Anda di halaman 1dari 6

Platyhelminthes

(platy = pipih ; helminth = cacing)


lebih kurang 20.000 spesies, hidup bebas atau parasit
• parasit atau hidup bebas, tidak bersegmen, bersegmen
atau membentuk strobila
Filum Platyhelminthes • triploblastik, aselomata, simetri bilateral, pipih dorsoventral

• cacing non parasit dengan alat pencernaan kompleks,


Gina D. Pratami, M.Si usus selalu ada; cacing parasit tanpa alat pencernaan

• ada bentuk kepala, saraf pusat di anterior

• ekskresi/osmoregulasi dengan protonefridia

• hermaprodit, sistem reproduksi kompleks

1. Kelas Turbellaria
Adalah Platyhelminthes yang :

1. dominan hidup bebas di lingkungan akuatik

2. tidak bersegmen

3. mulut menuju ke faring stomodeal, faring merupakan


struktur yang berbeda-beda di antara ordo-ordo

4. Epidermisnya seluler dan biasanya bersilia


Gyratrine hermaphridites → species euryhaline.
Pseudophaenocora →dapat hidup pada lingkungan
dengan kadar oksigen sangat rendah

KELAS TURBELARIA
2. Kelas Monogenea
Adalah Platyhelminthes yang :

1. tubuhnya diselaputi integumen

2. batil isap oral tereduksi atau tidak ada

3. dengan prohaptor dan opisthaptor yang berkait atau


tidak

4. siklus hidup hanya melibatkan satu inang

5. Kebanyakan ektoparasit; biasanya pada ikan (kadang-


kadang pada kura-kura, katak, kuda nil, copepoda, atau
cumi-cumi)

6. Telur → larva (onkomirasidium) → dewasa

3. Kelas Trematoda

Adalah Platyhelminthes yang :

1. tubuhnya diselaputi integumen

2. punya satu atau lebih batil isap

3. tidak punya prohaptor atau opisthaptor

4. mempunyai 2 atau 3 inang selama siklus


hidupnya

5. kebanyakan endoparasit

ovari

4. Kelas Cestoda
uterus
scolex kelenjar
testes
kuning telur
penghisap
Adalah Platyhelminthes yang : leher

1. hidup semata sebagai endoparasit


lubang
proglotid
scolex di genital
2. tubuh diselaputi integumen dalam
dinding usus

3. tubuh biasanya terdiri dari skoleks anterior, leher uterus

yang pendek dan kemudian strobila yang


tersusun dari deretan segmen-segmen atau
proglotid

4. tidak punya saluran pencernaan


Alat Tambahan
No Nama Alat Fungsi Terdapat
pada
1 Prohaptor Alat pelekat anterior yang Monognea
mengandung mulut, u/ makan
2 Ophisthaptor Alat pelekat posterior yang Monognea
terdiri dari satu atau banyak
alat pelekat, tanpa atau dengan
kait-kait, u/ menempel
3 Asetabulum Alat pelekat ventral tanpa kait; Digenea
pada cestoda biasanya Cestoda
terdapat 4 asetabula yang
tersusun simetri di tepi skoleks
4 Rostellum Bagian yang menonjol pada Cestoda
ujung skoleks

Alat Tambahan
No Nama Alat Fungsi Terdapat pada
5 Mizorhynchus Alat pelekat yang bisa Chepalobotrium
ditonjolkan keluar dan berada
pada ujung anterior tonjolan
6 Bothria Lekuk longitudinal pada Diphyllobotrium
skoleks yang terdiri atas otot
lemah tapi mampu menghisap
7 Bothridia Struktur seperti daun (cuping) Tetraphyllidea
dilengkapi dengan penghisap-
pengisap di sekeliling ujung
anterior

Lokomosi
Turbellaria bentos Silia
Turbellaria makroskopis Kontraksi muskular
Larva cacing hati Silia
(cacing pipih)
Cacing pipih dewasa Kontraksi muskular atau memakai
cairan tubuh “inang:-nya (melalui
sistem sirkulasi)
Cacing pita dewasa Tidak aktif bergerak, tetapi
skoleksnya melkat pada dinding
usus “inang”; mampu bergerak
mengombak dengan otot badan
Makanan dan Sistem Pencernaan  Cara makan, tergantung pada : ukuran hewan,
kompleksitas alat pencernaan makanan, faring
• Sebagai predator (carnivora) atau scavenger
 Sistem pencernaan terdiri atas: mulut, faring yang menuju
• Herbivora → memakan mikroalgae usus buntu (enteron)
• Herbivora waktu muda dan menjelang dewasa bersifat  Saluran pencernaan tidak sempurna
carnivora
• ekstraseluler, dengan bantuan endopeptidase dan
• Simbiotik → misalnya pada Syndesmus, hidup di usus dan kelenjar faring atau kelenjar enzim di usus
cairan selom Echinoid, memakan protozoa dan bakteri
• intraseluler, bahan yang sudah tercerna sebagian
• Parasit → misalnya Graffilla, parasit pada saluran didistribusikan ke seluruh saluran pencernaan dan
pencernaan Gastropoda dan Mollusca bivalva difagositosis oleh sel interstisial

makanan yang tidak tercerna dimuntahkan lewat mulut

Tipe Dasar Faring


• faring sederhana, berupa tabung pendek bersilia
yang menghubungkan mulut dengan usus

• faring bulbus, struktur yang dikelilingi otot yang


bisa ditarik ulur, berhubungan dengan usus
sederhana seperti kantung

• faring plicate, terbentuk karena pelipatan otot


pada dinding tubuh, bisa ditonjolkan keluar dari
mulut; tabung faring dapat digerak-gerakan

Cara makan beberapa Turbellaria Sirkulasi dan Pertukaran Gas


• menyapu partikel organik dan mangsa kecil ke dalam • struktur respirasi tidak ada
faring dengan aktivitas silia
• pertukaran gas antara jaringan dengan
• tubuh melingkari makanan, mangsa ditutup dengan mukus
lingkungan luar melalui dinding tubuh
dari kelenjar epidermal; faring dijulurkan di atas/kedalam
makanan • distribusi nutrien oleh sistem pencernaan
• mengeluarkan enzim pencerna dari kelenjar khusus lewat makanan/difusi
lumen faring; makanan dicerna sebagian dan direduksi
menjadi cairan seperti sup yang siap ditelan
Eksresi dan Osmoregulasi Sistem Saraf
• Alatnya adalah Aurikula : tonjolan di kepala Planaria, berfungsi sebagai

protonefridia organ sensoris

• bentuk : seperti Statosist: berfungsi membantu orientasi terhadap gaya tarik

bohlam; tunggal bumi; terdapat disekitar ganglion sentral

atau Rheoreseptor: untuk orientasi terhadap pergerakan air;


berpasangan terletak di sisi kepala

Oseli pada sebagian besar Turbellaria seperti cangkir


terbalik berisi pigmen → fotoreseptor

Reproduksi dan Perkembangan


Aseksual
• Dugesia
→ bagian di belakang faring membelah dahulu,
setiap belahan kemudian meregenerasi bagian
yang tidak ada
→ sel Dugesia tidak totipoten; kemampuan
regenerasi dari sel terdapat polaritas arah
anterior-posterior
Seksual
• Turbellaria
hermaprodit, sistem reproduksi kompleks,
fertilisasi silang

Siklus Hidup Fasciola hepatica


Siklus Hidup Clonorchis sinensis Siklus Hidup Schistosoma

Siklus Hidup Siklus Hidup


Taeniarhynchus Diphyllobothrium
saginatus latum

Anda mungkin juga menyukai