Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIA EKA PUTRI SITINJAK

NIM : 1801152
KELAS : BDP II-D
MATA KULIAH : PENYAKIT TANAMAN KELAPA SAWIT DAN KARET
DOSEN : Bapak MHD. YUSUF DIBISONO.,SP.,MP
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN AGROBISNIS PERKEBUNAN
T.P 2019/2020

JENIS JENIS PENYAKIT DAUN TANAMAN KELAPA SAWIT DAN


PENGENDALIANNYA

SOAL LATIHAN

1. Jelaskan patogen penyebab dan perbedaan penyakit daun antraknosa vs Hawar daun bibit!
2. Jelaskan penyebab dan cara pengendalian busuk tajuk !
3. Jelaskan gejala penyakit patah pangkal pelepah dan pengendaliannya!

JAWABAN:

1. Penyebab dan perbedaan penyakit daun antraknosa vs Hawar daun bibit:

Patogen pada :

 Busuk daun bibit (Antraknosa)

-penyebab : Antraknosa biasanya disebabkan oleh

Glomerella cingulata

Glomerella cingulata adalah patogen tanaman jamur, menjadi nama tahap seksual
sedangkan yang lebih umum disebut tahap aseksual disebut Colletotrichum
gloeosporioides

Botryodiplodia palmarum

Melanconium elaeidis

 Hawar daun bibit (Penyakit bercak)

-penyebab : Hawar daun bibit biasanya disebabkan oleh

Curvularia eragrostidis, Drechslera halodes, Cochiobolus carbonus


Perbedaan penyakit daun antara :

Busuk daun bibit Hawar daun bibit


(Antraknosa) (Penyakit bercak)

Terutama menyerang bibit pada umur 2 Umumnya dijumpai di PU tetapi gejala


bulan dan terkadang dijumpai bersamaan awal bisa jadi telah ada sejak di PA
dengan transplanting sock

Gejala biasa dijumpai pada bagian tengah Gejala awal tampak berupa bintik
atau ujung daun, berupa bintik terang kuning pada daun tombak atau yang
kemudian melebar dan menjadi kuning telah membuka, bercak membesar dan
dan cokelat gelap (patogen menjadi agak lonjong dengan panjang 7-
Botryodiplodia) 8mm berwarna coklat terang dengan tepi
kuning atau tidak, bagian

Jaringan sakit selanjutnya nekrosis, lesio Pada gejala lanjut lesio akan nekrosis,
(luka) meluas dengan batas antara lesio beberapa lesio menyatu membentuk
dengan jaringan sehat berwarna kuning. bercak besar tidak beraturan.

Lesio kadangkala memanjang tulang Pada beberapa kasus lesio mengering,


daun. rapuh, berwarna kelabu atau cokelat
muda.

2. Penyebab dan cara pengendalian busuk tajuk:

 Penyebab dari busuk tajuk adalah :

 Sampai saat ini penyebab penyakit belum diketahui dengan pasti. Tetapi dari jaringan
sakit yang diisolasi ditemukan berbagai mikroorganisme seperti Bakteri Erwinia
carotovora dan jamur sekunder yang lain seperti : usarium oxysporum Schl. dan F.
solani (Mart.) Sacc. (Turner, 1973), namun jamur-jamur ini kalau diinfeksikan ke
tanaman sehat tidak ada yang mampu menimbulkan penyakit. Selain itu juga
diketahui bahwa penyakit tajuk tidak menular.

 Penyebab lain adalah :


Oryctes rhinoceros

Dari pengamatan yang dilakukan terhadap 300 pohon yang terserang penyakit ini
menunjukkan, bahwa: penyakit ini berasolasi dengan kehadiran hama Oryctes
rhinoceros. Serangan hama tersebut merusak pucuk atau titik tumbuh kemudian
masuk bakteri dan membusukinya.

 Cara Pengendaliannya :  

Melakukan seleksi terhadap tanaman induk yang bersifat karier penyakit ini. Artinya,
pohon yang mengalami penyakit ini tidak boleh dijadikan indukan.

Sampai saat ini belum ditemukan caraefektif untuk mengatasi penyakit ini. Penyakit
ini termasuk ‘cacat bawaan’.

3. Gejala penyakit patah pangkal pelepah dan pengendaliannya adalah:

 Gejala dari penyakit patah pangkal pelepah :

o Penyakit PPP (Patah Pangkal Pelepah) pada kelapa sawit menyerang tanaman yang
memiliki siklus produksi buah yang tinggi. 

o Gejala awal yang muncul yaitu pangkal pelepah menjadi datar karena harus menahan
beban berat sehingga mengakibatkan pelepah kelapa sawit menjadi patah. Posisi
terjadinya patah biasanya antara 50-70 cm dari batang. 

o Pelepah yang patah tidak jatuh ke tanah, melainkan tergantung di sekeliling batang.
Pelepah tersebut masih hidup untuk satu periode yang panjang dan tetap berwarna
hijau.

o Sementara itu, gejala penyakit PPP yang berat umumnya terjadi pada tanaman yang
berasal dari varietas dumpy. Tingkat patahnya sangat ekstensif hingga menyisakan
hanya 10 pelepah saja yang tetap tegak. Sedangkan pelepah yang patah kemudian
membentuk sarung tebal yang mengelilingi batang. Pelepah yang baru patah tidak
menunjukkan gejala pembusukan di bagian dalamnya. Akibatnya hanya
sedikit tandan buah yang mampu diproduksi di ketiak pelepah tersebut.
 Cara Pengendaliannya :

o Hindari penunasan pelepah patah yang kondisinya masih segar.

o Lakukan irigasi secara optimal ketika lahan mengalami kekeringan.

o Lakukan pemupukan setelah terjadi kekeringan sesegera mungkin.

o Alirkan limbah cair ke kebun sebagai upaya antisipasi.

Anda mungkin juga menyukai