TINJAUAN KASUS
3.1. Kasus
3.1.1 Pengkajian
a. Identitas Klien
Pada tanggal 12 Juni dilakukan pengkajian pada Ny. A, berusia 23 tahun, golongan
darah AB, status perkawinan telah menikah, Ny.A beragama islam dan pendidikan
terakhir SMK. Klien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan bertempat tinggal di Jalan
Antariksa, Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia.
b. Keluhan Utama
Pada tanggal 12 Juni 2017 pukul 09:00wib dilakukan pengkajian Utama klien
mengatakan cemas akan perubahan pada tubuh klien
Dari hasil pengkajian Ny. A mengatakan cemas dengan kejadian ini, klien merasakan
perubahan yang terjadi pada tubuh klien, baik fisik maupun psikologis disertai
kurangnya pengetahuan klien terhadap kehamilan, hal tersebut yang menyebabkan
timbulnya rasa cemas dan takut yang dialami klien
Pengkajian riwayat kesehatan masa lalu klien yaitu klien mengatakan tidak pernah
mengalami penyakit yang serius. Klien mengatakan tidak ada menggunakan obat-
obatan khusus, belum pernah dirawat atau dioperasi dantidak ada riwayat alergi. e.
Riwayat penyakit keluarga, orang tua klien tidak memiliki penyakit menular ataupun
penyakit keturunan. Saudara kandung klien juga tidak memiliki penyakit menular atau
keturunan. Dari pengakuan klien tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa dan tidak ada anggota keluarga yang meninggal akibat melahirkan.
12
f.RiwayatObstetrik
Setelah dilakukan pengkajian terhadap Ny. A di dapat G:1 P:0 A:0 HPHT: 20
November 2017, TTP: 27Agustus 2017 dan usia kehamilan klien berusia 32 minggu.
Pengkajian konsep diri klien, gambaran diri: ibu mengatakan merasa takut atas
kondisinya saat ini dan akan berdampak buruk terhadap dirinya dan bayi dalam
kandungannya.
Ideal diri: ibu mengatakan ingin hidup bahagia bersama keluarga, harga diri: ibu
mengatakan masih dihargai oleh keluarganya,
peran diri: klien mengatakan dia berperan sebagai ibu didalam keluarganya dan tidak
ada gangguan peran,
identitas klien: Ny. A mengatakan identitasnya adalah seorang istri dari Tn.R
Pengkajian keadaan emosi klien: keadaan emosi ibu dapat terkontrol dengan baik.
Hubungan sosial klien, orang yang berarti: klien mengatakan orang yang berarti
adalah suami dan anak- anaknya.
Hubungan dengan keluarga: hubungan ibu dengan anggota keluarganya tampak baik,
hubungan dengan orang lain: hubungan ibu dengan orang lain tampak baik.
Pengkajian spiritual, Nilai dan keyakinan: klien menganut agama islam dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya, kegiatan ibadah: ibu mengatakan sering beribadah.
h. Status Mental
13
i. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital Ny. A yaitu suhu: 36,3°c, tekanan darah: 130/70 mmHg,
nadi:78x/menit, pernapasan: 23x/menit, TB: 160 cm, BB: 65 Kg.
No Data Etiologi Dx
1 Ds: kehamilan Ansietas
- Ny A mengatakan
cemas dan takut akan perubahan
terjadinya perubahan psikologis
pada tubuh nya
Do: kurangnya
-klien tampak gelisah pengetahuan
-wajah tampak tegang tentang
-pasien banyak bertanya kehamilan
-TD : 130/70mmHg
-RR: 23x/menit koping
maladaptive
cemas
2 Ds: Kehamilan Gangguan pola
-Klien mengatakan sulit tidur
tidur karena gerakan Ketidaknyamana
janin n fisik dan
-Ny A mengatakan lama psikologi
tidur hanya sekitar 3 jam
saja Susah tidur
14
Gangguan pola
tidur
Gangguan pola
tidur ansietas
kehamilan
3.1.3. Intervensi
15
melakuakan latihan
tersebut minimal 2
kali sehari
4. Melatih
mengontrol
ansietas sesuai
dengan keyakinan
atau ajaran agama
dari klien
2 Pasien mampu: Klien tidak sulit tidur 1. Monitor/catat pola
a. Memahami cara lagi tidur pasien
menyesuaikan diri Waktu tidur klien Monitor/catat
terhadap minimal 8 jam/hari pola tidur pasien
perubahan dan jumlah jam
biologis, psikologis tidur
dan sosial selama Anjurkan pasien
masa kehamilan untuk memantau
b. Melakukan pola tidur
adaptasi terhadap Diskusikan
perubahan dengan pasien
biologis, dan keluarga
psikologis, dan mengenai teknik
sosial unuktuk
c. Mau menerima meningkatkan
kehamilannya tidur
Berikan pamphlet
dengan informasi
mengenai teknik
untuk
meningkatkan
tidur
BAB IV
16
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu masa dimana terjadi perubahan dramatis baik biologis,
psikologis maupun adaptasi pada wanita. Kehamilan dan nifas kadang-kadang dapat
menimbulkan psikosis. Insidens gangguan jiwa pada kehamilan lebih rendah dibanding
post partum dan di luar kehamilan. Post partum 10-15%, diluar kehamilan 2-7%.
Pada masing–masing kasus, perlu dipertimbangkan efek samping obat pada bayi
dibandingkan resiko ibu tanpa diterapi. Bagaimanapun pasien dengan gangguan jiwa
yang berat harus ditangani oleh ahli psikiatri, yang dapat dikonsultasikan dengan ahli
obstetri untuk pemberian obat pada wanita hamil. Terapi psikososial dalam kehamilan
meliputi : terapi perilaku, psikoterapi interpersonal, terapi kelompok, terapi keluarga dan
psikoterapi suportif.
4.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
kita tentang asuhan keperawatan perkembangan psikososial pada ibu hamil. Kami selaku
penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah
selanjutnya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
17
Ervina,Nina.2017.Asuhan Keperawatan Pada Ny A Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan
Dasar Bantuan Gangguan Rasa Aman Dan Nyaman: Cemas Pada Ibu Hamil Trimester Iii
Di Kelurahan Sarirejo Kecamatan Medan Polonia di http://repositori.usu.ac.id (akses 8
Maret 2020)
Yulinda,Nadila.2018. Asuhan Sehat Jiwa Pada Ibu Hamil di ojs.unud.ac.id (akses 7 Maret
2020)
18