Anda di halaman 1dari 11

PERLAKUAN AKUNTANSI PENGUKURAN ASET TETAP

BERDASARKAN SAK-ETAP (STANDAR AKUNTNASI KEUANGAN-


ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK) TAHUN 2012 PADA
PRIMER KOPERASI KARTIKA S-02 JATAYU”

Pertiwi Listya Wardani, Susanto Diamandjojo


Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. H. Sudarto,S.H Tembalang Semarang-50269

Abstract: The purpose of this study was to analyze the accounting treatment of tangible
fixed assets in Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu based on SAK-ETAP. One of the
necessary factors so facilitate and expedite operational activities which value is
sufficiently large fixed assets. In preparing this final project, the author discusses
research on fixed assets accounting treatment based on Standart Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). The research method that used are
descriptive and exposition methods that were collect data, organize, classify,
interpretation, process and analyze data. Data collection methods in this study used are
interview and library research. From the analysis, it can be concluded that the method
of depreciation is computed using the straight-line method. Advice can be given to the
company should apply the accounting treatment which is owned by SAK-ETAP. So that
the fixed assets accounting policies in accordance with accounting theory.
Keyword: Fixed Assets, SAK-ETAP, Depreciation Method

Abstrak: Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisis perlakuan akuntansi


aset tetap berwujud pada Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu berdasarkan SAK-
ETAP. Salah satu faktor yang diperlukan untuk memfasilitasi dan memperlancar
aktifitas operasional yang nilainya cukup besar adalah aset tetap. Dalam pemyusunan
tugas akhir ini, penulis membahas penelitian mengenai perlakuan akuntansi aset tetap
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-
ETAP). Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dan
eksposisi yakni mengumpulkan data, menyusun, mengklasifikasi, menginterpretasikan,
mengolah dan menganalisis data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah wawancara dan penelitian kepustakaan. Dari analisis yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa metode penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus. Saran yang dapat diberikan untuk perusahaan yaitu sebaiknya perusahaan
menerapkan perlakuan akuntansi yang dimiliki berdasarkan SAK-ETAP. Sehingga
kebijakan akuntansi aset tetap sesuai dengan teori akuntansi.
Kata Kunci : Aset Tetap, SAK-ETAP, Metode Penyusutan

28
PENDAHULUAN unit voucher, unit jahit, unit bakso, unit mie
Suatu perusahaan dalam ayam, unit warung makan, unit isi ulang,
menjalankan kegiatan operasionalnya unit gorengan, unit ruko sate, unit warung
bertujuan mencari laba dan tenda, unit salon, dan unit sewa mobil.
mempertahankan pertumbuhan perusahaan Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu telah
dengan memperhatikan dan mengatur melakukan perhitungan aset tetap sampai
dengan baik segala faktor yang mendukung tahun 2012, dalam melakukan perhitungan
kelancaran kegiatan operasional. Aset tetap tersebut hanya mempertimbangkan dan
merupakan komponen yang sangat penting melihat dengan harga pasar.
bagi perusahaan untuk kegiatan Koperasi dalam menyusun laporan
operasionalnya sehari – hari. Aset tetap keuangan harus benar-benar disesuaikan
merupakan komponen yang paling besar dengan standar besar kecilnya jumlah aset
nilainya didalam neraca (Laporan Posisi di neraca yang dapat mempengaruhi
Keuangan) sebagian perusahaan. Suatu kewajaran laporan keuangan dan
perencanaan yang matang pada saat selanjutnya akan mempengaruhi para
pengadaan aset tetap sangat diperlukan pemakai laporan keuangan dalam
karena berdampak jangka panjang dan mengambil keputusan. Oleh karena itu,
berakibat pada kinerja perusahaan. untuk memperoleh kewajaran dalam
Apabila perencanaan aset benar- penyajian jumlah aset tetap dalam laporan
benar direncanakan dengan baik maka aset keuangan, perusahaan perlu menerapkan
tersebut menjadi harapan bagi perusahaan kebijakan akuntansi aset tetap berpedoman
yang dapat membantu dalam kegiatan pada prinsip akuntansi yang berlaku, yaitu
operasional perusahaan sehingga dapat Standar Akuntansi Keuangan Entitas
meningkatkan kinerja perusahaan dan Tanpa Akuntanbilitas Publik No.15 (2009)
keuntungan perusahaan. Aset tetap tentang aset tetap. Berdasarkan uraian
tersebut merupakan salah satu komponen diatas serta melihat pentingnya perlakuan
dalam neraca, sehingga ketelitian dalam akuntansi atas aset tetap maka penulis
pengolahan aset tetap sangat berpengaruh tertarik untuk mengadakan penelitian
terhadap kewajaran penilaiannya dalam mengenai aset tetap berdasarkan SAK-
laporan keuangan. Aset tetap yang akan ETAP dan Primer Koperasi Kartika S-02
disajikan dalam laporan keuangan tentang Jatayu sebagai objek penelitian.
penentuan nilai wajarnya harus Pengertian Aset Tetap merupakan
menggunakan prinsip akuntansi yang sumber daya yang dikuasai entitas sebagai
benar. Untuk memperoleh laporan akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
keuangan yang wajar, mengakibatkan mana manfaat ekonomi di masa depan
munculnya kebutuhan akan standar diharapkan akan diperoleh entitas. Aset
akuntansi yang berlaku secara nasional. tetap adalah aset berwujud yang dimiliki
IAPI atau Ikatan Akuntan Publik Indonesia untuk digunakan dalam produksi atau
menerbitkan standar akuntansi untuk penyediaan barang atau jasa, untuk
Usaha Kecil Menengah yaitu SAK ETAP disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan
(Standar Akuntansi Keuangan Entitas administratif dan diharapkan akan
Tanpa Akuntabilitas Publik). Salah satu digunakan lebih dari satu periode (SAK
Standar Akuntansi Keuangan tersebut ETAP No. 15 (2009). Klasifikasi Aset Tetap
harus digunakan perusahaan yang masih yaitu : tanah, bangunan atau gedung,
tergolong Usaha Kecil Menengah (UKM) Peralatan dan mesin.
dalam menyusun laporan keuangan Penentuan Harga Perolehan Aset
khususnya pengelolaan aset tetap yang Tetap. Harga perolehan diukur dengan kas
tercantum dalam Standar Akuntansi yang dibayarkan pada suatu transaksi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas secara tunai. Dalam hal aset tidak dibayar
Publik (SAK ETAP) No.15 atas Aset Tetap. dengan kas, maka harga perolehan
Primer Koperasi Kartika S-02 ditetapkan sebesar nilai wajar dari aset
Jatayu yang beralamat di Jl. Setiabudi yang diperoleh aset yang diserahkan, yang
Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik mana yang lebih layak berdasarkan bukti
Semarang ini beranggotakan seluruh atau data yang tersedia. Apabila harga
Tentara Nasional Indonesia Angkatan perolehan telah ditetapkan, maka harga
Darat Yonif 400 Raider. Koperasi ini perolehan tersebut akan menjadi dasar
bergerak dalam bidang usaha yang untuk akuntansi selama masa pemakaian
meliputi: unit toko, unit jasa simpan pinjam, aset yang bersangkutan. Akuntansi tidak

29
mengakui pemakaian harga pasar atau atau kombinasi aset moneter dan aset
harga pengganti selama pemakaian suatu nonmoneter, maka biaya perolehan diukur
aset tetap. Penerapan prinsip harga pada nilai wajar, kecuali :
perolehan untuk tiap golongan utama aset a. Transaksi pertukaran tidak memiliki
tetap. substansi komersial, atau
Dalam menentukan pengakuan aset b. Nilai wajar aset yang diterima atau aset
tetap entitas harus mengakui biaya yang diserahkan tidak dapat diukur
perolehan aset tetap sebagai aset tetap secara andal. Dalam kasus tersebut,
dengan cara menerapkan kriteria biaya perolehan diukur pada jumlah
pengakuan dalam menentukan pengakuan tercatat aset yang diserahkan.
aset tetap jika :
a. Kemungkinan bahwa manfaat ekonomi Pengeluaran setelah pengakuan awal suatu
yang terkait dengan pos tersebut akan aset tetap yang memperpanjang umur
mengalir dari atau ke dalam entitas; manfaat atau yang kemungkinan besar
dan memberi manfaat ekonomi di masa yang
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau akan datang dalam bentuk peningkatan
biaya yang dapat diukur dengan andal. kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan
(SAK ETAP No.15 (2009)). standar kinerja, harus ditambahkan pada
Tanah dan bangunan adalah aset yang jumlah tercatat aset tetap tersebut.
dapat dipisahkan dan harus dicatat secara
terpisah, meskipun tanah dan bangunan Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
tersebut diperoleh secara bersamaan. Entitas harus mengukur seluruh aset tetap
SAK ETAP No.15 (2009) menyatakan bahwa setelah pengakuan awal pada biaya
“Biaya perolehan aset tetap adalah setara perolehan dikurang akumulasi penyusutan
harga tunainya pada tanggal pengakuan. dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Jika pembayaran ditangguhkan lebih dari Entitas harus mengakui biaya
waktu kredit normal, maka biaya perolehan pemeliharaan dan reparasi sehari-hari (cost
adalah nilai tunai semua pembayaran masa of day-to-day servicing) dari aset tetap
akan datang.” sebagai beban dalam laporan laba rugi pada
periode terjadinya Entitas harus
Pengukuran Pada Saat Pengakuan mengalokasikan jumlah aset yang dapat
1. Harga beli, termasuk termasuk biaya disusutkan secara sistematis selama umur
hukum dan broker, bea impor dan manfaatnya.
pajak pembelian yang tidak boleh Suatu entitas harus memilih metode
dikreditkan, setelah dikurangi diskon penyusutan yang mencerminkan ekspektasi
pembelian dan potongan lainnya; dalam pola penggunaan manfaat ekonomi
2. Biaya-biaya yang dapat didistribusikan masa depan aset. Beberapa metode
langsung untuk membawa aset ke penyusutan yang mungkin dipilih, antara
lokasi dan kondisi yang diinginkan agar lain metode garis lurus (straight line
aset siap digunakan sesuai dengan method), metode saldo menurun
maksud manajemen. (diminishing balance method), dan metode
Biaya-biaya ini termasuk biaya jumlah unit produksi (sum of the unit of
penyiapan lahan untuk pabrik, biaya production method).
penanganan dan penyerahan awal,
biaya instalasi dan perakitan, dan 1) Metode Garis Lurus
biaya pengujian fungsionalitas; Rumus untuk menghitung beban
3. Estimasi awal biaya pembongkaran penyusutan aset tetap yaitu :
aset, biaya pemindahan aset dan biaya Beban penyusutan
restorasi lokasi. = harga perolehan – estimasi nilai sisa
estimasi masa manfaat
Pengukuran Biaya Perolehan 2) Metode Pembebanan Menurun
Biaya perolehan aset tetap adalah setara a. Metode jumlah angka tahun
harga tunainya pada tanggal pengakuan. Biaya depresiasi = Fraksi
Jika pembayaran ditangguhkan lebih dari depresiasi x (Nilai perolehan aset –
waktu kredit normal, maka biaya perolehan Nilai residu)
adalah nilai tunai semua pembayaran masa b. Metode Saldo Menurun
akan datang. Jika aset tetap diperoleh Beban depresiasi = Nilai buku
melalui pertukaran dengan aset nonmoneter awal tahun x tariff saldo menurun

30
3) Metode Jumlah Unit Produksi Biaya-biaya Selama Penggunaan Aset Tetap
Rumus depresiasi unit produksi : Setiap perusahaan dalam menjalankan
Jumlah depresiasi per unit = Harga kegiatan usahanya memerlukan
Perolehan didepresiasi – total unit pengeluaran-pengeluaran yang disebut
aktivitas biaya selama penggunaan aset tetap, yaitu :
Beban Depresiasi a. Reparasi dan Pemeliharaan
= Jumlah depresiasi per unit x Jumlah b. Penggantian
aktivitas setahun c. Perbaikan
d. Penambahan
Penurunan Nilai e. Penyusunan Kembali Aset Tetap
Entitas harus menerapkan Penurunan Nilai
Aset untuk menentukan apakah aset tetap Perlakuan Akuntansi
telah mengalami penurunan nilai dan (jika Perlakuan akuntansi aset tetap dilakukan
terjadi penurunan nilai) bagaimana pada tiga waktu, yaitu :
mengakui dan mengukur kerugian 1. Saat diperoleh
penurunan nilai. 2. Selama dimiliki/dipakai
3. Saat Penghentian Pemakaian
Aset Tetap menjadi Dimiliki untuk Dijual a. Penjualan
Bahwa rencana untuk melepaskan suatu b. Pertukaran
aset sebelum tanggal ekspektasi
sebelumnya merupakan indikator METODE
penurunan nilai yang memicu perhitungan Metode penelitian sangat diperlukan untuk
jumlah yang dapat dipulihkan dari aset mempermudah penulis dalam menyusun
untuk tujuan apakah aset mengalami Tugas Akhir. Metodologi adalah cara
penurunan nilai. melakukan sesuatu dengan menggunakan
pikiran secara seksama untuk mencapai
Penghentian Pengakuan suatu tujuan. Pada bab ini akan dijelaskan
Entitas harus menghentikan-pengakuan mengenai metode penelitian yang
aset tetap pada saat: digunakan penulis dalam penelitian
a. Dilepaskan; atau perlakuan akuntansi aset tetap berwujud.
b. Ketika tidak ada manfaat ekonomi Dikelompokkan menjadi dua yaitu :
masa depan yang diekspektasikan dari 1) Data Menurut Sifatnya
penggunaan atau pelepasannya. a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang
Pengungkapan diukur dalam suatu skala numerik
Entitas harus mengungkapkan untuk setiap (angka) yang dapat dibedakan
kelompok aset tetap: menjadi :
1) Dasar pengukuran yang digunakan 1. Data Interval
untuk menentukan jumlah tercatat Pemberian angka mulai dari
bruto; objek yang mempunyai sifat-
2) Metode penyusutan yang digunakan; sifat ukuran ordinal dan
3) Umur manfaat atau tarif penyusutan ditambah satu sifat lain, yakni
yang digunakan; jarak yang sama pada
4) Jumlah tercatat bruto dan akumulasi pengukuran dinamakan data
penyusutan (agregat dengan akumulasi interval. Data ini
kerugian penurunan nilai) pada awal memperlihatkan jarak yang
dan akhir periode; dan sama dari ciri atau sifat objek
5) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal yang diukur. Akan tetapi
dan akhir periode yang menunjukkan: ukuran interval tidak
a. penambahan; memberikan jumlah absolut
b. pelepasan; dari objek yang diukur. Data
c. kerugian penurunan nilai yang yang diperoleh dari hasil
diakui atau dipulihkan dalam pengukuran menggunakan
laporan laba rugi sesuai dengan skala interval dinamakan data
Penurunan Nilai Aset (Bab 22); interval.
d. penyusutan; 2. Data Rasio
e. perubahan lainnya. Ukuran yang meliputi semua
ukuran di atas ditambah

31
dengan satu sifat yang lain, b. Data Sekunder
yakni ukuran yang memberikan Data sekunder adalah data yang
keterangan tentang nilai diperoleh dari perusahaan seperti
absolut dari objek yang diukur sejarah perusahaan, struktur
dinamakan ukuran rasio (data organisasi perusahaan dan data
rasio). Data rasio, yang eksternal seperti literatur-
diperoleh melalui pengukuran literatur, buku-buku, media lain
dengan skala rasio memiliki yang berkaitan dengan perlakuan
titik nol. Karenanya, interval akuntansi aset tetap.
jarak tidak dinyatakan dengan Metode Pengumpulan Data
beda angka rata-rata satu 1. Wawancara
kelompok dibandingkan dengan Wawancara adalah proses tanya jawab
titik nol di atas. Oleh karena yang dilakukan oleh seseorang kepada
ada titik nol, maka data rasio narasumber untuk mendapatkan
dapat dibuat perkalian ataupun sumber informasi secara tatap muka.
pembagian. 2. Studi Pustaka
Penelitian yang dilakukan untuk
Data kuantitatif yang diperoleh mengumpulkan data dengan membaca
berupa daftar aset tetap dan literatur-literatur serta sumber-sumber
laporan keuangan Primer lain yang bersifat teoritis dapat
Koperasi Kartika S-02 Jatayu. memudahkan peneliti memperoleh
informasi mengenai perlakuan
b. Data Kualitatif akuntansi pengukuran aset tetap pada
Data kualitatif adalah data yang entitas tanpa akuntabilitas publik.
tidak dapat diukur dengan
menggunakan angka. Pada Metode Penulisan
dasarnya data kualitatif dapat 1. Metode Deskriptif
digolongkan menjadi : Merupakan serangkaian kegiatan-
kegiatan penelitian yang dilakukan
1. Data Nominal, yaitu data yang dengan cara mengumpulkan data-data
dinyatakan dalam bentuk yang diperoleh.
kategori. 2. Metode Eksposisi
2. Data ordinal, yaitu data yang Salah satu jenis pengembangan
dinyatakan dalam bentuk paragraf dalam penulisan dimana
kategori, namun posisi data isinya ditulis dengan tujuan untuk
tidak sama derajatnya karena menjelaskan atau memberikan
dinyatakan dalam skala pengertian dengan gaya penulisan yang
peringkat. singkat, akurat, dan padat.

Data kualitatif ini berupa Metode penulisan yang digunakan dalam


gambaran umum perusahaan yang menyusun Tugas Akhir adalah metode
berupa sejarah perusahaan, bidang deskripsi. Deskripsi yaitu berusaha untuk
usaha, struktur organisasi, dan menggambarkan sesuatu hal sesuai dengan
pengelolaan keuangan serta aset keadaan yang sebenarnya. Analisis
perusahaan. dilakukan dengan cara membandingkan
aset tetap yang telah dihitung oleh Primer
2) Data Menurut Sumbernya
Koperasi Kartika S-02 Jatayu dengan
a. Data Primer
melakukan perhitungan berdasarkan SAK
Data Primer adalah data yang
ETAP No. 15 (2009), kemudian akan ditarik
diperoleh langsung dari
kesimpulan apakah pengelolaan aset tetap
perusahaan dengan melakukan
yang dilakukan oleh Primer Koperasi
wawancara yaitu mengenai
Kartika S-02 Jatayu telah sesuai dengan
kebijakan perlakuan akuntansi
SAK ETAP.
pengukuran aset tetap pada
Primer Koperasi Kartika S-02
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jatayu.
Primer Koperasi Kartika S-02
Jatayu adalah perusahaan dibidang jasa.
Usaha yang dijalankan juga semakin

32
berkembang, seperti usaha pertokoan, jasa 1990 nama koperasi ini berubah menjadi
simpan pinjam, persewaan tempat usaha Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu.
yang banyak bekerjasama dengan berbagai
pihak, yang didirikan tanggal 9 September Visi dan Misi Perusahaan
1963. Awalnya koperasi ini bernama Primer 1) Visi Perusahaan
Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) S-02 Visi merupakan suatu harapan
Jatayu. Namun, sejak adanya peraturan perusahaan akan keadaan yang ingin
dari Pusat Koperasi Angkatan Darat diwujudkan dimasa yang akan datang,
(Puskopad) yang mewajibkan setiap yang digunakan sebagai pedoman untuk
anggotanya mengganti nama menjadi mengalokasikan sumber daya yang
Primer Koperasi Kartika, maka dimiliki serta sebagai landasan untuk
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kakan mencapai tujuan perusahaan dan
Depkop & PPK Semarang No. perumusan strategi yang akan
097/KDK.11.31/5.2/1990 tanggal 11 Januari ditetapkan. Adapun visi Primer Koperasi
1990 nama koperasi ini berubah menjadi Kartika S-02 Jatayu, yaitu :
Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu. Jujur, kreatif, inovatif, professional dan
Anggota koperasi ini adalah seluruh ketertiban administrasi dalam rangka
Tentara Nasional Indonesia Angkatan peningkatan kesejahteraan prajuritYonif
Darat Batalyon Infantrie Yonif 400 Raider 400/ Raiders.
yang bergabung dalam Komando Daerah
Militer IV/Diponegoro. 2) Misi Perusahaan
Struktur organisasi Primer Koperasi Misi merupakan landasan mendasar
Kartika S-02 Jatayu terdiri dari : 1 orang yang membedakan satu perusahaan
Pembina, 5 orang pengurus utama yang dengan perusahaan lain yang sejenis dan
membawahi beberapa orang, 3 orang dijadikan dasar dalam melakukan
pengawas dan 1 orang karyawan, Periode aktivitas perusahaan. Adapun misi dari
kepengurusan adalah 3 tahun dengan cara Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu,
pemilihan langsung oleh anggota pada saat yaitu :
rapat anggota. Pusat Koperasi Angkatan a) Meningkatkan kejujuran, bersikap
Darat (Puskopad) adalah salah satu dan bertindak dalam pelaksanaan
koperasi yang dibentuk oleh Prajurit militer tugas serta selalu berpedoman
Angkatan Darat dan PNS (Pegawai Negeri kepada Pancasila, Sumpah Prajurit,
Sipil) yang terletak Jl. Setiabudi Srondol Sapta Marga dan delapan wajib
Kulon Banyumanik Semarang. Jumlah TNI.
anggota koperasi per 31 Desember 2012 b) Selalu berpikir positif dan kreatif
sebanyak 680 anggota. Primer Koperasi dalam pengembangan usaha untuk
Kartika S-02 Jatayu memiliki Badan peningkatan kesejahteraan prajurit
Hukum No. 7199.b/BH/PAD/KWK-11- Yonif/400 Raiders.
30/VI/1999. Koperasi ini berdiri di bawah c) Mempunyai gagasan dan ide serta
Pusat Koperasi yang ada di daerah mengembangkan inovasi positif
Semarang yaitu Puskopad (Pusat Koperasi untuk menjadikan Primer Koperasi
Angkatan Darat. Kartika S-02 Jatayu sebagai penjuru
Awal berdirinya Primer Koperasi dalam kegiatan perekonomian di
Kartika S-02 Jatayu beralamat di Jl. wilayah Yonif/400 Raiders.
Setiabudi Srondol Kulon Banyumanik d) Mampu melaksanakan tugas secara
Semarang. Pada tanggal 9 September 1963 professional dalam bidang
Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu ini perkoperasian sehingga
didirikan. Pada awalnya koperasi ini kesejahteraan prajurit Yonif/400
bernama Primer Koperasi Angkatan Darat Raiders dapat meningkat.
(Primkopad) S-02 Jatayu. Namun, sejak e) Tekun dan teliti dalam kegiatan
adanya peraturan dari Pusat Koperasi pertanggungjawaban keuangan dan
Angkatan Darat (Puskopad) yang kegiatan dengan melaksanakan
mewajibkan setiap anggotanya mengganti ketertiban administrasi untuk
nama menjadi Primer Koperasi Kartika menghindari hal-hal yang tidak
maka berdasarkan Surat Keputusan (SK) diinginkan.
Kakan Depkop & PPK Semarang No.
097/KDK.11.31/5.2/1990 tanggal 11 Januari

33
Mengenai tugas dan wewenang pada ketua Primer Koperasi Kartika S-02
struktur oganisasi Primer Koperasi Kartika Jatayu dan Dinas Koperasi.
S-02 Jatayu adalah sebagai berikut : 4) Mempertanggung jawabkan hasil
pemeriksaaannya pada RAT.
a. Rapat Anggota c. Pembina
Rapat Anggota merupakan pemegang Fungsi Pembina ini berlaku bagi para
kekuasaan tertinggi dalam organisasi pengurus, pengawas maupun anggota
koperasi. Hal ini mengandung koperasi.
pengertian bahwa setiap keputusan Tugas-tugas Pembina adalah :
yang sifatnya mendasar mengenai 1) Pembina terdiri dari orang-orang
kebijakan aktivitas koperasi harus yang diangkat oleh rapat anggota
berdasarkan keputusan rapat anggota. untuk memberikan petunjuk dan
Dalam rapat anggota setiap anggota masukan serta konsultasi kepada
mempunyai hak yang sama untuk pengurus dan pengawas koperasi.
menyampaikan pendapat. 2) Memberikan masukan serta saran
Penyelenggaraan rapat anggota atau petunjuk kepada pengurus
sekurang-kurangnya sekali dalam untuk perkembangan kemajuan
setahun. Fungsi dari rapat anggota koperasi baik diminta maupun tidak
adalah : diminta.
1) Menetapkan Anggaran Dasar dan d. Pengurus
Anggaran Dasar Rumah Tangga Wewenang yang dimiliki oleh pengurus
koperasi. koperasi berada di bawah keputusan
2) Memilih, mengangkat, dan rapat anggota. Pengurus merupakan
memberhentikan pengurus dan pemegang mandat yang dipilih dari
badan pengawas. anggota dan diangkat oleh rapat
3) Menetapkan dan mengesahkan anggota. Pengurus dalam membuat
rencana kerja maupun rencana kebijakan tidak boleh menyimpang dari
anggaran pendapatan dan belanja Anggaran Dasar Rumah Tangga dan
koperasi. keputusan rapat anggota. Setiap satu
b. Pengawas tahun dan pada akhir masa jabatannya
Pengawas yang antara lain mempunyai pengurus harus mempertanggung
tugas untuk melakukan pengawasan jawabkan hasil kerjanya kepada
terhadap pelaksanaan kebijakan anggota dalam rapat anggota. Secara
koperasi dan pengelolanaan usaha umum, tugas utama pengurus koperasi
koperasi. Adanya fungsi pengawasan adalah memimpin organisasi dan
dalam suatu organisasi koperasi, mengelola usaha koperasi, melakukan
dimaksudkan sebagai salah satu upaya segala perbuatan hukum atas nama
untuk memperkecil resiko yang koperasi, serta mewakili koperasi baik
mungkin timbul sebagai akibat dari di dalam maupun di luar pengadilan.
terjadinya penyimpangan-
penyimpangan kebijakan yang Tugas dan wewenang masing-masing
dijalankan pengurus dan mengenai pengurus dapat dirinci sebagai berikut :
pembukuan/administrasi keuangan 1) Ketua
koperasi. Ketua koperasi memiliki tanggung
jawab baik ke dalam maupun ke
Tugas pengawas koperasi adalah : luar organisasi, dengan uraian
1) Melakukan pengawasan terhadap tugas sebagai berikut :
pelaksanaan kebijaksanaan a) Memimpin koperasi dan
pengurus menyangkut pengelolaan mengkoordinasikan kegiatan
koperasi, baik yang menyangkut seluruh anggota, pengurus
aspek organisasi maupun aspek dan karyawan koperasi.
usaha administrasi pembukuan b) Mewakili koperasi di dalam
koperasi. dan di luar pengadilan.
2) Meneliti catatan yang ada pada c) Melaksanakan tugas sesuai
koperasi untuk menjamin dengan AD/ART keputusan
kebenarannya. rapat anggota dan rapat
3) Membuat laporan tertulis mengenai pengurus.
hasil pengawasan pengurus dan

34
d) Memutus permintaan 4) Urusan Usaha
pinjaman anggota. a) Menyampaikan pertimbangan
e) Memutus pengambilan dan dan saran kepada Ketua
simpanan anggota. Primkopad mengenai hal-hal
f) Memutus pegeluaran biaya. yang berhubungan dengan
Adapun wewenang dari ketua tugasnya.
koperasi adalah sebagai berikut : b) Memantapkan,
a) Menentukan kebijakan dan mengendalikan dan
mengambil keputusan. mengembangkan kegiatan
b) Menandatangani surat usaha yang ada, baik yang
keputusan dan surat-surat langsung melayani
penting lainnya bersama kepentingan anggota maupun
sekertaris dan bendahara. kepentingan umum.
2) Sekretaris c) Merintis usaha-usaha baru
Tugas utama sekretaris adalah dibidang perdagangan umum,
sebagai penanggung jawab produksi atau industri dan
administrasi koperasi, adapun jasa yang menyangkut
uraian tugasnya sebagai berikut : kebutuhan konsumsi anggota
a) Bertanggung jawab atas dan masyarakat pada
kegiatan administrasi dan umumnya.
menyimpan arsip d) Merencanakan pola jaringan
perkantoran. pasar antar Kopad, Kopad
b) Menghinpun dan menyusun dengan koperasi lain dan
lapoaran Rapat Anggota masyarakat umum dengan
Tahunan bersama ketua dan berperan sebagai koordinator
bendahara. pengadaan dan
c) Menyusun rencana program pemasarannya.
kerja organisasi koperasi. e) Meningkatkan dan
d) Melakukan tugas administrasi mengembangkan usaha-usaha
yang diberikan oleh ketua. dengan mitra baik untuk
e) Melaksanakan pencatatan kepentingan anggota dan
surat menyurat baik surat masyarakat pada umumnya.
masuk maupun surat keluar f) Menyelenggarakan
sesuai Jukmin TNI-AD. pembinaan dan pengawasan
3) Urusan Bendahara usaha terhadap semua unit
a) Menyampaikan pertimbangan usaha maupun kegiatan
dan saran kepada ketua usaha di lingkungan
Primer Koperasi Kartika S-02 Primkopad.
Jatayu mengenai hal-hal yang g) Menyusun Rencana Kerja dan
berhubungan dengan Rencana Anggaran Belanja
tugasnya. sesuai bidang tugasnya serta
b) Menyelenggarakan pembinaan mengawasi pelaksanaannya.
sistem administrasi dan 5) Urusan Teknik Perkoperasian
pembukuan keuangan pada a) Menyampaikan pertimbangan
Primer Koperasi Kartika S-02 dan saran kepada Ketua
Jatayu. Primkopad mengenai hal-hal
c) Mengumpulkan, mengolah yang berhubungan dengan
dan menyajikan data atau bidang tugasnya.
keterangan dibidang b) Melaksanakan pembinaan,
administrasi perbendaharaan. pengawasan dan penelitian
d) Menjalin hubungan dan bidang dan teknik
kerjasama dengan lembaga perkoperasian pada
keuangan atau Primkopad.
perbendaharaan baik milik c) Memelihara tata kerja dan
BUMN maupun BUMS dalam menyusun laporan kegiatan
rangka pemupukan dan perkoperasian untuk
pengembangan dana. kepentingan pembinaan
maupun Rapat Anggota

35
Primkopad. ETAP. Acuan lain yang mengatur masa
d) Bersama Ketua mengesahkan manfaat aset tetap adalah Undang-Undang
surat-surat atau notulen- Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 11 : 18
notulen Rapat dan surat (2208:18), sedangkan untuk pengelompokan
tertentu lainnya yang aset yaitu Peraturan Menteri Keuangan
berhubungan dengan Nomor 96/PMK.03/2009.
organisasi perkoperasian.
e) Merencanakan dan Pengakuan
menyelenggarakan program Aset tetap Primer Koperasi Kartika S-02
pembinaan Sumber Daya Jatayu dicatat dalam bentuk tabel dan
Manusia (SDM) melalui diakui sebagai iventaris perusahaan,
pendidikan, penyuluhan, perlakuan akuntansi yang tetap untuk aset
penataran dan lain- lain. tetap belum diterapkan di perusahaan kecil
f) Merencanakan dan ini, aset tetap yang dimiliki Primer Koperasi
melaksanakan kegiatan yang Kartika S-02 Jatayu diklasifikasikan
bersifat sosial dalam rangka sebagai berikut;
membantu anggota yang
kemalangan atau sakit dan a) Bangunan
lain-lain. 1. Toko
g) Menjalin hubungan dan 2. Unit Ruko
kerjasama dengan 3. Kolam renang
Kakandepkop Dekopinda dan b) Mesin
Primer Koperasi Karika lain 1. Mesin Tulis 5. Adaptor
dalam rangka meningkatkan 2. Mesin Jahit 6. Dinamo
usaha Primer Koperasi 3. Kbu 7. Air Port/Penyedot
Kartika S-02 Jatayu. Debu
4. Isi ulang
Berikut ini adalah susunan pengurus c) Peralatan
Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu tahun 1. Perangkat Warte
2012 sampai sekarang : 2. Peti Uang
1. Pembina : Ferry Irawan 3. Hanger Pakaian
2. Pengawas 4. Printer
a) Ketua : Ngadimin 5. Pompa Minyak
b) Anggota : Bandi : Robbi 6. Pigura
Firdaus 7. Printer Canon Ip 2770
3. Pengurus 8. Drum
a) Ketua : Suroso 9. Komputer + Meja
b) Sekretaris : Tikyono 10. Buffet
c) Urnikkop : Bunadi 11. Dispenser
d) Urus : Murjan 12. Meja Dispenser
e) Urben : M. Hanafi 13. Rak Buku
14. Gembok Brankas
HASIL DAN PEMBAHASAN 15. Almari Kayu Jati
Aset tetap adalah aset berwujud yang 16. Papan Tulis
digunakan dalam operasi perusahaan dan 17. Gayung
tidak dimasukkan untuk dijual dalam 18. Catrige Printer Canon
rangka kegiatan normal perusahaan. Aktiva 19. Kaca Buffet
semacam ini biasanya memiliki masa 20. Komputer
pemakaian yang lama dan diharapkan 21. Camera Digital
dapat memberi manfaat pada perusahan 22. Rak Buku + Papan
selama bertahun-tahun. Manfaat yang 23. Rantai
diberikan aset tetap umumnya semakin 24. Hp Nokia
lama semakin menurun, kecuali manfaat 25. Kalkulator
yang diberikan oleh tanah. 26. Rak Buku Plastik
27. Pesawat Telepon Kantor
Primer koperasi Kartika S-02 Jatayu sudah 28. Etalase
mengelompokkan aset tetap yang dimiliki, 29. Lemari Kaca
akan tetapi belum sesuai dengan SAK 30. Kursi Busa

36
31. Rak Besi tersebut telah disusutkan secara
32. Segitiga Plastik penuh.
33. Ram Gantungan Barang Metode penyusutan yang diterapkan
untuk menghitung penyusutan aset
Pengukuran tetap berwujud pada Primer Koperasi
Aset tetap diukur pada biaya perolehan Kartika S-02 Jatayu adalah metode
dikurangi akumulasi penyusutan dan garis lurus. Metode garis lurus
akumulasi kerugian penurunan nilai. Biaya digunakan untuk aset tetap berwujud
pemeliharaan dan reparasi sehari-hari (cost yang tergolong bangunan, peralatan,
of day-to-day servicing) dari aset tetap dan inventaris kantor lainnya.
sebagai beban dalam laporan laba rugi pada Perhitungan menggunakan metode
periode terjadinya. garis lurus karena metode ini sangat
tepat digunakan pada Primer Koperasi
Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap Kartika S-02 Jatayu dan sederhana.
pada umumnya tidak diperkenankan Peraturan Menteri Keuangan Republik
karena SAK ETAP menganut penilaian aset Indonesia Nomor 96/PMK.03/2009
berdasarkan biaya perolehan atau harga menjelaskan tentang jenis-jenis harta
pertukaran. Pada akhir tahun 2012 belum yang termasuk dalam kelompok harta
terdapat penurunan nilai aset tetap Primer berwujud bukan bangunan untuk
Koperasi Kartika S-02 Jatayu sehingga keperluan penyusutan Menteri
tidak ada akumulasi kerugian penurunan Keuangan Republik Indonesia.
nilai. Metode garis lurus yaitu beban
a. Pengukuran Biaya Perolehan penyusutan aset tetap dari tahun ke
Biaya perolehan aset tetap Primer tahun dalam metode garis lurus adalah
Koperasi Kartika S-02 Jatayu adalah sama besarnya, yaitu harga perolehan
setara harga tunainya pada saat dibagi umur manfaat. Namun karena
tanggal pengakuan. Metode yang pada Primer Koperasi Kartika S-02
digunakan adalah metode biaya historis Jatayu dalam perhitungan aset
yaitu aset tetap dicatat pada harga tetapnya hanya berdasarkan dengan
perolehan dikurangi akumulasi harga pasar yang ada dan belum ada
penyusutan dan rugi penurunan nilai umur manfaatnya, maka akan
aset. dilakukan perhitungan aset tetap
b. Penyusutan dengan mengelompokkan aset tetap
Beban penyusutan harus diakui dalam yang menurut golongan pajak.
laporan laba rugi. Jumlah aset yang Perhitungan aset tetap menurut
dapat disusutkan harus dialokasikan akuntansi pajak, disini tetap
secara sistematis selama umur menggunakan metode garis lurus yaitu:
manfaatnya. Penyusutan dimulai
ketika suatu aset tersedia untuk Penyusutan = Presentase x Harga
digunakan. Penyusutan dihentikan Perolehan/Harga Beli
ketika aset dihentikan pengakuannya. Penyajian
Penyusutan tidak dihentikan ketika Berikut adalah penyajian aset tetap Primer
aset tidak digunakan atau dihentikan Koperasi Kartika S-02 Jatayu dalam neraca:
penggunaan aktifnya, kecuali aset

37
Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu
Neraca sebagian
ASET TIDAK LANCAR

Aset Tetap
- Bangunan Rp 297.073.510
- Mesin Rp 27.233.500
- Peralatan Rp 45.083.650
Jumlah Rp
369.390.660

Akumulasi Depresiasi
- Bangunan Rp 37.670.100
- Mesin Rp 20.911.000
- Peralatan Rp 32.886.713
Jumlah Rp
91.467.812)
Total Aset Tetap Rp
277.922.848

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan pada pembahasan dapat Baridwan, Z. 2010. Intermediate


disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Accounting, BPFE-YOGYAKARTA.
a. Perlakuan akuntansi aset tetap pada Yogyakarta
Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu
yang awalnya belum disusun Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009. Standar
berdasarkan SAK ETAP, sekarang Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
sudah disusun berdasarkan SAK ETAP Akuntabilitas Publik No. 15
pada tahun 2012.
Keraf, G. 2004. Komposisi. Semarang:Bina
b. Bangunan, mesin dan peralatan diakui
Putera
sebagai aset tetap Primer Koperasi
Kartika S-02 Jatayu pada saat aset Jusup, Al H. 2003. Dasar-dasar Akuntansi.
tetap tersebut mulai digunakan yaitu STIE YKPN, Yogyakarta
mulai dari tahun 2002 sampai 2012.
c. Pengukuran pada saat pengakuan awal Peraturan Menteri Keuangan Republik
aset tetap Primer Koperasi Kartika S- Indonesia Nomor 96/PMK.03/2009
02 Jatayu yaitu diukur sebesar biaya tentang jenis-jenis harta yang
perolehan. Pengukuran setelah termasuk dalam kelompok harta
pengakuan awal diukur berdasarkan berwujud bukan bangunan untuk
harga prolehan dikurangi akumulasi keperluan penyusutan Menteri
penyusutan. Metode penyusutan yang Keuangan Republik Indonesia.
digunakan adalah metod garis lurus.
d. Aset tetap disajikan dalam neraca. Politeknik Negeri Semarang. 2013.
Pedoman Penyusunan Laporan dan
Pada Primer Koperasi Kartika S-02 Jatayu Tata Cara Penyusunan Tugas Akhir.
belum menerapkan perhitungan penyusutan Semarang: Politeknik Negeri
aset tetap yang sesuai dengan berdasarkan Semarang
SAK ETAP, jadi sebaiknya Primer Koperasi
Kartika S-02 Jatayu menghitung
penyusutan aset tetap sesuai dengan SAK
ETAP.

38

Anda mungkin juga menyukai