Anda di halaman 1dari 6

1.

Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan insisi bedah
b. Kurang volume cairan berhubungan dengan pembatasan pada
operasi
c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan masuknya
mikroorganisme sekunder terhadap luka
d. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik

2. Perencanaan Asuhan Keperawatan


a. Nyeri berhubungan dengan insisi bedah
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3X24 jam diharapkan nyeri
Kriteria Hasil :
- Keluhan nyeri berkurang atau hilang (skala 0-1)
- Tampak rileks
- TTV dalam batas normal (TD : 100/80 mmHg, N : 60-100
x/menit, S : 360 C, RR : 16-20 x/menit)
Intervensi :
Mandiri :
- Selidiki keluhan nyeri, perhatikan lokasi, intensitas
- Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera
- Observasi TTV
- Kaji insisi bedah,perhatikan edema, perubahan kontur
luka/inflamasi
- Berikan tindakan kenyamanan, misalnya:latihan nafas
dalam, lingkungan
- yang tenang dan tekhnik relaksasi
Kolaborasi:
- Berikan analgesik, narkotik sesuai indikasi
b. Kurang volume cairan berhubungan dengan pembatasan pasca
operasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3X24 jam diharapkan kurang volume cairan dapat teratasi
Kriteria Hasil :
- Membran mukosa lembab
- Turgor kullit baik
- Haluaran urine adekuat
- intake Oral, Prenatal adekuat
- TTV dalam batas normal (TD : 120/80 x/menit, RR : 16-20
x/menit, S : 360 C, N : 60-100 x/menit)
Intervensi :
Mandiri :
- Awasi TD dan Nadi
- Lihat membran mukosa, turgor kulit dan pengisian kapiler
- Awasi masukan haluaran, catat warna urine, konsentrasi
Kolaborasi:
- Pertahankan penghisapan gaster atau usus
- Berikan cairan infus dan elektrolit
c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan masuknya
mikroorganisme sekunder terhadap luka
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3X24 jam diharapkan infeksi tidak terjadi
Kriteria Hasil :
- Tidak ada tanda-tanda infeksi (Rubor, Dolor, Kalor, Tumor,
Fungsiolaesa)
- TTV stabil
- Terdapat tanda-tanda penyembuhan
Intervensi :
Mandiri :
- Awasi TTV, Perhatikan demam, menggigil, berkeringat,
meningkatnya nyeri abdomen, perubahan mental
- Lakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan luka
yang baik, dan perawatan luka septic
- Lihat insisi dan balutan drainase bila diindikasikan
Kolaborasi:
- Ambil kultur contoh drainase bila diindikasikan
- Berikan antibiotik sesuai indikasi
d. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3X24 jam diharapkan Defisit Perawatan diri teratasi
Kriteria Hasil :
- Klien dapat memenuhi kebutuhan perawatan sendiri
Intervensi :
Mandiri :
- Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan dasar
- Hindari melakukan sesuatu untuk pasien yang dapat
dilakukan pasien sendiri
- Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri
- Berikan perawatan sesuai kebutuhan
PATHWAY
Obesitas batuk, kongenital, mengedan,
pengangkatan beban

Tekanan intra abdomen meningkat

Rusaknya integritas dinding otot perut

Organ terdorong keluar melalui defek

Mengeluarkan zat-zat proteolitik


Hernia (Bradakini,histamine, Respon nyeri Nyeri
prostaglandin)

Hernia umbikalis Hernia para Hernia Hiatus hernia Hernia insisional


kongenital umbikalis inguinalis

Kantung hernia Kantung hernia


Kantung hernia Kantung hernia Kantung hernia memasuki memasuki celah
keluar melalui melewati dinding memasuki celah rongga thorak bekas insisi
umbikalis abdomen inguinal

Terdorong lewat dinding posterior


canalis inguinal yang lemah

Benjolan pada regio inguinal

Abdomen Pembedahan Cemas


terdesak

Mual, muntah Pemasangan Insisi bedah Dampak anestesi


elektroda

Asupan nutrisi kurang Terputusnya kontinitas


Posisi tidak jaringan
tepat
Ketidakseimbang Ekstremitas bawah
an nutrisi kurang tidak dapat
Resiko injury Mengeluarkan zat-zat Luka terbuka digerakkan
dari kebutuhan proteolitik
tubuh (Bradakini,histamine,
prostaglandin) Port de entry Hambatan
kuman mobilitas fisik
Respon nyeri
Resiko infeksi

Nyeri

Kerusakan
integritas kulit
MIND MAP

Atropi testis

Perdarahan shock, demam, asidosis


metabolik, abses
perut kembung,
muntah dan Diagnosa keperawatan
obstipasi
Pengkajian Intervensi Keperawatan
Nekrosis

Penekanan Asuhan keperawatan

Penatalaksanaan
Perlekatan tonjolan keluarnya organ atau
Komplikasi
jaringan melalui dinding
rongga dimana organ tersebut
Kelemahan otot seharusnya berada yang
dinding abdomen didalam keadaan normal
Pengertian
Etiologi tertutup
HERNIA
Peningkatan tekanan
intra abdominal
Patofisiologi
Kelainan kongenital

Manifestasi klinis Pemeriksaan penunjang

Penonjolan di daerah Pemeriksaan diameter (inspeksi)


umbilikalis Pemeriksaan laboratorium :
Nyeri pada benjolan atau Darah lengkap
bila terjadi strangulasi.
Obstruksi usus yang ditandai Urinalis
dengan muntah, nyeri Pemeriksaan rontgen
abdomen seperti kram dan Rontgen abdomen
distensi abdomen. Rontgen dada
Terdengar bising usus pada
benjolan
Kembung
Perubahan pola eliminasi
BAB
Gelisah
Dehidrasi
Hernia biasanya terjadi/
tampak di atas area yang
terkena pada saat pasien
berdiri atau mendorong.
DAFTAR PUSTAKA

Black, J dkk. 2002. Medical Surgical Nursing, edisi 4. Pensylvania : W.B


Saunders

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Carpenito, Lynda Juall, 1995, Rencana Asuhan dan Dokumentasi keperawatan.


Jakarta : EGC

Carpenito, Lynda Juall. 1995. Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek


Klinik. Jakarta : EGC

Doengoes, Marrilyn. E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta :
EGC

Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Volume I.


Jakarta : EGC

Girl, Made Kusala, Farid Nur Mantu. 2000. Hernia Inguinalis Lateralis pada
Anak-anak, Laboratorium Ilmu Bedah. Ujung Pandang : Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin

Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medikal Bedah Volume 2. Bandung : Yayasan


Alumni Pendidikan Keperawatan

Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC

Nettina, S. M. 2001. Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC

Oswari, E. 2000. Bedah dan Keperawatannya. Jakarta : PT Gramedia

Tucker, Susan Martin. 1999. Standar Perawatan Pasien. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai