Laporan Kerja Praktek PT. GMF Aeroasia
Laporan Kerja Praktek PT. GMF Aeroasia
Disusun Oleh :
FABIOLA AGATA
1710312013
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat serta kasih-Nya, atas anugerah hidup serta kesehatan yang telah penulis terima, dan
petunjuk-Nya sehingga memberikan kemampuan bagi penulis dalam menyelesaikan
laporan kerja praktek. Penulis menyelesaikan kerja praktek di PT. GMF AeroAsia dari
tanggal 2 Januari 2020 hingga 28 Februari 2020 dengan lancar.
Laporan kerja praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
program S1 Program Studi Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Jakarta. Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan maupun pengamatan yang dilakukan
selama melaksanakan kerja praktek di PT. GMF AeroAsia.
Kerja praktek dan pembuatan laporan ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan
bantuan dari pihak yang bersangkutan dengan Penulis. Maka dari itu, Penulis ingin
mengucapkan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, nikmat, perlindungan dan
segala yang terbaik bagi Penulis dalam melakukan kerja praktek dan
penulisan laporan ini.
2. Kedua orang tua, saudara kandung, serta keluarga saya yang telah
memberikan dukungan serta doa selama proses Kerja Praktek (KP).
3. PT GMF AeroAsia yang telah memberikan kesempatan penulis untuk dapat
melaksanakan Kerja Praktek (KP).
4. Vice President (VP) TY yang telah memberi arahan terhadap pelaksanaan
Kerja Praktek (KP).
5. General Manager (GM) TY yang juga memberi bimbingan serta arahan
kepada penulis selama pelaksanaan Kerja Praktek (KP).
ii
6. Learning Center Unit (LCU) TY yang telah membantu dan memberi arahan
kepada penulis selama pelaksanaan Kerja Praktek (KP).
7. Mentor di Unit TY yang telah membantu, membimbing, serta memberi
arahan dalam menyelesaikan laporan Kerja Praktek (KP).
8. Seluruh rekan kerja Unit TY yang telah menyambut, mendukung, serta
membantu dalam pelaksanaan Kerja Praktek (KP).
9. Dosen Pembimbing Kerja Praktek yang telah membimbing dan banyak
memberi saran dalam pengerjaan laporan Kerja Praktek (KP).
10. Rekan-rekan saya yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam
pengerjaan laporan Kerja Praktek (KP).
Akhir kata, penulis menyadari bahwa didalam laporan ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan
agar laporan ini menjadi sempurna. Demikian yang dapat saya sampaikan bahwa penulis
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terkait.
Fabiola Agata
iii
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................1
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................................................2
1.4 Metode Penyusunan Laporan......................................................................................2
BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN.........................................................................4
2.1 Sejarah Perusahaan.....................................................................................................4
2.2 Visi, Misi, dan Values.................................................................................................5
2.3 Produk dan Jasa (Bisnis Unit).....................................................................................6
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan................................................................................10
2.5 Fasilitas Perusahaan..................................................................................................11
BAB III JURNAL KEGIATAN.........................................................................................16
3.1 Pelaksanaan Kegiatan (Log Book)............................................................................16
3.2 Hasil Kegiatan...........................................................................................................18
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................................20
4.1 Supplier.....................................................................................................................20
4.2 Purchase Order.........................................................................................................25
4.3 Pengumpulan Data....................................................................................................26
4.4 Pengolahan Data.......................................................................................................27
BAB V PENUTUP...............................................................................................................33
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................33
5.2 Saran.........................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Sebagai bukti bahwa Mahasiswa telah melakukan Kerja Praktek (KP)
yang dilakukan pada sebuah isntansi atau perusahaan.
1.2.2 Tujuan
Tujuan penulis melaksanakan Kerja Praktek (KP), yaitu:
1. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan
keterampilan Mahasiswa.
2. Mengimplementasikam teori yang telah dipelajari selama di
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ).
3. Membentuk pribadi Mahasiswa agar memiliki mental yang kuat,
disiplin, tanggung jawab, dan dapat bersosialisasi di dunia pekerjaan.
