Anda di halaman 1dari 2

MANAJEMEN KEUANGAN PERHOTELAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI BALI AKHIR TAHUN 2019

OLEH :
IDA AYU YUNANDA PRADITA
1833121093
D2 Akuntansi

Universitas warmadewa
Fakultas Ekonomi & Bisnis
2020
Perkembangan Pariwisata di Bali Akhir Tahun 2019
Bali sudah dikenal sejak tahun 1908 ketika nyonya-nyonya (meneer-meneer) Belanda
singgah di Bali ketika hendak ke Lombok dengan kapal laut dari Batavia. Tapi, awal pariwisata
Bali dianggap sejak tahun 1920 ketika seorang nyonya Belanda jalan-jalan ke Bali bukan urusan
dagang dan pemerintahan seperti tahun 1908.
Kunjungan wisatawan mancanegara dari sejumlah negara ke Bali mengalami peningkatan
sepanjang tahun 2019 dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018. Berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, kunjungan wisatawan Australia ke Bali meningkat
menjadi 118.556 kunjungan selama 2019, dibandingkan dengan periode yang sama 2018 yang
tercatat 104.010 kunjungan, baik melalui jalur penerbangan maupun laut.
Sementara, tiga negara lain yang kunjungannya mulai meningkat yaitu Perancis menjadi
35.942, Jepang menjadi 33.474, dan Inggris menjadi 31.265. Kunjungan wisatawan asal
Tiongkok menurun dari 136.424 pada 2018 menjadi 109.028 pada 2019. Pariwisata di Bali
menunjukkan isyarat perbaikan dari pelemahan sejak Agustus 2018 di mana beberapa indikator
pariwisata melambat sampai dengan Juli 2019.
Tahun 2019 ditutup dengan kunjungan turis yang meningkat ke Bali. Kunjungan turis
tahun 2019 lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari sisi kunjungan
wisatawan mancanegara, data yang ada diakhir Desember 2019 itu sekitar 6,3 juta. Jika
dibandingkan dengan 2018 besarannya 6 juta 70 ribu.
Bila wisatawan domestik diperkirakan mencapai 10 juta orang, ini berarti jumlahnya naik
dari tahun sebelumnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan domestik yang
plesiran ke Bali mencapai 9,7 juta orang pada 2018.
Animo masyarakat yang ingin berwisata ke Bali ini tetap tinggi walaupun harga tiket
pesawat mahal. Sejumlah objek wisata juga dipadati wisatawan yang menggunakan kendaraan
bermotor.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang bulan Agustus 2019 tercatat sebesar
67,10 persen, naik 5,39 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya (m to m) yang mencapai
61,71 persen. Jika dibandingkan bulan Agustus 2018 (y on y) yang mencapai 73,83 persen,
tingkat penghunian kamar di bulan Agustus 2019, tercatat menurun sedalam -6,73 poin.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Bali bulan
Agustus 2019 tercatat selama 2,83 hari, naik 0,17 poin dibandingkan dengan rata-rata lama
menginap tamu pada bulan Juli 2019 (m to m) yang mencapai 2,66 hari. Jika dibandingkan
dengan bulan Agustus 2018 (y on y) yang mencapai 2,75 hari, rata-rata lama menginap Agustus
2019 naik setinggi 0,08 poin.
Guna meningkatkan tingkat kunjungan pada tahun - tahun mendatang, pelaku pariwisata
Bali akan mencoba memperoleh pasar baru yang memang potensial, seperti Cina, India dan
negara-negara kawasan Eropa. Pemberlakuan travel warning tidak akan terlalu berpengaruh pada
minat wisatawan untuk tetap mengunjungi Bali. Namun ia mengakui faktor keamanan masih
menjadi kendala utama.

Anda mungkin juga menyukai