Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang
dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya
bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu
seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain. Unsur utama MSDM adalah manusia.
(Wikipedia, 2020)
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi
sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan
karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang
baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik
manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya (Wikipedia,
2020)
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia menunjukan tugas dan kewajiban
yang dilaksanakan oleh organisasi besar maupun kecil dalam rangka pengadaan dan
pengkoordinasian sumber daya manusianya, fungsi-fungsi manajemen sumber daya
manusia mencangkup berbagai macam aktifitas yang berpengaruh secara signifikan
pada semua bagian didalam organisasi.
Sebagian manajer terlibat dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sumber
daya manusia, sehingga mereka juga dapat dikatakan sebagai manajer sumber daya
manusia yang lingkup tugasnya dibedakan oleh kedudukan sebagai manajer lini, dan
manajer staf yang terdiri dari generalis dan spesialis sumber daya manusia yang
berada di dalam departemen sumber daya manusia, dengan demikian secara ringkas
dapat dikatakan bahwa pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia
adalah manajer lini dan sumber daya manusia.
Manajemen telah banyak disebut sebagai “Seni untuk menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain”, definisi ini yang dikemukakan oleh Mary Paker Fallet, yang
mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau
dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan itu sendiri.
Sedangkan menurut Armstrong (Danang Sunyoto, 2012) pendekatan terhadap
manajemen manusia ada empat dasar yaitu :
1. Sumber Daya Manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh
organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci keberhasilan
organisasi tersebut.
2. Keberhasilan ini sangat mungkin dicapai jika peraturan atau kebijaksanaan dan
prosedur yang bertalian dengan manusia dari perusahaan tersebut saling
berhubungan, memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan
serta perencanaan strategis.
3. Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang
berhasil dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh besar terhadap hasil
pencapaian terbaik.
4. Manajemen manusia berhubungan dengan integrasi, menjadikan semua anggota
organisasi tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Secara historis perkembangan pemikiran tentang manajemen sumber daya
manusia tidak terlepas dari perkembangan pemikiran manajemen secara umum,
dimulai dari gerakan manajemen ilmiah (pendekatan mekanis), gerakan human
relation (pendekatan paternalis), dan gerakan kontemporer (pendekatan sistem sosial).
Gerakan manajemen ilmiah mengikuti pemikiran dari Frederich Winslow Taylor
(Danang Sunyoto, 2012) yaitu pandangan mengenai sumber daya manusia pada era
tersebut adalah :
1. Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor produksi yang dipicu untuk
bekerja lebih produktif seperti mesin.
2. Bekerja sesuai dengan spesialisasi yang ditentukan.
3. Kondisi diatas memunculkan pengangguran, tidak ada jaminan dalam
bekerja, berkurangnya rasa bangga terhadap pekerjaan dan tumbuhnya
serikat pekerja.
Gerakan human relation, era ini ditandai dengan adanya pemikiran tentang
peran sumber daya manusia terhadap kemajuan organisasi. Pandangan-pandangan
yang muncu adalah :
1. Sumber daya manusia harus dilindung dan disayangi, tidak hanya dianggap
sebagai faktor produksi, namun sebagai pemilik perusahaan.
2. Mulai disediakannya fasilitas pemenuhan kebutuhan karyawan, seperti
tempat ibadah, tempat istirahat, jaminan kesehatan, kantin dan sebagainya.
Gerakan kontemporer dengan pendekatan sistem sosial,di era ini pemikiran
mengenai pentingnya peran sumber daya manusia dan perlunya perhatian perusahaan
terhadap kesejahteraan serta kepastian dalam bekerja semakin berkembang.
Pandangan-pandangan yang muncul, yaitu :
1. Pencapaian tujuan organisasi tidak terlepas dari kontribusi sumber daya
manusia
2. Munculnya teori hirarki kebutuhan oleh Abraham Maslow sebagai
landasan motivasi menjadi pendorong adanya pemikiran mengenai perlunya
motivasi sumber daya manusia dengan melihat tingkat kebutuhan yang
dimilikinya.
3. Adanya kecenderungan baru yang berdampak positif terhadap
perkembangan efektivitas organisasi, meliputi :
1.1. Meningkatnya kepentingan terhadap manajemen sumber daya
manusia.
1.2. Adanya perbedaan arah pengawasan dan kebijakan secara sentral dan
pelaksanaan yang terdesentralisasi.
1.3. Meningkatnya otomatisasi dan pengembangan sistem informasi
sumber daya manusia.
1.4. Munculnya program manajemen sumber daya manusia yang
terintegrasi.
1.5. Adanya perubahan menuju sistem merit dan akuntabilitas.
1.6. Meningkatnya perhatian terhadap perilaku kerja karyawan.
1.7. Mengingkatnya perhatian terhadap budaya dan nilai organisasi.
1.8. Adanya perluasan program peningkatan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai