Artikel Novia
Artikel Novia
No Jumlah f % No Pendidikan F %
. Kebutuhan Terakhir
1. Rp. 500.000 - - 1. Perguruan Tinggi 8 12,6
2. Rp. 500.000 – 1 1,5 2. SMA 39 61,9
Rp 1.000.000 3. SMP 16 25,3
3. Rp. 1.000.000 – 24 38 4. SD - -
Rp. 1.500.000 5. Tidak Sekolah - -
4. Rp. 1.500.000 – 33
52, Total 63 100
Rp. 2.000.000 3 Sumber: Pengolahan Data Primer
5. >Rp. 2.000.000 5 7,9 2019
Total 63 10
Berdasarkan tabel diatas
0
dapat dilihat bahwa jumlah pekerja
Sumber: Pengolahan Data Primer
yang tamatan perguruan tinggi
2019
adalah 8 pekerja (12,6%), jumlah
Berdasarkan tabel diatas pekerja yang tamatan SMA adalah
dapat dilihat bahwa jumlah pekerja 39 pekerja (61,9%), jumlah pekerja
yang memiliki kebutuhan antara Rp. yang tamatan SMP adalah 16 pekerja
500.000 – Rp. 1.000.000 adalah 1 (25,3%).
pekerja (1,5%), jumlah pekerja yang
Dapat disimpulkan bahwa
memiliki kebutuhan antara Rp.
sebagian besar pendidikan pekerja
1.000.000 – Rp. 1.500.000 adalah 24
pada pabrik PT. Perkebunan Pelalu
pekerja (38%), jumlah pekerja yang
Raya adalah tamatan SMA dan sudah
memiliki kebutuhan antara Rp.
tergolong baik.
1.500.000 – Rp. 2.000.000 adalah 33
pekerja (52,3%), dan jumlah pekerja Tabel 6. Jenjang Pendidikan Anak
yang memiliki kebutuhan > Rp. Pekerja Pada Pabrik PT.
2.000.000 adalah 5 pekerja (7,9%). Perkebunan Pelalu Raya
Dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar jumlah kebutuhan pekerja pada No Jenjang F %
pabrik PT. Perkebunan Pelalu Raya Pendidikan Anak
adalah antara Rp. 1.500.000 – Rp. 1. Belum Sekolah 3 3
2.000.000 /bulan. 2. TK 3 3
3. SD 27 27,2
4. SMP 31 31,3
5. SMA 29 29,2
6. Perguruan Tinggi 6 6
Total 99 100 perumahan yaitu sebesar 29 pekerja
Sumber: Pengolahan Data Primer (46%) yang tinggal di perumahan hal
2019 ini disebabkan karena perusahaan/
PT telah menyediakan rumah untuk
Berdasarkan tabel diatas para pekerja baik untuk pendatang
dapat dilihat bahwa jenjang ataupun untuk pekerja asli nagari
pendidikan anak-anak pekerja pada tesebut dan untuk rumah milik
pabrik PT. Perkebunan Pelalu Raya sendiri adalah 21 pekerja (33,3%)
bervariasi jenjang pendidikan anak dan milik orang tua 13 pekerja
SMP sebanyak 31,3 %, jenjang (20,6%) hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan anak SMA sebanyak 29,2 sebagian pekerja pada pabrik PT.
%, jenjang pendidikan anak SD Perkebunan Pelalu Raya masyarakat
sebanyak 27,2 %, untuk jenjang asli nagari tersebut.
pendidikan anak Perguruan Tinggi
sebanyak 6,0 % dan untuk jenjang Tabel 8. Jenis Rumah Pekerja
pendidikan anak TK sebanyak 3,0 % Pada Pabrik PT. Perkebunan
dan yang belum sekolah sebanyak Pelalu Raya
3,0 % . Dapat disimpulkan bahwa
pekerja pabrik sudah menyadari akan No Jenis Rumah F %
pentingnya pendidikan. hal tersebut 1. Permanen 54 85,7
tergambar dengan banyaknya anak 2. Semi Permanen 6 9,5
pekerja pabrik yang sedang 3. Papan 3 4,7
menempuh jenjang pendidikan baik 4. Gubuk - -
TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan 5. Bambu - -
Tinggi. Total 63 100
Sumber: Pengolahan Data Primer
Kondisi Tempat Tinggal Pekerja 2019
Pada Pabrik PT. Perkebunan
Pelalu Raya Berdasarkan tabel diatas
dapat dilihat bahwa sebagian besar
Tabel 7. Status Rumah Pekerja pekerja sudah memiliki rumah jenis
Pada Pabrik PT. Perkebunan permanen adalah 54 pekerja (85,7%),
Pelalu Raya untuk ruamh jenis semi permanen
yaitu 6 pekerja (9,5%), dan 3 pekerja
No Status Rumah F %
(4,7%) lainnya masih memiliki
1. Milik Sendiri 21 33,3 rumah jenis papan.
2. Milik Orang tua 13 20,6
3. Milik Saudara - - Tabel 9. Luas Rumah Pekerja
4. Menyewa - - Pada Pabrik PT. Perkebunan
5. Perumahan 29 46 Pelalu Raya
Total 63 100
Sumber: Pengolahan Data Primer No Luas Rumah F %
2019 1. 10 – 50 m² 41 65
2. 51 – 100 m² 19 30,1
Berdasarkan tabel diatas 3. 101 – 150 m² 3 4,7
dapat dilihat bahwa sebagian besar 4. 151 – 200 m² - -
status rumah pekerja adalah 5. > 200 m² - -
Total 63 100 yang tinggal jauh dari pabrik
Sumber: Pengolahan Data Primer mempermudah pekerja untuk pergi
2019 ke tempat kerja (pabrik) , untuk
pekerja yang memiliki 2 kendaraan
Berdasarkan tabel diatas (Motor) yaitu sebanyak 6 pekerja
dapat dilihat bahwa pada umumnya (9,5%), dan masih ada 3 pekerja
pekerja memiliki luas rumah anatara (4,7%) yang tidak memiliki
10 – 50 m² yaitu 41 pekerja (65%), kendaraan (motor) karena mereka
untuk luas rumah 51 – 100 m² yaitu hanya mampu untuk memenuhi
19 pekerja (30,1%), kemudian untuk kebutuhan sehari-hari dan belum bisa
luas rumah 101 – 150 m² yaitu 3 membeli kendaraan (motor).
pekerja (4,7%). Dapat disimpulkan
bahwa rumah yang di tempati Tabel 11. Jumlah Kendaraan
pekerja pada pabrik PT. Perkebunan (Mobil) Pekerja PadaPabrikPT.
Pelalu Raya pada umumnya memiliki Perkebunan Pelalu Raya
luas 10 – 50 m² dan sudah memenuhi
kecukupan luas minimum yaitu rata- No. Kendaraan F %
rata 10,7 m²/orang dimana luas (Mobil)
minimum rumah layak huni adalah 1. 1 5
7,9
7,2 m²/orang sampai dengan 12 2. 2 --
m²/orang. 3. Tidak Ada 58
92
Total 63
10
Kepemilikan Fasilitas Hidup Yang 0
Dimiliki Pekerja Pada Pabrik PT. Sumber: Pengolahan Data Primer
Perkebunan Pelalu Raya. 2019
Tabel 10. Jumlah Kendaraan Berdasarkan tabel diatas
(Motor) Pekerja Pada Pabrik PT. dapat dilihat bahwa hampir
Perkebunan Pelalu Raya keseluruhan pekerja tidak memiliki
kendaraan (mobil) yaitu sebanyak 58
No Kendaraan f % pekerja (92%) karena untuk bisa
. (Motor) memenuhi kebutuhan sehari-hari saja
1. 1 54 85,7 mereka sudah bersyukur, namun ada
2. 2 6 9,5 beberapa pekerja yang sudah
3. 3 - - memiliki 1 mobil yaitu sebanyak 5
4. Tidak Ada 3 4,7 pekerja (7,9%).
Total 63 100
Sumber: Pengolahan Data Primer KESIMPULAN
2019
Kondisi sosial ekonomi
Berdasarkan tabel diatas merupakan gambaran situasi atau
dapat dilihat bahwa hampir kedudukan seseorang atau keluarga
keseluruhan pekerja memiliki 1 dalam masyarakat yang
kendaraan (Motor) yaitu sebanyak 54 membedakannya dengan keluarga
pekerja (85,7%) karena motor ini lain, yang dilihat dari tingkat
digunakan oleh pekerja seabagai alat pendapatan, kondisi pendidikan,
transportasi terutama bagi pekerja kondisi tempat tinggal, kepemilikan
fasilitas hidup. Sesuai dengan sebagian besar adalah
deskripsi data dan pembahasan pada dinding semen halus yaitu
bab sebelumnya dapat disimpulkan sebanyak 87,3%, jenis
hal-hal sebagai berikut: atap rumah pekerja secara
keseluruhan adala seng,
1. Pendapatan yang jumlah ruangan rumah
diperoleh pekerja pada pekerja rata-rata adalah 4
pabrik PT. Perkebunan ruangan dimana terdiri
Pelalu Raya setiap bulan dari kamar tidur, ruang
rata-rata Rp. 2.500.000 – keluarga, fasilitas MCK
Rp. 3.500.000 yaitu dan dapur dan setiap
sebesar 63,4 % dari rumah sudah dilengkapi
semua pekerja. dengan listik/PLN.
2. Tingkat pendidikan 4. Kepemilikan kendaraan
pekerja pada pabrik PT. (motor) pada umumnya
Perkebunan Pelalu Raya pekerja memiliki 1
sudah tergolong baik, kendaraan (motor) yaitu
dimana sebagian besar sebesar 85,7% dimana
dari pekerja tamatan motor ini digunakan oleh
SMA sebanyak 61,9%, pekerja sebagai alat
sedangkan anak-anak trasportasi baik untuk
pekerja sedang pergi ke tempat kerja
melanjutkan pendidikan ataupun untuk kebutuhan
ke jenjang yang lebih lain, untuk kepemilikan
tinggi, kebanyakan dari kendaran (mobil)
anak-anak pekerja saat ini sebagian besar pekerja
sedang duduk di bangku tidak memiliki mobil
SMP sebanyak 31,3 %. karena pekerja belum
Biaya pendidikan anak- mampu untuk
anak pekerja pabrik membelinya.
secara keseluruhan
berasal dari biaya sendiri
sebanyak 100%. SARAN
3. Kondisi tempat tinggal
pekerja sudah memenuhi Berdasarkan hasil temuan dan
kecukupan minimum, kesimpulan yang dikemukakan
yaitu rata-rata 10,7 diatas, maka peneliti mencoba
m²/orang, jenis rumah memberikan saran-saran sebagai
sebagian besar pekerja berikut:
jenis permanen yaitu
1. Pendapatan pekerja
sebanyak 85,7%, jenis
pabrik rata-rata sudah
lantai rumah pekerja
tergolong baik hanya saja
sebagian besar adalah
masih ada beberapa
semen halus yaitu
pendapatan dari pekerja
sebanyak 85,7% dan jenis
masih tergolong rendah
dinding rumah pekerja
dibawah UMR Sumatera
Barat diharapkan bagi perlu di tindak lanjuti
pekerja pabrik adanya agar variabel yang belum
usaha lain di samping dibahas diteliti lagi, guna
bekerja sebagai tenaga pembahasan yang lebih
kerja di PT. Perkebunan luas dan terarah.
Pelalu Raya di Nagari
Salareh Aia guna DAFTAR PUSTAKA
menambah pendapatan
Andreas Rasu, Noortje Benu, dan
pekerja itu sendiri.
Elsje Manginsela. 2017. Dampak
2. Kondisi pendidikan
Industri PT. Global Coconut
pekerja rata-rata sudah
Terhadap Masyarakat Di Desa
tergolong baik, namun
Radey, Kecamatan Tenga Minahasa
ada beberapa orang yang
Selatan. Agri-
masih berpendidikan
SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907–
rendah diharapkan untuk
4298. 13(1): 100.
pekerja selanjutnya agar
lebih meningkatkan Basrowi dan Suwandi. 2008.
pendidikan karena dengan Memahami Penelitian Kualitatif.
pendidikan yang tinggi Jakarta: Rineka Cipta.
dan berwawasan luas
akan menghasilkan tenaga Basrowi dan Siti Juariyah. 2010.
kerja yang lebih baik dan Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan
berkwalitas. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa
3. Kondisi tempat tinggal Srigading, Kecamatan Labuhan
pekerja sudah tergolong Maringgai, Kabupaten Lampung
baik namun ada beberapa Timur. Jurnal Ekonomi dan
yang masih tergolong Pendidikan. 7(1): 58-65.
kurang baik diharapkan
agar kondisi tempat BKKBN. 1994. Tingkat
tinggal pekerja perlu Kesejahteraan Sosial Keluarga.
adanya perbaikan agar Jakarta: BKKBN.
bisa memberikan Satrialdi, ilza. 2012. Kondisi Sosial
kenyaman bagi para Ekonomi Masyarakat Penggali Pasir
penghuni di dalamnya. di batang Ulakan Nagari Kepala
4. Kondisi kepemilikan Hilalang Kecamatan 2x11 Kayu
fasilitas hidup pekerja Tanam, Padang: Fakultas Ilmu Sosial
masih kurang baik perlu Universitas Negeri Padang. Skripsi.
adanya peningkatan
pendapatan pekerja guna Siregar Syofian. 2013. Metode
untuk memenuhi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
kepemiilikan fasilitas Prenadamedia Group.
hidup agar lebih baik.
5. Bagi peneliti selanjutnya, Yusuf Muri. 2014. Metode
penelitian ini masih Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
memilki keterbatasan dan dan Penelitian Gabungan. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP