Laporan Kasus Epilepsi
Laporan Kasus Epilepsi
X
DENGAN GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI : EPILEPSI
Disusun Oleh:
4180170047
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama : Tn. X
Umur : 46 tahun
Alamat : Kp. Ciguruwik
No telpon : 082315270174
Diagnosa medis : Epilepsi
No medrek : 416097
Tanggal masuk RS : 16 April 2020
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. Y
Alamat : Ciguruwik
No telpon : 081214390992
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Keluhan utama saat masuk rumah sakit
Sebulan sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh sering kejang-kejang.
Kejang dimulai dari tangan hingga menjalar keseluruh tubuh.
b) Keluhan utama saat dikaji
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 16 april 2020 klien
mengatakan masih suka kejang dan malu dengan penyakitnya.
e. Pemeriksaan Fisik
1) Sistem Pernafasan
a) Inspeksi :
• Hidung simetris dan tampak kokoh, berwarna coklat muda
• Terdapat pernapasan cuping hidung
• Tidak terdapat pengeluaran sekret pada hidung dan tidak terdapat
nodul
• Sinus frontalis dan maksilaris tidak terdapat kemerahan
• Trakhea simetris posisi ditengah
• Dada simetris dan terdapat retraksi dinding dada
b) Palpasi :
• Tidak terdapat nyeri tekan pada hidung, sinus frontalis maupun
maksilaris
• Terdapat nyeri tekan pada dinding dada
• Ekspansi paru asimetris
• Vokal premitus : vibrasi meningkat pada jalur napas utama dan
menurun pada jalur napas terakhir
c) Perkusi : Terdapat bunyi resonan pada permukaan paru
d) Aukskultasi
• Trakhea:Bunyi napas vesikuler
• Ronchi +/+ , Whezing +/+ pada dada
2) Sistem kardiovaskuler
Wajah tidak pucat, TD:110/70, Nadi:800x/menit, conjungtiva terlihat
sianosis, bibir sianosis, JVP normal ≤ 2 cm, bunyi jantung S1;S2, perkusi
jantung dultnes, tidak adanya pembengkakan jantung, CRT normal ≤ 3 detik,
kehangatan ekstremitas atas dan bawah teraba dingin.
3) Sistem Pencernaan
a) Mulut dan kerongkongan
Bentuk : Bibir simetris, Warna merah kehitaman, agak kering, Mukosa
mulut lembab berwarna pink, Stomatitis Urula warna pink simetris,
lidah tampak putih dapat digerakan ke segala arah, gusi tidak bengkak,
pendarahan Jumlah gigi 32 tidak ada caries.
b) Abdomen
Bentuk: Datar dan lembut, tidak beraba benjolan, tidak terdapat nyeri
tekan, limfe, hepar tidak teraba, terdapat bising usus di keempat
kuadran.
4) Sistem Persyarafan
a) Kesadaran : GCS 15
EYE :4
VERBAL :5
MOTORIK : 6
b) Status mental klien tidak terganggu
c) Tidak terlihat tremor dan kejang pada klien
d) Refleks patella normal
5) Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran KGB,
tidak ada masa dan tidak ada keluhan.
6) Sistem Genitourinari
Ginjal tidak teraba membesar,tidak ada nyeri tekan dan tidak ada nyeri saat
perkusi. Bladder teraba kosong dan tidak terdapat nyeri tekan. Terdapat
bunyidalness pada kandung kemih
7) Sistem Muskuloskeletal
a) Ekstermitas Atas
Rom mampu flexi, extensi, abduksi, addusi,akral dingin
b) Ekstremitas Bawah
ROM = mampu flexi, extensi, abduksi, adduksi, rotasi, akral dingin, crt
normal.
c) Kekuatan otot
5 5
5 5
f. Data Psikologis
1) Status Emosi
Emosional klien tampak stabil, tidak mudah marah dan sensitif.
2) Konsep Diri
a) Body Image
Klien mengatakan klien paling suka dengan bagian kulit klien karena
kulit klien putih, tetapi klien mengatakan tidak suka pada badan klien
karena selalu kurus.
b) Identitas Diri
Klien mengatakan dia adalah seorang laki-laki. Anak ke 2 dari 3
bersaudara dan telah menikah, mempunyai 2 orang anak.
c) Peran Diri
Klien mengatakan bahwa selama dia dirawat kegiatannya sehari-
harinya sebagai pegawai swasta .
d) Ideal Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak menginginkan apa-apa, klien
hanya berharap supaya ia bisa sembuh seperti semula.
e) Harga Diri
Klien mengatakan merasa malu dengan penyakit yang dideritanya
karena sering di gunjing oleh orang sekitar sehingga jarang keluar
rumah.
g. Data Sosial
Dalam menjawab pertanyaan klien relevan dan jelas dalam mengucapkan kata-
kata. Gaya hidup klien cukup sehat klien tidak pernah merokok dan minum-
miinuman keras.
h. Data Spiritual
Klien beragama islam. Klien selalu melaksanakan shalat dengan alasan bahwa
shalat itu adalah kewajibat setiap orang muslim meskipun dalam keadaan sakit.
Klien selalu berdoa untuk kesembuhannya dan klien menerima keadaannya saat
ini sebagai peringatan dari Allah swt.
i. Data Penunjang
Dicatat semua prosedur diagnostik dan lab yang dijalani klien. Hasil pemeriksaan
dituliskan termasuk nilai rujukan. Tulis hanya tiga kali pemeriksaan terakhir
secara berturut-turut
j. Program dan Rencana Pengobatan
k. Analisa Data
Melakukan interpretasi data senjang dengan tinjauan patofisiologi, gunakan tabel
berikut :
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: pasien mengatakan “ saya Trauma kepala Resiko Cedera
mengalami kejang
DO: pasien kejang (kaki
menendang- nendang, Kebutuhan O2
ekstrimitas atas fleksi), gigi
meningkat sampai
geligi terkunci, lidah menjulur
: terdapat hasil Ct-Scan dan 20%
EEG abnormal
Perubahan difusi
Na+ dan K+
Perubahan beda
potensial membran
sel neuron
Plepasan muatan
listrik semakin
meluas ke seluruh
sel maupun
membran sel
sekitarnya dengan
bantuan
neutrotransliter
Kejang
Resiko cedera
DS: klien terlihat rendah diri Kejang Isolasi sosial
saat berinteraksi dengan orang
lain Perasaan tidak
DO:menarik diri pecaya diri
klien tampak jarang
berkomunikasi dengan orang
lain kecuali keluarganya. ISOS
2. Diagnosa Keperawatan
No. Diagnosa keperawatan Tanggal Ditemukan
Nama Perawat Paraf
1. Resiko cedera b.d Fitri Noviandi M.Y
aktivitas yang tidak
terkontrol
2. Isolasi sosial b.d Fitri Noviandi M.Y
rendah diri terhadap
keadaan penyakit dan
stigma buruk penyakit
epilepsi dalam
masyarakat
3. Perencanaan
Diagnosa Intervensi
No
Keperawatan Tujuan Tindakan Rasional
1. DS: klien mengeluh Setelah 1) Observasi: 1) Barang- barang
kejang dilakukan Identivikasi di sekitar pasien
DO: terdapat hasil tindakan selama factor dapat
Ct-Scan dan EEG 2x24 jam lingkungan membahayakan
abnormal diharapkan yang saat terjadi
klien: memungkinkan kejang
Klien dapat resiko
mengidentifikasi terjadinya
faktor presifitasi cedera
serangan dan 2) Pantau status 2) Mengidentifikasi
dapat neurologis perkembangan
meminimalkan setiap 8 jam atau
atau penyimpangan
menghindarinya, hasil yang
menciptakan diharapkan
keadaan yang
aman untuk klie 3) Jauhkan 3) Mengurangi
menghindari benda- benda terjadinya
adanya cidera yang dapat cedera seperti
fisik mengakibatkan akibat aktivitas
menghindari terjadinya kejang yang
jatuh. cedera pada tidak terkontrol
pasien saat
terjadi kejang
4) Pasang 4) Penjagaan untuk
penghalang keamanan, untuk
tempat tidur mencegah cidera
pasien atau jatuh
5) Letakkan 5) Area yang
pasien di rendah dan datar
tempat yang dapat mencegah
rendah dan terjadinya
datar cedera pada
pasien
6) Tinggal 6) Memberi
bersama pasien penjagaan untuk
dalam waktu keamanan
beberapa lama pasien untuk
setelah kejang kemungkinan
terjadi kejang
kembali
6) Memberi 6) Menghilangkan
informasi pada stigma buruk
keluarga dan terhadap
teman dekat penderita
pasien bahwa epilepsi (bahwa
penyakit penyakit epilepsi
epilepsi tidak dapat menular).
menular
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
No Tanggal dan jam DP Catatan Perkembangan Paraf
1 17-04-2020 1 S: klien mengatakan sudah
jarang kejang
O: Hasil Ct-Scan dan EEG
masih sama
A: Masalah teratsi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2 18-04-2020 2 S: Klien sudah mulai
berinteraksi dengan orag lain
O: Klien mulai berkomunikasi
dengan orang lain
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi