Diajukan Sebagai Salah Satu Pemenuhan Tugas pada Mata Kuliah Kalkulus Integral
OLEH :
Akhirnya penulis mengucapkan semoga Critical Book Report ini bermanfaat bagi
para pembaca dan dapat lebih mengerti tentang materi yang telah penulis sajikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Buku adalah sarana pembelajaran bagi setiap manusia. Buku sebagai gudang
informasi dan jembatan ilmu bagi setiap kalangan yang membacanya serta sebagai referensi
untuk mengkomunikasikan dengan ilmu pengetahuan.
Buku juga sebagai penunjang siswa dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya
dituntut untuk mendengarkan apa yang telah diterangkan oleh guru tetapi harus mencari
sebuah referensi berkaitan tentang pembelajaran tersebut. Dari sebuah buku itulah referensi
yang bisa siswa belajar dan ulang kembali pembahasannya. Cara mencari buku untuk
membandingkannya dengan buku lain bisa dengan menggunakan critical book report ini.
Dalam cricital book report ini disuruh membandingkan sebuah buku atau lebih untuk
mengetahui buku mana yang lebih pantas dipakai dalam proses pembelajaran ataupun
digunakan dalam menambah wawasan.
1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT
Penulis berharap dengan membuat critical book report ini dapat memberi manfaat kepada
pembaca sekalian. Dimana critical ini bukan untuk membandingkan sebuah buku saja tetapi
dapat mengetahui buku amana yang bisa dipakai dalam proses pembelajaran dan mana yang
dapat dipakai oleh pemula yang ingin mengetahui tentang psikologi perkembangan, juga
critical book report ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam psikologi
perkembangan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2 RINGKASAN BUKU
Berdasarkan sifat turunan fungsi aljabar, maka dengan mudah diketahui bahwa
fungsi 𝐹1 (𝑥 ), 𝐹2 (𝑥 ) 𝑑𝑎𝑛 𝐹3 (𝑥) masing-masing jika diturunkan akan menghasilkan
fungsi yang sama. Demikian halnya dengan fungsi 𝐺1 (𝑥), 𝐺2 (𝑥 ) 𝑑𝑎𝑛 𝐺3 (𝑥 ),
berdasarkan sifat turunan fungsi trigonometri dan memanfaatkan identitas fungsi
trigonometri, maka dengan mudah diketahui bahwa fungsi 𝐺1 (𝑥 ), 𝐺2 (𝑥) 𝑑𝑎𝑛 𝐺3 (𝑥)
masing-masing jika diturunkan akan menghasilkan fungsi yang sama.
𝑑𝑠
Perhatikan, Karena v (t) = s’(t) = 𝑑𝑡 , maka diperoleh ds=v(t) dt.
Untuk menentukan pesamaan dari s (fungsi posisi/jarak yang bergantung pada
Waktu t), dapat dicari dengan melakukan proses pengintegralan pada masing-
masing ruas kiri-kanan dari ds = v(t) dt. Sehingga diperoleh :
𝑠 (𝑡) = ∫ 𝑣 (𝑡)𝑑𝑡
2.2.2 Ringkasan Buku Pembanding I
Bila f adalah integral tak tentu dari suatu fungsi F maka F'= f. Proses untuk
memecahkan antiderivatif adalah antidiferensiasi Antiderivatif yang terkait dengan pasti
integral melalui Teorema dasar kalkulus, dan memberikan cara mudah untuk
menghitung integral dari berbagai fungsi.
Anti turunan (anti pendiferensialan) atau yang biasa kita sebut integral
merupakan suatu operasi balikan (invers) dari pendiferensialan (penurunan).
Definisi :
Kita sebut F suatu anti turunan dari f pada selang I jika DF = f pada I – yakni, jika F’(x) =
f(x) untuk semua x dalam I. (jika x suatu titik ujung dari I, F’(x) hanya perlu berupa turunan
satu sisi).
Teorema B
∫ sin x dx = – cos x + C ∫ cos x dx = sin x + C
Teorema C
(Kelinearan dari ∫ . . . dx). Andaikan f dan g mempunyai anti turunan (integral tak tentu) dan
andaikan k suatu konstanta. Maka :
i. ∫ k f(x) dx = k ∫ f(x) dx ;
ii. ∫ [ f(x) + g(x)] dx = ∫ f(x) dx + ∫ g(x) dx;
iii. ∫ [ f(x) - g(x)] dx = ∫ f(x) dx – ∫ g(x) dx.
KALKULUS INTEGRAL
Kegunaan integral sebagai ilmu bantu dalam geometri, teknologi, biologi dan
ekonomi tak dapat disangkal lagi. Orang yang tercatat dalam sejarah pertama kali
mengemukakan ide tentang integral adalah Archimedes seorang ilmuwan bangsa Yunani
yang berasal dari Syracusa (287 – 212 SM). Archimedes menggunakan ide integral
tersebut untuk mencari luas daerah suatu lingkaran, daerah yang dibatasi oleh parabola
dan tali busur dan sebagainya. Sejarah mencatat orang yang paling berjasa dalam hal
pengembangan kalkulus integral adalah Georg Friederich Benhard Riemann (1826 –
1866).
A. Integral Taktentu
1. Integral sebagai operasi invers dari turunan. Misalkan
fungsi f adalah turunan dari fungsi F, yang berarti F(x) dF(x)
f(x) dx
Pandanglah pendiferensialan fungsi-fungsi di bawah ini
F(x) = x3 F(x) = f(x) = 3x2
F(x) = x + 5 F(x) = f(x) = 3x2
3
8
Orang yang pertama kali memperkenalkan lambang sebagai lambang
integral adalah Leibniz, yang disepakati sebagai slah seorang penemu dari
Kalkulus.
Dari contoh di atas diperoleh hasil 3x2 dx x3 c
Dengan memperhatikan diferensial-diferensial di bawah ini:
F(x) = x + c F(x) = 1
F(x) = ax + cn1 F(x) = a n x
(n 1) n
c
F(x) = 1
x F(x) = 1
x1
n1 n1
n
n1 (n1) x n
c
F(x) = a
n1
x F(x) = a
n1
ax
9
maka diperoleh integral fungsi-fungsi aljabar :
Contoh 1. Tentukan
3 x13 2xdx
Jawab: x 2xdx x4 2. 1 x2 c
4 2
= 14x 4 x 2 c
Dengan mengingat integral adalah operasi invers dari pendiferensialan, maka akan
diperoleh rumus-rumus pengintegralan.
10
(14)
Contoh 3. Gradien pada titik (x,y) dari suatu kurva y = f(x) diketahui memenuhi
hubungan dy 2x 3 dan melalui (3, 5).
dx
Tentukan persamaan kurvanya.
Jawab:
Gradien kurva y = f(x) adalah dxdy 2x 3
Sehingga y =
2x 3dx
y = 2. 21 x2 3x c
y = x2 – 3x + c
Melalui (3, 5) 5 = 32 – 3.3 + c
5=c
Jadi persamaannya : y = x2 – 3x + 5
Jika suatu soal integral tak dapat diselesaikan dengan integral langsung,
mungkin dengan mensubstitusi variabel baru soal tersebut dapat
dipecahkan.
f (x) df(x) .
n
1
Mengacu pada rumus pengintegralan bentuk x n dx xn1 c, n -1,
n 1
1
u dx u c,
n n1
maka pengintegralan n -1
n 1
Contoh 1.
Tentukan x3 2 x 2 dx
11
Jawab : Misalkan u = x3 + 2 maka du = 3x2 x2dx = 1
du .
3
Sehingga 1
x3 2 x2dx
. du
3
1
1
3
= u 2 du
1
1 2 2
= . u c
3 3
9
2
= (x3 2) 2 c.
9
(x 3)dx
Contoh 2. :
1
(x 2 6x) 9
Jawab : Misalkan u = x2 + 6x du = (2x + 6)dx
1
(x + 3)dx = du.
2
1 du
(x 3)dx
Sehingga : 1
2u 1
(x 6x) 9
2
3
1 1
= u
2 9 du
11
2
= . 2 u 9 c
2 3
2
3
= (x 2 6x) 9 c.
4
Contoh 3.
Integralkanlah sin 3x dx
5
12
1
sin 3x dx = du
3
Sehingga (sin2 3x)2 sin 3x dx (1- cos2 3x)2 sin 3x dx
1
(1 u 2 )2 ( du)
=
1
= (1 2u 2 u 4 )du
3
1 2 1
= cos 3x cos3 3x cos5 3x c.
3 9 15
Contoh 4.
sin
5
5x cos35x dx
u 6 (1 1
u 2 ) . du
5
1
6
u 3 )du
5 (u
1 1
1 u 7 u9 ) c
5
7 9
1
sin 7 5x
1
sin9 5x c
45
13
2.3 ANALISA BUKU
2.3.1 Analisis Buku Utama
Keunggulan Buku
1. Buku I (buku utama) memuat lebih banyak teori dibandingkan buku pembanding.
2. Buku I memuat lebih banyak gambar ilustrasi dalam rangka menjelaskan teori
dibanding buku pembanding.
