Anda di halaman 1dari 15

Ns. Innez Karunia M., M.

Kep
 Kitamungkin sering berkata, mengapa orang
tidak mengerti maksudku? Bukan hanya
kalian yang pernah bertanya seperti itu, tapi
juga kebanyakan orang di dunia. Bukan diri
kita yang salah, tapi mungkin kita perlu
menganalisis lagi apakah komunikasi yang
kita lakukan sudah efektif atau belum.
Apakah pesan yang kita sampaikan itu sudah
sesuai dengan maksud kita, sehingga dapat
diterima sesuai dengan maksud juga.
Komunikasi efektif adalah :
 Penyampaian pesan yang terlaksana sesuai
dengan maksud dan tujuan si pengirim pesan.
 Komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap (attitude change) pada
orang yang terlibat dalam komunikasi
 Memudahkan dalam memahami pesan yang
disampaikan antara pemberi informasi dan
penerima informasi.
 Agar pengiriman informasi dan umpan balik
atau feed back dapat seimbang sehingga
tidak monoton.
 Komunikasi efektif dapat melatih
penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
 Fungsi informasi
Untuk memberitahukan sesuatu (pesan)
kepada pihak tertentu agar komunikan dapat
memahaminya.
 Fungsi ekspresi
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran
komunikator atas apa yang dia pahami
terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
 Fungsi kontrol
Menghindari sesuatu yang tidak diinginkan,
dengan memberi pesan berupa perintah,
peringatan, penilaian, dsb.
 Fungsi sosial
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban
hubungan di antara komunikator dan
komunikan.
 Fungsi ekonomi
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang
berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.
1. Completeness, Lengkap!
Komunikasi harus lengkap. Menyampaikan
semua fakta yang diperlukan oleh penerima.
Dalam dunia jurnalistik, kelengkapan
informasi dirumuskan dalam 5W+1H (What,
Who, When, Where, Why, How).

2. Conciseness, Ringkas!
Menggunakan sesedikit mungkin kata-kata.
Menghindari menggunakan kata-kata yang
berlebihan dan tidak perlu. Pesan singkat
lebih menarik dan mudah dipahami. Gunakan
kalimat seefektif mungkin.
3. Consideration, Penuh Pertimbangan!
Memperhatikan sudut pandang orang lain,
pola pikir, tingkat pendidikan, minat,
kebutuhan, kepentingan, dan emosinya.
4. Clarity, Jelas!
Menggunakan kata-kata yang tepat,
bermakna tunggal, dan tidak membingungkan
atau menimbulkan persepsi lain.
5. Concreteness, Nyata!
Konkret memperkuat kepercayaan. Pesan
konkret didukung fakta-fakta spesifik dan
prosentase. Pesan konkret tidak
disalahtafsirkan.
6. Courtesy, Tata Krama!
Pesan disampaikan dengan tulus, sopan,
bijak, reflektif, dan antusias, serta
mempertimbangkan sudut pandang dan
perasaan penerima pesan, termasuk menjaga
perasaan dan respek terhadap penerima
pesan.
7. Correctness, Benar!
Pesan yang disampaikan harus benar dari segi
substansi dan tata bahasa, juga tepat dari
sisi waktu dan sasaran.
“The 5 Inevitable Laws of Efffective
Communication”, yakni Respect, Empathy,
Audible, Clear, dan Humble.
1. Respect
Menghargai komunikan atau menjaga harga diri orang lain.
2. Empathy
Empati berarti kemampuan untuk mendengar dan siap
menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan
sikap yang positif.
3. Audible
Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.

4. Clarity
Pesan yang disampaikan jelas, tidak menimbulkan multi
interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.

5. Humble
Rendah hati, tidak angkuh atau arogan, tidak merasa
“lebih” dari orang lain, termasuk di dalamnya tidak
memandang rendah orang lain, berani mengakui
kesalahan, rela memaafkan, dan lemah-lembut.
 Belajar untuk Menguasai Komunikasi Nonverbal
 Memberi Penjelasan Lebih ketika Menyampaikan Ide Baru
 Mengenali Audiens atau Para Pendengar dengan Lebih Baik
 Selalu Melibatkan Para Pendengar ke dalam Diskusi
 Sampaikan Poin-Poin Penting
 Hindari Bantuan Visual yang Terlalu Intens
 Focuss, but relax
 Tidak Terpaku dengan Teks
 Meminta Umpan Balik (Feedback) yang Jujur
 Mampu Menempatkan Diri Sesuai dengan Situasi dan Kondisi
Kemampuan menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi lawan
mampu menyentuh sisi emosional dari lawan bicara anda.
 Memperhatikan Tata Krama dalam Berbicara
 Melakukan Kontak Mata
 Senyum sebagai Indikator Ketertarikan

Anda mungkin juga menyukai