi tumpuan dan gaya-gaya dalam
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II 21
Pengaruh Temperatur
Perubahan temperatur akan mengakibatkan perubahan panjang
pada bar dengan ujung bebas
Thermal strain
α = koefisien ekspansi thermal
εT = α ΔT ΔT = perubahan temperatur
48
Bab III Pipe Stress Analysis
Perubahan panjang
δ T = ε T .L = α .Δ T .Lo
Hukum Hooke yang melibatkan efek temperatur
σ
ε = + α .Δ T
E
Tegangan akibat beban dan temperatur
σ = E.ε - α .E .ΔT
Hubungan gaya – perpindahan
E .A
F = (u B − u A ) − E .A .α .Δ T
L
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II 23
49
Bab III Pipe Stress Analysis
τ = G .γ G = modulus geser
dφ 2
∫A rτdA = T G
dx ∫A
r dA = T
50
Bab III Pipe Stress Analysis
φB x
T B A constant GJ
∫ dφ = GJ x∫A
dx T = (φB − φ A )
φA L
¾ Analogi beban
aksial - torsi
51
Bab III Pipe Stress Analysis
y
σ x = E .ε x = −E
ρ
2D
∑ Fx = ∫ σ x dA = 0 ∑Mz = − ∫ y σ x dA = M
A
∑My = ∫A zσ x dA = 0
A
52
Bab III Pipe Stress Analysis
y My My
εx = − =− σx = −
ρ EI z Iz
dengan
I z = ∫ y 2dA
¾ Karakteristik kelakuan
material elastis linear
akibat beban geser
¾ Tegangan geser
F
τ = τ = Gγ
A
¾ G = modulus geser
E
G =
2(1 + ν )
53
Bab III Pipe Stress Analysis
V (x )Q (y 1 ) Q = ∫ ydA
τ yx =
bI z A1
First moment
of Inersia
Tegangan normal:
1. Tegangan arah longitudinal Æ longitudinal stress
2. Tegangan arah tangensial Æ hoop stress
3. Tegangan arah radial Æ radial stress
Tegangan geser:
1. Tegangan akibat gaya geser Æ shear stress
2. Tegangan akibat momen puntir Æ torsional stress
54
Bab III Pipe Stress Analysis
MBc
σ LB =
I
55
Bab III Pipe Stress Analysis
F AX Pd 0 M B
σL = + +
Am 4t Z
Akibat Akibat
Gaya Bending
Aksial
Akibat
Tekanan
internal
4. Hoop Stress
¾ Tegangan yang bekerja dalam arah tangensial
¾ Besarnya bervariasi terhadap tebal dinding pipa
¾ Lame’s equation
⎛ ri 2ro2 ⎞
P ⎜⎜ ri 2 + 2 ⎟
⎟
⎝ r ⎠
σ SH =
(ro − ri )
2 2
r = radius
Pd i L Pd i Pd 0
σH = = σH =
2tL 2t 2t
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II 38
56
Bab III Pipe Stress Analysis
5. Radial Stress
¾ Tegangan yang bekerja dalam arah radial pipa
¾ Besarnya bervariasi dari permukaan dalam ke permukaan luar
⎛ 2 ri 2ro2 ⎞
P ⎜⎜ ri − 2 ⎟⎟
r ⎠
σR = ⎝ 2
(ro − r i 2 )
6. Shear Stress
Bekerja dalam arah sejajar penampang pipa
¾ Akibat gaya geser :
VQ
τ max =
Am
V = gaya geser
Am = luas penampang
Q = Shear form factor (1.33 for solid circular section)
57
Bab III Pipe Stress Analysis
MT c
τ =
R
MT = momen puntir
c = jarak dari titik pusat
R = Torsional resistance
= π(do4 – di4)/32
MT
τ max =
2Z
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II 41
I1 = σx + σy + σz
2 2 2
I 2 = σ x σ y + σ x σ z + σ y σ z − τ xy − τ xz − τ yz
σx τ xy τ xz
I 3 = τ xy σy τ yz
τ xz τ yz σz
58
Bab III Pipe Stress Analysis
⎛σ −σy ⎞
2
1 ⎛ σ − σy ⎞
τ max = ⎜⎜ x ⎟⎟ + τ xy 2 θs = tan −1 ⎜ − x ⎟
2 2 ⎜ 2τ xy ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
Training on Pipe Stress Analysis Using Caesar II 43
59
Bab III Pipe Stress Analysis
60
Bab III Pipe Stress Analysis
61