Anda di halaman 1dari 25

Peranan bakteri bagi Kehidupan

PerananPeranan bakteri bagi Kehidupan bagi Kehidupan- Manusia telah menganggap


bahwa sebagian besar bakteri bersifat merugikan. Hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar
karena sebenarnya banyak bakteri yang menguntungkan. Beberapa jenis bakteri ada yang
berperan sebagai penghasil antibiotik, vitamin, bahan-bahan kimia, sampai penghasil
biosida. Sementara itu, bakteri yang merugikan umumnya menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan. Agar Anda mengetahui lebih jelas mengenai peranan bakteri,
pelajarilah uraian berikut.

a. Bakteri yang Menguntungkan Manusia. Peran bakteri dalam kehidupan manusia


sangat besar, baik akibat zat yang dihasilkannya maupun akibat dari aktivitasnya. Contoh
peran bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut.

1) Bakteri Pengikat nitrogen bebas. Pada jenis tanaman polong (Leguminaceae), terdapat
bintil-bintil pada akarnya (Gambar 2.26). Bintil-bintil akar tersebut mengandung bakteri
Rhizobium yang dapat mengikat atau memfiksasi nitrogen bebas dari udara menjadi nitrat
(NO3). Akibatnya, nitrogen bebas (N2) yang semula tidak dapat diserap dan tumbuhan
secara langsung menjadi dapat dimanfaatkan. Bakteri lain yang dapat mengikat nitrogen
dari udara bebas adalah Clostridium, Azotobacter, dan Rhodospirillum.

2) Bakteri Penghasil antibiotik. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh


mikroorganisme yang mampu menghambat pertumbuhan bahkan mematikan
mikroorganisme lain. Senyawa ini banyak digunakan di bidang kesehatan. Jenis-jenis
bakteri yang mampu menghasilkan antibiotik, antara lain Streptomyces venezuele
menghasilkan kloromisin dan kloramfenicol, Streptomyces griceus menghasilkan
streptomisin, dan Streptomyces aureofaciens menghasilkan aureomisin.

Gambar 2.26 Bintil akar yang mengandung Rhizobium.


3) Bakteri Penghasil biosida. Beberapa jenis bakteri ada yang menghasilkan biosida. Biosida
adalah pestisida yang dihasilkan oleh makhluk hidup, bukan buatan pabrik (sintetik).
Biosida ini jauh lebih aman dibandingkan pestisida karena tidak membahayakan makhluk
hidup lain dan tidak mencemari lingkungan. Contoh bakteri yang dikenal sebagai penghasil
biosida adalah Bacillus thuringiensis. Bakteri ini sangat efektif dalam menanggulangi
berbagai hama, misalnya hama ulat kubis atau Plutella xylostela.

4) Bakteri Pembusuk. Dunia ini mungkin akan penuh dengan sampah-sampah organik jika
tidak ada bakteri pembusuk atau pengurai. Adanya bakteri pembusuk, sampah-sampah
organik akan diuraikan menjadi unsur-unsur hara yang bermanfaat untuk organisme lain. Di
dalam saluran pencernaan pada manusia dan beberapa Mamalia lain, terdapat bakteri E.
coli yang berperan dalam pembusukan sisa-sisa makanan. Selain itu, bakteri ini membantu
pembentukan vitamin K yang penting untuk pembekuan darah.

5) Bakteri Perintis vegetasi di suatu ekosistem. Contoh bakteri yang berperan sebagai
vegetasi perintis adalah Cyanobacteria. Cyanobacteria sangat bermanfaat bagi manusia.
Hampir tidak ada satu spesies pun yang merugikan. Cyanobacteria merupakan kelompok
perintis vegetasi. Jika pada suatu daerah tidak ada makhluk hidup yang tinggal, kelompok
ini mampu mengawalinya sebagai tempat tumbuh. Hal ini karena Cyanobacteria memiliki
daya toleransi yang tinggi terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Di dalam
ekosistem, Cyanobacteria bertindak sebagai produsen dan menjadi bahan makanan bagi
ikan dan udang kecil. Cyanobacteria pun dapat dijadikan sebagai sumber bahan pangan.
Contoh dari Cyanobacteria adalah Spirulina yang dapat dijadikan sumber makanan alternatif
karena mengandung protein yang cukup tinggi. Selain itu, Cyanobacteria juga dapat
menyuburkan tanah pertanian. Cyanobacteria bersel tunggal spesies Anabaena azollae
dapat bersimbiosis dengan paku air jenis Azolla pinnata (Gambar 2.27). Anabaena dapat
mengikat nitrogen bebas dari udara. Dengan demikian, perairan yang mengandung Azolla
pinnata akan cukup mengandung nitrogen yang dapat digunakan oleh tumbuhan lain untuk
pertumbuhannya.

Gambar 2.27 (a) Anabaena azollae dapat bersimbiosis dengan (b) Azolla pinnata.


b. Bakteri yang Merugikan Manusia. Tidak semua bakteri menguntungkan manusia.
Beberapa di antaranya merugikan manusia, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Bakteri yang menyebabkan penyakit tuberkulosis adalah contoh bakteri yang
merugikan manusia secara langsung. Berikut ini akan dijelaskan beberapa contoh bakteri
yang merugikan.

1) Bakteri penyebab penyakit. Bakteri penyebab penyakit dinamakan bakteri patogen.


Adapun bakteri yang tidak menyebabkan penyakit dinamakan bakteri apatogen. Penyakit-
penyakit yang disebabkan oleh bakteri tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga
menyerang hewan dan tumbuhan. Contoh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit
adalah Vibrio cholerae (penyakit kolera) dan Mycobacterium tuberculosis (penyakit TBC).

2) Bakteri pembusuk bahan makanan. Bakteri pembusuk adalah bakteri-bakteri yang dapat
membusukkan bahan makanan. Akibat aktivitas kelompok bakteri ini, bahan makanan
menjadi tidak tahan lama dan mutu makanan menurun sehingga merugikan industri
makanan. Ciri makanan yang telah dibusukkan bakteri adalah ditemukannya lendir pada
makanan tersebut. Contoh bakteri yang dapat membusukkan makanan adalah
Pseudomonas cocovenenans dan Clostridium botulinum (Gambar 2.28). Kedua bakteri ini
menghasilkan racun yang dapat mematikan manusia. Pseudomonas cocovenenans
menghasilkan racun asam bongkrek pada tempe bongkrek dan Clostridium botulinum
menghasilkan racun botulinin pada makanan kaleng.

Gambar 2.28 Clostridium botulinum merupakan contoh bakteri yang dapat membusukkan


makanan.

3) Bakteri sulfur. Bakteri sulfur mampu mengubah besi menjadi asam sulfat. Akibatnya,
pipa-pipa besi, misalnya pada saluran air menjadi keropos. Akibat lebih jauh, pipa besi itu
menjadi berlubang sehingga tidak dapat digunakan. Selain itu, atap dari seng juga dapat
keropos akibat aktivitas bakteri ini.

A. Peranan Bakteri Bakteri fotosintetik

Sebagaimana tumbuhan hijau, bakteri fotosintetik menggunakan energi cahaya matahari


untuk mereduksi karbon dioksida menjadi karbohidrat. Akan tetapi, berlawanan dengan
fotosintetis pada tumbuhan hijau, sumber elektron bakteri bukan air. Bakteri belerang ungu
dan bakteri belerang hijau menggunakan hidrogen sulfida (H 2S) untuk menyediakan
elektron yang diperlukan dalam mensistesis energi. Dalam proses itu bakteri tersebut
menghasilkan unsur belerang. Kebanyakan bakteri fotosintetik itu anaerob obligat, mereka
tidak tahan terhadap oksigen bebas. Jadi terbatas pada habitat, seperti permukaan sedimen
di dasar kolam.

B. Peranan Bakteri Bakteri kemoautotrop

Beberapa bakteri tak berwarna juga mempunyai kemampuan seperti organisme berklorofil,
yaitu mampu membuat karbohidrat dari bahan mentah anorganik, tetapi mereka tidak
menggunakan energi cahaya untuk melakukan hal itu. Pengubahan karbon dioksida menjadi
karbohidrat dapat pula terjadi dalam sel-sel hewan seperti pada sel-sel tumbuhan. Reaksi
“gelap” yang menentukan juga diketahui berlangsung dalam sel-sel bakteri kemoautotrop.
Mereka memperoleh energi dan elektron-elektron dengan melaksanakan oksidasi beberapa
substansi tereduksi yang ada di alam sekitarnya.

Gambar 4.9 Bintil-bintil akar pada tanaman polong


yang merupakan koloni bakteri Rhizobium

Energi bebas tersedia oleh oksidasi ini kemudian digunakan untuk pembuatan karbohidrat.
Bakteri belerang yang kemoautotrop mengoksidasi H 2S di tempat tinggalnya (mata air
belerang) sehingga menghasilkan energi. Reaksinya sebagai berikut.

2H2S + O2 –> 2S + 2H2O ΔG = 100 kkal

Keterangan:

ΔG = perubahan energi
Kemudian energi ini dapat mereka pakai untuk mereduksi karbondioksida menjadi
karbohidrat dengan cara yang sama seperti yang dilakukan bakteri belerang fotosintetik.
2H2S + CO2 –> (CH2O) + H2O + 2S Kelompok bakteri kemoautotrop lainnya ialah bakteri
besi. (mereka bertanggung jawab atas sisik kecoklat-coklatan yang terbentuk di dalam
tangki air atau toilet kakus). Mereka menyelesaikan oksidasi senyawa besi yang teroksidasi
sebagian dan mampu merangkaikan energi yang dihasilkan oksidasi ini untuk mensintesis
karbohidrat. Bakteri nitrifikasi juga kemoautotrof, mereka melakukan oksidasi NH3 yang
dihasilkan dari protein oleh bakteri heterotrof dari hasil perombakan menjadi nitrat.
Oksidasi ini menghasilkan energi untuk mendorong reaksi sintesis bakteri tersebut. Nitrat
yang dihasilkan menyediakan keperluan nitrogen bagi tumbuhan.

C. Peranan Bakteri Batang gram positif

Genus Clostridium merupakan contoh genus yang termasuk ke dalam batang gram positif
yang terdiri atas bakteri pembentukan spora yang bersifat anaerobik obligat yang tak tahan
hidup bila terkena oksigen. Beberapa diantaranya mengeluarkan toksin yang kuat. Spora
Clostridium tetani tersebar luas di tanah dan acapkali dapat memasuki tubuh kita. Luka
misalnya karena pecahan gelas, paku atau jarum kotor para pencandu narkotik memiliki
resiko besar terinfeksi bakteri ini karena luka tersebut dapat menimbulkan keadaan
anaerobik yang diperlukan untuk perkecambahan dan pertumbuhan organisme tersebut.

Gambar 4.10 bakteri Clostridium, bakteri batang gram positif

Bila hal ini terjadi maka dilepaskan toksin protein, zat ini menghalangi sinapsis inhibitorin
pada jaringan saraf tulang punggung (tali spinal) dan otak. Akibatnya penghambatan yang
timbal balik dari pasangan otot antagonis menjadi terhenti. Dan korbannya menderita
kejang otot yang hebat. Penyakit ini disebut tetanus, berkat imunisasi yang hampir
universal melawan toksin itu maka perubahan kimiawi toksin menghasilkan toksoid tak
berbahaya yang masih mempertahankan determinan antigen toksin tersebut. Bila
digabungkan dengan suatu vaksin, maka toksoid memberikan imunisasi yang relatif
berumur panjang untuk melawan efek toksinnya. Bakteri batang gram positif lainnya adalah
Clostridium botulinum yang tidak menginfeksi manusia namun bakteri ini mampu membuat
toksin yang dihasilkan pada saat ia tumbuh perlahan dalam makanan yang sudah rusak
(kadaluwarsa). Toksin tersebut merupakan suatu protein dan dengan cepat sekitar 10 menit
mengalami denaturasi sehingga sifat-sifatnya berubah pada suhu 1000 0C. Bacillus
anthracis menyebabkan antraks, antraks khususnya merupakan suatu penyakit pada
hewan ternak seperti sapi, biri-biri dan kambing.

Gambar 4.11 Bakteri Antrax

Batang gram-positif dari genus Lactobacilius juga amat penting dalam proses perubahan
susu menjadi keju dan mentega atau yoghurt.

D. Peranan Bakteri Kokus gram positif

Banyak organisme dalam kelompok ini tumbuh dalam koloni-koloni yang khas,
Staphylococcus membentuk paket-paket sel yang pipih. Staphylococcus albus dapat tumbuh
di kulit. Staphylococcus aureus juga sering menghuni kulit, saluran pernafasan dan saluran
pencernaan. Staphylococcus hidup dengan subur dalam makanan, khususnya produk krim.
Bakteri mengeluarkan toksin dan jika kita mengkonsumsi makanan tersebut dapat
mengakibatkan sakit perut. Cara terbaik mencegah keracunan ini ialah dengan menyimpan
makanan di lemari es dan memastikan penanganannya tidak dilakukan oleh orang yang
mempunyai luka terbuka di tangannya.
Gambar 4.12 Bakteri Staphylococcus aureus

Streptokokus tumbuh membentuk rantai, mereka menimbulkan gangguan yang umum


seperti sakit tenggorokan, impetigo sejenis penyakit kulit yang mudah menular, disertai
bisul-bisul, dan infeksi telinga tengah. Pengobatan dengan antibiotik secara cepat dapat
mencegah komplikasi yang gawat. Pneumokokus, yaitu bakteri yang biasanya
menyebabkan pneumonia bakterial, juga merupakan anggota gugus streptokokus.

E. Peranan Bakteri Batang gram negatif

Basil gram-negatif jumlahnya banyak sekali, tetapi organisme yang paling banyak diteliti
ialah Escherichia coli yang menghuni usus manusia tetapi tidak menimbulkan kerusakan
pada inangnya. Sebenarnya organisme ini membantu kita dengan mensintesis vitamin K
dan sebagian dari vitamin B, agar dapat diserap oleh saluran pencernaan.

Gambar 4.13 Bakteri batang gram negatif E.


coli

Beberapa di antara penghuni gram negatif yang ada dalam pencernaan manusia ada juga
yang tidak begitu menguntungkan. Salmonella typhi dapat menimbulkan deman tifoid, yaitu
suatu penyakit umum yang dapat menjadi epidemi serius di tempat yang sanitasinya
kurang baik. Individu yang telah sembuh dapat menjadi “pembawa” organisme itu, mereka
tetap menyimpannya didalam tubuh, biasanya didalam kandung empedu. Bakteri dari
kandung empedu masuk ke saluran pencernaan bersamasama dengan cairan empedu dan
keluar bersama tinja.

Gambar 4.14 Basil Yersina pestis dan vektornya, yaitu kutu tikus

Vibrio cholerae adalah agen kolera yang sangat berbahaya, dan merupakan salah satu
penyakit pencernaan yang paling merusak. Organisme ini mengeluarkan toksin yang
menyebabken diare yang parah berkisar 10-15 liter/hari sehingga akan menghilangkan
garam-garam elektrolit didalam butuh. Kalau air dan garam tidak diganti secepatnya, si
penderita dapat meninggal setelah beberapa jam.

F. Peranan Bakteri Kokus gram negatif

Dua anggota kelompok ini yang perlu mendapat perhatian ialah Neissiria meningitidis yang
dapat menimbulkan meningitis meningokokal, yaitu suatu infeksi yang teramat parah di
selaput otak (meninges) yang lazim pada anak kecil. Neissiria gonorrhoeae yang
menyebabkan salah satu penyakit manusia yang paling tersebar luas yaitu gonorhea.
Organisme itu menyebar secara langsung dari seseorang yang satu ke seseorang yang lain
melalui kontak seksual.

Gambar 4.15 Neissiria gonorrhoeae dapat juga


menyerang Mata

Pada laki-laki, organisme ini menyerang uretra menyebabkan keluarnya nanah dan sering
kali menetap di kelenjar prostat dan epididimis. Pada perempuan organisme ini menyebar
pada vagina ke serviks dan tuba fallopi. Jika infeksi itu tidak dirawat, kerusakan yang
diakibatkan pada tuba fallopi itu dapat mengganggu lewatnya sel telur sehingga
menimbulkan kemandulan.

G. Peranan Bakteri Spirillium

Dinding sel yang kaku pada spirillium menjadikannya berbentuk heliks. Mereka ini bersifat
gram-negatif dan motil. Kebanyakan terdapat di sekitar air, baik air tawar maupun air asin.
Akan tetapi, ada juga satu spesies yang sering dijumpai menghuni mulut manusia.

H. Peranan Bakteri Aktinomisetes

Kebanyakan anggota dalam kelompok ini tumbuh seperti filamen-filamen yang tipis seperti
kapang daripada sel-sel tunggal. Sehingga sejak lama diduga sebagai fungi (cendawan).
Meskipun ada persamaan dalam hal pola pertumbuhannya, tetapi mereka bukanlah fungi.
Fungi termasuk eukariota sedangkan Aktinomisetes adalah prokariota, dengan adanya
perbedaan yang mendasar itu menunjukkan struktur sel serta biokimianya.

Gambar 4.16 Corynebacteria diphtheriae

Aktinomisetes merupakan anggota yang dominan dari populasi mikroba di tanah. Di sini
mereka berperan utama dalam penghancuran sampah organik. Banyak penghuni tanah
merupakan sumber penting bagi antibiotik. Streptomisin, eritromisin kloramfenikol yang
dijual sebagai “Chloromycetin”, dan tetrasiklin dijual sebagai “Aureomycin” dan “tetramycin”
adalah produk dari aktinomisetes. Mycobacteria dan Corynebacteria merupakan kerabat
dekat Aktinomesetes. Dua species mikrobakteri ini menyebabkan penyakit pada manusia
yang serius dan kronis, yaitu Tuberkolose dan lepra. Corynebacteria diphtheriae
menyebabkan penyakit difteri, sebagaimana pada tetanus, bahaya pada difteri bukan
karena penyebaran bakteri tersebut ke dalam jaringan di tenggorokan, melainkan karena
toksin yang dihasilkan.

I. Peranan Bakteri Spirochaeta


Spirochaeta adalah bakteri yang panjang dan juga tipis, berbentuk pilinan yang panjangnya
berkisar antara beberapa mm sampai 500 mm. Dinding selnya tidak sekaku dinding sel
spirilla sehingga mereka dapat melengkung dengan mudah sekali walau beberapa
Spirochaeta ada yang tidak berbahaya dan hidup dalam air tawar, tanah, atau tubuh
hewan, tetapi ada juga yang parasit, misalnya Spirochaeta yang menyebabkan penyakit
sifilis, yaitu penyakit kelamin yang menular.

Gambar 4.17 Spirochaeta

J. Peranan Bakteri Mycoplasma

Mycoplasma adalah bakteri nonmotil yang kecil sekali tanpa dinding sel. Beberapa
diantaranya hidup bebas, sedang yang lain hidup sebagai parasit pada tumbuhan, serangga
dan hewan lain. Mycoplasma pertama yang ditemukan merupakan organisme yang
menyebabkan suatu tipe pneumonia yang disebut pleuropneumonia pada hewan ternak.
Anggota lain dari kelompok ini menyebabkan penyakit pada manusia yang dinamakan
pneumonia atipikal primer.

K. Peranan Bakteri Rickettsia dan Chlamydiae

Rickettsia berlainan dengan Mycoplasma karena Rickettsia hampir seluruhnya adalah parasit
intraseluler obligat. Hal ini berarti bahwa mereka dapat tumbuh dan berkembang biak
hanya selama mereka ada di dalam sel inangnya, yaitu beberapa arthropoda tertentu
seperti caplak, tungau, kutu rambut, dan kutu anjing serta mamalia, mereka bergantung
kepada sel inangnya agar disediakan koenzim seperti ATP.

Demam tipus disebabkan Rickettsia yang ditularkan dari seseorang ke orang lain karena
kebiasaan mengisap darah dari kutu tubuh. Demam bercak Rocky Mountain Spotted Fever
disebabkan oleh Rickettsia yang ditularkan melalui gigitan caplak yang terinfeksi, untuk
menanggulangi organisme ini dilakukan pengobatan dengan antibiotik. Chlamydiae
menyerupai Rickettsia dalam banyak hal. Mereka pun parasit sangat kecil, obligat
intraseluler. Penyakit yang dapat ditimbulkan Rickettsia ini misalkan psittacosis atau “parrot
fever” disebut juga demam burung kakak tua.

Gambar 4.19 Mata yang terkena penyakit trakhoma


BAKTERI MERUGIKAN
Bakteri perusak makanan
 Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan.
 Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil
metabolisme yang berupa toksin (racun).
 Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia.
Contohnya:
 Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin,
seringkali terdapat pada makanan kalengan
 Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek
 Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan

Bakteri denitrifikasi
 Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung
denitrifikasi
 Denitrifikasi yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan
akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan.
Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah
 Micrococcus denitrificans
 Pseudomonas denitrificans.

Bakteri patogen
 Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
 Bakteri penyebab penyakit pada manusia:

 Bakteri penyebab penyakit pada hewan:

 Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:


Bagaimana Bakteri patogenik Penyebab Penyakit?
 Ada banyak bakteri bermanfaat bagi manusia yang hidup di
dan di dalam sistem tubuh manusia.Ini bakteri bermanfaat
membantu sistem kekebalan tubuh kita menjauhkan bakteri
patogen.
 Banyak orang bertanya karena itu ' adalah infeksi bakteri
menular '?
 Bakteri ini menular dan banyak bakteri patogen penyakit yang
mempengaruhi manusia di seluruh dunia.
 Ketika sistem kekebalan tubuh dan bakteri menguntungkan
yang terpengaruh dalam beberapa cara, bakteri patogen dapat
menyerang tubuh dan menyebabkan penyakit.
 Dalam kasus seperti ini, dikenal sebagai infeksi oportunistik.
 Bakteri dapat menyebabkan keracunan makanan, kerusakan
gigi, anthrax, pneumonia bakteri dan menyebabkan banyak kanker
pada manusia.
Bagaimana beberapa bakteri penyebab penyakit dan lainnya
tidak?
 Bakteri patogenik memiliki karakteristik tertentu yang mereka
butuhkan, dan digunakan, menyebabkan penyakit.
 Ini disebut virulensi faktor-sehingga memiliki fungsi spesifik
dalam langkah-langkah yang berurutan yang menyebabkan infeksi.
 Infeksi dapat dilihat sebagai miniatur pertempuran antara
bakteri dan host, yang pertama kali mencoba untuk tetap hadir, dan
untuk memberi makan dan bertambah, sementara tuan rumah
sedang mencoba untuk mencegah hal ini.
 Infeksi yang dihasilkan adalah sebuah proses dengan tiga
kemungkinan hasil: menang host dan bakteri dihapus (mungkin
dengan bantuan obat) sehingga host dapat memulihkan; bakteri
memenangkan pertempuran akhir dan membunuh tuan rumah
mereka
 bakteri infeksi adalah penyebab utama kematian terutama
bagi anak-anak dan orang tua), atau ekuilibrium tercapai di mana
tuan rumah dan terpaksa hidup bersama bakteri dan kerusakan
diminimalkan.
Berikut ini beberapa contoh faktor virulensi yang dihasilkan oleh
bakteri tertentu, dan peran
mereka dalam patogenisitas :
1. Fimbriae, atau pili. seperti struktur rambut di permukaan tubuh
bakteri disebut fimbriae atau pili . rambut ini dapat menempel ke
situs tertentu tubuh kita, dan dengan cara ini bakteri tersebut tidak
dapat dihilangkan (pemindahan bakteri dari situs sensitif adalah
salah satu pertahanan kita). Misalnya, E. coli menghasilkan fimbria
yang dapat melekat pada lapisan epitel pada saluran urogenital.
Itulah bagaimana mereka dapat menyebabkan infeksi kandung
kemih tanpa memerah pergi. Langkah pertama dalam patogenesis
adalah bakteri untuk mencapai situs yang menarik dan tetap di
sana. Untuk situs banyak tubuh patogen tantangan berikutnya
adalah untuk bersaing dengan flora komensal (bakteri yang yang
baik untuk tubuh manusia).
2. Flagella. Ini adalah ekor panjang dengan mana bakteri dapat
berenang. gerak bakteri membantu mencapai lokasi di mana
mereka bisa bertahan hidup, dan untuk itu flagela alasan dapat
memiliki fungsi dalam patogenisitas.
3. Racun.  Beberapa bakteri menghasilkan senyawa beracun
yang membahayakan menjadi tuan rumah mereka. Faktor-faktor ini
disebut racun. Racun dapat memiliki semua jenis efek. Mereka
dapat menyebabkan muntah dan diare menyebabkan, mereka
dapat mempengaruhi sel-sel saraf kita dan melumpuhkan kita, atau
menyebabkan kram otot, atau menyebabkan rasa sakit parah, atau
demam, dll yang berbeda-beda menghasilkan racun bakteri yang
berbeda, dan kadang-kadang mereka akan benar-benar tidak
berbahaya tanpa racun . Dalam beberapa kasus, bakteri
menghasilkan toksin di mana pun mereka tumbuh, dan jika kami
makan produk-produk bakteri kita sakit, bahkan tanpa terinfeksi
oleh bakteri yang hidup. Itulah yang terjadi selama beberapa jenis
makanan poisening. Makanan yang telah diberi bakteri tertentu
dapat berisi racun, bakteri dan produk-produk ini akan membuat
kita sakit.Clostridium bakteri adalah beberapa racun jahat produsen
Dari Mana Bakteri patogenik Datang? 
 Ada empat sumber utama bakteri patogen di mana saja yang
mendapatkan bakteri masuk ke tubuh dan menimbulkan infeksi.
1. Sumber utama bakteri patogen adalah makanan mentah
seperti daging, unggas, telur, produk susu, beras, dll
2. Bakteri patogen merupakan hama dan hewan peliharaan.
Hama seperti kecoa, tikus, tikus, dll pembawa bakteri. Hewan
peliharaan yang terinfeksi dengan kutu dan kutu juga menyebabkan
penyakit pada manusia akibat gigitan kutu atau tick.
3. Sumber bakteri patogen ketiga adalah orang-orang. Orang
dapat meneruskan infeksi oleh berbagi makanan, peralatan,
pakaian, bahkan berciuman dan melalui cairan tubuh yang terinfeksi
dan tetesan pernafasan.
4. Sumber terakhir dari penyakit menular melalui tanah. Tanah
kaya dengan bakteri patogen yang dapat menyebabkan keracunan,
infeksi dan bahkan gangren. Anda bahkan dapat menemukan
bakteri yang menyebabkan penyakit patogen dalam air tergenang di
bawah pendingin, dan tangki air limbah terungkap.

Patogenesis Penyakit
 Tampilan awal dari penyakit sampai tahap akhir adalah dikenal
sebagai patogenesis penyakit. Hal ini sangat penting untuk
mengidentifikasi penyakit dan mengobatinya sesuai. Langkah
pertama dari penyakit ini adalah asal dari penyakit, perubahan
progresif yang terjadi dalam tubuh dan aksi dari penyakit pada
tubuh karena berkembang terus di tubuh. Misalnya, ketika seorang
anak jatuh saat bermain dan mengembangkan luka, luka itu akan
terjajah dengan bakteri Stafilokokus. Bakteri menyebabkan
inflamasi dan karena bakteri tumbuh, mereka menyebabkan infeksi
penuh sesak nafas. Proses mendapatkan luka sampai
perkembangan infeksi dikenal sebagai patogenesis. Studi tentang
patogenesis penyakit ini sangat penting bagi para profesional medis
dan ilmuwan karena membantu mereka memahami penyebabnya,
perubahan dalam tubuh, epidemiologi, diagnosis dan pengobatan
penyakit.

DESKRIPSI BAKTERI PATOGEN


Streptococcus
 streptokokus adalah bakteri umum yang hadir dalam tubuh
manusia. Namun, beberapa strain streptokokus dapat menyebabkan
banyak penyakit manusia. Bakteri patogen manusia seperti
streptokokus pyogenes (streptokokus grup A) menyebabkan
faringitis bakteri, yaitu, Radang tenggorokan .Radang tenggorokan
yang tidak segera diobati dapat menyebabkan demam rematik dan
glomerulonefritis. Infeksi lain termasuk impetigo dan yang terburuk
dari semua necrotizing fasciitis (fllesh bakteri makan).
Staphylococcus
 Bakteri patogen umum manusia paling adalah Stafilokokus,
terutama Staphylococcus aureus. Bakteri ini hadir pada kulit dan
selaput lendir. Ketika mendapat kesempatan, tidak menjauhkan diri
dari penyebab infeksi superfisialis dan sistemik. Contoh-contoh
penyakit patogen oleh bakteri ini termasuk bisul, impetigo,
folikulitis. Hal ini juga dapat menyebabkan infeksi serius radang
paru-paru, bakteremia dan infeksi dari luka dan tulang. Ada
beberapa racun yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus yang
menyebabkan keracunan makanan dan sindrom syok toksik.

Bakteri yang menguntungkan bagi kehidupan manusia, antara lain,


sebagai berikut.
1. Rhizobium leguminosarum bersimbiosis pada akar
leguminosae untuk mengikat nitrogen.
2. Azotobacter sp  hidup di dalam tanah dan dapat mengikat
nitrogen sehingga dapat menyuburkan tanah, bersifat soliter
3. Escherichia coli membantu pembusukan makanan di dalam
usus besar dan penghasil vitamin K yang membantu pembekuan
darah.
4. Lactobacillus sp. dimanfaatkan untuk proses pembuatan
susu yogurt dan susu keju.
5. Acetobacter xylium dimanfaatkan untuk pembuatan nata de
coco.
6. Acetobacter aceti dimanfaatkan untuk mengubah air cuka
menjadi alkohol dan alkohol menjadi asam cuka.
7. Methanobacteriun methanoat Bakteri saprofit anaerob
dimanfaatkan untuk pembuatan gas bio atau biogas.
8. Streptococcus griceus dimanfaatkan untuk penghasil
antibiotic streptomisin sehingga banyak dimanfaatkan dalam
industri obat obatan.
NOTE MELENGKAPI
Tabel 1.1 Bakteri di bidang framentasi
No Nama produk atau Bahan baku Bakteri yang berperan
. makanan
1. Yoghurt susu Lactobacillus
bulgaricusdan Streptococcus
thermophilus
2. Mentega susu Streptococcus lactis
3. Terasi ikan Lactobacillus sp.
4. Asinan buah- buah-buahan Lactobacillus sp.
buahan
5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae
6. Kefir susu Lactobacillus
bulgaricusdan Streptococcus lactis
7. Yakult Susu Lactobacillus casei
8.  Nata de coco Sari air Acetobacter xylinum
(kolang-kaling kelapa
buatan)
9.  Asam cuka Alkohol Acetobacter
10.  Asam butirat -  Clostridium bitricum
11.  Asam propionat - Propioni bactericum
12.  Sauerkraut Irisan Kubis Lactobacillus Plantarum
13. Acar Ketimun Leuconostoc mesenteroides
14.  Buah Zaitun Hijau Daging sapi  Leuconostoc mesenteroides
dan babi
No Nama Bakteri Peran
15. Aspergillus oryzae Kecap
16. Rhizopus sp. Tempe
17. Saccharomyces sp. Tape
18. Lactobacillus sp. Keju
19. Saccharomyces sp. Alkohol
20. Neurospora sitophila Oncom
21.
Tabel 1.2 Peranan Bakteri Sebagai Pengurai
No Bakteri
1. Escherichia coli Membantu
Pembusukan Makanan
2. Methanobacterium omelianski Menguraikan asam
cuka maenjadi metana
3. Clostridium  sporangeus Menguraikan asam
amino menjadi amonia
4. Desulfovibrio desulfuricans Menguraikan bangkai
5. Thiobacillus denitrificans Menguraikan nitrit dan
menghasilkan N
Denitrifikasi
6. Nitrosomonas danNitrosococcus Amonia menjadi nitrit
7. Nitrobacter Nitrit menjadi nitrat
Tabel 1.3 Peranan Positif Bakteri Di Bidang Pertanian
No             Nama Bakteri                          Peran
1. Bakteri RhizobiumMencukupi kebuthan
Leguminosarum nitrogen
2. Bakteri Pasteuria Penetrans Pengembalian nematoda
pada lada
3. Bacillus thurigiensis (BT Menyerang Hama
4. Bauveria Bassiana Membunuh Hama
5. Metharizum Anisopliae Menyerang Hama
6. Trichoderma  sp Mengendalikan Penyakit
Tanaman
7. Azospirillum  sp Penambat N Simbiotik
dan Azotobactersp
8. Endomikoriza Melarutkan fosfat
Tabel 1.4 Peranan bakteri yang menguntungkan dalam bidang
industri
No Bakteri Produk Kegunaan
1. Clostridium Aseton-Butanol Pelarut : Pembuatan
asetobutylicum bahan kimia
2. Bacillus polymyxa Buthanedhiol Pelembab
Enterobacter intermediat kimia
aerogenes
3. Gluconobacter Dihidroksiaseton Bahan Kimia halus
suboxydans
4. Pseudomonas sp Asam-2 Intermediet untuk
Ketoglekunat asam D-
araboaskorbat
5. Gluconobacter Asam 5-ketoglukonat Intermediet asam
suboxydans tartat
6. Lactobacillus Asam Laktat Produk pangan,
delbrueckii tekstil, dan
pe\mbuatan bahan
kimia,
menghilangkan kapur
dari kulit binatang
7. Bacillus subtillis Amilase bakteri Memodifikasi pati,
merekatkan kertas,
melepaskan perekat
pada tekstil
8. Bacillus subtilis Protase bakteri Memperhalus
struktur dan urat kulit
binatang, melepaskan
serat, penghilang
noda, pengempuk
daging
9. Leuconostoc Dekstran Stabilisator dalam
mesenteroides produk pangan,
pengganti plasma
darah
10. Gluconobacter Sarbose Pembuatan asam
suboxydans askorbat
11. Streptomycesalivaceu Kobalamin Pengobatan anemia
s pernisiosa, pelengkap
Propionibacterium makanan, dan
freudenreichii makanan ternak
Tabel 1.5 Peranan bakteri dibidang kesehatan
Nama Bakteri Hasil Antibiotik
1. Streptomyce Streptomicin
s griseus
2. Streptomyce teramisin
s rimosus
3. Streptomyce chloracimphenicol/kloromisitin
s venezuelae
4. Streptomyce aureomisin
s
aureofaciens
5. Bacillus polimiksin
subtilis
6. Bacillus basitrasin
subtilis
7. Bacillus terotrisin
brevis
terotrisin
8. Penicillium Penisilin
9. Bacillus Antibiotik Polymixin
Polymyxa
10. Acetobacter Asam Cuka
Aceti
Tabel 1.6 Peranan Negatif Bakteri Pada Manusia
                                            BAKTERI PADA MANUSIA
                                                  PERAN NEGATIF
No Nama Bakteri Penyebab Penyakit
1. Salmonella enterica Tifus
2. Mycobacterium tuberculosis TBC
3. Clostridium tetani Tetanus
4. Influenzavirus Influenza
5. HIV AIDS
6. Hepatitis B Virus Hepatitis B
7. Ebola Filoviruses Ebola
8. Poliovirus Polio
9. Rabdhovirus Rabies
10. Coronavirus SARS
11. Avianvirus H5NI Flu Burung
12. Herpes Simplex Virus (HSV) Herpes
13. Bakteriofage Usus
14. Dengue Humorrhagic Fever Demam Berdarah
(DHF)
15. Varicella-Zoster Cacar Air
16. Paramyxovirus Gondong
17. H1N1 Flu Babi
18. Vibriocomma Kolera
19.  Diplococcus pneumonia Pneumonia (paru)
20.  Mycobacterium tuberculosis TBC
21.  Mycobacterium leprae Lepra
22.  Neisseria gonorrhoe Rajasinga
23.  Pasteurella pestis Pes/sampar
24. Salmonella typhosa Tipus
25.  Shigella dysentriae Disentri
26.  Treponema pallidum Sifilis
27.  Vibrio comma Kolera
28. Neisseria Gonorrhoeae Kencing nanah
29. Treponema Pallidium Sifilis
30.   Shigella dysenteriaea    Disentri
Tabel 1.7 Peranan Negatif Bakteri Pada Hewan
No Nama Bakteri Penyakit
1.  Actinomyces bovis Bengkak rahang pada
sapi
2.  Bacillus anthracis Penyakit anthraks pada
ternak
3.  Streptococcus agalactia Radang payudara sapi
4. Cytophaga columnaris Penyakit pada ikan
5. Virus Cowpox Cacar pada sapi
6. Virus rabies Rabies pada
anjing,kucing dan
monyet
7. New Castle Disease (NCD) Tetelo pada ayam
8. Virus Foot and Mouth Disease (FMD) Mulut dan kuku pada
ternak
9. Brucella abortus Brucellosis pada sapi
10. Streptococcus agalactia Mastitis pada sapi
11. Bacillus antharacis Antraks
12. Mycobacterium Leprae Lepra
Tabel 1.8 BAKTERIOLOGI LINGKUNGAN
No Nama Bakteri Peran
1. Bacillus thuringiensis Sebagai bionsektisida
2. bacillus subtilis Sebagai Pupuk bio-fosfor
3. pesdumonas putida mengkonsumsi
hidrokarbon yang
merupakan bagian utama
dari mnyak bumi.
4. Thiobascillus Menghasilkan limbah
ferrooxidans logam berat
5. Alcaligens faesalis Untuk limbah protein
6. Aspergillus niger Metabolisme pestisida
7. Bacillus megatherium. Pelarut posfat
Tabel 1.9 Peranan Negatif bakteri Pada Tumbuhan
No Nama Bakteri Penyakit
1. Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk batang
padi.
2. Xanthomonas campestris Menyerang tanaman
kubis.
3.  Pseudomonas solenacearum Penyakit layu pada
terung-terungan.
4.  Erwinia amylovora. Penyakit bonyok pada
buah-buahan
5. Xanthomonas Citri Kanker batang jeruk
6. Erwinia Trachelphilia Busuk pada daun labu
7. Agrobacterium Tumefaciens Kanker pada batang kopi
8. Tobacco Mozaic Virus Mozaik pada daun
tembakau
9. Potato Mozaic Virus Mozaik pada kentang
10. Tomato Aucuba Mozaic Virus Mozaik pada tomat
11. Citrus Vein Phloem Degeneration Kerusakan floem pada
jeruk
12. Virus Tungro Menyerang tanaman padi
13. Beans Yellow Mozaic Virus Menyerang tanaman
buncis

Mikroorganisme penyebab penyakit

1. Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun


tumbuhan. Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia
dan Corynebacterium diphtheriae penyebab dipteri.
2. Penyebab kebusukan makanan (spoilage), Beberapa di antara
mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan
sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk. Dalam
pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim
proteolitik mampu merombak protein-protein
Penyebab keracunan makanan (food borne disease).
1. Bahwa bakteri penghasil racun (enterotoksin atau eksotoksin)
dapat mencemari badan air, misalnya spora Clostridium perfringens,
Clostridium botulinum, Bacillus cereus, dan Vibrio parahaemolyticus,
bakteri tersebut akan mengeluarkan racun sehingga makanan atau
minuman mengandung racun dan bila dikonsumsi dapat
mengganggu sistem pencernaan
2. Clostridium botulinum Merusak makanan kaleng dan meracuni
makanan , tidak hanya mengganggu alat pencernaan, melainkan
juga mengganggu urat saraf tepi.
3. Menimbulkan pencemaran
4. E. coli. Kehadiran bakteri ini dapat digunakan sebagi indicator
pencemaran air .
5. TBC Bakteri ini dapat mengakibatkn penyakit tuberculosis pada
manusia tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang dapat menyebabkan penyakit TBC pada manusia.
Tuberculosis ekstra paru adalah tuberculosis yang menyerang organ
tubuh selain jaringan paru, misalnya pleura (selaput paru), selaput
otak, selaput jantung, kelejar limfe, tulang, persendian, kulit, usus,
ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain

Berikut ini nama-nama bakteri yang merugikan

1. Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus.


2. Corynebacterium dipteri, menyebabkan dipteri.
3. Staphylococcus aereus, menyerang saluran pernapasan.
4. Streptococcus pyogenes, menyerang sistem pernapasan.
5. Micrococcus gonorrhea, menyebabkan penyakit kelamin.
6. Diplococcus pneumoniae, menyerang paru-paru.
7. Klebsiella pneumoniae, menyebabkan penyakit pada saluran
pernapasan dan paru-paru.
8. Salmonella typhosa, menyebabkan penyakit tifus.
9. Shigella shigae, menyebabkan disentri.
10. Brucella abortus, menyebabkan abortus.
11. Pasteurella pestis, menyebabkan penyakit pes.
12. Hemophylus influenza, menyebabkan influenza.
13. Flavobacterium dan Achromobacter, membusukkan telur.
14. Lactobacillus, membusukkan sayur-sayuran, buah-buahan,
dan umbi-umbian.
15. Staphylococcus dan Achromobacter, menyebabkan daging dan
ikan membusuk.
16. Clostridium botulinum, menghasilkan racun pada makanan
kemasan.
17. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan racun pada tempe
bongkrek. Tempe bongkrek adalah tempe yang dibuat dari ampas
kelapa, jika kurang bersih bisa dijangkiti bacteri Pseudomonas yang
menghasilkan aflatoksin.

PENANGGULANGAN TERHADAP BAKTERI YANG MERUGIKAN


Bakteri yang merugikan manusia adalah bakteri yang dapat merusak makanan dan menimbulkan
penyakit,untuk menanggulangi bakteri yang merugikan adalah sebagai berikut :
1. Pengawetan Makanan
Pengawetan makanan merupakan salah satu usaha membuat kondisi makanan tidak mudah rusak oleh
bakteri karena bakteri yang masuk ke dalam makanan tidak dapat tumbuh. Tahukah Anda
mikroorganisme tidak dapat timbul pada lingkungan yang berkadar garam tinggi, di daerah kadar gula
tinggi, kadar asam, kadar air rendah, dan suhu yang rendah. 
Contoh pengawetan makanan adalah dengan cara pemanisan, pengeringan, pengasapan, pengasinan,
pendinginan, pengasaman, dan diberi bahan pengawet makanan, yaitu asam benzoat. Pengawetan
makanan dengan diberi formalin asam boraks harus dihindari. Seperti yang telah kita ketahui di
Indonesia belum lama ini terjadi kasus keracunan makanan dengan pemberian formalin. 
2. Pengolahan Makanan
Pengolahan makanan dapat dilakukan dengan cara pemanasan. Bentuk pemanasan dapat berupa
pasteurisasi. Pasteurisasi adalah bentuk pemanasan susu sampai 70°C agar susu tidak terurai dan
mudah dicerna. Susu ini dapat bertahan 12 jam dari bakteri patogen, misalnya Salmonella dan
Mycobacterium. Selain itu, dapat juga untuk mepertahankan rasa dan aroma.
Sterilisasi berasal dari kata steril yang berarti bebas mikroorganisme.
Sterilisasi merupakan pengolahan makanan dengan cara pemanasan menggunakan udara panas atau uap
air panas yang bertekanan tinggi. Alat yang digunakan adalah oven atau autoklaf. Sterilisasi ini ada dua
macam, yaitu sterilisasi alat dan bahan makanan. Sterilisasi biasa dilakukan pada industri makanan dan
minuman. 
Contohnya, makanan dan minuman kaleng.
3. Manjaga Kebersihan dan Kesehatan Diri serta Lingkungan
Cara hidup yang sehat adalah selalu tetap menjaga kebersihan dan kesehatan diri dengan lingkungan.
Upaya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 
a. Selalu menjaga badan yaitu dengan cara mandi teratur, dan mencuci tangan sebelum makan.
b. Olahraga dengan teratur.
c. Makan makanan bergizi.
d. Istirahat yang cukup.
e. Menjaga kebersihan lingkungan.
f. Imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai