“ FARMAKOLOGI MOLEKULER “
NPM : 4820117175
PRODI : FARMASI
SEMESTER : V (lima)
MALUKU HUDSADA
KAIRATU
2020
AKSI OBAT PAD ARESEPTOR TERKAIT DENGAN AKTIVITAS KINASE
A. Pendahuluan
Protein kinase adalah enzim yang menggunakan ATP untuk fosforilasi protein dalam
sel. Ada beberapa golonan protein kinase :
1. Protein kinase A
2. Protein kinase B
3. PKC
Heksokinase adalah suatu enzim yang menggunakan ATP untuk fosforilasi heksose.
Apabila suatu protein di fosforilasi oleh kinase, maka gugus fosfat di pisahkan oleh fosfaste,
melalui reaksi hidolisis.
Oleh sebab itu, EGFR dianggap sebagai komponen yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan sel kanker/tumor.
Mekanisme kerja nimotuzumab pada dasarnya sama dengan anti EGFR lainnya,
dimana obat ini bekerja mengrblok ikatan antara EGFR dengan EGF.
Berbeda dengan antibodi anti EGFR lainnya, sifat intristik dari nimotuzumab
memerlukan ikatan yang bivalen untuk penempelan stabil pada permukaan sel.
Dengan mekanisme ini, penempelan pada jaringan sehat dapat dihindari. Dengan
kirang atau bahkan tidak adanya penempelan obat ini pada jaringan sehat, maka obat
ibi tidak akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan sehat dan hanya berfokus pada
sel kanker saja.
F. Reseptor sitokini
Protein yang dikelurkan oleh sel dan berfungsi pada sel tersebut / sel-sel lain
disekitarnya.
Fungsi sitokin adalah :
o Mengaktifasi sel-sel imun untuk mengeliminasi mikroba
o Mengatur hematopoiesis
o Membantu terjadinya peradangan / inflamasi
Sitokinin dihasilkan sebagai respon terhadap stimulus sistem imun
Sitokini bekerja dengan mengikat reseptor-reseptor membran spesifik, yang
kemudian membawa sinyal ke sel melalui second messenger untuk mengubah
aktifitasnya.
G. Cara kerja sitokin
1. Autokrin
Sitokin yang dihasilkan akan berfungsi pada sel yang memproduksinya.
2. Parakrin
Sitokin yang dihasilkan akan berfungsi pada sel-sel disekitarnya.
3. Endokrin
o Sitokin ayng dihasilkan akan berfungsi pada sel-sel yang letaknya jauh dari
sel penghasil sitokin.
o Disebarkan melalui aliran darah
o Contoh sitokin : hormon
H. Penggolongan sitokin
1. Sitokin pengatur respon imun non-spesifik
o Sitokin ini berfungsi untuk membantu stimulasi respon imun non-spesifik .
o Sitokin ini umumnya dihasilkan oleh sel-sel fagositik mononukleus (misalnya
makrofag)
o Contoh sitokin dalam golongan ini : TNF (tumor necrosis factor), IL – 12
(interleukin 12).
2. Sitokin penstimulasi hematopoiesis
o Sitokin ini berperan dalam diferensiasi dan pembentukan sel-sel respon imun.
o Menstimulasi sel-sel progenitor untuk membentuk bermacam-macam sel respon
imun.
o Contoh sitokin dalam golongan ini adalah IL-7 dan GM-CSF (granulocyte
macrophage colony stimulating factor )
o Reseptor sitokin secara langsung berkaitan dengan melemahnya imonodefisiensi.
o Sitokin bekerja pada sel-sel targetnya dengan mengikat reseptor-reseptor membran
spesifik
o Reseptor dan sitokin yang cocok dengan reseptor tersebut dibagi kedalam
beberapa kelompok berdasarkan struktur dan aktifitasnya.
o Klasifikasi reseptor sitokin berdasarkan pada struktur tiga dimensi yang dimiliki :
a. Reseptor sitokin tipe 1 (haemopoitin growth factor family)
b. Reseptor sitokin tipe 2 (interferon)
c. Reseptor sitokin tipe 3 (tumor necrosis factor family)
d. Reseptor kemokin
e. Imunoglobulin (Ig) superfamily
f. Reseptor TGF beta
I. Reseptor insulin
Reseptor insulin adalah suatu protein kinase yang merupakan glikoprotein membran,
terdiri dari dua sub unit alfa dan dua sub unit beta.
Glukosa dapat dipakai oleh semua jaringan tubuh, disimpan :
o Hati dan otot glikogen
o Jaringan lemak triasilgliserol (TG)
Sumber glikosa darah :
o Karbohidrat makanan
o Glikogenolisis hepar
o Glukoneogenesis
Hormon yang mengatur glukosa darah :
o Insulin
o Hormon dr.klj. hipofisa anterior : growth
o Hormon klj. Medula adrenal: epinefrin, glukagon
Pengaruh hormon.
o Keadaan kadar glukosa darah merangsang sekresi hormon glukagon.
o Keadaan kadar glukosa darah merangsang sekresi hormon insulin
o Keadaan darurat merangsang sekresi hormon adrenalin.
AKSI OBAT PADA RESEPTOR TRANSKRIPSI GEN
A. Pendahuluan
Adalah kemampuan sel dalam merubah signa atau stimulus menjadi bentuk lain.
Berupa rangkaina reaksi biokimia yang melibatkan enzim dan second messenger.
Second messengwr adalah senyawa dengan berat molekul rendah, yang berguna bagi
signal messenger sebagai pemproses signal.
Second messenger mensintesis dan melepaskan reaksi enzimatis syang menghasilkan
signal eksternal, yang diterima oleh suatu transmembran reseptor.
Ada e bentuk dasar second messenger
- Hidrofobik molekul
Contoh : diacyl gliserol sebagai efektor protein.
- Hidrofilik molekul
Contoh : Camp, cgmp yang terdapat pada sitosol
- Gas NO dan CO dapat melakukan difusi menembus sitosol dan membran sel.
Reseptor adalah suatu protein, pada sel membran sitoplasma atau nucleus yang
mengikat protein tertentu.
B. TAHAPAN PROSES PENSINYALAN SEL
Penerimaan (reception) :
- Proses penseteksian molekul sinyal yang datang dari luar sel
- Berdasarkan sifat molekul sinyal penerimaan dapat dilakukan oleh prorein
reseptor yang terdapat dimembran plasma dan sitoplasma.
Transduksi (pengolahan sinyal)
- Merupakan urutan perubahan dalam sederetan molekul yang berbeda, dan
disebut jalur transduksi sinyal.
- Pada tahap ini,terjadi perubahan sinyal menjadi suatu bentuk yang dapat
menimbulkan respon seluler yang spesifik
Produksi respon seluler yang spesifik
- Reaksi enzimatik
- Penyusunan ulang sitoskeleton
- Pengaktifan gen spesifik dalam nucleus.
C. Macam-macam reseptor sinyal.
Reseptor terkait protein G
Berupa protein membran yang bekerja bersamaan dengan protein G dan protein
lainnya.
Pendeteksian sinyal berupa cahaya, bau dan deteksi hormon serta neutransmiter
tertentu.
Jalur ini bisa mengaktifasi/menginhibisi target protein G yang terikat pada reseptor
Aktifasi enzim akan menghasilkan sejumlah second messenger yang menentukan
respon seluler terhadap sinyal.