Nama Kelompok :
1. Valensia Dwi Pajonga (G011191393)
2. Nada Julia Pasorong (G011191394)
3. Kevin Armelia Siarai (G031191091)
4. Nurul Amalia Mukti (G041191099)
Kelompok :5
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
1. Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya
dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang
biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan
teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat
menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau
ragam bahasa resmi.
Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang ini masyarakat
mengalami perubahan sehingga bahasa pun mengalami perubahan.
Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai
keperluannya. Dalam hal ini banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien sehingga dalam bahasa timbul
mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan
tertentu, yaitu disebut ragam standar (Subarianto, 2000).
Adapun pengertian ragam bahasa menurut beberapa ahli, yaitu sebagai berikut.
Jenis-Jenis Ragam.
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi empat. yaitu,
sebagai berikut
1) Ragam Dialek
2) Ragam Terpelajar
3) Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi. seperti
pertemuan – pertemuan, peraturan – peraturan, dan perundangan – undangan.
Ciri-ciri ragam bahasa resmi adalah sebagai berikut.
4) RagamTidak Resmi
Ragam tidak resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi tidak
resmi, seperti dalam pergaulan, atau percakapan pribadi. Ciri-ciri ragam bahasa
tidak resmi kebaiikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa resmi atau tidak
resmi ditentukan oleh tingkat keformalan bahasa yang digunakan. Semakin tinggi
tingkat kebakuan suatu bahasa, berarti semakin resmi bahasa yang digunakan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya, semakin rendah tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan (Sugono, 1998:12-13).
Macam-macam ragam bahasa dilihat dari cara berkomunikasi dibagi menjadi tiga,
yaitu seperti dibawah ini
1) Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap
(organ of speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan
beberapa hal seperti tata bahasa. kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Dalam
hal ini dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara dapat mengatur tinggi
rendah suara atau tekanan yang dikeluarkan, mimik/ekspresi muka yang
ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide sang
pembicara.
b) Faktor efisiensi.
c) Faktor kejelasan.
d) Faktor kecepatan.
a) Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-
frase sederhana.
2) Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis, kita harus
memperhatikan beberapa hal seperti tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek
tata bahasa dan pemilihan kosakata, dalam hal ini kita dituntut untuk tepat dalam
pemilihan unsur tata bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat, pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan, dan juga penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide kita. Contoh ragam lisan, yakni meliputi ha!-hal di bawah ini.
a) Informasi yang disajikan bisa dipilih oleh sang penulis untuk dikemas menjadi
media atau materi yang lebih menarik dan menyenangkan.
c) Hal yang tidak ada dalam bahasa tulis pun tidak dapat diperjelas.
1) Ragam Sosial
Ragam social, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan
atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam
masyarakat. Misalnya, ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau
persahabatan dua orang yang akrab dapat dikatakan sebagai ragam sosial. Selain
itu, ragam sosial berhubungan pula dengan tinggi atau rendahnya status
kemasyarakatan lingkungan sosial yang bersangkutan.
2) Ragam Fungsional
3) Ragam Jurnalistik
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur. konotatif,
kreatif, dan inovatif. Bahasa sastra ialah bahasa yang dipakai untuk
menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran. fantasi dan lukisan angan-angan,
penghayatan lahir dan batin, peristiwa dan khayalan dengan bentuk istimewa.
Dalam hal ini istimewa karena kekuatan efeknya pada pendengar/pembaca dan
istimewa cara penuturannva. Bahasa dalam ragam sastra ini digunakan sebagai
bahan kesenian, di samping sebagai alat komunikasi. Untuk memperbesar efek
penuturan dikerahkan segala kemampuan yang ada pada bahasa. Arti, bunyi,
asosiasi, irama, tekanan, suara, panjang pendek suara, persesuaian bunyi kata,
sajak, asonansi, posisi kata, ulangan kata/kalimat di mana perlu dikerahkan untuk
mempertinggi efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan bahasa
dalam karangan umum. Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah. ragam bahasa
sastra banyak mengunakan kalimat yang tidak efektif. Penggambaran yang
sejelas- jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam
ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi
pembaca.
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata
dan mengatur kehidupan masyarakat. Dengan sendirinya penguasa merupakan
salah satu sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam
pengembangan bahasa di masyarakat. Salah satu ciri khas bahasa hukum adaiah
penggunaan kalimat yang panjang dengan pola kalimat luas. Dalam hal ini diakui
bahwa bahasa hokum Indonesia tidak terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas
bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal ini disebabkan hukum Indonesia pada
umumnya didasarkan pada hukum yang ditulis pada zaman penjajahan Belanda
dan ditulis dalam bahasa Belanda. Namun, terkadang sangat sulit menggunakan
kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena dalam bahasa hukum kejelasan
norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan penjelasan yang panjang lebar,
jelas kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.