Anda di halaman 1dari 5

Tugas meringkas koloid

Nama : Nurafinda
Nim : 1703111046
Kelas : KIMIA B
PENGANTAR SURFAKTAN

Agen-agen permukaan aktif atau surfaktan memiliki struktur molekul yang


berbeda dan memberikan ciri khusus
• misalnya deterjen, memiliki substansi (bagian ujung) non polar larut dalam
lemak Detergen dan sabun diklassifikasikan sebagai surfaktan. Contoh dari
sabun yang dan substansi polar yang larut dalam udara. Surfaktan seperti
natrium oleat
• Agen aktif permukaan (Surface Active Agent) adalah substansi yang berada
di bidang batas antara dua zat lain yang umum dikenal seperti natrium dodecyl
sulfat, juga tergolong emulsifier
Sodium dodecyl sulfate juga disebut sodium lauryl sulfate, tergantung pada
bahan pembuatnya. Dari petrokimia: dodecyl, dari tumbuh-tumbuhan: lauryl,
tetapi juga memiliki struktur molekul yang sama: mofom sodium dodecyl
sulfate
• Sodium dodecyl sulfate, merupakan bahan aktif dalam campuran peniup
gelembung.
• Pengemulsi; Sebuah campuran yang ditambahkan ke dalam campuran dua
cairan yang tidak saling larut untuk membuat emulsi
• Pengemulsi biasanya molekul yang salah satu ujungnya sangat larut dalam
udara dan yang lainnya sangat larut dalam minyak. Misalnya lesitin yang
ditemukan di dalam kuning telur:
Molekul surfaktan memiliki grup hidrofilik (suka air; bagian kepala) dan
grup hidrofobik (tak suka air; bagian ekor). Karena itu surfaktan disebut
molekul amfifilik.
Amfifilik
Amfifilik adalah scbuah molekul yang memiliki daya tarik yang kuat
terhadap kedua pelarut polar (hidrofil) dan pelarut non-polar (hidrofob) dan
akan terkonsentrasi pada hubungan tersebut.
Sifat-sifat Surfaktan
• Sifat surfaktan dikelompokkan menjadi 2 kategori: adsorpsi dan penataan
diri (perakitan mandiri)
• Kecenderungan surfaktan mengumpul di atas bidang batas permukaan;
adsorpsi. Molekul surfaktan dijumpai pada antarmuka, antar fasa minyak dan
fasa air atau fasa udara.
• Sifat molekul seperti ini menggambarkan sifat makroskopik lain seperti
pembasahan, busa, detergensi dan komposisi emulsi.
Sabun di dalam Air Sadah Untuk membedakan antara sabun dan deterjen
sintetik dalam hal: • Struktur molekul • Komposisi kimia Efek di udara sadah
Sabun dan surfaktan menunjukkan sifat berbeda dalam air keras (sadah).
Alasan untuk ini adalah Sabun memiliki gugus karboksilat, yang merupakan
hasil dari asam lemak (reaksi saponifikasi) dari minyak sayur. Gugus
karboksilat membentuk kompleks dengan ion logam, sebagian besar ditemukan
dalam air keras (misalnya ion kalsium). Hal ini menyebabkan sabun
membentuk endapan sehingga menimbulkan "sabun sampah". Sabun ini sering
disebut garam asam lemak.
EMULSI
-Sabun, udara dan minyak bersama-sama membentuk emulsi, dimana sabun
membentuk sebagai emulsifier
- Emulsi adalah sistem multifasa, meskipun terlihat seperti satu fasa.
Normalnya di dalam emulsi ada fasa kontinu dan fasa terdispersi.

