Anda di halaman 1dari 7

Nama : Veronika Anita Sari Laia

Nim : 170204084

Ruang : D3.2 PSIK

SOP BODY MOVEMENT

Pengertian Body Mekanik


Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang terkoordinir dan aman untuk menghasilkan
pergerakan dan mempertahankan keseimbangan selama aktivitas. Mekanika tubuh dan ambulasi
merupakan bagian dari kebutuhan aktivitas manusia.

Body Mekanik meliputi 3 elemen dasar yaitu :

1. Body Aligement (Postur Tubuh) Susunan geometrik bagian-bagian tubuh dalam hubungannya
dengan bagian tubuh yang lain.
2. Balance (Keseimbangan) Keseimbangan tergantung pada interaksi antara pusat gravity, line
gravity dan base of support.
3. Koordinated Body Movement (Gerakan tubuh yang terkoordinir) Dimana body mekanik
berinteraksi dalam fungsi muskuloskeletal dan sistem syaraf.

POSISI-POSISI PASIEN

Posisi Semi Fowler

Semi Fowler
Pengertian
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur
lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.

- Tujuan

1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.

2. Meningkatkan rasa nyaman

3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada dan ventilasi
paru

4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap

- Indikasi

1. Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan

2. Pada pasien yang mengalami imobilisasi

Posisi Sim’s

Pengertian
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini dilakukan untuk memberi
kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria). Berat badan terletak pada tulang illium,
humerus dan klavikula.

Tujuan
1. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
2. Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
3. Memasukkan obat supositoria
4. Mencegah dekubitus
Indikasi
1. Pasien dengan pemeriksaan dan pengobatan daerah perineal
2. Pasien yang tidak sadarkan diri
3. Pasien paralisis
4. Pasien yang akan dienema
5. Untuk tidur pada wanita hamil.

Posisi Trendelenberg

Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki.
Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak.

Tujuan
1. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut.
2. Pasien shock.
3. pasien hipotensi.

Indikasi
1. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
2. Pasien shock
3. Pasien hipotensi

Posisi Dorsal Recumben

Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas
tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa serta pada proses persalinan.

Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang.

Indikasi
1. Pasien dengan pemeriksaan pada bagian pelvic, vagina dan anus
2. Pasien dengan ketegangan punggung belakang.

Posisi Lithotomi

Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan
memasang alat kontrasepsi.

Tujuan
1. Memudahkan pemeriksaan daerah rongga panggul, misal vagina,taucher, pemeriksaan rektum,
dan sistoscopy
2. Memudahkan pelaksanaan proses persalinan, operasi ambeien, pemasangan alat intra uterine
devices (IUD), dan lain-lain.
Indikasi

Pada pemeriksaan genekologis, Untuk menegakkan diagnosa atau memberikan pengobatan terhadap
penyakit pada uretra, rektum, vagina dan kandung kemih.

Posisi Genu pectrocal


Pengertian
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel pada bagian
alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum dan sigmoid.

Tujuan
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.

Indikasi
1. Pasien hemorrhoid
2. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.

Posisi orthopeneic

Pengertian
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar dada, seperti pada meja.

Tujuan
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim dan tidak bisa tidur
terlentang atau posisi kepala hanya bisa pada elevasi sedang.

Indikasi
Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang.

Supinasi

Pengertian
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama dengan kesejajaran
berdiri yang baik.
Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada pasien pembedahan
atau dalam proses anestesi tertentu.

Indikasi
1. Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu
2. Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.

Posisi pronasi

Pengertian
Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap ke bantal.

Tujuan
1. Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang
2. Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.

Indikasi
1. Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
2. Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.

Posisi lateral

lateral

Pengertian
Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh berada pada pinggul
dan bahu.

Tujuan
1. Mempertahankan body aligement
2. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
3. Meningkankan rasa nyaman
4. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang menetap.

Indikasi
1. Pasien yang ingin beristirahat
2. Pasien yang ingin tidur
3. Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama
4. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.

Anda mungkin juga menyukai