DISUSUN OLEH :
1801152
RIA EKA PUTRI SITINJAK
BDP II-D
BUDIDAYA PERKEBUNAN
II. PEMBAHASAN
2.2 EM (Mikroorganisme)
Mikroorganisme Efektif (EM) merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme
yang bermanfaat (bakteri fotosintetik, bakteri, asam laktat, ragi, aktinomi, setes dan jamur)
yang dapat dimanfaatkan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman mikrobia tanah
dan selanjutnya membantu dalam proses dekomposisi bahan organik yang banyak
mengandung unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman (Rachman Sutanto. 2002).
a. Mempunyai nisbah C/N berkisar antara 10 – 20, sehingga unsur hara yang
terkandung di dalam bahan organik tersebut dapat langsung digunakan oleh
tanaman.
b. Mempunyai nisbah C/N berkisar antara 10 – 20, sehingga unsur hara yang
terkandung di dalam bahan organik tersebut dapat langsung digunakan oleh
tanaman.
c. Unsur hara yang terdapat dalam bahan organik dimanfaatkan oleh mikroorganisme
sebagai sumber energi untuk mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa
organik yang dapat digunakan oleh tanaman sebagai sumber unsur hara untuk
pertumbuhannya.
Pengaruh pupuk organik yang diolah dari limbah organik dengan bantuan teknologi EM
(Mikroorganisme efektif terhadap ketersediaan unsur hara dalam tanah untuk pertumbuhan
tanaman adalah) :
1. Penambahan pupuk organik kedalam tanah dapat meningkatkan ketersediaan unsur
hara makro seperti N.P dan K serta unsur hara mikro seperti Ca dan Mg yang sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman.
2. Tanah yang kaya bahan organik bersifat lebih terbuka sehingga aerasi tanah lebih baik
karena tidak mengalami pemadatan, serta tanah yang kaya bahan organik berwarna
kelam kandungan unsur hara, oksigen dan air lebih banyak yang dapat diserap oleh
akar tanaman.
3. Kandungan bahan organik dalam tanah sangat mempengaruhi jumlah Mikroorganisme
yang berperan penting dalam proses dekomposis bahan organik yang dapat
menyediakan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Darmiyati, T.R. Wulan, M.A.S. Arif, S.G. Nugroho. 2006. Perubahan aktivitas mikroba tanah
akibat pemberian herbisida diuron pada tanah ultisol yang diberi pupuk berkelanjutan. J.
Tanah Trop. 12:55-60.
[Ditjenbun] Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. 2012. Luas areal dan produksi
perkebunan Indonesia. http://ditjenbun.deptan.go.id [20 Januari 2012].
Herviyanti, A., S. Fachri, R. Darmawan, Gusnidar, S. Amrizal. 2012. Pengaruh pemberian bahan
humat dan pupuk P pada Ultisol. J. Solum 19:15-24.
Jannah, N., F. Abdul, Marhanuddin. 2012. Pengaruh macam dan dosis pupuk NPK pada bibit kelapa sawit (Elaeis
guineensis Jacq.). Media Sains 4:48-54.