SURFAKTAN DALAM EMULSI

Surfaktan, adalah bahan akuf permkaan, mengdorpei pada Antarmuka


minyak'air. Pola adsorpei mengevaluasi oleh sifat baginn ujung molekul.
Bagan kepala yang hidroflik terikar ke udara, sedang bagian ekor hidrofobik
ikut minyak Keadaan ini dikatakan surfaktan membentuk orientasi untuk
menstabilkan film.
• Surfaktan nonionik sedikit lebih rumit. Bagian kepala surfaktan nonionik
merupakan rantai polimer yang larut dalam udara. Rantai polimer ini dapat
dipertimbangkan sebagai mata air kecil yang mendorong tetesan lain, dan
mencegah untuk bergabung. Hal ini dikenal sebagai stabilisasi sterik
• Terlihat itu surfaktan sangat penting untuk dibuat dan dipakai emulsi. Untuk
alasan ini maka surfaktan sering disebut sebagai agen pengemulsi atau
pengemulsi atau emulsifier.

SURFACTANTS BIOSURFACTANTS NANOPARTICLES COLLOID


PENGGUNAAN SURFAKTAN

1. Penguat Air Dalam Minyak Hlb Rendah


- Minyak Dalam Air - Hlb Tinggi
2. Stabilisator Busa
3. Pengubah Kristal Lipid
4. Agen Pembasah
5. Solubilisator
6. Pengompleks Pati
7. Pengubah Protein
8. Detergen
Aplikasi Nanopartikel dalam Energi dan Elektronik Tinta nanopartikel perak
digunakan untuk membentuk garis konduktif yang dibutuhkan dalam papan
sirkuit menggunakan printer inkjet standar. Sebuah katalis menggunakan
nanopartikel platinum-kobalt sedang dikembangkan untuk sel bahan bakar
yang menghasilkan aktivitas katalitik dua belas kali lebih banyak daripada
platinum murni. Untuk mencapai kinerja ini, para peneliti menganil
nanopartikel untuk membentuk mereka menjadi kisi kristal, mengurangi jarak
antara atom platinum di permukaan dan meningkatkan reaktivitas mereka.
Nanopartikel semikonduktor sedang diterapkan dalam proses pencetakan suhu
rendah yang memungkinkan pembuatan sel surya berbiaya rendah.
Biosurfaktan: Tantangan & Perspektif O Sifat fisikokimia biosurfaktan
sebanding dengan perbandingan sintesis kimia
• Kelebihannya, biosurfaktan dapat diakses dari sumber yang diperbarui atau
industri limbah
• Biodegradabel atau inhibitor enzim, yang banyak diaplikasikan di bidang
farmasi. Biosurfaktan: Tantangan & Perspektif
• Khusus untuk keperluan industri seperti glikolipid mikroba; Sebagai bagian
penting dari permukaan sel mikroba yang kontak dengan substrat hidrofobik
atau sebagai pengemulsi dalam pertumbuhan kultur jika ditanam di atas
substrat bercampur udara atau tertarikyak.
• Biosurfktan ini terdiri dari gugus yang mengandung asam lemak atau asam
hidroksi-lemak. kelompok biosurfaktan dengan berat molekul rendah dan
memiliki sifat menarik.
Surfaktan digunakan dalam jumlah yang sangat besar untuk mcningkatkan
hasil cksploitasi minyak bumi dari tanah (Pemulihan Minyak). Teknologi
sulfonasi metil ester dari minyak bumi menggunakan gas reaktan SO3, H2SO4
atau NaHSO3 kemudian dilanjutkan dengan proses pemumian akan
menghasilkan surfaktan MES. Sumber surfaktan baru dari sumber alami yang
dapat menunggu proses 'pemulihan minyak' lebih lanjut. Keunggulan Inovasi:
• Meningkatkan nilai tambah minyak sawit Meningkatkan pendapatan
masyarakat • Meningkatkan klaster hilir sawit di Indonesia
• Meningkatkan jumlah produksi minyak bumi Surfaktan dari sumber yang
terbanikan
• Mempromosikan sifat-sifat larut dalam air
• Mempromosikan sitat salinitas yang tinggi.

Pertanyaan :
1. Bagaimana bisa terjadi fasa continue pada emulsi?
2. Bagaimana mekanisme penataan diri dari molekul surfaktan?
3. Apakah biosurfaktan lebih bagus dari pada surfaktan biasa?
TUGAS MERINGKAS VIDEO

HOW SOAP KILLS THE CORONAVIRUS

Jalan terbaik dalam pencegahan virus corona adalah dengan sering


mencuci tangan. Hal ini dikarenakan ketika mencuci tangan kita menggunakan
sabun (dengan berbagai jenis sabun) yang dapat memusnahkan virus corona
tersebut. Virus corona dari penampilannya dapat kita lihat dibungkus olech
protein dan lemak seperti yang ditunjukkan pada video. Jika kita mencuci tangan
dengan air saja maka virus corona tidak bisa hilang atau musnah. Karena pada
virus terdapat lemak yang bersifat non polar yang tidak bisa diikat oleh air, Pada
video juga ditunjukkan proses pencampuran air dengan minyak, hasil yang
diperoleh yaitu saat air dan minyak dicampurkan maka akan terbentuk 2 lapisan
yang menunjukkan bahwa air dan minyak tidak bisa bercampur. Hal ini
dipengaruhi oleh sifat kepolarannya yang berbeda. Air bersifat polar sedangkan
minyak bersifat non polar. Namun saat ditambahkan sabun, air dan minyak dapat
bercampur (lemak dapat larut dalam air). Hal ini disebabkan karena didalam
sabun terdapat dua molekul yang mempunyai bagian polar dan non polar. Pada
bagian kepala dapat menarik air (polar hidrofilik) sedangkan bagian ekor dapat
menarik minyak atau lemak (non polar : hidrofobik). Saat sabun ditambahkan
pada air dan minyak maka bagian polar akan mengikat air sedangkan bagian non
polamya akan mengikat minyak/lemak sehingga air dengan minyak/lemak dapat
bercampur. Partikel minyak dapat larut atau terikat dengan air. Begitupun saat
berinteraksi dengan virus corona, maka sabun akan mendorong keluar lapisan
lemak yang membungkus virus dengan mengikatnya menggunakan bagian non
polamya sehingga molekul dari virus tersebut akan pecah. Lalu saat dicuci dengan
air virus yang sudah pecah tersebut kemudian terbuang atau hanyut bersama air
yang kita pakai. Namun, dalam proses ini juga membutuhkan waktu untuk sabun
data memusnahkan virus, yaitu waktu yang spesifiknya sekitar 20 detik. Pengujian
waktu yang spesifik ini didapatkan dengan menggunakan sinar-UV. Pertama
dicobakan menecuci tangan selama 5 dan 10 detik, kemudian dlihat dengan sinar-
UV ternyata virus tersebut masih terdapat pada tangan. Pada saat dicoba selama
20 detik maka didapatkan hasil dimana sabun benar-benar bekerja efektif dan bisa
menghilangkan virus pada tangan.
Hands sanitizer bekerja membunuh virus dengan adanya alcohol pada
hands sanitizer tersebut. Cara alcohol bekerja sama dengan sabun yaitu dengan
menarik atau nmengikat lapisan lemak pada virus sehingga virus dapat hancur,
Alkohol yang dibutuhkan adalah alcohol dengan konsentrasi tinggi agar dapat
bekerja. Konsentrasi yang disarankan untuk alcohol dalam hands sanitizer yaitu
alcohol 60%. Namun karena konsentrasi pada alcohol yang digunakan cukup
tinggi, maka sebaiknya dianjurkan menggunakan sabun saja apabila tangan kita
berkeringat atau kotor. Kita tidak perlu menggunakan sabun yang mengandung
antibacterial karena dari penelitian yang dilakukan sabun yang mengandung anti
bacterial tidak dapat bekerja secara efektif untuk menghilangkan virus. Kita hanya
perlu memastikan mencuci tangan menggunakan sabun dan air selama 20 detik
untuk mengilangkan virus corona.

Anda mungkin juga menyukai