Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin adalah
analgesik antipiretik dan anti inflamasi yang sangat luas digunakan dan digolongkan
dalam obat bebas (Farmakologi dan Terapi,1995).
Asam monohidroksi benzoat bisa terdapat sebagai isomer orto, meta, dan para. Isomer
orto adalah asam salisilat dan turunan-turunannya misalnya natrium salisilat, ester dari gugus
karboksilnya seperti metil salisilat dan ester dari gugus hidroksilnya seperti asetosal. Sebagai
contoh turunan isomer para adalah nipasol dan nipagin sedangkan isomer meta dan
turunannya hampir tidak digunakan dalam farmasi.
Asetosal yang merupakan asam salisilat yang gugus hidroksinya telah teresterkan
mudah larut dalam natrium hidroksida dan terhidrolisa dalam basa yang berlebihan pada
pemanasan dalam penangas air (Sudjadi dan Rohman A., 2004).
Sudjadi dan Abdul Rohman, 2004, Analisis Obat dan Makanan, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Jika perbandingan respon/konsentrasi antara sampel dan larutan standar tidak sama,
misalnya disebabkan oleh matrik atau komposisi yang berbeda antara sample dan standar,
maka penggunakaan kurva kalibrasi untuk menentukan konsentrasi sampel akan memberikan
hasil yang tidak akurat. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan metode adisi standar.
Dengan menggunakan metode ini, kedalam sejumlah sampel ditambahkan larutan standar
(konsentrasi diketahui dengan pasti) dengan volume yang bervariasi. Kemudian diencerkan
hingga volumenya sama. Dengan demikian maka baik matrik sampel maupun matrik standar
adalah sama. Yang berbeda hanyalah konsentrasi standar yang ditambahkan pada sampel.