Bezit Dan Hak Pakai Hasil
Bezit Dan Hak Pakai Hasil
DISUSUN OLEH
B0111911014
HUKUM PERDATA - F
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
bahwa benda yang dikuasai itu adalah miliknya sendiri, misalnya karena ia
mendapatnya dari warisan orang tuanya atau karena ia membelinya secara sah
disuatu lelang umum. Bezitter yang demikian itu dinamakan te goeder trouw
atau jujur. Sebaliknya orang tersebut tadi, dapat juga dari semula sudah
itu jujur atau tidak jujur. Dalam hukum berlaku suatu asas bahwa kejujuran
itu di anggap ada pada tiap orang, sedangkan ketidak jujuran harus di
buktikan.
bergerak atau tak bergerak. Apakah perolehan itu terjadi dengan bantuan
seseorang yang sudah menguasainya terlebih dahulu atau tidak dengan bantuan
seorang lain. Bezit atas suatu benda yang bergerak, diperoleh secara asli
dengan pengambilan barang tersebut dari tempatnya semula sehingga secara
terang atau tegas dapat terlihat maksud untuk memiliki barang itu. misalnya
sebuah sarang tawon dengan madunya mulai berada dalam bezit seorang, bila
ia telah diambil dari pohon, dan tidak cukup jika orang hanya berdiri saja
di bawah pohon itu dengan menyatakan kehendaknya akan memiliki sarang tawon
itu. bezit atas suatu benda yang bergerak dengan bantuan orang lain
(pengoperan), diperoleh dengan penyerahan barang dari tangan bezitter lama
bahwa orang yang menduduki sebidang tanah harus selama satu tahun terus
menerus mendudukinya dengan tidak mendapat gangguan dari sesuatu pihak,
batulah ia dianggap sebagai bezitter tanah itu (Pasal 545 BW). Pengoperan
bezit dari suatu benda yang tak bergerak, dapat terjadi dengan suatu
pernyataan belaka, asal saja orang yang menyatakan itu sendiri adalah
bezitter menurut undang-undang pada waktu mengeluarkan pernyataan tersebut
Perolehan bezit atas suatu benda yang tak bergerak hanya dengan suatu
pernyataan belaka, mungkin menurut undang-undang dalam hal-hal yang
berikut:
1. Jika orang yang akan mengambil alih bezit itu, sudah memegang benda
constitutum Possessorium.
3. benda yang harus dioperkan bezitnya dipegang oleh seorang pihak ketiga
dan orang ini dengan persetujuannya bezitter lama menyatakan bahwa untuk
seterusnya ia akan memegang benda itu sebagai bezitter baru, atau kepada
Pasal 539 BW menentukan, bahwa orang yang sakit ingatan tidak dapat
memperoleh bezit, tetapi anak yang dibawah umur dan orang perempuan yang telah
kawin dapat memperolehnya. Ini disebabkan karena pada orang sakit ingatan
dianggap tak mungkin adanya anasir kemauan untuk memiliki, anasir mana perlu
hukum orang itu mempunyai hak untuk mewakili dan ia dengan secara nyata-nyata
menguasai benda yang diperoleh itu, misalnya orang tersebut seorang juru kuasa
atau seorang wali. Selanjutnya, perolehan bezit mungkin pula karena warisan,
menurut pasal 541 BW, yang menentukan bahwa segala sesuatu yang merupakan
bezit seorang yang telah meninggal, berpindah sejak hari meninggalnya kepada
ahli warisnya, dengan segala sifat-sifat dan cacat-cacatnya. Perkataan yang
terakhir ini, ditujukan kepada jujur atau tidaknya bezitternya yang telah
meninggal itu.
Oleh karena bezit itu pada pokoknya didasarkan pada kekuasaan lahir, maka
bezit itu dianggap hilang jika barangnya semata-mata ditinggalkan atau
kekuasaan atas barang tersebut berpindah pada orang lain, baik secara
berikut:
1. Seorang bezitter tidak dapat begitu saja diusir oleh si pemilik, tetapi
benda yang dikuasainya pada waktu ia digugat di depan hakm dan ia tak
atas suatu barang hanya dapat berpindah secara sah, jika seorang memperolehnya
dari orang yang berhak memindahkan hak milik atas barang tersebut, yaitu
pemiliknya. Akan tetapi dapat dimengerti, bahwa kelancaran dalam lalu lintas
hukum akan sangat terganggu, jika dalam tiap jual beli barang yang bergerak si
yang meminjam barang itu dari pemiliknya. Barang itu akan menjadi milik si
pembeli. Dengan demikian, pasal 1977 itu berarti suatu perlindungan kepada si
kepada B, dan B menjual buku itu kepada C, maka kejadian ini suatu resiko yang
harus dipikul oleh A dan tidaklah adil untuk merugikan orang yang bertidank
Dari sudut hukum acara pasal 1977 mempunyai arti sebagai berikut. Jika A
menggugat B supaya B menyerahkan suatu barang yang bergerak, karena menurutnya
meminjam barang itu dari A. dalam hal suatu barang yang tak bergerak A harus
membuktikan bahwa barang itu miliknya sebelum barang itu dikuasai oleh B. jika
Setelah kita lihat maksud peraturan yang termaksud dalam Pasal 1977 itu,
dapatlah dimengerti mengapa peraturan itu dimuat dalam Buku IV (perihal
Pembuktian dan Lewat Waktu), karena ia memang pertama-tama merupakan suatu
peraturan perihal lewat waktu, sebab seorang yang memperoleh suatu barang
bergerak, dengan tidak mempersoalkan apakah orang dari siapa ia memperoleh
barang itu berhak atau tidak untuk memindahkan hak miliknya, dengan seketika
sudah menjadi pemilik barang itu denga tak usah menunggu lewat suatu waktu
yang berasal dari pencurian. Orang yang kecurian berhak meminta kembali
barangnya dari tiap orang yang memegangnya. Ini adil! Bahwa seorang yang
membeli suatu barang dari seorang yang tidak berhak, dilindungi dari pemilik
sejatinya, di dasarkan pada pertimbangan, bahwa si pemilik ini dengan suka
rela telah menyerahkan barangnya dalam kekuasaan orang lain, sehingga ia harus
menanggung sendiri resikonya. Tidak demikian halnya dengan seorang yang
suatu lelangan (pokoknya di mana tidak ada alasa untuk curiga), si pemilik
barang harus mengembalikan harga barang yang telah di bayar oleh si pembeli.
Dan permintaan kembali barang itu harus diajukan dalam waktu tiga tahun (lihat
Pasal 1977 ayat 2 ).
sebagai hadiah dari seorang yang bukan pemilik barang tersebut, tidak perlu
dilindungi dari si pemilik asli,karena menerima suatu hadiah, bukan suatu
perbuatan perdagangan.
3. Fungsi Bezit
berjalan beberapa waktu tanpa adanya proses, bezit itu berubah menjadi
eigendom, yaitu dengan melalui lembaga verjaring. Inilah yang dimaksud
bezit saja. Fungsi zakenrechtelijk tidak ada pada detentie yang juga
disebut bezit yang tidak asli, sehingga detentor tidak mungkin menjadi
eigenaar.
4. Berakhirnya Bezit
Bezit akan berakhir karena hal-hal yang disebutkan dalam Pasal 543, 544,
2. Karena bendanya diambil oleh orang lain dari kekuasaan bezitter dan kemudia
[9]
Hak pakai hasil atau vruchtgebruik adalah salah satu bentuk hak kebendaan. Mengenai hak pakai
hasil diatur dalam Buku II Bab kesepuluh Pasal 756 - 817 Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata, disingkat KUH Perdata). Menurut ketentuan Pasal 756 KUH Perdata,
Hak Pakai Hasil adalah suatu hak kebendaan, dengan dimana seseorang diperbolehkan menarik
orang segala hasil dari sesuatu kebendaan milik orang lain, seolah-olah dia sendiri pemilik
Hak pakai hasil lahir karena ditentukan oleh undang-undang atau kehendak si pemilik. Pasal 760
KUH Perdata menentukan bahwa perbuatan perdata yang melahirkan hak pakai hasil mengenai
kebendaan tak bergerak harus diumumkan sesui dengan ketentuan Pasal 620 KUH Perdata.
Sedangkan untuk benda bergerak hak kebendaan lahir melalui penyerahan bendanya.
Kewajiban dari pemakai hasil telah ditentukan dalam Pasal 783 - 754 KUH Perdata adalah
1. Membuat catatan atau daftar pada saat ia menerima hak pakai hasil.
3. Memelihara benda tersebut sebaik-baiknya dan menyerahkan dalam keadaan yang baik
1
Penyebab hapusnya hak pakai hasil sudah diatur dalam Pasal 807 KUH Perdata adalah sebagai
berikut
2. Apabila tenggang waktu atau syarat-syarat telah lewat atau telah terpenuhi.
3. Karena percampuran, yaitu apabila hak milik dan hak pakai hasil berada pada orang
yang sama.
haknya.
DAFTAR PUSTAKA
Alumni.
Subukti. 1995. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: PT. Intermasa.