Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAPKEPUTUSAN MEMBELI

TIKET PESAWAT DI TOTAL NUSA INDONESIA TOUR AND TRAVEL


YOGYAKARTA

Oleh
I Putu Hardani Hesti Duari
Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

ABSTRACT

Marketing mix is once of the important think to increase and develop a unit bisnis. On this
conceptual papper attemp the marketing mix can make good effect by the customer decition
to buy a domestic ticket.

In tourism indutry especially services industry that marketing mix known as 7P. It is include
product, place, price, promotion, people, process and physical evident. 7p of the Marketing
Mix here took place at PT. Total Nusa Indonesia Tour & Travel Agencies in Yogyakarta
headquarters. The total respondents are 100 respondents with quantitative analysis of data

Through the over all uji F is known that the marketing mix significantly influence the
decision to buy a plane ticket at PT Total Nusa Indonesia Tour & Travel in Jogjakarta. And
the product is the biggest decision to take the decision to buy a plane ticket. This can
occur due to variations domestic flight ticket complete product. Than follow by the other
marketing mix component.

Keywords : Marketing Mix, purchase decisions buying tickets

LATAR BELAKANG MASALAH menikmati perjalanannya dengan


memuaskan maka diperlukan perusahaan
Pariwisata merupakan bidang usaha
yang bisa menangani perjalanan mereka,
ekonomi kreatif yang berkembang pesat
dalam dunia pariwisata perusahaan
pada saat ini sebagai sumber devisa
tersebut kita kenal dengan Biro Perjalanan
negara, dengan meningkatnya potensi
wisata. Bisnis BPW (Biro Perjalanan
pariwisata di suatu daerah mampu
Wisata) menjadi peluang bisnis yang
menambah perluasan kesempatan tenaga
menjanjikan. Pendirian Biro Perjalanan
kerja dan meningkatkan pendapatan
Wisata, ada yang berlindung dibawah
masyarakat setempat. Selain itu dengan
badan hukum ASITA. Permasalahan yang
perkembangan ekonomi kreatif yang
sering muncul adalah harga, pelayanan,
bertumpu pada bidang pariwisata, mampu
promosi dan SDM yang belum memadai.
melestarikan budaya dan memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Salah satu BPW yang ada di
Yogyakarta yang sudah masuk menjadi
Untuk membantu wisatawan
anggota ASITA yaitu PT. Total Nusa