4. Memberikan gambaran kondisi nyata dunia kerja bagi Mahasiswa
sehingga siap ketika berhadapan dengan dunia pekerjaan.
2
1.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada saat penulis menyusun laporan ini, yaitu:
1. Observasi
Observasi, teknik pengumpulan data dengan cara peneliti melakukan
pengamatan secara langsung di lapangan yaitu melalui teori yang
diajarkan kemudian diterapkan dalam bentuk kegiatan atau Kerja
Praktek (KP).
2. Wawancara
Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung untuk
memperoleh suatu informasi yang tepat dan jelas yang dibutuhkan
dalam penyusunan laporan.
3. Studi Literatur
Studi Literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari
referensi teori yang sesuai dengan kasus atau permasalahan yang ada.
3
BAB II
PROFIL UMUM PERUSAHAAN
4
Garuda Indonesia dan secara resmi menjadi anak perusahaan mandiri dibawah
nama PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia.
5
memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan
perusahaan.
6
pesawat yang berada di luar Cengkareng dikerjakan oleh Outstation Line
Maintenance.
7
berteknologi tinggi termasuk ATEC (Automatic Test Equipment Complex);
IRIS, INS (Inertial Navigation System), IDG dan Universal Testing Equipments.
8
warehousing, serta AOG services. Layanan one stop logistic services dapat
menjadi pilihan bagi pelanggan yang ingin menggunakan beberapa jasa
sekaligus.
9
3. Jasa pembangkitan listrik di generator utama serta perbaikan & overhaul
transformer dan motor rewinding base.
4. Kontrol dan proteksi mesin, generator, dan motor.
5. Analisis kinerja & pelayanan engineering dari mesin electrical rotary dan
power plant.
10
2. Base Maintanance
3. Component Services
4. Engineering Services
5. Material Service
6. Learning Center
7. SBU GMF Engine Maintanance
8. SBU GMF Power Services
2.5 Fasilitas Perusahaan
Gedung-gedung di PT. GMF AeroAsia berdiri di atas lahan seluas
480.000 m2. Terletak pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Indonesia.
GMF AeroAsia yang memiliki seluruh lahan seluas 972.123 m2 merupakan
salah satu fasilitas terbesar di Asia Tenggara. Sebagai tambahan, fasilitas
penunjang lainnya antara lain gudang, suku cadang, workshop mesin dan
komponen, utility building, ground support, gedung peralatan, penyimpan
bahan-bahan kimia, engine test cells, dan apron yang luas untuk tempat
parkir pesawat serta learning center. Pada Gambar 2.2 terdapat layout denah PT
GMF AeroAsia.
11
seperti B747-200/400 dan B777 dengan luas 22.000 m². Alat dan
kelengkapan pendukungnya meliputi purposse-built scaffol.
12
Gambar 2.5 Hangar 3
(Sumber: Guide Book Internship GMF)
4. Hangar 4
Sama dengan hangar 1 dan hangar 3, hangar 4 juga dipergunakan
untuk heavy maintenance. Pada hangar ini hanya menangani jenis
pesawat berbadan kecil (narrow body) dengan kapasitas mampu
menampung 16 pesawat sekaligus dan 1 dari 16 line diperuntukan untuk
pengerjaan painting. Hanggar ini dipergunakan untuk melakukan
perawatan pesawat jenis B737 Series, A311, A318, A320, A321. Hangar
ini memiliki area seluas 66.940 m².
13
Semua hangar dilengkapi dengan:
a. Sistem alarm dan pemadam kebakaran
b. Suplai listrik 400 Hz
c. Penerang hangar
d. Overhead crane (hanya hanggar 3 dan 4)
e. Aircraft docking
f. Regulated air pressure
g. Aircraft tools and equipment
h. Stock room
i. Air conditioning office areas
2.5.2 General Storage
Tempat penyimpanan suku cadang pesawat.
2.5.3 Workshop 1
Tempat untuk memperbaiki sayap dan ekor pesawat, bongkar pasang ban
dan proses pembentukan komponen.
