MAKALAH
OPERATING LEASE
Disunsun oleh:
Kelompok
AKUNTANSI 4.2
2020/2021
1
Page
1
2|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada tuhan yang Maha Esa atas berkat taufik dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “operating lease”. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen jurusan akutansi keuangan menengah II yaitu ibu
Liviawati SE, M.ak, CA, CTA. Dan kepada pihak yang berpartisipasi baik moril maupun
material dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyususnan makalah ini masih terdapat kekurangan . Oleh
karena itu, penulis mengharapkan masukan dan kritikan dari semua pihak terkait dengan
relevansi makalah ini agar bisa menjadi lebih baik dimasa yang akan datang.
Penulis
2
Page
2
3|Page
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan tempat bagi setiap orang yang ingin mendirikan suatu usaha. Setiap
usaha yang didirikan kerap mendapat keuntungan yang menjanjikan. Salah satu usaha yang
cukup banyak dijalankan oleh pelaku usaha yaitu leasing. Leasing merupakan segala kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal yang penggunaannya
diserahkan pada suatu perusahaan, melalui pembayaran secara berkala dalam jangka waktu
tertentu.
B. Rumusan masalah
3. keunggulan melease
3
Page
4.membahas kasus
3
4|Page
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia lebih dikenal dengan nama Leasing. Kegiatan
utamanya adalah bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang
diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan yang dimaksud jika seorang nasabah membutuhkan
barang-barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli
secara kredit dapat diperoleh diperusahaan leasing. Pihak Leasing dapat membiayai
keinginan nasabah dengan perjanjian yang telah disepakati kedua pihak. Perusahaan Leasing
dapat diselenggarakan oleh atau badan usaha yang berdiri sendiri. Keterbatasan perusahaan
leasing adalah tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakukan oleh bank seperti memberikan
simpanan dan kredit dalam bentuk uang. Pengertian sewa guna usaha secara umum adalah
perjanjian antara lessor (perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) di mana pihak lessor
memyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa
untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan pengertian sewa guna usaha sesuai dengan
keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 adalah “kegiatan pembiayaan dalam
bentuk
penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee
selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala”. Yang dimaksud
dengan finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa
kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa
4
Page
yang disepakati Sebaliknya,operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek
4
5|Page
sewa guna usaha. a.Ketentuan Leasing Kegiatan Leasing secara remi diperbolehkan
beroperasi di indonesia setelah keluar surat keputusan bersama antara Menteri
Keuangan,Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan Nomor Kep. 122/MK/IV/2/1974,
Nomor 32/M/SK/2/74 dan Nomor 30/Kpb/I/74 Tanggal 7 Februari 1974 Tentang Perizinan
Usaha Leasing di Indonesia. Wewenang untuk memberikan usaha Leasing di keluarkan oleh
Menteri Keuangan berdasarkan Surat keputusan Nomor 649/MK/IV/5/1974 Tanggal 6 Mei
1974 yang mengatur mengenai ketentuan tata cara perizinan dan kegiatan usaha leasing di
Indonesia. Lembaga Pembiayaan Menurut ketentuan ini dimungkinkan untuk melakukan
salah satu dari kegiatan pembiayaan seperti :
Pemberian izin untuk melakukan usaha-usaha pembiayaan seperti di atas, terlebih dulu harus
memperoleh izin dari Menteri Keuangan.
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing adalah
sebagai berikut :
2. Lessee Adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk
memperoleh barang modal yang di inginkan.
3. Supplier Yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan di leasing sesuai
perjanjian antara lessor dengan lessee dan dalam hal ini suplier juga dapat bertindak sebagai
5
lessor.
Page
5
6|Page
Dalam hal ini lessee dikenakan biaya asuransi dan apabila terjadi sesuatu, maka
perusahaan akan menanggung resiko sebesar sesuai dengan perjanjian terhadap barang yang
di leasingnya.
1.Independent Leasing
Merupakan perusahaan leasing yang berdiri sendiri dapat sekaligus sebagai supplier
atau membeli barang-barang modal dari supplier lain untuk dileasekan.
