Anda di halaman 1dari 4

TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI

“SHORT SALES”

Disusun Oleh:

Siska Ramadhani

1810536012

S1 Akuntansi Intake D3

UNIVERSITAS ANDALAS

FAKULTAS EKONOMI

AKUNTANSI

2018
A. Apa itu Short Sales atau Short Salling ?

Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham
dimana investor atau trader meminjam dana (on margin) untuk menjualsaham
(yang belum dimiliki) dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali
dan mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada saat saham turun.

Sedangkan menurut keputusan Bapepam- LK Kep-258/BL/2008 Short


selling diartikan sebagai berikut:

1. Transaksi penjualan efek dimana efek tersebut tidak dimiliki oleh


penjual pada saat transaksi dilaksanakan.
2. Penjual“short” berutang kepada pialang, dimana pialang tersebut
meminjam saham dimaksud dari investor lainnya yang memiliki
saham yang ditransaksikan secara long (berinvestasi jangka lama).
Apabila tidak ada maka pialang dapat meminjam saham tersebut
melalui bank kustodian.
3. Investor yang telah mendapatkan pinjaman saham lalu menjual saham
tersebut ke bursa dan wajib dikembalikan pada H+4, apabila tidak
maka investor akan dikenai denda.

Menurut Hendy M. Fakhruddin, short selling adalah “penjualan saham


oleh seseorang dimana penjual itu tidak memiliki sekuritas lain atau menjual
sekuritas yang dipinjam dari pihak lain.” Dari sisi strategis transaksi saham, short
selling adalah salah satu teknik dalam jual beli saham dimana investor berupaya
untuk mendapatkan keuntungan atas penurunan harga suatu saham. Jadi investor
berharap saham akan mengalami penurunan harga sehingga investor dapat
membeli kembali dan memperoleh keuntungan.
B. Mengapa melakukan Short Sales atau Short Salling ?

Investor memperoleh keuntungan dari perbedaan harga jual (yang tinggi)


dengan harga beli (yang rendah).Oleh karena itu kebalikan dengan strategi
investasi umum yang mengalami keuntungan ketika harga saham naik, investor
yang melakukan strategi short selling justru mengalami keuntungan saat harga
saham turun.

C. Bagaimana dampak Short Sales atau Short Salling terhadap bursa ?

Walaupun memiliki risiko unik tersendiri, short selling juga dianggap


member kontribusi member keseimbangan saat pasar saham dalam kondisi ‘terlalu’
bullish yang meningkatkan potensi market bubble (kondisi dimana harga saham
cenderung lebih tinggi dari nilai fundamentalnya). Selain sebagai penyeimbang,
aktivitas short sell juga meningkatkan likuiditas saham di pasar. Dengan adanya
short sell, saham akan lebih sering diperdagangkan dan meningkatkan likuiditas
pasar secara keseluruhan. Di sisi lain, short sell dapat membuat investor yang tidak
etis untuk menyebarkan “berita palsu” atas saham tertentu dengan tujuan harga
saham tersebut turun.

D. Apakah ada regulasi tentang transaksi Short Salling ?

Karena tingkat risikonya yang sangat besar, aktivitas short selling diawasi
dengan ketat oleh regulator dan pelaku pasar saham (di Indonesia oleh Bursa Efek
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan). Saham-saham yang dapat ditransaksikan
secara short selling ditentukan oleh BEI, sedangkan perusahaan sekuritas yang
dapat memfasilitasinya ditentukan oleh OJK. Dalam Keputusan Bursa Efek
Indonesia Peraturan Nomor II-H Tentang Persyaratan Dan Perdagangan Efek
Dalam Transaksi Marjin Dan Transaksi Short Selling, beberapa kriteria yang
digunakan untuk menentukan apakah saham tersebut termasuk dalam kategori efek
short selling adalah:

 Nilai transaksi harian tertentu


 PER yang tidak lebih dari 3 kali PER pasar
 Nilai kapitalisasi pasar
 Jumlah pemegang saham

Daftar saham-saham tersebut akan diperbaharui setiap akhir bulan oleh


bursa. Namun dalam kondisi luarbiasa, Bursa Efek Indonesia dapat sepenuhnya
melarang aktivitas short selling, seperti yang pernah terjadi pada bulan Oktober
2008 dan tanggal 24 Agustus 2015 lalu. Untuk perusahaan sekuritas, peraturan
mengenai criteria bagi sekuritas dan investor yang dapat melakukan short selling
tertera dalam Peraturan Bapepam Nomor V.D. Manajer investasi reksadana
dilarang untuk terlibat dalam aktivitas short selling.

Dasar hukum:

1. Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-09/PM/1997 tanggal 30 April 1997


tentang Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek
Bagi Nasabah;
2. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. 258/BL/2008 Pembiayaan Transaksi
EfekOleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan Transaksi Short Selling
Oleh Perusahaan Efek;
3. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. 556/BL/2008 tentang Perubahan
Pasal 2 Huruf A, Pasal 4 Ayat (1), Dan Pasal 5 Keputusan Ketua
Bapepam Dan Lk Nomor: Kep-258/Bl/2008 Tanggal 30 Juni 2008
Tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi
Nasabah Dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek.

Anda mungkin juga menyukai