Anda di halaman 1dari 4

Nama : Allifia Recna Maulidiyani

NIM : G0B019020

Prodi/Semester : D3 Gizi/2

Analisis karangan ilmiah dan membuat karangan ilmiah popular atau karangan popular
tentang masalah yang teraktual saat ini :

1. Membuat karangan ilmiah popular


Kekerasan Terhadap Anak
Kekerasan di lingkungan sekolah kembali terjadi, kali ini menimpa sejumlah siswa SDN
02 Sukabumi Jawa Barat. Dari pengakuan para siswa, guru honorer tersebut menampar
menggunakan buku LKS.
Tragedi ini merupakan peringatan dan bahan renungan bagi kita semua sehingga kedepan
kasus serupa tak terulang. Kasus kekerasan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita
semua. Sebelum melangkah lebih jauh, marikita telaah lebih dalam tentang bentuk –
bentuk dan faktor kekerasan pada anak
Bentuk-bentuk kekerasan pada anak sebagian orang mungkin menganggap bahwa
kekerasan pada anak hanyalah seputar kekerasan fisik. Namun, itu hanyalah salah satu
bentuk kekerasan pada anak. Bentuk-bentuk kekerasan pada anak yang perlu kita ketahui,
di antaranya:
 Kekerasan fisik Kekerasan fisik merupakan kekerasan yang terjadi ketika
seseorang menyakiti tubuh anak atau membuat fisiknya dalam keadaan yang
berbahaya. Anak yang mendapat kekerasan fisik dapat mengalami luka yang
ringan, berat, hingga meninggal.
Contoh: bentuk kekerasan fisik, yaitu memukul, melempar, mencekik.
 Kekerasan emosional tak hanya fisik yang dapat tersakiti, mental anak juga bisa
terganggu ketika mendapat kekerasan emosional. Kekerasan emosional
merupakan kekerasan yang terjadi ketika seseorang menyakiti mental anak hingga
membahayakan perkembangan emosinya.
Contoh : bentuk kekerasan emosional, yaitu membentak, meremehkan,
menggertak, mempermalukan, mengancam, dan tidak menunjukkan kasih sayang.
 Kekerasan seksual kekerasan seksual merupakan segala jenis aktivitas seksual
dengan anak. Tidak hanya kontak fisik, kekerasan seksual juga bisa melalui
verbal ataupun materi lain yang dapat melecehkan anak.
Contoh bentuk kekerasan seksual, yakni melakukan kontak seksual dengan anak
(mulai dari berciuman ataupun melakukan hubungan seks), memaksa anak
mengambil foto atau video porno, melakukan call sex, menunjukkan alat vital
pada anak, mempertontonkan film porno, dan lainnya.
 Penelantaran merupakan salah satu bentuk kekerasan yang juga dapat terjadi pada
anak. Ini terjadi ketika orangtua atau pengasuh tidak merawat atau melindungi
anak sehingga anak menjadi terlantar. Tidak menyediakan kebutuhan dasar anak,
seperti makanan, pakaian, dan kesehatan, juga merupakan bentuk penelantaran
anak. Selain itu, meninggalkan anak sendirian untuk waktu yang lama, atau dalam
keadaan yang berbahaya juga termasuk dalam penelantaran anak.

Efek kekerasan pada anak :

 Kurang memiliki kepercayaan dan sulit menjalin hubungan Anak yang pernah
menjadi korban kekerasan akan lebih sulit percaya pada orang, termasuk pada
orangtuanya sendiri. Hal ini juga dapat menyebabkan anak kesulitan dalam
menjalin hubungan, atau bahkan menciptakan hubungan yang tidak sehat di masa
depan.
 Memiliki perasaan tidak berharga anak yang mendapat kekerasan juga akan
memiliki perasaan bahwa dirinya tidak berharga. Hal ini dapat membuat anak
mengabaikan pendidikannya dan hidupnya menjadi rusak dengan rasa depresi,
terutama pada korban kekerasan seksual.
 Sulit mengatur emosi Kekerasan pada anak juga dapat membuat mereka kesulitan
mengatur emosinya. Anak akan kesulitan mengekspresikan emosi dengan baik
hingga membuat emosinya tertahan dan keluar secara tak terduga. Bahkan saat
dewasa, dapat mengalihkan depresi, kecemasan, atau kemarahannya dengan
mabuk-mabukan atau mengonsumsi narkoba.
Dalam beberapa kasus, anak-anak yang mengalami penganiayaan tidak menunjukkan gejala-
gejala seperti di atas. Banyak faktor lain yang berpengaruh seperti seberapa kuat status mental
anak, kemampuan anak mengatasi masalah dan penyesuaian diri.

Ada kemungkinan anak tidak mau menceritakan karena takut diancam, atau bahkan dia
mencintai orang yang melakukan penganiayaan tersebut. Dalam hal ini anak biasanya
menghindari adanya tindakan hukum yang akan menimpa orang-orang yang dicintainya, seperti
orang tua, anggota keluarga atau pengasuh.

2. Analisis karangan ilmiah


1. termasuk karangan nonilmiah
Alasannya : Dari segi bahasa yang digunakan tidak berdasarkan EYD. Cuplikan di
atas merupakan cerita dari sebuah novel yang sudah pernah difilmkan, karena itu itu
merupakaj hal pribadi dan kata-kat tidak mengandung sesuatu yang ilmiah
2. Karangan nonilmiah karena karena tek biografi dan naratif
3. Untuk soal c, menurut saya termasuk karangan ilmiah populer. Karangan tersebut
merupakan resensi buku. Gaya bahasa formal dan populer Serta usulan-usulannya
bersifat argumentatif

Anda mungkin juga menyukai