Jelaskan data dan penyebaran covid-19 sd tanggal 07/april/2020
Jawaban : Juru bicara pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto Update Covid-19 di Indonesia 7 April 2020: Pasien Positif 2.738 dan 221 Meninggal Dunia. Rincian kasus di 33 provinsi Berikut rincian data kasus corona virus yang tersebar di 32 provinsi di Indonesia per Selasa (7/4/2020) yaitu sebagai berikut : 1. DKI Jakarta : (Terkonfirmasi: 1.369 Sembuh: 65 Meninggal: 106), 2. Jawa Barat: (Terkonfirmasi: 343 Sembuh: 17 Meninggal: 29), 3. Jawa Timur (Terkonfirmasi: 194 Sembuh: 41 Meninggal: 16), 4. Banten (Terkonfirmasi: 194 Sembuh: 7 Meninggal: 18), 5. Jawa Tengah (Terkonfirmasi: 133 Sembuh: 14 Meninggal: 22), 6. Sulawesi Selatan (Terkonfirmasi: 127 Sembuh: 21 Meninggal: 6), 7. Bali (Terkonfirmasi: 43 Sembuh: 18 Meninggal: 2), 8. Daerah Istimewa Yogyakarta (Terkonfirmasi: 41 Sembuh: 1 Meninggal: 3), 9. Kalimantan Timur (Terkonfirmasi: 31 Sembuh: 1 Meninggal: 1), 10. Sumatera Utara (Terkonfirmasi: 26 Sembuh: 0 Meninggal: 4), 11. Papua (Terkonfirmasi: 26 Sembuh: 3 Meninggal: 2), 12. Kalimantan Tengah (Terkonfirmasi: 20 Sembuh: 6 Meninggal: 0), 13. Sumatera Barat (Terkonfirmasi: 18 Sembuh: 0 Meninggal: 0), 14. Kalimantan Selatan (Terkonfirmasi: 18 Sembuh: 0 Meninggal: 0), 15. Sumatera Selatan (Terkonfirmasi: 16 Sembuh: 1 Meninggal: 2), 16. Kalimantan Utara (Terkonfirmasi: 15 Sembuh: 0 Meninggal: 0), 17. Riau (Terkonfirmasi: 12 Sembuh: 1 Meninggal: 0), 18. Lampung (Terkonfirmasi: 12 Sembuh: 0 Meninggal: 1), 19. Kalimantan Barat (Terkonfirmasi: 12 Sembuh: 2 Meninggal: 2), 20. Nusa Tenggara Barat (Terkonfirmasi: 10 Sembuh: 0 Meninggal: 0), 21. Kalimantan Barat (Terkonfirmasi: 10 Sembuh: 3 Meninggal: 2), 22. Kepulauan Riau (Terkonfirmasi: 9 Sembuh: 2 Meninggal: 1), 23. Sulawesi Utara (Terkonfirmasi: 8 Sembuh: 1 Meninggal: 0), 24. Sulawesi Tenggara (Terkonfirmasi: 7 Sembuh: 1 Meninggal: 0), 25. Aceh (Terkonfirmasi: 5 Sembuh: 0 Meninggal: 1), 26. Sulawesi Tengah (Terkonfirmasi: 5 Sembuh: 0 Meninggal: 2), 27. Jambi (Terkonfirmasi: 2 Sembuh: 0 Meninggal: 0), 28. Bengkulu (Terkonfirmasi: 2 Sembuh: 0 Meninggal: 1), 29. Kepulauan Bangka Belitung (Terkonfirmasi: 2 Sembuh: 0 Meninggal: 1), 30. Sulawesi Barat (Terkonfirmasi: 2 Sembuh: 0 Meninggal: 0), 31. Papua Barat (Terkonfirmasi: 2 Sembuh: 0 Meninggal: 1), 32. Maluku (Terkonfirmasi: 1 Sembuh: 1 Meninggal: 0), 33. Maluku Utara (Terkonfirmasi: 1 Sembuh: 0 Meninggal: 0). 2. Apa hubungan data dan membangun kesadaran masyarakat ? Jawaban : Hubungan data dan membangun kesadaran dari masyarakat adalah menjadi bagian penting dalam menghadapi wabah besar yang sedang melanda dunia yakni Covid-19. Seluruh elemen masyarakat harus bergerak melakukan berbagai upaya antisipasi, penanganan, dan menghentikan penyebaran virus untuk melenyapkan covid-19 dari bumi Indonesia sehingga dengan kebersamaan, kepedulian, dan kesadaran kita mampu membantu orang lain dan kepatuhan kita kepada kebijakan pemerintah menghentikan penyebaran virus Covid-19. Kemudian Sebagai warga negara dan pendukung kebijakan pemerintah seharusnya kita dapat menaati segala kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Karena hal tersebut merupakan kewajiban sebagai warga negara. sesuai dengan bunyi pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi: “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Dari sini kita dapat melihat untuk dapat mencapai suatu tujuan dari kebijakan maka pemerintah dan warga negara harus bergotong royong dalam mewujudkannya.
3. Bagaimana cara mengembangkan promosi kesehatan secara cepat ?
Jawaban : Yang pertama, dilakukannya kampanye daring pesan akurat. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari informasi melalui laman-laman yang akurat, seperti organisasi atau badan resmi seperti kemenkes, direktorat promkes, atau universitas. Kedua, menjelaskan informasi yang akurat dan menyetop pesan berantai yang keliru atau hoax. Ketiga, menggalang kerjasama antar organisasi untuk bisa merujuk pada ahli tertentu agar dapat memberikan promosi kesehatan yang tepat. Keempat, menyampaikan pesan positif karena salah satu yang bisa meningkatkan kekebalan adalah perasaan tidak panik dan tidak tertekan, memberikan pesan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pesan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Tidak hanya itu, promosi kesehatan juga dapat memberikan advokasi kepada pemerintah agar kebijakan dan himbauan searah dengan pengendalian Covid-19. Peran promotor kesehatan ini menjadi penting dan menjadi kunci pada kondisi sekarang. Apabila kita gagal melakukan upaya pencegahan atau pemutusan rantai penularan Covid-19, maka yang terjadi adalah ‘tsunami-tsunami’ di sisi pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu yang diperlukan adalah komunikasi perubahan perilaku di lapangan, dengan latar belakang masyarakat yang berbeda-beda.”