berkhutbah tidaklah sebuah bid’ah, serta bukan juga sebuah kewajiban, melainkah
hanya sebuah kesunahan.
Lalu untuk apa memegang tongkat saat berkhutbah, serta apa tujuannya?
“Apabila muadzin telah selesai (adzan), maka khatib berdiri menghadap jama’ ah dengan
wajahnya. Tidak boleh menoleh ke kanan dan ke kiri. Dan kedua tangannya memegang
pedang yang ditegakkan atau tongkat pendek serta (tangan yang satunya memegang)
mimbar. Supaya dia tidak mempermainkan kedua tangannya. (Kalau tidak begitu) atau
dia menyatukan tangan yang satu dengan yang lain.”
Dari penjelasan al-Ghazali ini, bisa disimpulkan bahwa selayaknya seorang khatib harus
tetap fokus saat menyampaikan khutbahnya, tidak boleh menoleh kekanan dan kekiri
serta tidak diperkenankan memainkan tangannya. Dan tongkat adalah salah satu media
agar seorang khotin tetap fokus dan tidak memainkan tangannya.
Jawab:
Jawab: Khutbah Jumat tidak harus menggunakan bahasa Arab jika memang para
hadirin adalah orang-orang yang tidak memahami pembicaraan dalam bahasa
ٍ َما أَرْ َس ْل َنا مِنْ َرس
ِ ُول إِاَّل ِبلِ َس
Arab. Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman : ان َق ْو ِم ِه لِ ُي َبي َ=ِّن لَ ُه ْم
“Tidaklah kami mengutus Rasul kecuali dengan menggunakan bahasa kaumnya
untuk menjelaskan kepada mereka” (Q.S Ibrahim:4)
5. Seseorang yang baru datang pada saat Imam sudah naik ke atas mimbar,
apa yang seharusnya dia lakukan?
Jawab: “ إِ َذا َجا َء أَ َح ُد ُك ْم يَوْ َم ْال ُج ُم َع ِة َواإْل ِ َما ُم يَ ْخطُبُ فَ ْليَرْ َك ْع َر ْك َعتَ ْي ِن َو ْليَتَ َجو َّْز فِي ِه َماJika datang
seseorang pada hari Jumat, sedangkan Imam sedang berkhutbah, maka hendaknya
dia sholat 2 rokaat dan meringkasnya” (H.R Muslim)
Apabila seorang datang pada saat adzan dikumandangkan, maka ia harus
segera melaksanakan Shalat Tahiyatul Masjid (tidak menunggu adzan selesai),
kemudian mendengarkan khutbah. Karena menjawab adzan adalah sunnah,
sedangkan mendengarkan khutbah adalah wa
Apabila seorang masuk masjid dan imam sedang berkhutbah, maka ia tetap
disyari‟atkan untuk untuk melakukan Shalat Tahiyatul Masjid dengan ringkas.
Sebagaimana diriwayatkan dari Jabir bin „Abdillah ia berkata, Rasulullah
a bersabda;
”Jika salah seorang diantara kalian datang (ke masjid) pada Hari Jum’at dan
imam sedang berkhutbah, maka hendaklah ia Shalat (Tahiyatul Masjid) dua
raka’at dengan ringkas.”(HR. Muslim Juz 2 : 875)
Apabila khatib datang ke masjid setelah matahari tergelincir (khutbah hampir
dimulai), maka ia langsung naik ke mimbar dan berkhutbah, tanpa didahului
dengan Shalat Tahiyatul Masjid terlebih dahulu. Ini adalah pendapat Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-‟Utsaimin t iperbolehkan berbicara – jika ada
kemaslahatan-; ketika khutbah belum dimulai, ketika khatib sedang duduk
diantara dua khutbah (ketika khatib diam), atau setelah khutbah selesai. Ini adalah
pendapat Syaikh Shalih bin Fauzan bin ‟Abdullah Al-Fauzan
Diperbolehkan berisyarat tanpa berbicara, ketika sedang khatib
berkhutbah. Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‟Utsaimin t;
”Boleh memperingatkan mereka (yang berbicara ketika imam berkhutbah)
dengan meletakkan tangan anda diatas kedua bibir, sebagai isyarat kepada meraka
untuk melarang mereka berbicara saat khatib berkhutbah tanpa anda harus kepada
mereka.
Dan termasuk perkara yang tidak diragukan bahwa khutbah secara bebas (tidak
membaca teks materi) adalah lebih sempurna, lebih nyaman didengar, lebih
berpengaruh, dan lebih mengetuk hati manusia. Oleh karenanya, para ulama
mengatakan bahwa seorang yang berkhutbah tanpa membaca teks (materinya) adalah
pertanda bahwa dia benar-benar siap, menguasai materi khutbahnya, dan mengerti
tentang agama. (Lihat asy-Syamil fi Fiqh al-Khathib wal Khuthbah halaman 103-106).1
Saya berada di shaf terdepan dari barisan wanita, belakang shaf terahir dari
barisan shaf lelaki. Saya mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkhutbah atas mimbar… saya melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengarahkan tongkat beliau ke tanah. (HR. Muslim).
Pendapat kedua, makruh membawa tongkat saat khutbah.
Inilah yang dipilih oleh mazhab Hanafi. Sebagaimana dinyatakan dalam Fatawa
Al-Hindiyyah (1/148),
ويكره أن يخطب متكئا على قوس أو عصا..
Makruh hukumnya berkhutbah serambi bertumpu pada busur panah atau tongkat.
Kesimpulan:
Bertumpu pada tongkat saat khutbah, bukanlah perkara bid’ah, bukan pula syarat
sah khutbah atau suatu keharusan.
Pendapat yang tepat –wal’ilmu ‘indallah– adalah pendapat mayoritas ulama, yang
menyatakan bahwa membawa tongkat saat khutbah adalah sunah. Karena kuatnya
dalil yang mendukung pendapat ini. Bahkan tiga khalifah setelah Rasulullah
shallallahualaihiwasallam (khulafa’ ar-rasyidin); yakni Abu Bakar, Umar bin
Khatab dan Utsman bin Affan, membawa tongkat yang biasa Nabi bawa saat
berkhutbah, dalam khutbah-khutbah mereka. Seperti diceritakan Ibnul Qayyim,