Anda di halaman 1dari 3

PENGHANCURAN DAN PENGAYAKAN

I.                   TUJUAN PERCOBAAN
Memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran fraksi-fraksi yang
diinginkan dari suatu material hasil proses penghancuran (grinding).

II.                ALAT DAN BAHAN


Alat yang digunakan :
1. Hammer mill
2. Ball Mill
3. Satu  set ayakan ukuran 2,0 ; 1,4; 1,0; 0,63;0,35;0,2;0,112;0,05 mm
4. Gelas Kimia          1 buah
5. Kertas Timbang     3 buah
6. Neraca Analitik     1 buah

Bahan yang digunakan :


1. Batubara/arang               250 gr

III.             DASAR TEORI
Size reduction (pengecilan ukuran) berarti membagi-bagi suatu bahan padat
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dari ukuran semula, sesuai dengan kebutuhan
dengan menggunakan gaya-gaya mekanis. Umumnya tujuan dari size reduction
adalah mempercepat pelarutan, mempercepat raksi kimia, untuk memperkecil bahan-
bahan berserat akan mudah penanganannya, mempertinggi kemampuan penyerapan,
menambah kekuatan warna, agar transportasi menjadi lebih mudah dan
mempermudah proses lanjut.
Pengayakan (sieving) merupakan salah satu metode pemisahan sesuai dengan
ukuran yang dikehendaki. Pengecilan ukuran dimaksudkan untuk memperluas
permukaan bahan sehingga kontak antara bahan dan pelarut bisa berlangsung
optimum. Pengayakan biasanya dilakukan terhadap material yang telah mengalami
proses penghancuran (grinding). Partikel yang lolos melalui ukuran saringan tertentu
disebut sebagai undersize dan partikel yang tertahan diatas saringan disebut oversize.
Bahan yang lolos melewati sederet ayakan dengan bermacam-macam ukuran akan
terpisahkan menjadi beberapa fraksi berukuran (size fraction) yaitu fraksi-fraksi yang
ukuran maksimum dan minimumnya diketahui.
           
Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan adalah :
-          Bentuk lubang ayakan
-          Celah dan interval ayakan
-          Ukuran partikel
-          Kapasitas ayakan dan keefektifan
-          Variabel dalam operasi pengayakan :
1.      Metode pengumpanan
2.      Permukaan ayakan
3.      Sudut kemiringan
4.      Kecepatan putaran
5.      Frekuensi getaran

Beberapa ayakan yang sering digunakan antara lain :


1.      Grizzly, merupakan jenis ayakan dimana material yang diayak mengikuti
aliran pada posisi kemiringan tertentu.
2.      Vibrating screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan
miring digerakkan pada frekuensi 1000-7000 hertz. Satuan kapasitas tinggi
dengan efisiensi pemisahan yang baik yang digunakan untuk interval ukuran
perikel yang luas.
3.      Oscilating screen, ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah dari
vibrating screen (100-400 hertz) dengan waktu yang lebih lama, lebih linear
dan lebih tajam.
4.      Reciprocating screen, ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakan
menggoyangkan pukulan yang panjang (20-200 hertz).
5.      Shifting screen, ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakkan
memutar dalam bidang permukaan ayakan. Gerakan actual dapat berupa
putaran atau getaran memutar. Digunakan untuk pengayakan material basah
atau kering.
6.      Revolving screen, ayakan dinamis dengan posisi miring berotasi pada
kecepatan rendah (10-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah dari
material-material relative kasar.

Diameter partikel
Diameter partikel dapat diukur dengan berbagai cara. Untuk partikel
berukuran besar (> 5 mm) dapat diukur secara langsung dengan menggunakan
mikrometer standar. Ukuran partikel yang sangat halus diukur dengan menggunakan
ukuran ayakan standar. Ukuran ayakan dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu
dengan ukuran mesh (jumlah lubang dalam inchi kuadrat) dan dengan ukuran actual
dari bukaan ayakan dengan ukuran partikel besar ( dalam mm atau inchi). Ada
beberapa standar dalam penggunaan ukuran ayakan tetapi yang penting adalah
memperoleh standar tertentu dalam penentuan ukuran partikel yang kita kehendaki.
Tabel dibawah ini menunjukkan daftar nomor mesh yang bersesuaian untuk ayakan
baku tyler.
Table 1. Ayakan tyler
Ukuran mesh Inchi Millimeter
3 0,263 6,680
4 0,185 4,699
6 0,131 3,327
8 0,093 2,362
10 0,065 1,651
14 0,046 1,168
20 0,0328 0,833
28 0,023 0,0589
35 0,0164 0,417
48 0,0116 0,295
65 0,0082 0,208
100 0,0058 0,147
150 0,0041 0,104
200 0,0029 0,074
270 0,0021 0,053
400 0,0015 0,083

Diameter rata-rata partikel antar ayakan berdasarkan ayakan tyler, missal


partikel lolos melalui ayakan 150 mesh tetapi tertahan pada 200 mesh dituliskan
-150+200 mesh. Berikut ini tabel diameter partikel rata-rata penentuan ayakan tyler.

Tabel 2. Diameter partikel rata-rata berdasarkan ayakan tyler.


Ukuran ayakan Diameter partikel Dp
(mesh) (inchi)
-10+14 0,0555
-14+20 0,0394
-20+28 0,0280
-28+35 0,0198
-35+48 0,0140
-48+65 0,0099
-65+100 0,0070
-100+150 0,0050
-150+200 0,0035

Diameter partikel rata-rata (Dpw) dirumuskan dengan persamaan :


Dpw                = ∑ xi. Dp mean
Dpw                = diameter rata-rata partikel
Xi                    = fraksi massa
Dp mean          = diameter rata-rata antar ayakan

IV.             PROSEDUR PERCOBAAN
1.      Menyiapkan  satu set ayakan dengan ukuran seperti diatas
2.      Menghancurkan material yang akan diayak
3.      Melakukan pengayakan
4.      Menimbang masing-masing fraksi yang lolos ayakan tersebut

Anda mungkin juga menyukai