Anda di halaman 1dari 8

JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO.

2, NOVEMBER 2018ISSN 2088-6225


E-ISSN 2580-2798

PERANCANGAN MESIN PEMECAH BATU DOLOMIT


KAPASITAS 500 KG/JAM
1 2 3
Fider Lumban Batu , Udur 1 Januari Hutabarat , Marlon Tua Pangihutan Sibarani

1
Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia, Jl. Teladan No. 15 Medan
2,3
Politeknik Negeri Medan, Jl. Almamater No.1 Kampus USU Medan
Email:fiderlbatu@gmail.com1, udur_hutabarat@yahoo.com2, marlon.19770325@polmed.ac.id3

Abstrak

Dolomit dapat diolah menjadi pupuk yang disebut dengan pupuk dolomit yang merupakan pupuk yang berasal dari endapan mineral sekunder yang
banyak mengandung unsur Ca dan Mg dengan rumus kimia CaMg(CO3)2. Pupuk dolomit di samping menambah Ca dan Mg dalam tanah juga
memperbaiki keasaman tanah serta meningkatkan ketersediaan unsur yang lain. Dengan berbagai pemanfaatan batu dolomit penulis melakukan
perancangan mesin pengolahan pemanfaatan batu dolomit secara maksimal mampu menghasilkan kapasitas 500Kg/Jam. Dengan diterapkannya
teknologi tepat guna, pekerjaan dengan manual pekerjaan beralih menggunakan mesin yang sederhana.Dalam hal ini perancangan mesin dimulai
dengan melakukan studi literatur dan melakukan survey mesin-mesin yang sejenis dengan pemecah batu dolomit kemudian melakukan perhitungan
bagian-bagian utama mesin yaitu: daya penggerak 1,5 Hp, 1450rpm, poros 25 mm, pasak, bantalan No.6005, puli dan belt, lalu melakukan desain
gambar dan melakukan perakitan, uji kinerja mesin serta melakukan perawatan, pemeliharaan terutama untuk bagian-bagian yang berputar seperti
poros dan bantalan.

Kata Kunci: Perancangan, batu dolomit, pemecah, pupuk.

Abstract
Dolomite can be processed into fertilizer called dolomite fertilizer which is a fertilizer derived from deposits of secondary minerals which contain a
lot of elements Ca and Mg with the chemical formula CaMg(CO3)2. Dolomite fertilizer in addition to adding Ca and Mg in the soil also improves soil
acidity and increases the availability of other elements. With various uses of dolomite stone, the author makes the design of processing machines
using dolomite stones to the maximum able to produce a capacity of 500 Kg/Hour. With the use of appropriate technology, work with manual work
switches to using a simple machine.In this case the engine design begins by conducting a study of literature and conducting surveys of similar
machines with dolomite breakers then calculating the main parts of the machine, namely: driving power 1.5 hp, 1450 rpm, shaft 25 mm, peg, bearing
No. 6005, pulleys and belts, then design drawings and assemble, test engine performance and perform maintenance, maintenance especially for
rotating parts such as shafts and bearings.

Keywords: design, dolomite, breaker, fertilizer.

maupun hidroksida magnesium dalam dolomit


1. PENDAHULUAN mempunyai sifat sangat baik, terutama sifat
Dolomit di masyarakat awam disebut refraktori serta derajat kecerahan, bahkan
dengan batu dolomit atau batuan dolomit. warna putih oksida ini dijadikan standar untuk
Dolomit adalah kelompok mineral sangat unik, mengukur derajat kecerahan bahan lain.
dan bila dibandingkan dengan kalsit yang Dolomit dapat diolah menjadi pupuk yang
mudah dikenal, baik cara terbentuknya, disebut dengan pupuk dolomit yang
penamaan, maupun mineral penyusunnya. merupakan pupuk yang berasal dari endapan
Untuk membedakan antara keduanya hanya mineral sekunder yang banyak mengandung
dapat dilakukan dengan menggunakan unsur Ca dan Mg dengan rumus kimia
peralatan bantu seperti mikroskop elektron CaMg(CO3)2. Pupuk dolomit di samping
(scanning electron microscope-SEM), zat menambah Ca dan Mg dalam tanah juga
pewarna (stainning) serta difraksi sinar-X. memperbaiki keasaman tanah serta
Dolomit adalah karbonat kembar berunsur meningkatkan ketersediaan unsur yang lain.
kalsium (Ca) dan magnesium Dapat dikatakan pupuk ini memiliki daya
(Mg).Penggunaan dolomit di sektor industri netralisasi terhadap keasaman suatu lahan
karena unsur magnesiumnya. Unsur oksida pertanian atau tanah. Unsur hara P, Ca, Mg

285
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018ISSN 2088-6225
E-ISSN 2580-2798

dan hara yang lain dipengaruhi oleh pemberian dengan menggunakan palu atau martil yang
pupuk dolomit, musim, macam tanaman yang merupakan peralatan paling tua yang masih
diusahakan dan jenis tanah. Pupuk Dolomite diketahui keberadaannya.Alat pemecah batu
dapat menjadi solusi utama bagi pertanian, dengan menggunakan mesin (stone
perkebunan, dan tambak yang banyak crusher).Pada proses pemecahan (crusher)
diusahakan di atas tanah yang bereaksi biasanya dikerjakan dalam beberapa tahapan
masam, seperti tanah tanah di luar pulau dengan alat yang berbeda. Pada tahap pertama
jawa. pemecahan batu dilakukan dengan mesin
Dengan berbagai pemanfaatan batu primary crusher, pada tahapan kedua
dolomit penulis lebih memikirkan ke hal yang pemecahan batu dilakukan menggunakan
lebih yaitu perancangan mesin pengolahan secondary crusher, selanjutnya apabila masih
pemanfaatan batu dolomit secara maksimal. diperlukan pemecahan menjadi lebih kecil
Dengan diterapkannya teknologi tepat guna, makaakan dilakukan menggunakan tertiary
pekerjaan dengan manual pekerjaan beralih crusher.
menggunakan mesin yang sederhana.Hal ini Dari segi cara penggunaanya mesin crusher,
dilakukan mengingat faktor efisiensi dan lebih terdiri dari beberapa tipe mesin sesuai dengan
efektif.Di samping dapat menghasilkan karakteristik bahan material maupun jenis batu
kapasitas bisa menyesuaikan dengan yan dihasilkan. Setiap tipe mesin crusher
kemampuanusaha, waktu pengerjaan lebih memiliki fungsi dan karakter tersendiri
cepat/singkat, hasil pengerjaan lebih baik dan adayang digunakan untuk memecahkan,
relatif merata serta biaya operasional lebih menggiling, bahkan untuk menghaluskan batu
ekonomis. sekalipun.
Dengan dilandasi pada latar belakang di Berikut ini jenis-jenis mesin crusher yang
atas penulis ingin merancang bangun suatu beredar dipasaran antara lain:
mesin yang diharapkan mampu melakukan 1. Jaw crusher
pemecah terhadap batu dolomit yang hasilnya Mesin ini merupakan mesin pemecah batu
akan dapat digunakan untuk menjadi pupuk yang paling banyak di gunakan di berbagai
tanaman pertanian sawah dan tanaman bidang, mesin ini mempunyai peranan vital
palawija sehingga dalam hal ini penulis dalam menyuplai material.Sangat cocok untuk
melakukan inovasi teknologi yaitu penghancuran primer dan sekunder untuk
“Perancangan mesin pemecah batu dolomit semua jenis material dan batuan dengan
kapasitas 500 Kg/Jam “ kekuatan tekan sekitar 320 MPA.Berikut
adalah gambar dari jaw crusher.
2. METODE
Proses pengolahan batu dolomit menjadi
pupuk dolomite merupakan bahan dari bahan
mineral alam yang mengandung unsur hara
Magnesium dan kalsium berbentuk bubuk
dengan rumus kimia CaMg(CO3)2. Pupuk
dolomit sangat bermanfaat untuk pengapuran
tanah yang masam.Pupuk dolomit sangat
tepat di gunakan untuk meningkatkan Gambar 1. Mesin pemecah batu jaw crusher
produksi tanaman dan mengemburkan tanah,
sehingga tanah menjadi sehat. 2. Impact crusher
Alat pemecah batu terdiri dari beberapa Mesin impact crusher adalah jenis mesin
macam yaitu: alat pemecah batu manual dan pemecah batu yang menggunkan system pukul
alat pemecah batu dengan menggunakan rotari untuk menghancurkan material.
mesin. Alat pemecah batu manual adalah Didukung kecepatan rpm yang tinggi mesin ini
dapat menghancurkan berbagai jenis batuan

286
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018ISSN 2088-6225
E-ISSN 2580-2798

berukuran besar menjadi ukuran yang lebih 4. Hammer Mill Crusher


kecil sesuai yang dibutuhkan, bervariasi dan Mesin Hammer Mill merupakan mesin
homogeny. Berikut adalah gambar dari mesin pemecah batu yang bekerja menggunakan
impact crusher. system pukul rotari dengan kecepatan rpm
yang tinggi.Mesin ini dapat menghasilkan
materi akhir yang halus.Mesin ini sangat multi
fungsi sehingga dapat digunakan di berbagai
bidang industri. Berikut adalah gambar dari
mesin hammer mill crusher[3].

Gambar 2. Mesin pemecah batu impact


crusher
3. Roll Crusher
Roll Crusher adalah mesin pemecah batu
yang bekerja menggunakan system gilas rotary Gambar 4. Mesin pemecah batu hammer mill
seperti mesin impact crusher namun didesain crusher
memiliki kecepatan rpm yang lebih rendah
dari impact crusher yaitu sekitar 300 rpm 2.1 Rancang Bangun
sehingga memiliki kapasitas produksi yang
jauh lebih besar. Operasional mesin roll Tempat pembuatan mesin rancang bangun
crusher sangat bergantung pada kekuatan dan kegiatan benda uji coba dilaksanakan di
material gigi gilasnya, ukuran shaft dan ukuran worshop Mitra Cemerlang, sebagai mitra
roda. Roll Crusher banyak digunakan di dunia kerja.Waktu pelaksaan rancang bangun dan
pertambangan untuk menghancurkan batuan kegiatan uji coba dilakukan selama enam
dengan tingkat kekerasan & keuletan yang bulan.
relative rendah, seperti batu bara, batu kapur,
bahan semen, batu tembaga, belerang, dsb.
Berikut adalah gambar dari mesin roll
crusher[1].

Gambar 5.Konstruksi Mesin PemecahBatu Dolomit

Gambar 3. Mesin pemecah batu rollCrusher

287
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018ISSN 2088-6225
E-ISSN 2580-2798

Keterangan: seperti: poros penggerak, pasak, puli,


1. Tuas pemecah sabuk, bantalan, perangkat pemukul dan
2. Poros penggerak pemecah, kerangka mesin
3. Bantalan e. Menentukan teknik pemeliharaan,
4. Puli pada poros penggerak perawatan dan perbaikan
5. Sabuk
6. Puli pda motor penggerak f. Menetukan anggaran taksasi pembuatn
7. Motor penggerak mesin.
8. Saringan 2. Tahapan uji coba mesin (uji performan
9. Corong masuk mesin)
10. Rumah pemecah Untuk uji coba mesin dilakukan sebagai
11. Lempengan pemegang tuas
pemecah berikut:
12. Rangka mesin a. Sebelum mesin diuji coba yakinkan
13. Corong keluar seluruh komponen-komponen sudah
lengkap terpasang
Prinsip keja mesin pemecah batu dolomit b. Operasikan mesin untuk beberapa saat
yang dirancang adalah sebagai berikut: tanpa diberi beban. Perhatikan apakah
a. Mesin beroperasi diawali dengan ada suara yang tidak normal atau ada
menghidupkan motor penggerak (7) kejanggalan gerakan pada bagian-bagian
b. Putaran pada poros motor penggerak akan yang bergerak
diteruskan melalui puli yang terpasang pada c. Setelah dirasakan aman beri beban
poros motor (6) ke poros penggerak (2) dengan melakukan pengumpanan atau
melalui puli pada poros penggerak (4) memasukkan batu ke dalam sistem.
dengan perantaraan sebuah sabuk (5)
c. Putaran pada poros penggerak akan ikut 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
memutar perangkat tuas pemecah (1)
d. Bila batu dolomit dimasukkan ke corong 3.1 Perencanaan Komponen Utama
masuk (9), secara bertahap maka akan a. Pemilihan bahan poros mesin
angsung dipukul oleh tuas pemecah (1), Sesuai dengan yang direncanakan bahwa
akibat pukulan maka batu akan pecah poros yang digunakan direncanakan adalah
e. Pecahan batu yang pecah akan keluar poros yang terbuat dari bahan baja karbon
melalui saringan (8) dan jatuh ke saluran yaitu S35C-D dengan kekuatan tarik 53
keluar (13) dan ditampung di tempat kg/mm².Dipilihnya bahan ini karena mudah
penampungan. diperoleh di pasaran dan harganya pun relative
f. Demikianlah proses pemecahan batu murah.
berlangsung secara terus-menerus dan b. Menentukan ukuran dan kekuatan poros
dengan cara yang sama hingga penggerak
pengoperasian mesin selesai. Dalam perencanaan mesin pemecah batu
Metode Perancangan Mesin adalah: ini, digunakan poros yang berfungsi sebagai
1. Tahapan perancangan/perencanaan yaitu: pemutar poro penggerak (perangkat tuas
a. Menentukan konstruksi mesin, prinsip pemecah) untuk melakukan proses pemecahan
dan cara kerja mesin batu dolomit yang ditumpu oleh masing-
b. Merencanakan kapasitas mesin masing dua buah bantalan. Untuk
disesuaikan dengan yang direncanakan merencanakan diameter poros maka dilakukan
c. Merencanakan dan menentukan daya pembahasan sebagai berikut:
motor penggerak - Menentukan tegangan geser izin ( )
d. Menetukan komponen-komponen, bahan poros[2].
bahan-bahan yang digunakan, ukuran =
dan kekuatan bahan serta penggunaanya

288
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018ISSN 2088-6225
E-ISSN 2580-2798

dimana: bantalan = 365mm


=Kekuatan tarik bahan poros=53kg/mm² G = Modulus geser, untuk baja = 8,3 x 10³
Sf₁ = Faktor keamanan material = 6,0 kg/mm²
.
Sf₂ = Faktor keamanan poros beralur pasak = = 548. , ³ ⁴ = 0,065 (º)
2,0
Maka
Defleksi yang disebabkan torsi pada poros
= , , = 4,42 kg/mm² yang harus dibatasi. Untuk poros yang
- Menentukan momen puntir atau torsi yang dipasang pada mesin umumnya untuk kondisi
terjadi normal, besarnya defleksi puntiran dibatasi
Besar torsi yang terjadi (T) pada poros sampai 0,25 atau 3,0 derajat[2]. Sementara
adalah: defleksi yang timbul berdasarkan perhitungan
T = 9,74 . 10⁵. ₁ (Sularso, adalah 0,065 (º).Maka poros dinyatakan aman
sebab pada poros yang digunakan besar
1997) defleksinya lebih kecil dari ketentuan yang
dimana: telah ditetapkan atau (0,065º < 0,25 s.d 0,3º).
T = Torsi (kg.mm) - Menentukan tegangan geser yang terjadi
Pd = Daya rencana = 1,5 Hp = 1,119 kW ( ka) pada poros
n=Putaran poros penggerak tuas Untuk menentukan tegangan geser yang
pemecah=1042rpm terjadi:
maka torsi yang terjadi adalah: , . , .
, ka = ³ = = 0,341 kg/mm²
T = 9,74 . 10⁵. = 1046 kg. mm ³
Jadi tegangan geser yang terjadi adalah 0,341
- Menentukan diameter poros (ds) (kg/mm²), sementara tegangan geser yang
Bahan poros pada perencanaan ini diijinkan adalah = 4,42 (kg/mm²). Maka
bahannyaadalah: baja karbon tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari
konstruksistandar JIS G 4501, dengan lambang tegangan geser izin, atau 0,341 < 4,42
S35C-D, dan kekuatan tarik 53 kg/mm². (kg/mm²). Maka perencanaan poros ini
Diameter poros (dsporos) penggerak diperoleh dinyatakan aman.
, a.Menentukan bahan, ukuran dan kekuatan
dsporos= . . .
pasak
dimana: ds = diameter poros (mm) - Bahan pasak
Kt = Faktor koreksi tumbukan = 3,0 Bahan pasak ditentukan dari baja karbon
Cb = Faktor akibat lenturan = 3,0 konstruksi mesin S30C dengan tegangan
T = Torsi = 1046 kg mm tarik = 48 kg/mm².
, - Menentukan ukuran dan kekuatan pasak
dsporos= 3,0 3,0 1046
Gaya tangensial pasak
= 22,14 mm Untuk menentukan gaya tangensial yang
bekerja pada permukaan pasak, menurut
Melihat dari ukuran standar poros maka (Sularso, 1997).
ditentukan diameter poros menjadi 25 mm
- Pemeriksaan sudut puntir yang terjadi F= / (kg)
Untuk melakukan pemeriksaan sudut puntir dimana:
digunakan rumus sebagai berikut[2]: T= torsi yang dipindahkan adalah: 1046
. kg.mm
= 548. . ⁴
ds =diameter terkecil poros yang
dimana:
digunakan
= sudut defleksi (º)
= 25 mm
T = Torsi = 1046 kg.mm
L = panjang atau jarak tumpuan kedua

289
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018ISSN 2088-6225
E-ISSN 2580-2798

maka:
F= /
(kg) = 83,68 (kg)
- Menentukan tegangan geser yang timbul
pada pasak
= .ℓ
Di mana:
= tegangan geser pada pasak (kg/mm²)
F = gaya tangensial pasak = 83,86 kg
b = lebar bahan pasak berdasarkanantara 25 s.d
35 %
dari diameter porosmakadiperoleh =
30 % dari 25 mm = 7,5 mm.
ℓ = panjang pasak ditentukan adalah (0,75
s.d 1,5dari diameter pasak)ditentukan 0,75 x
diameter Gambar 6. Ukuran Sabuk V
poros = 0,75 x 25 mm = 18,75 (mm).
,  Menentukan jenis dan ukuran bantalan yang
Maka, = , , = 0,595 (kg/mm²)
digunakan
Jadi, tegangan geser yang timbul pada Pada mesin pemecah batu dolomit
pasak adalah 0,595 kg/mm². digunakan dua buah bantalan yang sejenis
 Menentukan bahan dan ukuran puli yaitu bantalan bola yang mampu menahan
- Bahan puli beban radial saja, digunakan pada pendukung
Bahan puli terdiri dari besi cor, poros penggerak perangkat tuas
dipilihnya bahan ini adalah ditinjau pemukul.Bantalan yang digunakan pada
dari segi aspek kekuatan yang konstruksi mesin yang mendukung poros yang
disesuaikan pada poros penggerak dimaksud di atas adalah bantalan bola (ball
- Puli yang digunakan sebanyak dua bearing) yang mampu menumpu beban radial
buah, yaitu puli yang terpasang pada tanpa beban aksial.Bantalan yang dipilih untuk
poros motor penggerak tangan ukuran mendukung poros penggerak adalah nomor
3 (inci) dan puli yang terpasang pada 6005 yang diseuaikan dengan diameter
poros penggerak sebesar (4 inci). porosnya=25 mm[2].
 Menentukan ukuran sabuk (belt) Faktor umur bantalan (fh) adalah: (Sularso,
Sabuk digunakan untuk mentransmisikan 1997, hal. 136).
daya dari puli penggerak ke puli yang fh = fn ,
digerakkan disesuaikan dengan putaran dan
dimana: C = kapasitas dinamis spesifik
daya yang diinginkan, kemudian
= 790 (kg
disesuaikan dengan diagram pemilihan
sabuk vmaka diperoleh tipe A seperti fh = 0,284 , = 7, 665
gambar 2[2].
Umur nominal bantalan (Lh) untuk bantalan
bola adalah Lh = 500 fh³= 500 x
7,665³=225158 (jam), jadi usia bantalan
mencapai 225.158 (jam).

290
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018ISSN 2088-6225
E-ISSN 2580-2798

1. Proses Perakitan mesin  Suara mesin hanya berasal dari bagian-


Proses perakitan dilakukan sebagai bagian yang berputar, getaranyang
berikut. ditimbulkan juga tidak terlalu kencang.
a. Pengerjaan awal adalah mengukur dan b. Pengujian mesin saat berjalan normal
menggambar bahan pelat untuk perangkat tanpa beban
tuas penghancur sesuai dengan ukuran pada  Mesin beroperasi tanpa diberi beban
gambar selama lima menit tidak ada
b. Kemudian bahan untuk tuas penghancur menunjukkan kelainan.
dipotong dengan menggunakan mesin  Mesin beroperasi kemudian diberi beban
potong pelat manual. yaitu memasukkan beberapa batu dolomit
c. Untuk lempengan pemegang tuas yang sudah dipersiapkan dan dilakukan
penghancur dikerjakan pada mesin bubut sebanyak tig kali, suara yang
d. Hubungkan seluruh tuas penghancur ditimbulkannya adalah suara keras yang
dengan lempengan pemegang tuas dengan ditimbulkan di dalam ruang pemecah,
menggunakan baut dan mur pengikat. suara-suara tersebut tergabung menjadi satu
e. Kemudian merakit seluruh komponen- sehinggga menimbulkan suatu kesatuan
komponen mesin,dibeli di pasaran seperti suara pada mesin pemecah batu.
motor penggerak,bantalan,sabuk,puli,baut- 3. Teknik Pemeliharaan, Perawatan dan
baut dll,dirakit (assembling) sesuai dengan Perbaikan
gambar assembling. Perawatan merupakan suatu aktivitas yang
dilakukan secara teratur untuk mencegah atau
2. Hasil Uji Coba Kinerja (Performans) mengurangi penyebab-penyebab kerusakan,
Mesin sehingga dengan adanya perawatan akan
Setelah mesin selesai dibuat maka hal yang memperpanjang usia mesin dan meningkatkan
pertama sekali harus diketahui adalah mesin persiapan alat tersebut agar berfungsi dalam
tersebut dapat dioperasikan tanpa kondisi baik. Usaha ini akan dapat
diberipembebanan. Ada beberapa hal yang dilaksanakan agar efisien dapat terjaga serta
harus dilakukan ketika melakukan pengujian umur pakai mesin dapat lebih lama. Jadi
kodisi ini di antaranya adalah: pemeliharaan ini tetap dilakukan sebelum
- Persiapan pengujian, tahapannya adalah terjadi kerusakan.
sebagi berikut: Untuk mencapai tujuan seperti yang
a. Yakinkan seluruh komponen-komponen disebutkan di atas maka dibutuhkan teknik
sudah terpasang sesuai dengan gambar serta prosedur pemeliharaan, perawatan dan
kerja. perbaikan pada alat tersebut.
b. Periksa seluruh bagian-bagian yang Perawatan preventif adalah suatu perawatan
bergerak apakah sudah terikat denganbaik, pencegahan keruskan dapat dikelompokkan
misalnya baut-baut pada pengikat bantalan, menjadi dua bagian pencegahan terhadap
motor penggerak, kemudian apakah puli komponen sendiri dan pencegahan terhadap
sudah sudah terpasang dengan baik lingkungan.Perawatan preventif sifatnya
- Tahap melakukan pengujian mesin adalah perawatan pencegahan yang terencana
a. Pengujian mesin diawali dengan yang diharapkan akan mampu mencegah
menghidupkan mesin, hasilnya terjadinya kerusakan, perawatan ini
adalah: meliputi:tugas rutin (berulang-ulang),
 Saat start hentakan mesin dalam perawatan periodik dan perawatan korektif
keadaan normal, artinya getaran yang
timbul tidak terlalu kencang.

291
JURNAL INOVTEK POLBENG, VOL. 8, NO. 2, NOVEMBER 2018ISSN 2088-6225
E-ISSN 2580-2798

4. KESIMPULAN Mineral Processing,Physicochem.


Probl.Miner.Process. 51(2), 2015, 461−475
Setelah dilakukan analisa dan pembahasan
tentang: perancangan mesin pemecah batu
dolomit kapasitas 500 Kg/Jam.
yaitu:perancangan mesin, uji coba mesin,
teknik pemeliharaan, perawatan dan
perbaikan.Spesifikasi dan ukuran mesin adalah
sebagai berikut.
Daya motor yang digunakan 1,5 Hp dengan
putaran aktualnya 1450 (rpm). Bahan poros
screw S30C – D dengan diameter terkecil 25
mm.Bahan pasak S30C dengan ukuran 7 x
18,75 mm. Bahan puli dari bahan cor, masing
– masing puli berukuran antara lain: 3” dan 4”.
Bahan sabut dari karet dan nilon, ukuran
47”.Bantalan yang digunakan adalah: jurnal
dengan kode 6005 berdiameter dalam 25 mm.
Usia bantalan adalah 225.158 (jam).
Uji coba mesin: Hasil pengujian kondisi atau
keberadaan mesin secara umum mesin
beroperasi ketika tidak diberi beban dan diberi
beban tidak ada menunjukkan tanda-tanda
aneh atau kelaian.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terima kasih disampaikan kepada Tim


Jurnal Inovtek Polbeng yang telah
menerbitkan artikel ini pada ejurnal Inovtek.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Khurmi, R, S. dan Gupta, JK. 1980. A Text
Book of Machine Design. New Delhi,
Mario Klanfar*, Darko Vrkljan. “Benefits
Of Using Mobile Crushing And Screening
Plants In Quarrying Crushed Stone”, AGH
Journal of Mining and Geoengineering •
vol. 36 • No. 3 • 2012
[2]Sularso dan Suga, Kiyokatsu.
“DasarPerencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin”. Jakarta: Erlangga. 1997
[3]Tomislav KORMAN, Gordan
BEDEKOVIC, Trpimir KUJUNDZIC,
Dalibor KUHINEK, 2015, “Impact Of
Physical And MechanicalProperties Of
Rocks On Energy Consumption Of Jaw
Crusher”,Physicochemical Problems of

292

Anda mungkin juga menyukai