Jurnal Media Wisata, Volume 12, No.1, Mei 2014 35


Indonesia Tour & Travel. PT. Total Nusa perjalanan yang dimaksud.
Indonesia Tour & Travel, memiliki 4
R.S. Damarjati ( 2001:132 )
cabang di kota Yogyakarta yang bisa
memberikan batasan yang sama tentang
ditempuh dari segala penjuru. Kantornya
Travel Agency dan Tour Operator maupun
yang representative (semua di jalur kota
Travel Bureau adalah : “ Perusahaan yang
) Fasilitas layanan pun juga diutamakan,
khusus mengatur dan menyelenggarakan
mulai dari reservasi atau pesan tiket lewat
perjalanan dan persinggahan orang- orang,
telepon, SMS, Email, FB, YM juga pin
termasuk kelengkapan perjalanannya,
BB. Setelah melakukan pembayaran tiket
dari suatu tempat ke tempat yang lain,
pun bisa diantar sampai rumah bahkan
baik di dalam negeri maupun di luar
ada juga fasilitas city check-in. Untuk itu
negeri, dari luar negeri ke dalam negeri
penulis ingin mengambil judul “ Pengaruh
atau dari dalam negeri ke luar negeri atau
Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
dalam negeri itu sendiri. “
membeli tiket pesawat di PT. Total Nusa
Indonesia Tour & Travel di Yogyakarta.” Yang dimaksud dengan Biro
Perajalanan Umum menurut Nyoman S
Sesuai dengan uraian latar belakang
Pendit adalah:Perusahaan Biro Perjalanan
masalah diatas, maka dapat rumuskan
Umum dan agen perjalanan mempunyai
permasalahan yang ada yaitu Bagaimana
dwi fungsi yaitu keagenan pariwisata dan
pengaruh Bauran Pemasaran terhadap
pengatur perjalanan. Tugasnya adalah
keputusan pembelian Tiket di PT.
membawa subyek pariwisata ke obyek
Total Nusa Indonesia Tour & Travel
wisata dengan jalan menyajikan obyek
Yogyakarta ? secara umum penelitian ini
tersebut bagi kebutuhan wisatawan
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
sebagai subyek, (dalam hal ini fungsinya
bauran pemasaran terhadap keputusan
adalah pengatur perjalanan ) atau dengan
pembelian tiket pesawat pada PT.
jalan mengatur obyek pariwisata yang
Total Nusa Indonesia Tour & Travel
dikehendaki oleh subyek pariwisata (disini
di Yogyakarta. Diharapkan mampu
fungsinya adalah sebagai agen pariwisata
memberikan kontribusi bagi manajemen
atau agen perjalanan ) (1986:81).
dalam mengambil kebijakan terkait faktor
–faktor yang mempengaruhi keputusan Sedangkan Menurut UU No. 10
pembelian tiket pesawat di BPW. Serta tahun 2009 tentang kepariwisataan yang
dapat memecahkan masalah pemasaran dimaksud dengan “usaha jasa perjalanan
dan pengambilan kebijakan yang akan wisata” adalah usaha biro perjalanan
ditetapkan khususnya mengenai kegiatan wisata dan usaha agen perjalanan
pemasaran terhadap tingkat penjualan wisata. Usaha biro perjalanan meliputi
tiket pesawat terbang. usaha penyediaan jasa perencanaan
perjalanan dan atau jasa pelayanan dan
penyelenggaraan perjalanan ibadah.
LANDASAN TEORI Usaha agen perjalanan wisata
meliputi usaha jasa pemesanan sarana,
1. Biro Perjalanan Wisata seperti pemesanan tiket dan pemesanan
Perusahaan Biro Perjalanan akomodasi serta pengurusan dokumen
Wisata adalah suatu perusahaan yang perjalanan.
mempunyai tujuan mempersiapkan dan
2. Pemasaran
mengurusi perjalanan seseorang dengan
segala kebutuhan dari perjalanan itu serta Menurut Kotler dalam Ancellawati
dari badan yang berhubungan dengan (2000:9) mendefinisikan pemasaran

36 Jurnal Media Wisata, Volume 12, No.1, Mei 2014


adalah: “Suatu proses sosial yang reservasi baik reservasi tiket perjalanan,
didalamnya individu dan kelompok paket wisata atau reservasi hotel dengan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan menggunakan fasilitas telepon, SMS, YM,
dan inginkan dengan menciptakan, BBM ataupun E-mail.
menawarkan, dan secara bebas
Marketing is a social and managerial
mempertukarkan produk yang bernilai
Process by which individual and group
dengan pihak lain”. Dapat dikatakan
obtain what they “need and wants”
secara umum bahwa pemasaran merupakan
through creating and changing product
suatu sistem dari kegiatan bisnis yang
and value that others (Philip Kothler,
saling berhubungan dan ditujukan untuk
1999:12).
merencanakan , mendistribusikan dan
menawarkan barang dan jasa yang Dalam bisnis Travel Agent Pemasaran
dilakukan perusahaan untuk memenuhi memiliki peranan yang sangat penting
keinginan dan kebutuhan konsumen. karena merupakan salah satu pemegang
kunci kesuksesan dalam bisnis, khususnya
3. Pemasaran Jasa bisnis perjalanan. Kegiatan marketing
adalah pelaksanaan aktivitas perusahaan
Pemasaran jasa tidak dapat
yang dilakukan untuk menciptakan
diidentifikasi secara jelas gambaran
informasi tentang perusahaan dan
produknya, oleh karena itu Pemasaran
berusaha untuk meningkatkan serta
Jasa bersifat sensitive dalam menghayati
menyebarkan hasil produksinya dengan
kebutuhan konsumennya, untuk dapat
permintaan masyarakat pada saat ini
memperkenalkan dan mempromosikan
(Jangka pendek) maupun yang akan
jasa tersebut. Hal ini disebabkan oleh
datang (Jangka panjang) (Richard Sihite,
perasaan pelanggan yang bisa berubah-
2000:1).
ubah sesuai dengan kondisi, keinginan
dan perkembangan lingkungan yang
4. Bauran pemasaran (Marketing
terdapat disekitar lingkungannya tersebut.
Mix)
Kegiatan pemasaran ini harus dapat
Marketing mix atau bauran pemasaran
mendekatkan konsumen, pelanggan
produk adalah bauran yang terdiri dari
dengan produsen sebagai penyedia jasa
unsur 4P, yaitu produk, tempat, harga dan
tersebut dengan mengkaji peluang-
Promosi. Dengan kata lain pembahasan
peluang pasar, penetapan posisi jasa
tentang marketing mix adalah pembahasan
segmen pasar dan pasar sasaran atas dasar
tentang keempat strategi, yaitu strategi
kebutuhan jasa tersebut serta merumuskan
produk, strategi harga, strategi distribusi,
bauran pemasaran.
dan strategi promosi (Santoso, 1994:9).
Dalam industri travel agent ada dua Salah satu strategi yang berhubungan
istilah pelanggan, yaitu pelanggan dengan dengan kegiatan pemasaran perusahaan
status Walking Guest dan pelanggan by adalah marketing mix strategy yang
Phone. Pelanggan Walking Guest adalah didefinisikan oleh Kotler dan Armstrong
pelanggan yang memesan tiket pesawat (1997) yang menyatakan bahwa
dengan datang secara langsung untuk “marketing mix as the set of controllable
membeli tiket perjalanan atau paket marketing variables that the firm bleads
perjalanan wisata atau juga reservasi toproduce the response it wants in the
kamar hotel, sedangkan pelanggan by target market”. Dari definisi diatas
Phone adalah pelanggan yang ingin dapat diartikan bahwa bauran pemasaran
membeli tiket pesawat dengan melakukan merupakan variable-variabel terkendali

