Nomor
Sifat
Lampiran
Perihal
‘Tembusan:
NOR we
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(MUI)
KABUPATEN KUNINGAN
WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU’AMA DAN CENDIKIAWAN MUSLIM
Sekretarict: Jl. Ahmad Yani No. 1 Kemplek Masiid Agung Syiarul islam
Telp-08122207434.081222151817 Kuningan 45511 Email: kentor muikuringan@yahoo.com
20/DP-K/MUL3/2020 Kuningan, 26 Maret 2020 M
: Sangat Penting 01 Syaban 1441 H
1 (satu) lembar
Juklak/Juknis Pelaksanaan Ibadah Dalam Situasi Covid-19
Kepada Yth,
1. Ketua MUI Kecamatan Se Kabupaten Kuningan
2. Ketua DKM Syarul Islam
3. Ketua DMI Kabupaten Kuningan
di
Tempat
Assalamalcikum Wr.Wb
Salam silaturahmi kami sampaikan semoga kita semua ada dalam lindungan
Allah ST. Sholawat dan salam semoga tercurah ke pangkuan Nabi yang mulia
Muhammad SAW, para keluarganya, para shohabatiya serta segenap kaum
muslimin sampai akhir zaman,
Setelah mencermati Kondisi aktual terkait menyebamya virus corona di
Indonesia umumnya, di Jawa Barat, dan Kabupaten Kuningan khususnya
Dengan ini kami sampaikan Juklak/Juknis Dewan Pimpinan Majelis
Utama Indonesia Kabupaten Kuningan dalam pelaksanaan ibadah selama
pemberlakuan antisipasi dan tanggap darurat penyebaran wabah covid-19
(virus corona). Mohon disebarluaskan pada wilayah Kecamatan masing-masing.
Demikian, atas perhatian dan kerjasamnya kami ucapkan terima Kasih,
Hanya kepada Allah SWT kita memohon hidayah, semoga kita semua mendapat
pertolongan-Nya. Wallahu al-Musta ‘an,
Wassalamu ‘alaikum, Wr. Wb.
v
Drs, KH. D. Syarif Hidayatullah, MA Dr. H. Muhamad Nurdin, S.Ag, M.Pd.1
Yth Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Barat di Bandung;
Yih. Bupati Kuningan di Kuningan;
Yth. Kapolres Kuningan di Kuningan;
Yih, Dandim 0615 di Kuningan;
Yth. Kepala Kantor Kemenag di Kuningan;
Yih. Camat se Kabupaten Kuningan;
Yth. Kepala KUA Kecamatan se Kabupaten Kuningan,CDOT
MAJELIS ULAMA INDONESIA
(MUI)
KABUPATEN KUNINGAN
WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU’AMA DAN CENDIKIAWAN MUSLIM.
Sekreterit: J. Ahmad Yani No. 1 Kemplek Masjid Agung Sylar slam
Telp. 081222181817 Kuningon 45511 Email: kantor_mukuningen@yahoo.com
JUKLAK/JUKNIS
DEWAN PIMPINAN MAJELIS ULAMA INDONESIA KABUPATEN KUNINGAN
DALAM PELAKSANAAN IBADAH SELAMA PEMBERLAKUAN ANTISIPASI
DAN TANGGAP DARURAT PENYEBARAN WABAH
COVID-19 (VIRUS CORONA)
Nomor : 21/DP-K/MUI/3/2020
ep _3
Menindaklanjuti himbaun MUI Kabupaten Kuningan, tanggal 16 Maret 2020
yang telah disampaikan kepada masyarakat, baik melalui surat maupun
WhatsApp (WA), merupakan kepedulian MUI terhadap perkembangan situasi
yang sedang terjadi yaitu menyebarnya Covid-19 (virus corona).
Pada tanggal 25 Maret 2020, MUI mengadakan koordinasi dengan Pemerintah
Daerah Kabupaten Kuningan dan Kapolres, diperoleh informasi bahwa
penyebaran virus corona yang masif berpotensi masuk ke wilayah Kabupaten
Kuningan. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi dan dukungan dari
semua pihak (komponen masyarakat), tidak terkecuali para tokoh agama
untuk bersama-sama dengan pemerintah melakukan antisipasi yang serius
dan sungguh-sungguh yaitu dengan cara:
1. Mendukung dan melaksanakan himbauan surat edaran bupati nomor:
451/21.981/Kesra, tentang peningkatan kewaspadaan penyebaran
virus covid-19 di lingkungan tempat ibadah;
2.Mendukung dan melaksanakan Maklumat Kapolri_ Nomor:
Mak/2/Il1/2020, tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah
dalam penanganan penyebaran Covid-19 (virus corona);
3.Mendukung dan melaksanakan fatwa MUI Nomor: 14 Tahun 2020
tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah covid-19,
sebagai pedoman pemerintah dalam menetapkan — kebijakan
penanggulangan Covid-19;
4.Salah satu tindakan taktis, terintegrasi dan extra ordinary untuk
menghambat penyebaran covid-19 (virus corona), adalah membatasi
pertemuan orang dengan strategi social distancing (jarak sosial), dan
physical distancing ( jarak fisik).
Dengan memperhatikan point 1 (satu), 2 (dua), 3 (tiga), dan 4 (empat), MUI
bersepakat:
a. Kegiatan keagamaan yang bersifat massal (jamaah) untuk semua
agama, termasuk di masjid, terutama yang berlokasi di kota atau
jamaahnya banyak pendatang (urbanj, seperti masjid Syiarul Islam
untuk sementara tidak menyelenggarakan shalat jum’at, digantidengan shalat zuhur di rumah. Shalat berjamaah di masjid bisa diganti
dengan shalat berjamaah di rumah. Termasuk menghentikan
sementara penyelenggaraan pengajian (majelis taklim) dan sejenisnya.
Misa di gereja dan sejenisnya. Serta melaksanakan ibadah untuk
sementara waktu di rumah masing-masing.
b. Masjid yang berada di lingkungan yang masih dianggap aman dari
paparan virus corona, tetap menyelenggarakan shalat berjamaah,
shalat jumat, shalat ied, taraweh, dengan ketentuan tetap mengacu
kepada surat edaran bupati dan fatwa ulama. Seandainya di Masjid
Kecamatan yang jamaahnya banyak, heterogen, banyak pendatang
(urban), dan disinyalir akan adanya kontaminasi virus corona
diserukan untuk tidak menyelenggarakan shalat berjamaah dan shalat
jum’at;
c. Adapun shalat rawatib berjamaah dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Waktu shalat berjamaah dilakukan 10 menit setelah waktu adzan;
2.10 menit setelah usai shalat berjamaah, jamaah segera kembali ke
rumah masing-masing;
. Untuk shaf saat shalat, harap direnggangkan antar jamaah;
. Salaman /jabat tangan antar jamaah ditiadakan;
. Tidak saling bersentuhan antar jamaah;
. Jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing;
. Setiap hari, masjid dipel dengan campuran disinsfektan,
. Tersedia disinsfektan tangan di setiap pintu masuk masjid;
. Tersedia sabun cair untuk cuci tangan jamaah di tempat wudlu
d. Bagi yang bermaksud mengadakan resepsi pernikahan atau khitanan,
diserukan untuk menunda/meniadakan acara tersebut sampai
situasinya memungkinkan, adapun agad pernikahan bisa dilaksanakan
dengan sederhana, tanpa mengundang orang banyak;
. Acara pengajian akbar seperti rajaban dan lainain, untuk
ditangguhken pelaksanaannya atau dibatalkan sampai waktu yang
belum ditentukan;
f. Acara selamatan, tasyakuran atau doa di tempat duka, dan yang
sejenisnya diharapkan dilaksanakan secara intern di keluarga;
g. Menyerukan kepada semua pihak untuk memperhatikan dan
melaksanakan Himbauan Bupati, Maklumat Kapolri, Fatwa dan
Taushiyah MUI dan Himbauan lainnya yang serupa dengan maksud
yang sama, sebagai ikhtiyar memohon keselamatan bersama dari
penyebaran virus corona (COPID-19).
h, Himbauan atau larangan ini berlaku mulai tanggal 27 Maret 2020
sampai dengan Kuningan dinyatakan bebas dari corona oleh
pemerintah.
Demikian juklak/juknis ini dibuat untuk menjadi pedoman bagi seluruh
ummat beragama di Kabupaten Kuningan dalam menjalankan ibadah di
masa tanggap darurat covid-19. Hanya kepada Allah SWT kita memohon
hidayah, semoga kita semua mendapat pertolongan-Nya.
Wallahu al-Musta’an.
Nashrun minailah wa fathun Qoriib.
Penanee
Kuningan, 26 Maret 2020 M
01 Syaban 1441 #
Dr. H, Muhamad Nurdin, S.Ag.,M.Pd.1