Disusun oleh :
M.SAKBAN HIDAYAT
(11880211858)
PRODI AGROTEKNOLOGI
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan............................................................................... 15
BAB I
3
Pendahuluan
Saat ini tanaman kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang penting
setelah beras disamping sebagai bahan pakan dan industri olahan. Karena hampir 90%
digunakan sebagai bahan pangan maka ketersediaan kedelai menjadi faktor yang cukup
penting (Anonimous, 2004c). Selain itu, kedelai juga merupakan tanaman palawija yang
kaya akan protein yang memiliki arti penting sebagai sumber protein nabati untuk
peningkatan gizi dan mengatasi penyakit kurang gizi seperti busung lapar
Perkembangan manfaat kedelai di samping sebagai sumber protein, makanan berbahan
kedelai dapat dipakai juga sebagai penurun cholesterol darah yang dapat mencegah
penyakit jantung.
Dengan mengenal lebih jauh tentang tanaman kedelai, terutama dengan syarat
tumbuh tanaman kedelai diharapkan dapat menekan laju impor tersebut. Mengingat
Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar, dan industri pangan berbahan
baku kedelai berkembang pesat maka komoditas kedelai perlu mendapat prioritas untuk
dikembangkan di dalam negeri untuk menekan laju impor (Anoniomus, 2005b).
1.3. Tujuan
4
Untuk mengetahui dan mengenal bagaimana forfologi tanaman kedelai, apa saja
varietas tanaman kedelai dan bagaimana syarat tumbuh dari tanaman kedelai, serta
untuk melengkapi tugas mata kuliah teknologi produksi tanaman pangan
BAB II
5
PEMBAHASAN
2.1.1. Akar
Salah satu kekhasan dari sistem perakaran tanaman kedelai adalah adanya
interaksi simbiosis antara bakteri nodul akar (Rhizobium japanicum) dengan akar
tanaman kedelai yang menyebabkan terbentuknya bintil akar. Bintil akar sangat
berperan dalam proses fiksasi Nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman kedelai untuk
kelanjutan pertumbuhannya (Sarwanto. 2008).
2.1.2. Batang
Batang tanaman kedelai tidak berkayu, berbatang jenis perdu (semak), berambut
atau berbulu dengan struktur bulu yang beragam, berbentuk bulat, bewarna hijau, dan
panjangnya bervariasi antara 30-100 cm. Batang tanaman kedelai dapat membentuk
cabang 3-6 cabang. Percabangan mulai terbentuk atau tumbuh ketika tinggi tanaman
sudah mencapai 20 cm. Banyaknya jumlah cabang setiap tanaman bergantung pada
varietas dan kepadatan populasi tanaman. Jika kepadatan tanaman rapat, maka cabang
yang tumbuh berkurang atau bahkan tidak tumbuh cabang sama sekali.
2.1.3. Daun
6
2.1.4. Bunga
2.1.5. Buah
2.1.6. Biji
Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam, bergantung
pada varietasnya. Bentuknya ada yang bulat lonjong, bulat, dan bulat agak pipih.
Warnanya ada yang putih, krem, kuning, hijau, cokelat, hitam, dan sebagainya. Warna-
warna tersebut adalah warna dari kulit bijinya. Ukuran biji ada yang berukuran kecil,
sedang, dan besar. Namun, di luar negeri, misalnya di Amerika dan Jepang biji yang
memiliki bobot 25 g/100 biji dikategorikan berukuran besar
7
Diantara banyaknya varietas kedelai unggul yang ada di Indonesia, ada beberapa
varietas kedelai yang bisa anda tanam pada musim tanam palawija, varietas unggul
tersebut diantaranya
8
Suharno merekalah pemulia dari varietas Grobogan ini. Potensi hasil adalah 3,4 ton per
hektar dengan umur tanaman sekitar 76 hari bisa kurang dan bisa lebih.
Sebenarnya masih banyak varietas unggulan dari kedelai yang ada di Indonesia
yang bisa meningkatkan produksi dan memenuhi target nasional kedelai ditiap
tahunnya.
Kedelai termasuk genjah karena cepat dipanen, yaitu bisa dipanen pada umur 80
hari atau kurang. Kedelai varietas genjah sebagai berikut:
Di atas kita sudah bahas kedelai varietas genjah atau yang cepat panen yaitu yang
dapat dipanen umur 80 hari atau kurang. Sekarang kita akan data di sini, varietas kedelai
apa saja yang panennya lebih dari 80 hari tetapi juga tidak terlalu lama (81-89 hari),
atau kita sebuh “umur sedang”. Yang termasuk kedelai varietas umur sedang sbb:
9
4. Ijen (83 hri),
5. Lawit (84 hari),
6. Argopuro (84 hari),
7. Detam-1 (84 hari),
8. Kaba (85 hari),
9. Rajabasa (85 hari)
10. Panderman (85 hari),
11. Menyapa (85 hari),
12. Sinabung (88 hari),
13. Tanggamus (88 hari),
14. Sibayak (89 hari).
Varietas umur dalam yaitu yang panennya lebih dari 90 hari. Varietas tersebut
adalah sebagai berikut:
Ini dia varietas kedelai yang paling menarik, dimana varietas kedelai ini berbiji
besar sebagai berikut:
10
6. Mahameru 16,5 g/100 biji),
7. Argomulyo (16,0 g/100 biji),
8. Gumitir (15,75 g/100 biji),
9. Anjasmoro (15,3 g/100 biji),
10. Rajabasa (15 g/100 biji),
11. Baluran (15 g/100 biji),
12. Detam-1 (14,84 g/100 biji).
1. Gepak Ijo tahan terhadap serangan ulat grayak, Aphis sp, dan penggulung daun,
dan Phaedonia sp,
2. Gepak Kuning agak tahan terhadap ulat grayak, Aphis sp, penggulung daun, dan
Phaedonia sp,
3. Detam-2 agak tahan terhadap pengisap polong,
11
4. Detam-1 agak tahan terhadap pengisap polong,
5. Argopuro agak tahan terhadap lalat kacang, pengisap polong, ulat grayak,
6. Panderman agak tahan terhadap ulat grayak,
7. Ijen agak tahan terhadap ulat grayak,
8. Nanti tahan terhadap penyakit karat,
9. Rajabasa tahan terhadap penyakit karat daun,
10. Mahameru moderat terhadap karat daun,
11. Anjasmoro moderat terhadap karat daun,
12. Tanggamus moderat terhadap penyakit karat daun,
13. Kaba agak tahan terhadap karat daun,
14. Sinabung agak tahan terhadap penyakit karat daun,
15. Burangrang toleran terhadap penyakit karat daun,
16. Ratai agak tahan terhadap penyakit karat daun,
17. Argomulyo teleran terhadap penyakit karat daun,
18. Pangrango tahan terhadap karat daun.
1. Varietas Tanggamus dengan potensi hasil 2,8 t/ha, tahan rebah, dan tidak mudah
pecah,
2. Varietas Nanti dengan potensi hasil 2,50 t/ha, tahan rebah, dan tidak mudah
pecah,
3. Varietas Ratai dengan potensi hasil 2,70 t/ha, dan agak tahan rebah,
4. Varietas Seulawah dengan potensi hasil 2,50 t/ha dan agak tahan rebah, dan
5. Varietas Rajabasa dengan potensi hasil 3,90 t/ha, tahan rebah, dan adaptif pada
lahan kering masam.
12
2.3.1. Iklim
Kedelai sebagian besar tumbuh didaerah yang beriklim tropis dan subtropis.
Kedelai dapat tumbuh baik ditempat yang berhawa panas, ditempat– tempat yang
terbuka dan bercurah hujan 100 – 400 mm per bulan. Sedangkan untuk mendapatkan
hasil yang optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200
mm/bulan (Septiatin. 2008).
Kedelai cocok ditanam didaerah dengan ketinggian 100 – 500 meter di atas
permukaan laut. Lazimnya, kedelai ditanam pada musim kemarau, yakni setelah panen
padi pada musim hujan. Pada saat itu, kelembapan tanah masih bisa dipertahankan.
Kedelai memerlukan pengairan yang cukup, tetapi volume air yang terlalu banyak tidak
menguntungkan bagi kedelai, karena akarnya bisa membusuk. Tanaman kedelai
biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian 0,5-300 m dpl. Sedangkan varietas kedelai
berbiji besar cocok ditanam dilahan dengan ketinggian 300-500 m .Kacang kedelai
dengan ukuran kecil sangat baik ditanam dilahan pada ketinggian 0,5 sampai 300 meter
diatas permukaan laut. Sementara itu, kacang kedelai dengan ukuran biji lebih besar
jauh lebih baik ditanam diketinggian mulai dari 300 sampai 500 meter diatas permukaan
laut.
Selama pertumbuhan tanaman, kebutuhan air untuk tanaman kedelai sekitar 350
– 550 mm. Kekurangan atau kelebihan air akan berpengaruh terhadap produksi kedelai.
Untuk mengurangi pengaruh terhadap produksi kedelai. Oleh karena itu, untuk
mengurangi pengaruh negatif dari kelebihan air, dianjurkan untuk membuat saluran
drainase sehingga jumlah air lebih dapat diatur dan dapat terbagi secara merata.
Ketersediaan air tersebut bisa berasal dari saluran irigasi atau dari curah hujan yang
turun. Tumbuhan kedelai yang memerlukan curahan air yang banyak atau kelembapan
tanah yang cukup tinggi .
2.3.4. Temperatur
13
tumbuh baik dan produksinya masih tinggi pada suhu udara diatas, dan tanaman masih
toleran pada suhu 35°C hingga 38°C.
2.3.6. Tanah
BAB III
PENUTUP
14
3.1. Kesimpulan
Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak, dan merupakan tanaman
semusim. Morfologi tanaman kedelai didukung oleh komponen utamanya, yaitu akar,
daun, batang, polong, dan biji sehingga pertumbuhannya bisa optimal.
Syarat tumbuh kedelai yaitu sebagian besar tumbuh didaerah yang beriklim tropis dan
subtropis, cocok ditanam didaerah dengan ketinggian 100 – 500 meter di atas
permukaan laut, kebutuhan air untuk tanaman kedelai sekitar 350 – 550 mm,
Temperatur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan berkisar antara 25°C - 28°C, Bibit
kedelai dapat tumbuh dengan baik, cepat dan sehat pada cuaca yang hangat dimana
cahaya matahari terang dan penuh dan kedelai sangat cocok di tanam pada jenis tanah
yang bersetruktur lempung berpasir atau liat berpasir
DAFTAR PUSTAKA
15
Fachruddin, Lisdiana, Ir. 2000. Budidaya Kacang-kacangan. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Sumarno dan Harnoto. 1983. Kedelai dan cara bercocok tanamnya. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Buletin Teknik 6:53 hal.
http://dzoelh.blogspot.com/2012/07/kacang-kedelai.html
http://arfanabd.blogspot.com/
http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-pertanian/panduan-
cara-budidaya-kedelai/
16