3. Bahasa yang digunakan pada buku I (buku utama) dapat dipahami dengan mudah.
4. Unsur tata letak pada buku ini disusun dengan baik sehingga terlihat rapi dan tidak
membosankan.
5. Buku ini juga didukung dengan pewarnaan pada font atau gambar yang tertera di
dalam buku sehingga terlihat lebih menarik untuk dibaca.
6. Catatan-catatan kecil juga diselipkan di dalam buku ini sebagai tambahan informasi
bagi pembaca.
7. Sesuai dengan judul bukunya, buku ini “interaktif” dengan pembaca.
Kelemahan Buku
1. Buku ini lebih tebal dan lebih berat untuk di bawa dibandingkan buku pembanding II
yang lebih ringan.
2. Gambar yang dimuat di buku ini tercetak dengan keadaan greyscale (hitam-putih)
atau tidak berwarna.
3. Buku memuat terlalu banyak tulisan yang tidak begitu penting sehingga dapat
membuat pembaca cepat bosan.
4. Banyak inti dari materi pembahasan yang tidak disampaikan dalam buku ini.
5. Buku ini terlalu fokus pada rumus-rumus dan contoh soal serta pembahasan, sehingga
kurang memuat teori-teori secara lebih mendalam.
Keunggulan Buku
Kelemahan Buku
1
2.3.2 Analisis Buku Pembanding II
Keunggulan Buku
1. Buku pembanding lebih ringan dan lebih tipis dibandingkan buku utama.
2. Buku pembanding memiliki isi yang sesuai dengan judul buku yaitu Buku Praktis
3. Pembahasan teori disampaikan dengan dukungan dari gambar ilustrasi yang
mumpuni.
4. Buku ini disusun dengan singkat, padat, dan jelas.
5. Bahasa yang digunakan cukup mudah untuk dimengerti oleh kalangan pelajar ataupun
umum.
6. Cover buku ini terlihat lebih sederhana.
Kelemahan Buku
Berdasarkan hasil perbandingan yang telah dibuat pada identitas buku utama dan identitas
buku pembanding bahwa kedua buku tersebut memiliki perbedaan cukup jauh. Berikut akan
diuraikan persamaan dan perbedaan dari kedua buku tersebut adalah sebagai berikut :
1) Persamaan
Memiliki topik pembahasan yang sama yaitu mengenai Anti Derivatif
Memuat teori-teori Integral
Membahas tentang contoh contoh mengenai Kalkulus Integral
Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi siswa SMA.
Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
2) Perbedaan
BUKU BUKU
NO PEMBANDING BUKU UTAMA
PEMBANDING I PEMBANDING II
Buku pembanding
Buku utama memiliki
memiliki cover yang Cover Buku
1. Cover Buku cover yang lebih kaya
lebih modern dan sangat sederhana
dan nyata
sederhana
2. Tahun terbit Tahun 2020 Tahun 2019 Tahun 2010
Anti Derivatif Anti Derivatif
3. Topik Anti Derivatif
4. Subtopik Integral Tak Tentu Integral Tak Tentu Integral Tak Tentu
Buku pembading
buku utama Buku pembading
membahas
membahas teori dan membahas mengenai
5. Pembahasan mengenai teori
pengaplikasian secara teori anti derivative
anti derivative
rinci. secara rinci.
secara rinci.
6. Gambar / tabel buku utama Buku pembanding Menampilkan
2
melengkapinya melengkapinya gambar atau table
dengan sebuah dengan sebuah secara kompleks
gambar dan tabel agar gambar dan tabel dan disertai
pembaca lebih mudah agar pembaca lebih dengan penjelasan
memahaminya. mudah
memahaminya
bahasa pada buku bahasa pada buku
bahasa pada buku
pembanding dapat utama dapat
7. Bahasa utama dapat dipahami
dipahami dengan dipahami dengan
dengan jelas.
jelas. jelas.
banyak terdapat banyak terdapat
8. Teorema Hanya sedikit
teorema teorema
Lebih rapi dan enak
9. Tata Letak Rapi Rapi
dilihat atau dibaca
10. Contoh soal Ada Ada Ada
3
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwasanya, buku utama dan
buku pembanding memiliki perbedaan yang cukup signifikan adanya. Salah satu perbedaan
yang paling mencolok adalah tujuan dan kegunaan dari kedua buku tersebut. Buku pertama
ditujukan sebagai bahan pembelajaran teorema sedangkan buku pembanding ditujukan untuk
membahas dan sebagai panduan bagi siswa SMA .
.
3.2 SARAN
4
DAFTAR PUSTAKA