2. Captive Lessor
Produsen dan supplier mendirikan perusahaan leasing dan yang merekan leasekan
adalah barang-barang milik mereka sendiri. Tujuan utamanya adalah untuk dapat
meningkatkan penjualan, sehingga mengurangi penumpukan barang di gudang/toko.
3. Lease Broken
A. Mekanisme Leasing
modal. Dalam hal ini, lessee dapat meminta lease quotation yang tidak mengikat dari lessor.
6
7|Page
Dalam quotation terdapat syarat-syarat pokok pembiayaan leasing, antara lain: keterangan
barang, harga barang, cash security deposit, residual value, asuransi, biaya administrasi,
jaminan uang sewa ( lease rental ), dan persyaratan-persyaratan lainnya.
3. Lessor mengirimkan letter of offer atau comittment letter kepada lessee yang berisi
syarat-syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayaai barang modal yang dibutuhkan,
lessee menandatangani dan mengembalikannya kepaada lessor.
5. Pengiriman order beli kepada pemasok disertai instruksi pengiriman barang kepada
lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui.
6. Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan serta
menandatangani surat tanda terim dan perintah bayar selanjutnya diserahkan kepada
pemasok.
7. Penyerahan dokumen oleh pemasok kepada lessor termasuk faktur dan bukti-bukti
kepemilikan barang lainnya.
9. Pembayaran sewa ( lease payment ) secara berkala oleh lessee kepada lessor selama
masa leasing yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai beserta
bunganya.
a. Finance Lease
b. Operating Lease
7
Page
7
8|Page
operating lease adalah sebuah bentuk dari perjanjian leasing yang dimana pihak
dari lease melakuakan penyewaan pada sebuah lat dalam waktu tertentu untuk
mendapatkan manfaat dan tidak memiliki benda tersebut dalam waktu tertentu.
Dalam teknik operating lesae, pihak pemilik objek leasing atau leasor membeli
barang modal dan disewagunausahakan kepada lesee. Pembayaran periodik yang
dilakukan oleh lessee tidak mencangkup biaya yang dikeluarkan oleh lessor untuk
mendapatkan barang modal tersebut dan bunganya. Lessor mengharapkan
keuntungan dari penjualan barang modal yang disewagunausahakan. Lessor dapat
juga memperoleh sumber penghasilan dari perjanjian sewa sewa guna usaha yang
lain.
Berdasarkan metode operasi beban sewa dan liabilitas terkait di akui dari hari
ke hari ole lesseekarena menggunakan property tersebut. Lessee
mengalokasikansewa pada periode yang menguntungkan pada dari penggunaan
asset, dan mengabaikan secara akuntasi setiao komitment untuk melakukan
pembayaran dimasa mendatang. Lessee menbuat akrual secara penangguhan yang
sesuai jika periode akuntansi berakhir antara tanggal pembayaran kas.
Misalnya, asumsikan bahwa sewa pembiayaan yang diilustrasikan pada
bagian sebelumnya tidak memenuhi syarat sebagai sewa pembiayaan yang
diilustrasikan pada bagian sebelumnya tidak memenuhi syarat sebagai sewa
pembiayaan. Oleh karena itu Invanhoe mencatatpembayaran ini pada tanggal 1
januari 2012 sebagai berikut.
Invanloe tidak melaporkan asset loader dan setiap liabilitas jangka panjang terkait
dengan pembayaran sewa dimasa depan, pada laporan posisi keuangan Invanhoe
melaporkan beban sewa pada laporan laba rugi. Selain itu, seperti dibahas
kemudian dalam bab ini, invanhoe harus mengungkapkan semua sewa operasi
yang meiliki masa sewa yang tidak dapat dibatalkan lebih dari satu tahun.
Seperti yang ditunjukkan jika perusahaan mencatat sewa sebagai sewa operasi
maka beban operasi tahun pertama sewa adalah $25.981,62; jumlah pembayaran
8
9|Page
IVANHOE MINES
Daftar Beban Opresi
Sewa pembiayaan versus Operasi
Sewa pembiayaan
Jika menggunakan metode penyusutan dipercepa, selisih jumlah yang dibebankan pada
operasi dalam dua metode tersebut akan menjadi lebih besar di tahun tahun sebelumnya da
tahun-tahun kemudian.
1. Kenaikan jumlah utang yang dilaporkan (jangka pendek maupun jangka panjang)
2. Kenaikan jumlah total asset (khususnya asset jangka panjang)
9
Page
9
10 | P a g e
3. Laba yang rendah pada awal masa sewa, sehingga menyebabkan saldo laba menjadi lebih
rendah.
Dengan demikian dapat perubahan yang berpendapat bahwa sewa pembiayaan berdampak
negative terhadap posisi keuangan mereka: rasio utang terhadap total ekuitams meningkat ,
dan tingkat imbal hasil terhadap total asset menurun. Akibatnya masyarakat bisnis menolak
untuk mengapitalisasi sewa.
Apakah penolakan tersebut beralasan kuat atau tidak masih diperdebatkan. Dari sudut
pandang arus kas, perubahan berada dalam posisi yang sama apakah mencatat sewa sebagai
operasi atau sewa pembiayaan. Manager sering tidak setuju dengan kapitalisasi karena dapat
dengan mudah meyebabkan pelanggaran persyaratan pinjaman. kapitalisasi juga dapat
memengaruhi jumlah kompensasi yang diterima oleh pemilik ( misalnya program
kompensasi saham yang terkait dengan laba) akhirnya kapitalisasi dapat menurunkan tingkat
imbal hasil dan meningkatkan hubungan antara hutang dan ekuitas, yang membuat
perusahaan lebih menarik bagi investor sekarang dan potensial.
Pembahasan kasus
Perusahaan lessor dan lessee menandatangani perjanjian lease per tanggal 1 januari
2012,dimana perusahaan lessor meleasekan peralatan kepada perusahaan lessee mulai
tanggal I januari 2012. Jangka waktu & profesi dari perjanjian lease tersebut & data terkait
lainnya adalah
1.Jangka waktu lease adalah ! tahun & perjanjian lease tidak dapat dibatalkan
yangmengharuskan pembayaran sewa yang sama sebesar $25.981,62 pada awal setiap
tahun (dasar anuitas jatuh tempo)
2. Peralatan tersebut memiliki nilai wajar pada awal lease sebesar $100.000 dengan
estimasiumur ekonomis 5 tahun.
10
Page
10
11 | P a g e
3. Perusahaan lessee membayar seluruh biaya excecutory secara langsung kepada pihak
ketiga kecuali untuk pajak property sebesar $2.000 per tahun yang dimasukkan dalam
pembayaran tahunan kepada lessor.*.
4. lease ini tidak mencakup opsi pembaharuan & peralatan kembali menjadi milik leasor
pada akhir masa lease,
5. suku bunga pinjaman incremental perusahaan lessee adalah 11% per tahun.
6. Perusahaan lessee menyusutkan peralatan serupa miliknya atas dasar garis lurus.
7. Perusahaan lessor menetapkan sewa tahuanan untuk memperoleh tingkat
pengembalian atas investasi sebesar 10% per tahun, hal ini diberitahu perusahaan
lessee
Jawab
=23,981, 62 x 4 , 16986
=100.000
11
12 | P a g e
Cr kas $25.982
12
13 | P a g e
Cr kas $25.981,62
Misalkan bahwa lease modal yang diilustrasikan sebelumnya tidak memenuhi kriteria
sehingga di perlakukan sebagai lease operasi:
Cr kas $ 25.981,62
Kesimpulan
operating lease adalah sebuah bentuk dari perjanjian leasing yang dimana pihak dari lease
melakuakan penyewaan pada sebuah lat dalam waktu tertentu untuk mendapatkan
manfaat dan tidak memiliki benda tersebut dalam waktu tertentu.
Dalam teknik operating lesae, pihak pemilik objek leasing atau leasor membeli barang
modal dan disewagunausahakan kepada lesee. Pembayaran periodik yang dilakukan oleh
lessee tidak mencangkup biaya yang dikeluarkan oleh lessor untuk mendapatkan barang
modal tersebut dan bunganya.
Saran
13
Page
13
14 | P a g e
Hendaknya kita sebagai akuntasi bisa lebih mengetahui dan memahami tentang leasing .
dan kami mengetahui banyak kekurangan dalam meyusun makalah ini, kami menerima
kritik dan saran bagi pembaca. Kami ucapkan terimakasih
Daftar putaka
www. academia.edu.8085405
14
Page
14