PENDAHULUAN
Usaha peternakan ayam akhir-akhir ini mulai sering dituding sebagai usaha
yang ikut mencemari lingkungan. Oleh karena itu, agar peternakan ayam tersebut
merupakan suatu usaha yang berwawasan lingkungan dan efisien, maka
tatalaksana pemeliharaan, perkandangan, dan penanganan limbahnya harus selalu
diperhatikan. Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pertanian telah menyadari hal
tersebut dengan mengeluarkan peraturan melalui SK Mentan No. 237/1991 dan
SK Mentan No. 752/1994, yangmenyatakan bahwa usaha peternakan dengan
populasi tertentu perlu dilengkapi dengan upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan. Untuk usaha peternakan ayam ras pedaging, yaitu populasi lebih dari
15.000 ekor per siklus terletak dalam satu lokasi, sedangkan untuk ayam petelur,
populasi lebih dari 10.000 ekor induk terletak dalam satu hamparan lokasi
(DEPTAN, 1991; DEPTAN, 1994).
PEMBAHASAN
Dari opsi diatas kita dapat simpulkan untuk mengelola limbah pada RPA
kita dapat mengefisiensikan proses pengolahan Ayam dengan cara
memodernisasi RPA serta mengumpulkan limbah proses di wadah tertentu agar
dapat memilah bahan yang masih dapat daur ulang dan diolah. Umumnya
limbah padat dari Rumah Potong ayam digunakan sebagai bahan baku
kemoceng, kerajinan yang terbuat dari bulu ayam, bantal dan sebagainya.
Sedangkan limbah cair pengolahan limbah yang terdapat rumah potong ayam
harus diolah atau ditreatment terlebih dahulu sebelum dibuang kesungai. Namun
di lapangan pengolahan limbah cair dari rumah potong ayam tidak terlalu
diperhatikan pengolahannya.
Kandungan (%)
Jenis Pupuk Kandang
N P2O5 K2O
Kotoran Sapi 0.6 0.3 0.1
Kotoran Kuda 0.4 0.3 0.3
Kotoran Kambing 0.5 0.3 0.2
Kotoran Ayam 1.6 0.5 0.2
Kotoran Itik 1.0 1.4 0.6
Sumber : Nurhasanah, Widodo, Asari, dan Rahmarestia, 2013
Kotoran ternak dapat juga dicampur dengan bahan organik lain untuk
mempercepat proses pengomposan serta untuk meningkatkan kualitas kompos
tersebut .
Manfaat penggunaan kompos terhadap tanah menambah kesuburan
tanah,memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah dan gembur, memperbaiki
sifat kimiawi tanah sehingga unsur hara yang tersedia dalam tanah lebih mudah
diserap oleh tanaman, memperbaiki tata air dan udara di dalam tanah sehingga
suhu tanah akan lebih stabil, mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara
sehingga tidak mudah larut oleh air hujan atau air pengairan dan
memperbaikikehidupan jasat renik yang hidup di dalam tanah
Prinsip yang digunakan dalam pembuatan kompos adalah proses
dekomposisi atau penguraian yang merubah limbah organik menjadi pupuk
organik melalui aktifitasbiologis pada kondisi yang terkontrol.
Dekomposisi pada prinsipnya adalah menurunkan karbon dan nitrogen
(C/N) ratio dari limbah organiksehingga pupuk organik dapat segera
dimanfaatkan oleh tanaman. Pada proses dekomposisi akan terjadi peningkatan
temperatur yang dapat berfungsi untuk membunuh biji tanaman liar (gulma),
bakteri-bakteri patogen dan membentuk suatu produk perombakan yang seragam
berupa pupuk organik.
Beberapa unsur penting yang diperlukan agar proses penguraian dapat
berjalan dengan baik yaitu;
1) Karbon (C) sebagai sumber energi bagi mikroba pengurai dan.
akan diurai melalui proses oksidasi yang menghasilkan panas.
2) Nitrogen (N) sebagai sumber protein bagi bakteri untuk bertumbuh
dan memperbanyak diri.
3) Oksigen (O) sebagai bahan untuk mengoksidasi unsur karbon
melalui proses dekomposisi dan air (H2O) untuk menjamin proses
dekomposisi berlangsung baik dan tidak menyebabkaN suasana
anaerob.
2) Proses pembuatan oupuk organic
Cara Pembuatan:
BAB III
KESIMPULAN
Dampak dari limbah RPA yang dibiarkan begitu saja dapat membuat
lingkungan sekitar RPA kotor dan bau tidak sedap. Oleh karena itu pengendalian
limbah terhadap kesehatan lingkungan masyarakat pemungkiman adalah
dilakukan karena berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan yang bisa
berdampak negatif terhadap kesehatan warga.
Maka dari itu perlunya dilakukan pengelolahan limbah yang lebih baik
dengan mengelolah limbah kembali menjadi suatu produk yang dapat
dimanfaatkan seperti pada kotoran ayam yang dapat digunakan untuk pembuatan
pupuk kandang serta bulu ayam yang dapat dimanfaatkan menjadi kemoceng.