Anda di halaman 1dari 14

1|Page

MAKALAH

OPERATING LEASE

Disunsun oleh:

Kelompok

RONA MELISANDITA (1862201128)

RIRIN ANGGRAINI (1862201134)

SITI NURHAYA (1862201203)

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

AKUNTANSI 4.2

2020/2021
1
Page

1
2|Page

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada tuhan yang Maha Esa atas berkat taufik dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “operating lease”. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen jurusan akutansi keuangan menengah II yaitu ibu
Liviawati SE, M.ak, CA, CTA. Dan kepada pihak yang berpartisipasi baik moril maupun
material dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk memenuhitugas mata kuliah Akuntansi Keuangan


manajemen II dan sebagai kajian terhadap pemahaman pembaca mengenai perencanaan dan
pengendalian.

Penulis menyadari dalam penyususnan makalah ini masih terdapat kekurangan . Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukan dan kritikan dari semua pihak terkait dengan
relevansi makalah ini agar bisa menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.

Pekanbaru, 03 Maret 2020

Penulis

2
Page

2
3|Page

PENDAHULUAN

1.Latar belakang masalah

Indonesia merupakan tempat bagi setiap orang yang ingin mendirikan suatu usaha. Setiap
usaha yang didirikan kerap mendapat keuntungan yang menjanjikan. Salah satu usaha yang
cukup banyak dijalankan oleh pelaku usaha yaitu leasing. Leasing merupakan segala kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal yang penggunaannya
diserahkan pada suatu perusahaan, melalui pembayaran secara berkala dalam jangka waktu
tertentu.

Leasing pertama kali diperkenalkan di indonesia padatahun ) yang bertujuan untuk


membiayai penyediaan barang-barang modal, dengan beberapa perjanjian antara pihak
perusahaan dengan pihak  penerima barang dengan sejumlah biaya-biaya yang dikeluarkan
atau dibebankan oleh pihak lessee. Leasing mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat
karena saat mengurus leasing persyaratan yang relative mudah dan tidak terlalu ketat.
Menjadikan leasing sebagai suatu badan yang fleksibel. untuk melakukan suatu usaha,
biasanya seseorang akan membutuhkan biaya yang cukup mahal hanya untuk membeli
peralatan atau perlengkapan usaha. dengan mengikuti leasing, masalah dana tersebut bisa
teratasi, karena ia tidak memerlukan dana sekaligus hanya untuk membeli perlengkapan. bisa
memanfaatkan sisa dana yang ada untuk lebih mengembangkan usahanya tersebut. Leasing
sangat umum digunakan oleh perusahaan baik yang kecil maupun yang besar. Pada saat
membeli mesin dan peralatan lainnya, perusahaan dapat menghemat biaya sehingga
mempercepat pengembangan usaha.

B. Rumusan masalah

1. apa pengertian operating lease

2. apa saja yang termasuk dalam manfaat leasing

3. keunggulan melease
3
Page

4.membahas kasus

3
4|Page

C. Tujuan

1. untuk memahami leasing dan operating leasing

2.memahami apa saja manfaat dan keunggulan operating leasing

3. Memahami penyelesaian dalam operating leasing dalam bentuk kasus-kasus

TINJAUAN PUSTAKA

Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia lebih dikenal dengan nama Leasing. Kegiatan
utamanya adalah bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang
diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan yang dimaksud jika seorang nasabah membutuhkan
barang-barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli
secara kredit dapat diperoleh diperusahaan leasing. Pihak Leasing dapat membiayai
keinginan nasabah dengan perjanjian yang telah disepakati kedua pihak. Perusahaan Leasing
dapat diselenggarakan oleh atau badan usaha yang  berdiri sendiri. Keterbatasan perusahaan
leasing adalah tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakukan oleh bank seperti memberikan
simpanan dan kredit dalam bentuk uang. Pengertian sewa guna usaha secara umum adalah
perjanjian antara lessor (perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) di mana pihak lessor
memyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan  pembayaran sewa
untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan pengertian sewa guna usaha sesuai dengan
keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 adalah “kegiatan pembiayaan dalam
bentuk

 penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee
selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala”. Yang dimaksud
dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa
kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa
4
Page

yang disepakati Sebaliknya,operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek

4
5|Page

sewa guna usaha. a.Ketentuan Leasing Kegiatan Leasing secara remi diperbolehkan
beroperasi di indonesia setelah keluar surat keputusan bersama antara Menteri
Keuangan,Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Nomor Kep. 122/MK/IV/2/1974,
Nomor 32/M/SK/2/74 dan Nomor 30/Kpb/I/74 Tanggal 7 Februari 1974 Tentang Perizinan
Usaha Leasing di Indonesia. Wewenang untuk memberikan usaha Leasing di keluarkan oleh
Menteri Keuangan berdasarkan Surat keputusan Nomor 649/MK/IV/5/1974 Tanggal 6 Mei
1974 yang mengatur mengenai ketentuan tata cara perizinan dan kegiatan usaha leasing di
Indonesia. Lembaga Pembiayaan Menurut ketentuan ini dimungkinkan untuk melakukan
salah satu dari kegiatan pembiayaan seperti :

1.Sewa guna usaha ( Leasing )

2.Modal ventura ( venture capital )

3.Anjak Piutang ( factoring )

4.Pembiayaan konsumen ( consumer finance )

5.Kartu Kredit ( credit card )

Pemberian izin untuk melakukan usaha-usaha pembiayaan seperti di atas, terlebih dulu harus
memperoleh izin dari Menteri Keuangan.

 b. Pihak-pihak yang terlibat

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing adalah
sebagai berikut :

1. Lessor Merupakan perusahan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya


untuk memperoleh barang-barang modal

2. Lessee Adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk
memperoleh barang modal yang di inginkan.

3. Supplier Yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan di leasing sesuai
perjanjian antara lessor dengan lessee dan dalam hal ini suplier juga dapat  bertindak sebagai
5

lessor.
Page

5
6|Page

4. Asuransi Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap


perjanjian antara lessor dengan lessee.

Dalam hal ini lessee dikenakan biaya asuransi dan apabila terjadi sesuatu, maka
perusahaan akan menanggung resiko sebesar sesuai dengan perjanjian terhadap barang yang
di leasingnya.

2.2 Jenis-Jenis Perusahaan Leasing

Jenis-jenis perusahaan leasing dalam menjalankan kegiatannya dibagi kedalam 3


(tiga) kelompok yaitu :

1.Independent Leasing

Merupakan perusahaan leasing yang berdiri sendiri dapat sekaligus sebagai supplier
atau membeli barang-barang modal dari supplier lain untuk dileasekan.

2. Captive Lessor

Produsen dan supplier mendirikan perusahaan leasing dan yang merekan leasekan
adalah barang-barang milik mereka sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk dapat
meningkatkan penjualan, sehingga mengurangi penumpukan barang di gudang/toko.

3. Lease Broken

Perusahaan jenis ini kerjanya hanyalah mempertemukan keinginan lessee untuk


memperoleh barang modal kepada pihak lessor untuk dileasekan. Jadi,dalam hal ini lease
broken hanya sebagai perantara antara pihak lessor dengan pihak lessee

2.3 Mekanisme dan Teknik Pembiayaan Leasing

A. Mekanisme Leasing

1. lesse menghubungi pemasok untuk pemilihan dan penentuan jenis  barang,


spesifikasi, harga, jangka waktu penagihan, dan jaminan purna jual atas  barang yang akan
disewa.
6

2. Lesse melakukan negoisasi dengan lessor mengenai kebutuhan  pembiayaan barang


Page

modal. Dalam hal ini, lessee dapat meminta lease quotation yang tidak mengikat dari lessor.

6
7|Page

Dalam quotation terdapat syarat-syarat pokok  pembiayaan leasing, antara lain: keterangan
barang, harga barang, cash security deposit, residual value, asuransi, biaya administrasi,
jaminan uang sewa ( lease rental ), dan persyaratan-persyaratan lainnya.

3. Lessor mengirimkan letter of offer atau comittment letter kepada lessee yang berisi
syarat-syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayaai  barang modal yang dibutuhkan,
lessee menandatangani dan mengembalikannya kepaada lessor.

4. Penandatangan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee, dimana


kontrak tersebut mencakup hal-hal: pihak-pihak yang terlibat, hak milik, jangka waktu, jasa
leasing, opsi bagi lessee, penutupan asuransi, tanggung jawab dan objek leasing, perpajakan
jadwal pembayaran angsuran sewa dan sebagainya.

5. Pengiriman order beli kepada pemasok disertai instruksi pengiriman  barang kepada
lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui.

6. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai  pesanan serta
menandatangani surat tanda terim dan perintah bayar selanjutnya diserahkan kepada
pemasok.

7. Penyerahan dokumen oleh pemasok kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti
kepemilikan barang lainnya.

8. Pembayaran oleh lessor kepada pemasok

9. Pembayaran sewa ( lease payment ) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama
masa leasing yang seluruhnya mencakup pengembalian  jumlah yang dibiayai beserta
bunganya.

B. Teknik-Teknik Pembiayaan Leasing Teknik pembiayaan leasing dapat dibagi


dalam dua kategori, yaitu finance lease dan operating lease.

a. Finance Lease
b. Operating Lease
7
Page

7
8|Page

operating lease adalah sebuah bentuk dari perjanjian leasing yang dimana pihak
dari lease melakuakan penyewaan pada sebuah lat dalam waktu tertentu untuk
mendapatkan manfaat dan tidak memiliki benda tersebut dalam waktu tertentu.
 Dalam teknik operating lesae, pihak pemilik objek leasing atau leasor membeli
barang modal dan disewagunausahakan kepada lesee. Pembayaran  periodik yang
dilakukan oleh lessee tidak mencangkup biaya yang dikeluarkan oleh lessor untuk
mendapatkan barang modal tersebut dan bunganya. Lessor mengharapkan
keuntungan dari penjualan barang modal yang disewagunausahakan. Lessor dapat
juga memperoleh sumber penghasilan dari  perjanjian sewa sewa guna usaha yang
lain.
Berdasarkan metode operasi beban sewa dan liabilitas terkait di akui dari hari
ke hari ole lesseekarena menggunakan property tersebut. Lessee
mengalokasikansewa pada periode yang menguntungkan pada dari penggunaan
asset, dan mengabaikan secara akuntasi setiao komitment untuk melakukan
pembayaran dimasa mendatang. Lessee menbuat akrual secara penangguhan yang
sesuai jika periode akuntansi berakhir antara tanggal pembayaran kas.
Misalnya, asumsikan bahwa sewa pembiayaan yang diilustrasikan pada
bagian sebelumnya tidak memenuhi syarat sebagai sewa pembiayaan yang
diilustrasikan pada bagian sebelumnya tidak memenuhi syarat sebagai sewa
pembiayaan. Oleh karena itu Invanhoe mencatatpembayaran ini pada tanggal 1
januari 2012 sebagai berikut.

Beban sewa 25.981,62


Kas 25.981,62

Invanloe tidak melaporkan asset loader dan setiap liabilitas jangka panjang terkait
dengan pembayaran sewa dimasa depan, pada laporan posisi keuangan Invanhoe
melaporkan beban sewa pada laporan laba rugi. Selain itu, seperti dibahas
kemudian dalam bab ini, invanhoe harus mengungkapkan semua sewa operasi
yang meiliki masa sewa yang tidak dapat dibatalkan lebih dari satu tahun.

Perbandingan sewa pembiayaan dengan sewa operasi


8
Page

Seperti yang ditunjukkan jika perusahaan mencatat sewa sebagai sewa operasi
maka beban operasi tahun pertama sewa adalah $25.981,62; jumlah pembayaran

8
9|Page

sewa. Namun jika perusahaan memperlakukan sebagai sewa pembiayaan maka


akan menghasilkan beban tahun pertama sebesar $29.601,84 (pada ilustrasi 21-6)
dan biaya pelaksanaan sebesar $2.000 ilustrasi 21-8 menujukkan bahwa
walaupun total beban operasi adalah sama selama masa sewa apakah akuntansi
untuk sewa sebagai sewa pembiayaan atau sebagai sewa operasi, tetapi dalam
perlakuan sewa pembiayaan terdapat beban yang lebih tinggai di tahun-tahun
sebelumnya dan lenih rendah di tahun tahun berikutnya.

IVANHOE MINES
Daftar Beban Opresi
Sewa pembiayaan versus Operasi

Sewa pembiayaan

Tahun Penyusuta biaya Bunga Total beban Beban sewa selisih


n pelaksanaan operasi

2012 $20.000 $2,000 $7.601,84 $29.601,84 $25.981,62 $3.620,22

2013 20.000 2.000 5.963,86 27.963,86 25.981,62 1.982,24

2014 20.000 2.000 4.162,08 26,162,08 25.981,62 180,46

2015 20.000 2.000 2.180,32 24.180,32 25.981,62 (1.802,30)

2016 20.000 2.000 - 22.000.00 25.981,62 (3.981,62)

$100.000 $10.000 $19.908,10 $129.908,10 $129.908,10 $-0-

Jika menggunakan metode penyusutan dipercepa, selisih jumlah yang dibebankan pada
operasi dalam dua metode tersebut akan menjadi lebih besar di tahun tahun sebelumnya da
tahun-tahun kemudian.

Selain itu penggunaan pendekatan sewa pembiayaan akan menghasilkan pencatatan


asset dan libilitas terkait sebesar $100.000 yang awalnya dilaporkan pada laporan posisi
keuangan. Lease tidak akan melaporkan asset atau liabilitas dalam metode operasi.

1. Kenaikan jumlah utang yang dilaporkan (jangka pendek maupun jangka panjang)
2. Kenaikan jumlah total asset (khususnya asset jangka panjang)
9
Page

9
10 | P a g e

3. Laba yang rendah pada awal masa sewa, sehingga menyebabkan saldo laba menjadi lebih
rendah.

Dengan demikian dapat perubahan yang berpendapat bahwa sewa pembiayaan berdampak
negative terhadap posisi keuangan mereka: rasio utang terhadap total ekuitams meningkat ,
dan tingkat imbal hasil terhadap total asset menurun. Akibatnya masyarakat bisnis menolak
untuk mengapitalisasi sewa.

Apakah penolakan tersebut beralasan kuat atau tidak masih diperdebatkan. Dari sudut
pandang arus kas, perubahan berada dalam posisi yang sama apakah mencatat sewa sebagai
operasi atau sewa pembiayaan. Manager sering tidak setuju dengan kapitalisasi karena dapat
dengan mudah meyebabkan pelanggaran persyaratan pinjaman. kapitalisasi juga dapat
memengaruhi jumlah kompensasi yang diterima oleh pemilik ( misalnya program
kompensasi saham yang terkait dengan laba) akhirnya kapitalisasi dapat menurunkan tingkat
imbal hasil dan meningkatkan hubungan antara hutang dan ekuitas, yang membuat
perusahaan lebih menarik bagi investor sekarang dan potensial.

Pembahasan kasus

Perusahaan lessor dan lessee menandatangani perjanjian lease per tanggal 1 januari
2012,dimana perusahaan lessor meleasekan peralatan kepada perusahaan lessee mulai
tanggal I januari 2012. Jangka waktu & profesi dari perjanjian lease tersebut & data terkait
lainnya adalah

1.Jangka waktu lease adalah ! tahun & perjanjian lease tidak dapat dibatalkan
yangmengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62 pada awal setiap
tahun (dasar anuitas jatuh tempo)

2. Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000 dengan
estimasiumur ekonomis 5 tahun.
10
Page

10
11 | P a g e

3. Perusahaan lessee membayar seluruh biaya excecutory secara langsung kepada pihak
ketiga kecuali untuk pajak property sebesar $2.000 per tahun yang dimasukkan dalam
pembayaran tahunan kepada lessor.*.

4. lease ini tidak mencakup opsi pembaharuan & peralatan kembali menjadi milik leasor
pada akhir masa lease,

5. suku bunga pinjaman incremental perusahaan lessee adalah 11% per tahun.
6. Perusahaan lessee menyusutkan peralatan serupa miliknya atas dasar garis lurus.
7. Perusahaan lessor menetapkan sewa tahuanan untuk memperoleh tingkat
pengembalian atas investasi sebesar 10% per tahun, hal ini diberitahu perusahaan
lessee

Jawab

Ciri ciri lease

($25.981,62x5 th-129. 908,1)

Jumlah yang di kapitalisasi = $ 25.981,62-2.000) PVA 10%,5

=23,981, 62 x 4 , 16986

=100.000

Jurnal per 1 januari 2012

Db Peralatan yang dileasenmodal $100.000

Cr Kewajiban lease modal $100.000

Jumlah pembayaran lease pertama per 1 januari 2012


11
Page

Db Bebab pajak properti $2.000

11
12 | P a g e

Db Kewajiban lease modal $23.981,62

Cr kas $25.982

tanggal Pembayaran Biaya Bunga atas Pengurangan Kewajiban lease (5)


lease tahuna executory kewajiban kewajiban =5-4
(1) yang lease (4)
belum di 23.981,62-3
bayar
1/1/2002 $25.981,62 $2,000 $100.000

1/1/2012 $25.982,62 $2,000 0 $23.981.62 $76.018.38

2013 $25. 981,62 $2,000 $7.601,84 $16,379,78 $59.638.60

2014 $25.981,62 $2,000 $5.963,86 $18,017,76 $41.620,84

2015 $25.981,62 $2,000 $4.162.08 $19.819,54 $21,801,30

2016 $25. 981,62 $2,000 $2.180,13 $521.801,49 $0.00

$129.908,10 $10.000.0 $19.907,91 $100.000,19


0

jurnal per 31 desember 2012 untuk mencatat bunga akrual:

Db Beban bunga $7.602

Cr Hutang bunga $7.602

Db Beban penyusutan $20.000

cr Akumulasi penyusutan $20.000


12

Penyusutan=(nilai wajar-sisa) :umur ekonomis penyusutan + 100.000:5 =20.000


Page

12
13 | P a g e

Jurnal untuk mencatat pembayaran lease per 1 januari 2013

Db Beban pajak property $2.000

Cr Hutang bunga $7.601,84

Db Kewajiban lease modal $16.379,78

Cr kas $25.981,62

Metode operasi lease

Misalkan bahwa lease modal yang diilustrasikan sebelumnya tidak memenuhi kriteria
sehingga di perlakukan sebagai lease operasi:

Jurnal per 1 januari 2012

Db Beban sewa $ 25.981,62

Cr kas $ 25.981,62

(www. academia.edu.8085405.c0ntoh soal)

Kesimpulan

operating lease adalah sebuah bentuk dari perjanjian leasing yang dimana pihak dari lease
melakuakan penyewaan pada sebuah lat dalam waktu tertentu untuk mendapatkan
manfaat dan tidak memiliki benda tersebut dalam waktu tertentu.
 Dalam teknik operating lesae, pihak pemilik objek leasing atau leasor membeli barang
modal dan disewagunausahakan kepada lesee. Pembayaran  periodik yang dilakukan oleh
lessee tidak mencangkup biaya yang dikeluarkan oleh lessor untuk mendapatkan barang
modal tersebut dan bunganya.

Saran
13
Page

13
14 | P a g e

Hendaknya kita sebagai akuntasi bisa lebih mengetahui dan memahami tentang leasing .
dan kami mengetahui banyak kekurangan dalam meyusun makalah ini, kami menerima
kritik dan saran bagi pembaca. Kami ucapkan terimakasih

Daftar putaka

Kieso weigandt,2018.salemba empat.

Widjaja Tunggal Amin dkk, akuntansi leasing (sewa guna usaha)

www. academia.edu.8085405

14
Page

14

Anda mungkin juga menyukai