2.5.4 Workshop 2
Tempat memperbaiki komponen-komponen seperti sistem avionik pada
kokpit, radio, radar dan lainnya.
2.5.5 Utility Building
Memiliki fungsi sebagai penyedia tenaga listrik berupa generator set dan
transformator medium voltage.
2.5.6 Water Treatment
Menyediakan fasilitas untuk segala kebutuhan fluida yang digunakan
dalam maintenance dan lainnya.
2.5.7 Ground Support Equipment (GSE)
Bengkel untuk merawat dan memperbaiki semua peralatan penunjang
kebutuhan pesawat.
2.5.8 Spesial Storage (SS)
Gudang penyimpanan bahan-bahan kimia dan bahan bakar pesawat.
2.5.9 Engine Test Cell
Menyediakan fasilitas untuk memperbaiki dan menguji performa
kelayakan mesin sebelum dipasang ke pesawat terbang.
14
2.5.10 Manajemen Building
Tempat untuk memantau atau memanajemen seluruh kegiatan yang
dilakukan di PT. GMF AeroAsia.
2.5.11 Engine Maintenance
Tempat untuk memarkir pesawat yang telah selesai di maintenance
maupun yang belum mendapatkan perbaikan.
2.5.12 Apron
Tempat untuk memarkir pesawat yang telah selesai di maintenance
maupun yang belum mendapatkan perbaikan.
2.5.13 Run Up Bay
Tempat untuk menguji mesin pesawat yang telah di maintenance.
15
BAB III
JURNAL KEGIATAN
16
15 Rabu, 22 Januari 2020 07.30-12.00 - Mengecek ke akuratan flight
13.00-16.30 hours di dalam kertas kerja
yang telah dibuat
16 Kamis, 23 Januari 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 Praktek
17 Jum’at, 24 Januari 07.30-11.30 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
18 Senin, 27 Januari 2020 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
13.00-16.30 praktek
19 Selasa, 28 Januari 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
20 Rabu, 29 Januari 2020 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
13.00-16.30 praktek
21 Kamis, 30 Januari 07.30-12.00 -Briefing di TYP
2020 13.00-16.30 - Mencari data yang dibutuhkan
untuk menentukan top 25
vendor
22 Jum’at, 31 Januari 07.30-11.30 - Konsultasi dengan Dosen
2020 13.00-16.30 Pembimbing Akademik di
kampus
23 Senin, 3 Februari 2020 07.30-12.00 - Mengelist nama vendor dan
13.00-16.30 menghitung jumlah Purchase
Order dari performance history
maisng-masing vendor tahun
2019
24 Selasa, 4 Februari 07.30-12.00 - Menentukan kategori vendor
2020 13.00-16.30 terbaik berdasarkan total jumlah
Purchase Order masing-masing
vendor
25 Rabu, 5 Februari 2020 07.30-12.00 - Menentukan kategori vendor
13.00-16.30 terbaik berdasarkan jumlah total
value masing-masing vendor
26 Kamis, 6 Februari 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
27 Jum’at, 7 Februari 07.30-11.30 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
28 Senin, 10 Februari 07.30-12.00 - Briefing unit
2020 13.00-16.30 - Menentukan kategori vendor
terbaik berdasarkan jumlah rata-
rata total value masing-vendor
29 Selasa, 11 Februari 07.30-12.00 - Menentukan vendor terpilih
2020 13.00-16.30 dilihat dari jumlah Purchase
Order, total value, rata-rata
value masing-masing vendor
30 Rabu, 12 Februari 07.30-12.00 - Menseleksi vendor terpilih
2020 13.00-16.30 yang memiliki kategori “BBB”
dan “BBC”
17
31 Kamis, 13 Februari 07.30-12.00 - Memilih top 25 vendor dilihat
2020 13.00-16.30 dari jumlah Purchase Order
terbanyak setelah sudah
terseleksi dari kategori “BBB”
dan “BBC”
32 Jum’at, 14 Februari 07.30-11.30 - Mengumpulkan hasil tugas
2020 13.00-16.30 membuat top 25 vendor terbaik
33 Senin, 17 Februari 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
34 Selasa, 18 Februari 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
35 Rabu, 19 Februari 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
36 Kamis, 20 Februari 07.30-12.00 - Izin mengikuti perkuliahan di
2020 13.00-16.30 kampus
37 Jum’at, 21 Februari 07.30-11.30 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
38 Senin, 24 Februari 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
39 Selasa, 25 Februari 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
40 Rabu, 26 Februari 07.30-12.00 - Mengerjakan laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
41 Kamis, 27 Februari 07.30-12.00 - Mengupload laporan kerja
2020 13.00-16.30 praktek
42 Jum’at, 28 Februari 07.30-11.30 - Sharing Session
2020 13.00-16.30
(Sumber: Pengolahan Data 2020)
18
(Sumber: Pengolahan Data 2020)
Contoh perhitungan pada Data Flight Hours A330-300 Tahun 2018 untuk
Aircraft Register PK-GHA adalah sebagai berikut:
1. PK-GHA bulan januari:
19
=VLOOKUP(B4,'[01.JanuaryA330-300.xlsx]Monthly_Report1 '!
