Anda di halaman 1dari 1

3.

Perbedaan nilai wajar dan metode ekuitas

a. kepemilikan

metode nilai wajar : digunakan jika kepemilikan kurang dari 20%

metode ekuitas : digunakan jika kepemilikan besar sama 20%

b. ketika pengumuman laba oleh perusahaan investee

metode nilai wajar : perusahaan tidak mengakui atau mencatat

metode ekuitas : perusahaan mengakuinya

c. ketika pembagian dividen

metode nilai wajar : diakui sebagai pendapatan dividen

metode ekuitas : diakui sebagai pengurang investasi saham

d. pada akhir periode

metode nilai wajar : melakukan penyesuaian niali wajar

metode ekuitas : tidak melakukan penyesuaian nilai wajar

Dibagi dua klasifikasi:

1. Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL-fair value through profit or
loss)
[13.40, 16/3/2020] Imalatul Husnah: 1. Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi (FVTPL-fair value through profit or loss)
FVTPL dapat termasuk aset keuangan yang dipegang untuk tujuan diperdagangkan (trading) atau
memang memilih untuk dimasukkan pada kategori ini. Aset keuangan dimasukkan dalam kategori dengan
tujuan untuk diperdagangkan jika entitas memiliki tujuan untuk menjual atau membeli kembali dalam
jangka waktu dekat. Apabila entitas memang memilik untuk dimasukkan dalam kategori ini maka disebut
dengan fair value option.

2. Aset Keuangan yang di ukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lainnya (FVOCI- fair
value through other comprehensive income) 2. Aset Keuangan yang di ukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lainnya (FVOCI- fair value through other comprehensive income)
untuk ekuitas FVOCI, keuntungan atau kerugian tidak pernah dilaporkan dalam laporan laba rugi,
tetapi melainkan tetap dalam pendapatan komprehensif lainnya.

Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling terakhir terhadap pembagian dividen dan hak atas
harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Hal ini disebabkan pemilik saham biasa tidak
memiliki hak-hak istimewa. Pemilik saham biasa juga tidak akan memperoleh pembayaran dividen selama
perusahaan tidak memperoleh laba. Setiap pemilik saham memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang
saham /RUPS dengan ketentuan one share one vote. Pemegang saham biasa memiliki tanggung jawab terbatas
terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya
kepada orang lain.

2. Investasi pada perusahaan asosiasi di atur dalam PSAK 15, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 13 tentang Akuntansi Untuk Investasi 

Anda mungkin juga menyukai