Anda di halaman 1dari 18

A.

JUDUL PERCOBAAN
Isolasi piperin dari lada dan sifat kimia piperin.
B. TUJUAN PERCOBAAN
Pada akhir percobaan ini mahasiswa diharapkan mengetahui:
1. Prinsip isolasi senyawa organic dari bahan alam, khususnya golongan alkaloid.
2. Teknik isolasi dari bahan alam, ekstraksi kontinyu, pemisahan lainnya dan cara
pemurniannya.
3. Mengenal sifat-sifat kimia piperin berdasarkan struktur dan hasil degradasinya.
C.LANDASAN TERORI
Alkaloid merupakan sekelompok metabilitr sekunder alami yang
mengandung nitrogen aktif secara farma kologis yang berasal dari tanaman,
mikroba, atau hewan. Dalam kenanyakan alkaloid, atom nitrogen merupakan
bagian dari cincin. Alkaloid secara biosintesis diturunkan dari asam amino.
Namun alkaloid berasal dari kata “alkalin” yang berarti larut dalam air. Sejumlah
alkaloid alami dan turunannya telah dikembangkan sebagai obat untuk mengobati
berbagai macam penyakit seperti, morfin, reserpine, dan toxol dan banyak
lagi (Sarker dan Lutfun, 2007: 404).
Banyak senyawa kompleks berupa basa-basa lemah yang mengandung
nitrogen muncul dalam ini. Beberapa dari molekul ini memperagakan aktivitas
biologis tertentu dalam amnesia dan banyak juga telah terbukti sebagai bahan
farmasiyang ampuh. Beberapa darinya adalah obat adiktif yang membuat
kecanduan bagi yang mengkonsumsinya dan juga telah mengakibatkan banyak
masalah untuk masyarakat. Senyawa-senyawa ini juga terkadang dinamakan
sebagai alkaloid, masanya mengandung minimal satu lingkaran
heterosiklik ( Day dan Underwood, 2002: 178).
Obat tradiosnal dalam kimia bahan alam mengandung senyawa-senyawa
yang dikenal dengan metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan senyawa
kimia yang terbentuk dalam tanama. Senyawa-senyawa yang tergolong dalam
kelompok metabolit sekunder ini antara lain; alkaloid, flavonoid, steroid,
teropenoid, saponin, dan lain-lain. Dari hasil skrinning foto kiamiawi diketahui
bahwa dalam kulit manga terdapat senyawa alkaloid dan flavonoid. Alkaloid
merupakan salah satu metabolism sekunder yang terdapat pada tumbuhan, yang
biasa dijumpai pada bagian daun, ranting, biji, dan kilit batang dalam
tumbuhan (Aksara, dkk, 2013: 514-515).
Alkaloid bersifat basa membentuk garam dan larut dalam air asam-asam
mineral. Pada kenyataannya suatu asam lebih atom nitrogen yang ada dalam
alkaloid pada umumnya membentuk amina 10, 20, dan 30, yang terkontribusi pada
kebasahan alkaloid. Tingkat kebasaan alkaloid sangat berfariasi tergantung pada
struktur dan keeradaan gugus fungsional. Kebanyakan alkaloid adalah padat
kristalin dan berasa pahit. Alkaloid pada umumnya dikelompokkan sesuia dengan
asam amina, baik yang menyediakan atom nitrogen maupun kerangka
alkaloidnya. Meskipun demikian, alkaloid yang dapat dikelompokkan secara
bersama-sama berdasarkan keasamannya struktur generiknya yang ada dalam
alkaloid itu (Sarker dan Lutfun, 2007: 405).
Heterosiklik membentuk golongan senyawa organic terbesar. Pada
kenyataannya hanya produk alam dan kebnyakan obat mengandung cincin
heterosiklik. Warna bunga dan tumbuhan antimotiko yang dikenal umum sebagai
pinisilin, senyawa yang mengandung oksigen yang kita hirup ke organ fital kit,
dan komponen DNA yang menyebabkan sandi genetic semuanya adalah senyawa
heterosiklik. Dari sudut pandang kimiawan organic, heteroatom ialah atom selain
karbon dan hidrogen yang terdapat dalam senyawa organik. Hetero atom yang
paling lazim ialah oksigen nitrogen dan sulfur. Pada senyawa heterosiklik, satu
atau beberapa hetero atom ini menggantikan karbon pada cincin(Hart, 2003: 411).
Senyawa siklik yang mempunyai satu atau lebih atom selain karbon missal
N, O, atau S (hetero atom), dalam cincinya disebut sebagai senyawa-senyawa
hetero siklik atau heterosikel, missal piridin tetra hidrofuran, rofen, dan sebgainya.
Senyawa-senyawa heterosiklik terdapat senyawa yang aromatis missal piridin dan
adajuga yang nonoaromatis misal tetrahidrofuran dan ada yang tidak jenuh (misal
piridin). Senyawa heterosiklik juga berbeda dalam ukura cincinnya, misal piridin
yang mempunyai cincin beranggota-6, sedangkan tetrahidrofuran merupakan
cincin beranggota- 5 (Sarker dan Lutfun, 2007: 204).
Piridin memiliki struktur yang mirip dengan benzena, kecuali satu unit C-
H digantikan aloeh satu atom nitrogen. Pada pirinida ada electron menjauhi
karbon cicin yang mendekati nitrogen. Yang membuat nitrogen bermuatan parsial
negative dan karbon anonparsial positif. Polaritas ini menambah piridina dalam
pelarut polar seperti air. Piridina bersifat basa lemah yang jauh leih
lemahdibanding amina alifatik, terutama karena perbedaan hidrdisasi pada
nitrogrn (sp2 pada pirdina, sp3pada amina laifatik). Piridina bereaksi dengan asam
kuat membentuk garam piridinium (Hart, 2003: 412).
Piridin merupakan suatu cairan (titik didih 1150C) dengan bau yang tidak
menyenangkan. Piridin merupakan pelarut polar aprotik dan dapat bercampur
dengan air dan pelarut organic. Momendipol piridin 1,57b. pepiridin merpakan
duhur ligan yang sangat baik pasda konpleks logam. Piridin sangat aromatic dan
bersifat basah menengah dan nilai pKa 5,23, yakni kebasaannya lebih kuat
dibandingkan pirol, akan tetapi lebih lemah disbanding alilamin. Pasangan
electron pada atom nitrogen dalam piridin dapat membentuk ikatan tanpa
mengganggu aromatic siklik protonasi piridin akan menghasilkan ion pirirdium
(pKa = 5,16), yang bersifat lebih asam dibandingkan pada ion anonium jenis
ini (sarker dan Lutfun, 2007: 219).
Isolasi piperin yang menggunakan metode soxlet, metode ini yang
dilakukan dengan menetapkan serbuk sampel dalam selulosa (dapat digunakan
kertas saring) dalam kolongsong yang ditempatkan diatas labu dan dibawah
kondensor. Pelarut yang sesuai kemudian dimasukkan kedalam labu dan suhu
penangas diatur dibawah suhu refluks. Keuntungan dari metode ini adalah
ekstraksi yang kantinyu, sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi
sehingga tidak membutuhkan banyak pelarut dan tidak memakan banyak waktu.
Kerugiannya adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat terdegradasi karena
ekstrak yang diperoleh terus menerus berada pada titik didih nya yang
sama (Mukhriani, 2014: 363).
D.ALAT DAN BAHAN
1.Alat
a.Ekstraktor soklet 1buah
b.Gelas kimia 250 mL 1buah
c.Gelas kimia 500 mL 1buah
d.Gelas ukur 50 mL 1buah
e.Gelas ukur 10 mL 1buah
f.Erlenmeyer 250 mL 1buah
g.Tabung reaksi 1buah
h.Rak tabung reaksi 1buah
i.Corong Buchner 1buah
j.Corong biasa 1buah
k.Labu bulat 1buah
l.Labu hisap 1buah
m.Batang pengaduk 1buah
n.Neraca analitik 1buah
o.Petridish 1buah
p.Kondensor refluks 1buah
q.Statif dan klem 1buah
r.Pendingin 1buah
s.Penangas air 1buah
t.Mikroskop 1buah
u.Pipet tetes 1buah
v.Spatula 1buah
w.Stopwatch 1buah
x.Botol semprot 1buah
y.Lapkasar 1buah
z.Lap halus 1buah
2.Bahan
a.Etanol 95% C2H5OH
b.Lada hitam kering
c.Larutan natriun hidroksida alkoholis NaOH alkoholis
d.Larutan asam klorida encenr, 10 % dan 10 M HCl
e.Larutan kalium permanganate KMnO4
f.α- naftol C10H8O
g.Larutan asam sulfat H2SO4
h.Reagen fehling CuO
i.Es batu H2O(s)
j.Aquades H2O
k.Kertas saring
l.Batu didih
m.Label
n.Pipa kapiler
o.Aluminium foil
p.Kapas
q.Vaselin
r.Kertas saring whatman
s.Tissue
t.Kertas lakmus
E.PROSEDUR KERJA
1.Isolasi piperin
a.Ditimbang 20 gram lada hitam kering.
b.Lada hitam dibungkus dengan kertas saring dan diikat dengan benang.
c.Kertas sating yang berisi piperin dimasukkan kedalam soxlet.
d.Alat soxlet dihubungkan dengan labu bulat yang berisi batu didih.
e.Dimasukkan etanol kedalam alat soxlet sampai seluruh permukaan kertas sairing
yang berisi lada terbasahi.
f.Melakukan ekstraksi kontiyu sebanyak 6 kali sirkulasi.
g.Ditambahka 60 mL larutan NaOH alkoholis 10% kemudian diaduk dan disaring.
h.Larutan yang diperoleh dibagi dua. Disimpan satu bagian untuk percobaan
selanjutnya yang bagian kedua dikisatkan hingga 1/3 larutan
i.Larutan didinginkan dengan es batu.
j.Endapan disaring kemudian dikeringkan.
k.Diidentifkkasi dengn mikroskop
2.Degradasi piperin
a.Sebanyak 20 mL larutan alkoholis direfluks selama 1 jam.
b.Larutan dikisatkan hingga ½ volume larutan dan ditambahkan aquades sebanyak
5 mL.
c.Ditambahkan 2 sampai 3 tetes HCl 10 % sambil diaduk
d.Ditamhkan 40 tetes hCL 10 m sampai terbentuk endapan
e.Endapan disaring dan dikeringkan
f.Kristal ditimbang dan diidentifikasi menggunakan mikroskop
3.Reaksi-reaksi piperin
a.Tabung I reaksi dengan KMnO4
1.Sebanyak 1mL alkoholis ditetesi HCl sebanyak 30 tetes
2.dilakukan cek pH
3.ditambahkan 3 tetes KMnO4
b.Tabung II Reaksi dengan fehling
1.Sebanyak 1 mL larutan alkoholis ditetesi HCL sebanyak 20 tetes
2.Dilakukan cek PH
3.Ditambahkan 3 tetes fehling
c.Tabung III reaksi dengan molisch
1.Sebanyak 1ml larutan alkohis 2 mL HCl
2.Dilakukan cek pH
3.Ditambahkan α-naftol 1 tetes 2 mL H2SO4 pekat
F.HASIL PENGAMATAN
1.Isolasi piperin
No Perlakuan Hasil
1. Lada hitam ditimbang 20 gram lada hitam halus
2. Lada hitam dibungkus dalam kertas
saring dan diikat dengan benang
3. Bungkusan lada hitam dimasukkan Bungkusan lada terendam dalam
kedalam alat soklet dan ditambahkan alat soklet
etanol sampai alat soklet penuh
4. Eklsatraksi lada hitam
Sirkulasi 1 30:00 menit
Sirkulasi 2 28:10 menit
Sirkulasi 3 23:00 menit
Sirkulasi 4 19:31 menit
Sirkulasi 5 21:16 menit
Sirkulasi 6 24:87 menit
5. Hasil ekstraksi + 60 mL NaOH 10% Larutan berwarna hijau tua dan
terdapat endapan
6. Larutan disaring Larutan berwarna coklat (filtrat)
didapatkan 100 mL
7. Larutan dibagi menjadi dua bagian Masing – masing 50 mL
yang sama banyaknya
8. Satu bagian disimpan untuk Larutan berwarna coklat tua
percobaan selanjutnya, bagian
lainnya dikisatkan sampai volume
larutan tersisa 1/3 dari volume awal
9. Larutan didinginkan dalam es batu Terbentuk endapan coklat
10. Endapan disaring kemudian Diperoleh 1,2 gram endapan
dikeringkan
11. Diidentifikasi menggunakan Terbentuk kristal berwarna kuning
mikroskop
2.Degradasi Piperin
No Perlakuan Hasil
1. 20 ml larutan alkoholis direfluks Larutan berwarna hijau pekat
selama 1 jam
2. Larutan dikisatkan hingga ½ volume Larutan berwarna hijau pekat
larutan + H2O 5 mL
3. Ditambahkan 10 % HCl 2 – 3 tetes Larutan berwarna hijau pekat
sambil diaduk
4. Ditambahkan 40 tetes HCl 10 M Endapan kuning
sampai terbentuk endapan
5. Saring endapan Hijau kehitaman
6. Keringkan endapan Endapan kering berwarna hijau
kehitaman
7. Timbang Kristal Terdapat 0,4 gram endapan
8. Diidentifikasi dengan mikroskop Kristal tidak terdapat pada
endapan yang diamati
3. Reaksi – reaksi piperin
No Perlakuan Hasil
1. Reaksi dengan KMnO4
1 mL larutan alkoholis + 30 tetes HCl Larutan berwarna coklat dan
+ 3 tetes KMnO4 terbentuk endapan
2. Reaksi dengan fehling
1 mL larutan alkoholis + 30 tetes HCl Larutan berwarna hijau dan
+ 3 tetes fehling terdapat endapan
3. Reaksi dengan molish
1 Ml larutan alkoholis + 2 mL HCl + Terbentuk cincin ungu
1 tetes α-naftol + 2 mL H2SO4 pekat
G. ANALISIS DATA
1. Isolasi Piperin
Dik : m C17H19O3N = 20 gram
Mr C17H19O3N = 285,34 g/mol
V C2H5OH = 150 mL
Mr C2H5OH = 46,07 g/mol
ρ C2H5OH = 0,789 g/mL
Mr C5H10NH = 85,15 g/mol
m praktek = 1,2 g
Dit : % rendemen = ……. ?
Penye :
mC 17 H 19O 3 N
n C17H19O3N =
Mr C 17 H 19 O 3 N
20 gram
=
285,34 g /mol
= 0,070 mol
m C2H5OH = ρ C2H5OH . V C2H5OH
= 0,789 g/mol . 150 mL
= 118,35 gram
mC 2 H 5 OH
n C2H5OH =
Mr C 2 H 5 OH
118,35 gram
=
46,07 g /mol
= 2,395 mol
C17H19O3N + C2H5OH C5H10NH + C11H9O2 + CH3CHCOOH
OH
M: 0,070 mol 2,395 mol - - -
T: 0,070 mol 0,070 mol 0,070 mol 0,070 mol 0,070 mol
S: - 2,325 mol 0,070 mol 0,070 mol 0,070 mol
mC 5 H 10 NH
n C5H10NH =
Mr C 5 H 10 NH
mC 5 H 10 NH
0,070 mol =
85,15 g /mol
m C5H10NH = 5,960 gram
m praktek
% rendemen = x 100%
mteori
1,2 g
= x 100%
5,960 g
= 20,13 %
2. Degradasi Piperin
Dik: V C17H19O3N = 10 mL
V H2O = 5 mL
ρ C17H19O3N = 1,193 g/mL
ρ H2O = 1,00 g/mL
Mr C17H19O3N = 285,34 g/mol
Mr H2O = 18 g/mol
Mr C5H10N-HCl = 120,59 g/mol
m praktek = 0,4 gram
Dit : % rendemen = …….?
Penye :
m C17H19O3N = ρ C17H19O3N . V C17H19O3N
= 1,193 g/mol . 10 mL
= 11,930 gram
mC 17 H 19O 3 N
n C17H19O3N =
Mr C 17 H 19 O 3 N
11,930 gram
=
285,34 g /mol
= 0,041 mol
m H2O = ρ H2O . V H2O
= 1,00 g/mol . 5 mL
= 5 gram
mH2O
n H2O =
Mr H 2 O
5 gram
=
18 g / mol
= 0,277 mol
HCL
C17H19O3N + H2O C5H10N-HCl + C11H9O2COOH + H+
M: 0,041 mol 0,277 mol - - -
T: 0,041 mol 0,041 mol 0,041 mol 0,041 mol 0,041 mol
S: - 0,186 mol 0,041 mol 0,041 mol 0,041 mol
mC 5 H 10 N −HCl
n C5H10N-HCl =
Mr C 5 H 10 N−HCl
mC 5 H 10 N −HCL
0,041 mol =
120,5 g /mol
m C5H10N-HCl = 4.9405 gram
m praktek
% rendemen = x 100%
mteori
0,4 g
= x 100%
4,905 g
= 8.096 %

H. PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan untuk mengisolasi piperin dari lada. Pada
percobaan, digunakan lada hitam kering yang halus dan dibungkus kertas saring
yang diikat dengan tali. Larutan diekstraksi untuk memisahkan komponen-
komponen yang ada dalam lada dengan ekstraksi kontinyu. Prinsip dari proses
ektraksi ini menggunakan prinsip soxletasi dimana zat pelarut dan sampel
dipisahkan pada tempat yang berbeda. Larutan kemudian diekstrak dengan
menggunakan etanol sebagai pelarut. Dalam hal ini lada digunakan lada yang
kering dan halus agarmudah dalam proses pelarut serta memisahkan piperinnya.
Etanol digunakan sebagai pelarut karena sifat kepolarannya sama dengan piperin
sehingga piperin mudah larut. Penggunaan etanol juga dikarenakan oleh sifat
volatile yang dimiliki etanol, dimana dalam keadaan dingin mudah terbentuk
ristal. Larutan tersebut dibiarkan dulu didalam suhu ruangan sebelum dimasukkan
ke air es agar lbu yang digunakan tidak retak bila dimasukkan keair es.
Selanjutnya larutan didinginkan dalam air es agar mempercepat terbentuknya
Kristal karena piperin akan membentuk Kristal pada suhu dibawah 0 0C. proses
soxletasi dilakukan sebanyak 6 kali sirkulasi. Hal ini dapat dianggap bahwa
piperin yang mengandung dalam lada telah terikat oleh etanol yang dapt dilihat
dari perubahan warna larutan menjadi warna coklat. Ditambahkan larutan NaOH
alkoholis 10% untuk mmberikan suasana basa pada larutan dan juga untuk
mengikat piperin dan mencegah terjadinya dekomposisi atau penguraian pada
senyawa tersebut. Larutan kemudian disaring untuk menghilangkan zat-zat
pengotornya. Larutan yang dperoleh kemudian dibagi menjadi dua sama
banyaknya. Larutan pada gelas kedua disimpan untuk percobaan selanjutnya yaitu
degradasi piprin dan reaksi-rekasi piperinsedangkan larutan pada gelas pertama
dikisatkan hingga pada suhu kamar agar terbentuk Kristal, tetapi belum terbentuk
lalu larutan didinginkan menggunakan air dingin yang berisi es batu yang
memudahkan pembentukan Kristal. Selanjutnya larutan disaring yang
meninggalkan endapabn pada kertas saring beberapa saat di atas hotplate.
Sehinnga diperoleh endapan sebanyak 1,2 gram. Endapan tersebut kemudian diuji
mikroskop dan menunjukkan adanyakristal yang berwarna kuning terbentuk.
Hasil ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Kristal piperin
berwarna putih kekuningan (Vasavirana dan Upender, 2014). Adapun titik leleh
dari piperin adalah 1300C, data tersebut diperoleh dari MSDS Sincelab. Akan
tetapi persen rendemen pada percobaan ini hanya sebesar 20,13 % yang
menunjukkan tingakat keberhasilan percobaan hanya 20, 13% karena massa
piperin yang seharisnya diperoleh sebesar 5, 960 gram akan tetapi pada percobaan
hanya doperoleh 1,2 gram. Hal ini dikarenakan larutannya disimpan terlalu lama
dan kurang telitinya praktikan pada saat melakukan percobaan.
Reaksi lengkap:
O
O HO
+ C2H5OH NaOH + C2H5ONa
N + O
O N

H O
O
etanol piperidin asam aspartat natrium
piperin etoksi

Mekanisme reaksi:

Tahap I

O
+ C2H5OH
N
O

O O
+ C2H5O-
N+
O

H
O

Tahap II
O
+ C2H5O-
N+
O

H O
O
+ C2H5O-
+
N + O

O
H
piperidin
Tahap III

+ + C2H5O- + NaOH
N + O

O
H
piperidin
O
+ C2H5O- + Na+ + OH-
+
+ O
N
O
H

Tahap IV

+ + C2H5O- + Na+ + OH-


N O

O
H O
HO
+ + C2H5O- + Na+
O
N
O
H

Tahap V

O
HO
+ + C2H5O- + Na+
O
N
O
H O
HO +C2H5ONa
+
O
N
O
H natrium
as. piperat etoksi
piperin
2. Degradasi piperin

Larutan alkoholis yang diperoleh dari isolasi piperin, direfluks selama 1


jam sebanyak 20 mL untuk menguapkan alkohol yang terdapat pada larutan
tersebut. prinsip dasar dari refluks adalah pelarut volatile yang digunakan akan
menguap pada suhu tinggi namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga
perut yang dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi
kedalam wadah sehingga pelarut akan tetap pada selama reaksi berlangsung.
Adapun prinsip kerjanya yitu penguapan pendinginan dan pemanasan. Residu
yang iperoleh disuspensi dengan aquades, fungsi penambahasn aquades adalah
untuk melarutkan larutan alkoholis yang dip[eroleh sebelumnya. Setelah itu
ditambahkan HCl 10M sebagai katalis, yam akan memberikan suasana asam
untuk menikat Kristal, kemudian diaduk sampai terbentuk endapan berwarna
kuning. Endapan disaring dan dikeringkan diatas hotplate. Stelah dikeringkan
kemudian endapan ditimbang dan diperoleh massa endapan sebesar 0,4 gram
endapan. Endapan terebut kemudian diamati dengan mikroskop, akan tetapi
setelah diamati tidak terdapat Kristal pada endapan yang diperoleh. Hal ini
dikarenakan kelalaian praktikan pada saat penambahan HCl menggunakan 10%.
Rendemen yang dihasilkan sebesar 8,096%, yang menandakan tingkat
kebrhasilannya hanya sebesar 8,096 %.
Reaksi lengkap:

O O
HCl HO
+ H2O
N + O
+ H+
O N
O
O H Cl
piperin air ion
piperidin asam piperat
hidrogen

Mekanisme Reaksi:

Tahap I

O
H+Cl-
+ H2O
N
O

O O
+ H2O
N+
O
-
Cl
O
Tahap II
O
O
+ H2O
N+ + +
O H N +
H2O
O
Cl -
H Cl -
O
O

Tahap III
O
+
+ H2O
N
O
H Cl - O
O + H2O
+
N + O

H Cl O

Tahap IV
O
+ H2O OH-
+
N + O

H Cl O O
+ H+ + OH-
+
N + O

H Cl O

Tahap V

+ + H+ + OH-
N + O
H Cl O
O
OH + H+
+
N O

H Cl O
ion
piperin asam piperat hidrogen
hidroklorida
3. Reaksi-reaksi piperin
a.Pengujian dengan KMnO4
Percobaan ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa piperin mudah
teroksidasi. Pada percobaan ini larutan alkoholis ditambah denganHCl untuk
menetralkan larutan dan untuk menurunkan pH-nya. Dilakukan penetralan
tujuannyauntuk menurunkan pH karena KMnO4 dapat bereaksi secara maksimal
pada pH netral. Kemudian direaksikan dengan KMnO4 untuk mengoksidasi
piperin, sehingga menghasilkan larutan berwarna cokelat dan terdapat endapan,
ini sesuai dengan teori yaki KMnO4 adalah oksidator yang kuan dan banyak
digunakan dalam berbagai macam gugus fungsi (Rosalina, 2015: 153). Hal
tersebut menandakan bahwa pengujiannya positif dimana piperin mudah
dioksidasi oleh KMnO4. Adapun mekanisme reaksi:

b.Pengujian dengan fehling


Percobaan ini dilakukan untuk menguji adanya gula pereduksi
pada piperin. Pada percobaan ini larutan yang diperoleh, larutan yang
diperoleh oleh isolasi ditambah dengan HCl untuk menetralkan larutan dan
menurunkan pH-nya, karena lrutan fehling akan beraksi cepat dalam keadaan
netralkemudian direaksikan dengan pereaksi fehling, menghasilkan larutan
berwarna hijau dan terdapat endapan. Hal ini telah sesuai dengan teori yang
menyatakan dengan pereaksi fehling akan terjadi peruabahn warna menjadi
kemerah-merahan dan terdapat endapan merah bata (Sumardjo, 2008: 273). Hal
ini menandakan bahwa pada piperin mengandung gugus karbonil yang dapat
direduksi oleh Cu2+.
Adapun reaksinya:
O
+ 2Cu2+ + 5 5OH- HCl +
N O N
Cl H
O
O
+ 2Cu2O + 3 3H2O+
HO O
O
c.Uji molisch
Adalah uji heksosa atau pentose mengalami dehidrasi oleh pengaruh asam
sulfat pekat menjadi hidrasi metil furfural atau furfural dan kondensasi aldehida
yang terbentuk dengan α-naftol membentuk senyawa yang berwarna khusus untuk
polisakarida dimana uji positifnya adanya cincin ungu. Percobaan ini dilakukan
untuk mengetahui, adanya cincin furfural dalam piperin yaitu gugus epoksi.
Larutan alkoholis yang diperoleh dari isolasi ditambahkan dengan HCl untuk
mentralkan dan penurunan ph menetralkan dan menuruknan ph nya. selanjutnya
dieaksikan dengan pereaksi molisch yang dibuat dengan merekasikan α-naftol dan
1 ml H2SO4 pekat yang menghasilkan cincin ungu. Adapun reaksinya:

I. KESIMPULAN DAN SARAN


1.Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu:
a.Prnsip isolasi senyawa organic dari bahan alam yaitu dengan metode sokletasi
dengan penyaringan berulang dan menggunakan pelarut yang sesaui
b.Teknik isolasi dari bahan alan dengan cara ekstraksi kontinyu reflus pemurnian
dan pengkristalan
c.Adapun titik leleh dari piperin adalah 130 oC dan bertuk keristal piperin
berbentuk jarum dan berwarna putih kekuningan.
2.Saran
Diharapkan pada praktika selanjutnya dapat:
a.Lebih memahami dan lebih teliti dalam melakukan percobaan.
b.Senantiasa menjaga kebersihan alat yang digunakan.
c.Memahami rekasi-rekasi yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai