Tambang Bawah Tanah 2
Tambang Bawah Tanah 2
NIM :R0013088
Kelas :B
Keterangan :
TTD :
f) Personal Hygiene
Adalah salah satu hal yang paling jarang di awasi. Peralatan dalam
mendukung hygiene personal yang paling penting adalah washtafel dan
sabun cuci tangan yang sulit didapatkan di lokasi underground.
Kebanyakan pekerja bawah tanah tidak peduli terhadap kebersihan
hygiene ini, tidak ditemui lokasi pencucian dan bahan pencuci yang aman
di kantin. Pemeriksaan feces dan standarnya harus dilakukan 6 bulan
sekali untuk menghindari kontaminasi kuman diare pada saat pengelolaan
makanan.
g) Kebisingan
Kebisingan ditemukan di banyak lokasi tabang bawah tanah seperti
akibat aktivitas mesin berat, aktivitas blower ventlasi maupun dari
aktivitas blasting. Penggunaan APD yang memadai sangat diperlukan pada
kondisi ini. Penggunaan yang direlomendasikan adalah ear muffler.
Pelindung pendengaran, sangat perlu karena pendengaran yang rusak tak
dapat pulih
h) Manual Handling
Walau telah banyak menggunakan alat-alat canggih di dunia
tambang, cidera akibat manual handling masih banyak terjadi. Cidera
manual handling yang paling banyak ditemukan pada pakerja dengan
menggunakan alat yang berat seperti pada penggunaan alat bor jackleg.
Manual handling umumnya terjadi pada para pekerja yang mengangkat
beban secara manual lebih dari 50 kg dengan perjalanan yang panjang dan
berbahaya.
i) Kelembaban
Masalah lembab banyak dijumpai di pertambangan diatas 1000 m
dpl dan juga pertambangan bawah tanah. Lembab dapat memicu penyakit
yang disebabkan kuman yang menyerang kulit dan pernapasan. Selain
karena keterbatasan udara bersih bawah tanah, kelembaban juga
diakibatkan banyaknya limpasan dan kebocoran air dan juga kelembaban
dari material kayu yang melapuk. Salah satu solusi dalam permasalahan ini
adalah diperlukan pengaturan batas lama bekerja di dalam bawah tanah
sesuai tiap meter ke dalamannya dan juga pemberian aliran udara yang
terus menerus akan membantu pengurangan lembab dan pengap.
E. Keunggulan dan Kelemahan Tambang Bawah Tanah
1) Keunggulan tambang bawah tanah
a. Tidak terpengaruh cuaca karena bekerja dibawah permukaan tanah
b. Kedalaman penggalian hampir tak terbatas karena tidak berkait
dengan SR
c. Secara umum beberapa metode tambang bawah tanah lebih ramah
lingkungan (misal: cut and fill, shrinkage stoping, stope and pillar)
d. Dapat menambang deposit dengan model yang tidak beraturan
e. Bekas penggalian dapat ditimbun dengan tailing dan waste.
2) Kelemahan tambang bawah tanah
a. Perlu penerangan
b. Semakin dalam penggalian maka resiko ambrukan semakin besar
c. Produksi relatif lebih kecil dibandingkan tambang terbuka
d. Problem ventilasi, bahan peledak harus yang permissible explossive,
debu, gas-gas beracun.
e. Masalah safety dan kecelakaan kerja menjadi kendala
f. Mining recovery umumnya lebih kecil
g. Losses dan dilusi umumnya lebih susah dikontrol
H. Defisiensi Oksigen
Defisiensi oksigen merupakan keadaan manusia sangat memerlukan
oksigen atau tubuh mengalami kekurangan oksigen. Terdapat beberapa
beberapa faktor yang dapat menyebabkan suplai oksigen di dalam tubuh mulai
berkurang. Salah satunya adalah pola hidup yang tidak baik dan lingkungan
yang buruk seperti pekerja yang berada di pekerjaan tambang bawah tanah.
Kebiasaan-kebiasaan ini adalah pemicu utama berkurangnya kadar oksigen di
dalam tubuh. Kurangnya Oksigen akan menyebabkan mikroorganisme
anaerobik dalam tubuh manusia berkembang pesat, dan menyebabkan manusia
kehilangan staminanya dan sangat mudah terjangkit penyakit (Hypoxia =
penyakit akibat kekurangan Oxygen), seperti cepat capai, letih, lesu, daya tahan
tubuh melemah, Pegal & Linu, tekanan darah rendah/tinggi, kurang darah
(Anemia), fungsi hati menurun, pH lambung tidak stabil, pencernaan tidak
sehat. Selain itu efek yang bisa dirasakan akibat kekurangan oksigen adalah
kematian sel-sel di dalam jaringan tubuh yang akan berdampak pada penurunan
kualitas hidup bahkan bisa berakibat pada kematian. Suplai oksigen yang
berkurang menuju otak juga bisa berakibat kematian sel pada jaringan otak itu
sendiri.
TAMBANG BAWAH AIR