$B$19:$E$41,3,FALSE). Sehingga, akan mendapatkan data Flight
Hours sebesar 269:24:00.
20
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Supplier
Supplier adalah pihak (perorangan/ perusahaan) yang menjual atau memasok
sumber daya dalam bentuk bahan mentah kepada pihak lain (perorangan/ perusahaan)
untuk diolah menjadi barang atau jasa tertentu.
4.1.1 Fungsi dan Tugas Supplier
Beberapa fungsi dan tugas supplier adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pihak yang memastikan tersedianya bahan baku atau bahan
mentah bagi pihak (individu atau perusahaan) yang membutuhkannya.
b. Memastikan bahan baku yang dipasok masih dalam keadaan baik saat
diterima oleh pihak pembeli.
c. Mengatur proses penyimpanan bahan baku sebelum dikirim ke
perusahaan yang membutuhkannya.
d. Mengatur pengiriman bahan baku dengan tepat waktu kepada pihak
yang membutuhkannya.
4.1.2 Jenis – Jenis Supplier
Adapun jenis – jenis supplier adalah sebagai berikut:
a. Supplier Produk Barang
Merupakan jenis supplier yang memasok bahan mentah untuk
membuat produk berbentuk barang. Dalam hal ini, supplier hanya
memasok bahan baku untuk diolah oleh pihak lain menjadi suatu barang
jadi.
b. Supplier Produk Jasa
Merupakan jenis supplier yang memasok bahan baku untuk
menghasilkan produk berbentuk jasa. Dalam hal ini, supplier hanya
memasok bahan baku yang kemudian diolah oleh pihak lain menjadi
produk jasa yang dapat dijual ke konsumen.
20
4.1.3 Cara Kerja Supplier
Beberapa hal yang dikerjakan oleh pihak supplier dalam menjalankan
bisnisnya, yaitu:
1. Pengadaan bahan baku, dalam proses pengadaan bahan mentah dapat
dilakukan sendiri oleh supplier atau bekerjasama dengan pihak lain.
2. Membuat informasi bahan baku, sebelum dijual ke pihak lain maka
supplier harus menyiapkan informasi mengenai bahan baku yang
dijual.
3. Melakukan pemasaran, proses pemasaran bisa melalui offline
maupun online. Secara online misalnya dengan membuat website dan
iklan untuk menjual bahan baku tertentu.
4. Bekerjasama dengan pebisnis, pada tahap ini supplier harus
berkomitmen untuk dapat memasok bahan baku berkualitas kepada
pebisnis secara rutin.
5. Menjaga kualitas, dalam hal ini kualitas layanan dan kualitas bahan
baku sangat mempengaruhi keberhasilan supplier dalam menjalankan
usahanya.
4.1.4 Pemilihan Supplier
Pemilihan supplier merupakan komponen penting dibidang logistik dan
manajemen produksi. Memilih supplier yang tepat antara supplier yang lain
adalah isu penting bagi top manajemen. Untuk memperoleh supplier yang
mampu memenuhi barang atau jasa sesuai permintaan, diperlukan proses
pemilihan yang baik. Dengan keadaan tersebut bagian pembelian atau
pengadaan dapat memainkan peran dalam pengurangan biaya, dan pemilihan
supplier merupakan fungsi yang paling penting dari manajemen pembelian.
Tujuannya yaitu untuk memperoleh supplier yang tepat sehingga dapat
mengurangi biaya pembelian barang atau jasa. Pemilihan yang salah, dapat
merugikan perusahaan. Adapun hal-hal yang menyebabkan seleksi supplier
termasuk kebutuhan penting diantaranya yaitu:
a. Tipikal lingkungan bisnis saat ini tidak stabil,
karena perubahan yang cepat pada kondisi pasar,
kebutuhan pelanggan, dan tindakan kompetitor.
21
b. Meningkatnya globalisasi perdagangan dunia dan
tersedianya fasilitas komunikasi melalui internet
memberikan kesempatan kepada para pembeli
untuk mencari sumber material di luar negeri.
c. Supplier perlu dinilai berdasarkan beberapa kriteria
yang kadang saling bertentangan. Perbandingan
antar beberapa kriteria tersebut kadang diperlukan
karena setiap supplier biasanya memiliki performa
yang berbeda-beda.
4.1.5 Kriteria Supplier
Kriteria pemilihan adalah salah satu hal penting dalam pemilihan
supplier. Kriteria yang digunakan tentunya harus bisa mencerminkan
karakteristik dari item yang akan dipasok. Secara umum banyak
perusahaan yang menggunakan kriteria dasar seperti kualitas barang yang
ditawarkan, harga dan ketepatan waktu pengiriman. Namun, sering kali
supplier membutuhkan berbagai kriteria lain yang akan dianggap penting
oleh perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Gary W Dickson (1966)
selama 40 tahun bahwa kriteria pemilihan supplier bisa sangat beragam.
Pada tabel dibawah menunjukan bahwa ada 22 kriteria yang diidentifikasi.
Angka pada kolom skor menunjukan tingkat kepentingan dari
masing-masing kriteria berdasarkan kumpulan jawaban dari survei yang
direspon oleh 170 manajer pembelian di Amerika Serikat. Responden
diminta memilih angka 0-4 pada skala likert dimana 4 berarti sangat
penting. Jadi tabel tersebut menunjukan bahwa rata- rata responden
melihat kualitas sebagai aspek terpenting dalam memilih supplier. Harga
ternyata menempati urutan no.5 dan memiliki skor yang secara signifikan
lebih rendah dari kualitas dan aspek pengiriman (delivery). (Pujawan,
2010)
22
Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Supplier
Kriteria Skor Kriteria Skor
Quality 3.5 Management and organization 2.3
Delivery 3.4 Operating control 2.2
Performance history 3.0 Repair service 2.2
Warantie and claim policies 2.8 Attitude 2.1
Price 2.8 Impressetion 2.1
Technical capability 2.8 Packaging ability 2.0
Financial position 2.5 Labor relation record 2.0
Prosedural compliens 2.5 Geographical location 1.9
Comunication system 2.5 Amount of past business 1.6
Reputasion and position in industry 2.4 Training aids 1.5
D esire for Business 2.4 Reciprocal arrangements 0.6
(Sumber: http://eprints.umm.ac.id/35992/3/jiptummpp-gdl-rizkiagung-47974-3-
bab2.pdf)
Pada proses pemilihan supplier ini terdapat 5 nilai bobot yaitu bobot 1
sampai dengan 5 dan dibagi menjadi 3 ranking parameter berdasarkan
klasifikasi terpenting dengan bobot yang jika dijumlah bernilai 1 dengan
menggunakan metode ranking. Metode ranking adalah metode sederhana untuk
pemberian nilai bobot. Setiap parameter akan disusun berdasarkan ranking.
Penentuan ranking dilakukan secara langsung dengan parameter paling penting
diberi nilai 1, parameter penting diberi nilai 2, dan parameter kurang penting
diberi nilai 3. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan bobot adalah:
wj=(n-rj+1)/∑(n-rp+1)
(Sumber: https://docplayer.info/29944497-Iv-pembobotan-parameter-dan-penentuan-keputusan.html)
Keterangan:
wj = bobot normal untuk parameter ke j
n = banyaknya parameter yang dikaji
rj = posisi ranking suatu parameter
rp = bobot parameter
Berikut ini adalah tabel untuk range nilai untuk setiap masing-masing
kategori:
23
Tabel 4.2 Bobot Prameter, Posisi Ranking, dan Kategori
Bobot Posisi Kategori
Parameter Ranking
(rp) (rj)
(n-rj+1)
3 1 Frekuensi
Trouble
2 2 Frekuensi
Pembelian
1 3 Total Value
Total 1
25
Pemesanan yang menggunakan sistem purchase order akan jauh
lebih aman karena kita memiliki informasi valid mengenai rincian
pemesanan tersebut.
2. Penentuan Harga
Dalam sistem purchase order, pembeli akan mudah menentukan
harga kepada supplier atau penjual. Jika pihak pembeli ingin
mengajukan harga dalam pembelian juga lebih mudah disetujui jika
penjual menginginkannya.
3. Pengamanan Untuk Ketersediaan Barang
Sistem purchase order akan mengamankan ketersediaan barang yang
akan dibeli, dimana penjual akan mengamankan dan mengirimkan
pesanan sesuai dengan informasi yang diberikan oleh pembeli.
26
Gambar 4.1 Data Purchase Order
(Sumber: Pengolahan Data 2020)
27
Gambar 4.3 Nama Supplier (Vendor)
(Sumber: Pengolahan Data 2020)
b. Setelah itu, hal yang dilakukan adalah dengan mengkonversi nilai net value
dari masing-masing supplier ke dalam satu mata uang yang sama yang
terdapat pada data purchase order.
Contoh perhitungan untuk konversi nilai net value ke IDR pada supplier
ANSETT AIRCRAFT SPARES yaitu sebagai berikut:
1. ANSETT AIRCRAFT SPARES
= total value (sesuai currency) x total value (IDR)
= 3,283.76 USD x Rp13,720.00
= Rp 45,053,187.20
Sehingga, untuk total value pada vendor ANSETT AIRCRAFT SPARES
berjumlah Rp 45,053,187.20.
28
c. Selanjutnya, menjumlah frekuensi pembelian dari masing-masing supplier
tersebut yang terdapat pada data purchase order.
29
Gambar 4.7 Total Trouble Tiap Vendor
(Sumber: Pengolahan Data 2020)
f. Setelah itu, menentukan bobot dari masing-masing supplier dengan range
nilai yang telah ditentukan setiap kriterianya.
30
=IF(E2>=0,IF(E2<=5,"5",IF(E2>=6,IF(E2<=10,"4",IF(E2>=11,IF(E2<=15,"
3",IF(E2>=16,IF(E2<=20,"2",IF(E2>20,"1")))))))))
- Bobot FP
=IF(C2>=0,IF(C2<=100,"1",IF(C2>=101,IF(C2<=500,"2",IF(C2>=501,IF(C
2<=1000,"3",IF(C2>=1001,IF(C2<=5000,"4",IF(C2>5000,"5")))))))))
- Bobot TV
=IF(D2>=0,IF(D2<=50000000,"5",IF(D2>=51000000,IF(D2<=100000000,"
4",IF(D2>=101000000,IF(D2<=500000000,"3",IF(D2>=501000000,IF(D2<=
1000000000,"2",IF(D2>1000000000,"1")))))))))
Sehingga, untuk vendor 240 AERO TECH LLC pada kriteria frekuensi
trouble mendapatkan bobot 5, kriteria jumlah pembelian tiap vendor
mendapatkan bobot 1, kriteria total value mendapatkan bobot 3.
g. Berikutnya, menghitung bobot parameter dengan metode ranking
menggunakan rumus:
wj = (n-rj+1)/∑(n-rp+1)
1. w1 = (3-1+1)/{(3-3+1)+(3-2+1)+(3-1+1)} = 3/6 = 0.5
2. w2 = (3-2+1)/{(3-3+1)+(3-2+1)+(3-1+1)} = 2/6 = 0.33
3. w3 = (3-3+1)/{(3-3+1)+(3-2+1)+(3-1+1)} = 1/6 = 0.17
Sehingga, didapatkan bobot parameter untuk ranking pertama yaitu kriteria
frekuensi trouble 0.5, ranking kedua yaitu frekuensi pembelian 0.33, dan untuk
ranking ketiga yaitu total value 0.17.
h. Lalu, hitung nilai yang telah didapat pada setiap kriteria dengan mengalikan
bobot parameter sehingga dapat menghitung total score.
31
Gambar 4.9 Nilai FT, FP, dan TV Setelah di Kali Bobot Parameter
(Sumber: Pengolahan Data 2020)
Contoh perhitungan pada vendor 240 AERO TECH LLC. untuk nilai
kepentingan TV, FP, dan FT yaitu sebagai berikut:
1. 240 AERO TECH LLC.
- FT = Bobot x 0.5 = 2.5
- FP = Bobot x 0.33 = 0.33
- TV = Bobot x 0.17 = 0.51
Sehingga, untuk vendor 240 AERO TECH LLC pada kriteria frekuensi
trouble mendapatkan nilai 2.5, kriteria jumlah pembelian tiap vendor
mendapatkan nilai 0.33, dan kriteria total value mendapatkan nilai 0.51.
32
Gambar 4.10 Total Score
(Sumber: Pengolahan Data 2020)
Contoh perhitungan pada vendor 240 AERO TECH LLC. untuk menghitung
total score yaitu sebagai berikut:
1. 240 AERO TECH LLC.
Total Score = 2.5 + 0.33 + 0.51 = 3.34
Sehingga, untuk total score pada vendor 240 AERO TECH LLC berjumlah 3.34.
j. Setelah itu, memilih supplier (vendor) dari masing-masing kategori dengan
melihat total score tertinggi.
33
k. Tahap terakhir yaitu menentukan top 25 vendor dari supplier yang terpilih
dengan melihat score tertinggi dan apabila ada nilai yang sama, di seleksi lagi
dengan melihat frekuensi pembelian terbesar dan frekuensi trouble terendah.
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan laporan ini yaitu sebagai berikut:
Supplier adalah pihak (perorangan/ perusahaan) yang menjual atau
memasok sumber daya dalam bentuk bahan mentah kepada pihak lain
(perorangan/ perusahaan) untuk diolah menjadi barang atau jasa tertentu.
Top 25 vendor terpilih yaitu:
1. THAI AIRWAYS INTL PUBLIC CO. LTD, dengan jumlah trouble tiap
vendor 0, jumlah pembelian tiap vendor 13, nilai total value Rp
43,879,990.00, dan total score 3.68.
2. BOMBARDIER AEROSPACE, dengan jumlah trouble tiap vendor 0,
jumlah pembelian tiap vendor 7, nilai total value Rp 22,705,228.00, dan
total score 3.68.
3. JAMCO SINGAPORE PTE.LTD., dengan jumlah trouble tiap vendor 0,
jumlah pembelian tiap vendor 5, nilai total value Rp 19,540,000.00, dan
total score 3.68.
4. ZODIAC SEATS FRANCE, dengan jumlah trouble tiap vendor 0,
jumlah pembelian tiap vendor 4, nilai total value Rp 17,793,236.00, dan
total score 3.68.
5. BLUE SKY INDUSTRIES, INC., dengan jumlah trouble tiap vendor 0,
jumlah pembelian tiap vendor 4, nilai total value Rp 22,308,720.00, dan
total score 3.68.
6. PT. SOMAGEDE INDONESIA, dengan jumlah trouble tiap vendor 1,
jumlah pembelian tiap vendor 5, nilai total value Rp 28,602,675.00, dan
total score 3.68.
7. INTERTEK TESTING SERVICES (SINGAPORE), dengan jumlah
trouble tiap vendor 0, jumlah pembelian tiap vendor 3, nilai total value
Rp 16,500,000.00, dan total score 3.68.
8. SHANNONSIDE AVIATION,LTD, dengan jumlah trouble tiap vendor
0, jumlah pembelian tiap vendor 3, nilai total value Rp 20,442,800.00,
dan total score 3.68.
9. NUSANTARA TURBINE PROPULSION, dengan jumlah trouble tiap
vendor 0, jumlah pembelian tiap vendor 3, nilai total value Rp
46,948,000.00, dan total score 3.68.
10. HEADS UP TECHNOLOGIES INC, dengan jumlah trouble tiap vendor
0, jumlah pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp 2,263,800.00,
dan total score 3.68.
33
11. AEROTRON LIMITED, dengan jumlah trouble tiap vendor 0, jumlah
pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp 3,018,400.00, dan total
score 3.68.
12. B/E AEROSPACE (UK) LTD., dengan jumlah trouble tiap vendor 0,
jumlah pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp 10,512,401.20, dan
total score 3.68.
13. PROPONENT WARANTY & REPAIR, dengan jumlah trouble tiap
vendor 0, jumlah pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp
11,648,280.00, dan total score 3.68.
14. TOULOUSE AIR SPARES, dengan jumlah trouble tiap vendor 0,
jumlah pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp 16,601,200.00, dan
total score 3.68.
15. IPECO EUROPE LTD, dengan jumlah trouble tiap vendor 0, jumlah
pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp 16,884,655.20, dan total
score 3.68.
16. DASS LOGISTIC, dengan jumlah trouble tiap vendor 0, jumlah
pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp 41,160,000.00, dan total
score 3.68.
17. GE ENGINE SERVICES LLC, dengan jumlah trouble tiap vendor 0,
jumlah pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp 42,243,880.00, dan
total score 3.68.
18. ANSETT AIRCRAFT SPARES, dengan jumlah trouble tiap vendor 0,
jumlah pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp 45,053,187.20, dan
total score 3.68.
19. ALESO GLOBAL,LLC, dengan jumlah trouble tiap vendor 0, jumlah
pembelian tiap vendor 2, nilai total value Rp 45,276,000.00, dan total
score 3.68.
20. SRI LANKA AIRLINES, dengan jumlah trouble tiap vendor 0, jumlah
pembelian tiap vendor 1, nilai total value Rp 793,016.00, dan total score
3.68.
21. HAINAN AIRLINES, dengan jumlah trouble tiap vendor 0, jumlah
pembelian tiap vendor 1, nilai total value Rp 1,372,000.00, dan total
score 3.68.
22. LUFTHANSA TECHNIK PUERTO RICO LLC, dengan jumlah trouble
tiap vendor 0, jumlah pembelian tiap vendor 1, nilai total value Rp
1,865,234.00, dan total score 3.68.
23. LIEBHERR AEROSPACE, dengan jumlah trouble tiap vendor 0,
jumlah pembelian tiap vendor 1, nilai total value Rp 2,075,836.00 dan
total score 3.68.
24. PANASONIC AVIONICS CORPORATION, dengan jumlah trouble
tiap vendor 0, jumlah pembelian tiap vendor 1, nilai total value Rp
3,800,440.00, dan total score 3.68.
25. MALAYSIAN AIRLINE SYSTEM BERHAD, dengan jumlah trouble
tiap vendor 0, jumlah pembelian tiap vendor 1, nilai total value Rp
4,116,000.00, dan total score 3.68.
34
5.2 Saran
Saran yang ingin disampaikan yaitu sebaiknya mentor diberikan pada
awal kegiatan Kerja Praktek (KP) agar lebih mudah untuk konsultasi sehingga
mendapatkan bimbingan yang lebih terarah.
35
DAFTAR PUSTAKA