Jurnal Media Wisata, Volume 12, No.1, Mei 2014 37


yang digabungkan untuk menghasilkan strategi yang penting dalam bauran
tanggapan yang diharapkan dari pasar pemasaran. Place/distribution
sasaran. Dan untuk usaha jasa terdapat 7 yang fungsinya dalam pemasaran,
unsur marketing mix (Marketing Mix-7p) menyebarluaskan tempat-tempat
yaitu: Product, Place , Price, Promotion, penjualan produk, sehingga
Partisipant/ People, Proses dan Physical konsumen mudah mendapatkannya
Evidence. Secara garis besar akan (Oka A Yoeti, 2003:129). Saluran
dijabarkan sebagai berikut: distribusi memiliki fungsi – fungsi
utama seperti informasi, promosi,
a. Product negosiasi, pemesanan, pembiayaan,
pengambilan risiko, pemilikan fisik,
Produk Travel Agent diartikan
pembayaran, dan hak milik. Oleh
sebagai “semua bentuk pelayanan
karena itu saluran distribusi sangat
yang dinikmati , semenjak dia datang
penting karena memiliki keunggulan
atau masuk Travel Agent ,selama
efisiensi dalam membuat barang
proses pelayanan di Travel Agent
– barang tersedia luas dan mudah
hingga pulang dan keluar dari Travel
diperoleh di pasar sasaran. Distribusi
Agent. (Oka A Yoeti, 2003:54).
berkaitan dengan kemudahan
Produk Travel Agent dibagi menjadi
memperoleh produk di pasar dan
2 yaitu :tangible product (produk
tersedia saat konsumen mencarinya.
nyata) dan intangible product
Place memperlihatkan berbagai
(produk tidak nyata). Yang termasuk
kegiatan yang dilakukan perusahaan
dalam produk nyata adalah Tiket
untuk menjadikan produk atau jasa
Pesawat, Voucher Tour, Voucher
diperoleh dan tersedia bagi konsumen
Hotel, Voucher Meal, Telephone,
sasaran.
fax, faximili, internet dll. Sedangkan
yang termasuk dalam produk tidak
c. Harga / Price
nyata dalam travel agent adalah :
(1) pelayanan dari travel agent yang Harga adalah jumlah uang yang
diberikan kepada konsumen yang ditagihkan untuk suatu produk atau
membeli tiket pesawat (2) keamanan, jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan
kenyamanan, kebersihan, keindahan, konsumen untuk manfaat memiliki
keramahan dalam melayani atau menggunakan produk atau
kebutuhan tiket pesawat, (3) jasa (Tim Mitra Bestari, 2003:107).
keakuratan dan ketepatan pencarian Harga adalah kebijakan harga
harga dan waktu untuk tiket pesawat. atau tariff yang telah ditetapkan
oleh pihak Travel Agent kepada
b. Tempat/saluran distribusi/ Place pelanggan atau calon pelanggan.
Tujuan suatu penetapan harga pada
A distribution channel is a set of
umumnya adalah (1) meningkatkan
independent organization in-volved
penjualan (2) mempertahankan
in the process of making a product
dan memperbaiki market share,
or services available to the customer
(3) menstabilkan tingkat harga (4)
or business user (Philip Kothler,
mengembalikan investasi dan (5)
1999:454).
menciptakan laba maksimal (Oka A
Penetapan lokasi sebagai Yoeti, 995:15).
tempat untuk menjual produk
Harga satu dari bauran pemasaran
yang akan dihasilkan menjadi
yang menghasilkan pendapatan,

38 Jurnal Media Wisata, Volume 12, No.1, Mei 2014


penetapan harga bagi suatu produk utama dalam industri jasa, terlebih
menjadi sangat penting karena lagi people / karyawan dengan
akan mempersepsikan terhadap performance tinggi . Kebutuhan
produk itu sendiri. Penetapan harga konsumen terhadap karyawan
barang dan jasa merupakan suatu berkinerja tinggi akan menyebabkan
pengembangan strategi kunci dalam konsumen puas dan loyal terhadap
berbagai perusahaan karena harga perusahaan tersebut. Kemampuan
mempengaruhi kinerja keuangan knowledge (pengetahuan) yang
serta persepsi pembeli dan penentuan baik, akan menjadi kompetensi
posisi merek. Harga menjadi suatu dasar dalam internal perusahaan dan
ukuran mengenai mutu produk bila pencitraan yang baik untuk keluar.
pembeli mengalami kesulitan dalam
mengevaluasi produk – produk yang f. Process
kompleks.
Hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai seseorang
d. Promosi/ Promotion
dalam kemampuan melaksanakan
Promosi adalah arus informasi tugas- tugas sesuai dengan
atau persuasi satu arah yang dibuat tanggungjawab yang diberikan oleh
untuk mengarahkan seseorang atau atasan kepadanya ( Mangkunegoro,
organisasi kepada tindakan yang 2001c). Process mutu layanan
menciptakan pertukaran dalam jasa sangat bergantung pada
pemasaran (Basu Swasta,1984:349). proses penyampaian jasa kepada
Cara yang biasa dilakukan dalam konsumen. Mengingat bahwa
kegiatan promosi adalah dengan penggerak perusahaan jasa adalah
strategi promotional mix yang terdiri karyawan itu sendiri, maka untuk
dari advertising, personal selling, menjamin mutu layanan (quality
sales promotion dan publisitas. assurance), seluruh operasional
Cara promosi dikatakan baik jika perusahaan harus dijalankan sesuai
komunikasi dilakukan secara dengan system dan prosedur yang
baik pula. Artinya informasi yang terstandarisasi oleh karyawan yang
disampaikan hendaknya sejalan berkompetensi, berkomitmen, dan
dengan kualitas produk yang loyal terhadap perusahaan tempatnya
ditawarkan. bekerja.

e. People / Partisipant / SDM g. Physical Evidence ( Lingkungan


fisik )
Tingkat keunggulan partisipant
yang diharapkan dan pengendalian Lingkungan fisik adalah keadaan
atas tingkat keunggulan tersebut atau kondisi yang didalamnya juga
untuk memenuhi keinginan termasuk suasana travel agent yang
pelanggan. (Zeithaml dan berry dalam merupakan tempat beroperasinya jasa
fandy &Gregories 2007 : 133 -134). layanan. Karakteristik lingkungan
Yang dimaksud people/ partisipant fisik merupakan segi paling nampak
disini adalah karyawan penyedia jasa kaitannya dengan situasi. Situasi ini
layanan maupun orang- orang yang mengandung pengertian situasi dan
terlibat secara langsung maupun kondisi geografi serta lingkungan
tidak langsung dalam proses layanan institusi, dekorasi, ruangan, suara,
itu sendiri. Karyawan merupakan aset aroma, cahaya, cuaca, peletakan dan

Jurnal Media Wisata, Volume 12, No.1, Mei 2014 39


layout yang nampak atau lingkungan Dari hasil uji instrument tmelalui
yang penting sebagai obyek stimuli ( uji Validitas dan Rentabilitas, item-item
Belk 1974 dalam Assael 1992 ). yang digunakan dalam kuesioner semua
Valid dan reliable sehingga kuesioner
5. Keputusan Pembelian dapat digunakan untuk mencari data
Pengambilan keputusan konsumen
Uji Hipotesis 1
(consumer decision making) adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan Analisis data menggunakan Regresi
pengetahuan untuk mengevaluasi dua Linier ganda secara bersama-sama
atau lebih perilaku alternatif, dan memilih semua variable X (Product, place, price,
salah satu diantaranya (Nugroho J Setiadi, promotion, people, process, physical
2003:25). evidence) memberikan pengaruh
terhadap variable Y (keputusan membeli)
HIPOTESIS PENELITIAN dimana FHitung > FTabel (15.439 > 3.32)
sehingga Hipotesis yang diajukan ditolak
1. Diduga bahwa Produk, Tempat,
yang artinya ada pengaruh yang sangat
Harga, Promosi, SDM, Proses
signifikan antara Variabel X terhadap
Pelayanan, dan Lingkungan Fisik
Variabel Y, seperti terlihat dalam table
memberikan tidak pengaruh positif
1. Dari Hasil Uji Koefisien Determinasi
dan signifikan terhadap keputusan
terlihat bahwa besarnya pengaruh yang
membeli tiket pesawat di PT. Total
diberikan oleh variabel X terhadap
Nusa Indonesia Tour and Travel Di
variable Y (Adjusted R Sequare) sebesar
Yogyakarta.
50,5 %, sedang kan 49,5 % dipengaruhi
3. Harga merupakan variabel yang oleh variable lain yang tidak tercakup
paling berpengaruh positif dan dalam penelitian ini, besarnya pengaruh
signifikan terhadap keputusan dapat dilihat dalam table 2
membeli tiket pesawat di PT. Total
Nusa Indonesia Tour and Travel di Uji Hipotesis 2
Yogyakarta.
Dari hasil olah data melalui uji t
hipotesis ke dua (2) tidak terbukti karena
METODE PENELITIAN
ternyata variable produk memberikan
Tempat penelitian ini adalah P.T pengaruh yang dominan terhadap
Total Nusa Indonesia Tour And Travel keputusan membeli konsumen seperti
di Yogyakarta yang dilaksanakan mulai yang terlihat dalam table 3
01 Maret ssmpsi dengan 31 Juli 2013.
Populasi dalam penelitian adalah jumlah KESIMPULAN
pengunjung di empat cabang PT. Total
Berdasarkan dari hasil pengolahan
Nusa Tour & Travel. Dan sampel diambil
dan pengujian data yang dilakukan dapat
sebanyak 100 orang pengunjung. Data
disimpulkan:
penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder.Pengumpulan data 1. Secara keseluruhan melalui Uji F
dilakukan dengan observasi, wawancara, diketahui bahwa Bauran Pemasaran
quisioner, dokumentasi berpengaruh terhadap keputusan
membeli tiket pesawat di PT Total
HASIL PENELITIAN DAN Nusa Indonesia Tour & Travel
PEMBAHASAN
2. Besarnya sumbangan dari Bauran

40 Jurnal Media Wisata, Volume 12, No.1, Mei 2014


Pemasaran terhadap Keputusan Jilid 1, Jakarta: Prehallindo.
Membeli Tiket sebesar 50,5 % 2001.
3. Dan dari Uji t diketahui bahwa varaibel S. Nasution. Metoda Research Penelitian
produk berpengaruh paling dominan Ilmiah, Jakarta: Bumi
terhadap keputusan membeli tiket Aksara, 2003.
pesawat keputusan di PT. Total Nusa
Setiadi, J Nugrogho. Perilaku Konsumen,
Tour & Travel Yogyakarta karena
Jakarta: Prenada Media.
variasi produknya lengkap.
2003.
Sihite, Richard, Sales and Marketing,
Surabaya: SIC. 2000.
DAFTAR PUSTAKA
Swasta, Basu, Azas-azas Marketing, Edisi
ketiga, Yogyakarta: Liberty.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian, 1984.
Suatu Pendekatan Praktek, Yoeti, A Oka. Strategi Pemasaran Hotel,
Cetakan keduabelas, Edisi Jakarta : Pertja, 1995.
Revisi V, Jakarta: PT Asdi
Mahasatya. 2002.
Bestari, Tim Mitra, Dasar-dasar
Pemasaran, Yogyakarta:
UPFE UMY. 2003.
Buell, P Victor, Marketing Manajemen
a Strategic Planning
Approach, Mc. Growhill
Inc. 1984.
Aan Surachlan Dimyati, Pengetahuan
Dasar Perhotelan, 1998.
Engel, F. J. Roger. D, Blackwell, Paul,
W. Miniard. Perilaku
Konsumen, Jakarta: Bumi
Aksara. 1994.
Kothler, Philip , Marketing For
Hospitality and Tourism,
Second edition, NJ 07458,
London: Prentice Hall,
Upper Sadie River. 1999.
Kothler, Philip. Paul N. Bloom, Teknik
dan Strategi Memasarkan
Jasa Profesional, Jakarta:
Intermedia. 1987.
Kothler, Philip dan Gary Armstrong.
Dasar-dasar Pemasaran,
Edisi Bahasa Indonesia,

Jurnal Media Wisata, Volume 12, No.1, Mei 2014 41


Tabel 1. Anova (Uji F)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig
Regression 418.009 7 59.718 15.439 .000a
Residual 355.831 92 3.868
Total 773.840 99

Tabel 2. Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Sequare Std error of the Estimate


1 .735a .540 .505 1.967

Tabel 3. Coefficientsa

Unstandardied Standartdized
Model Coefficients Coeffisients t Sig
B Statd. Error Beta
1 (Constant) 2.675 2,978 .898 .371
Product .638 .183 .287 3.477 .001
Place .394 .164 .208 2.408 .018
Price .204 .125 -.130 -1.641 .104
Promotion .245 .086 .250 2.835 .006
People .180 .084 .161 2.150 .034
Process .156 .084 .150 1.861 .066
Physical .145 .084 .128 1.722 .088

42 Jurnal Media Wisata, Volume 12, No.1, Mei 2014

Anda mungkin juga menyukai