MAKALAH
DOSEN PENGAMPU:
Disusun oleh :
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami
sebagai mahasiswa serta agar mahasiswa yang lain dapat melakukan kegiatan yang
sama seperti yang kami lakukan. Dalam tugas ini kami akan membahas tentang
“Manusia dan Kebudayaan”
Kami sadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat
memperbaiki kesalahan kami.
Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat bermanfaat dan membantu
sedikit gambaran dan motifasi pembaca agar mengetahui bagaimana perkembangan
peradaban Indonesia sejak zaman batu hingga sekarang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar isi..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
C. Tujuan.......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 6
D. Keberagaman agama.................................................................................... 13
A. Kesimpulan.................................................................................................... 17
B. Saran............................................................................................................... 17
Daftar Pustaka............................................................................................................ 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hakikatnya manusia adalah makhluk moral. Untuk menjadi
makhluk sosial yang memiiki kepribadian baik serta bermoral tidak
secara otomatis, perlu suatu usaha yang disebut pendidikan. Menurut
pandangan humanisme manusia memiliki kemampuan untuk
mengarahkan dirinya ketujuan yang positif dan rasional. Manusia
dapat mengarahkan, mengatur, dan mengontrol dirinya. Menurut Ki
Hajar Dewantara, pendidikan ialah upaya untuk memajukan
perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek), dan
jasmani (Slamet Sutrisno, 1983, 26). Perkembangan kepribadian
seseorang tidak lepas dari pengaruh lingkungan sosial budaya tempat
tumbuh dan berkembangnya seseorang (cultural backround of
personality).
Setiap orang pasti akan selalu berusaha agar segala
kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi dengan baik sehingga dapat
mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Kebutuhan hidup manusia
selain ada kesamaan juga terdapat banyak perbedaan bahkan
bertentangan antara satu dengan yang lain. Agar dalam usaha atau
perjuangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak terjadi
tabrakan antara yang satu dengan yang lain dalam masyarakat, maka
diperlukan adanya suatu aturan, norma atau kaidah yang harus
dipatuhi oleh segenap warga masyarakat. Oleh sebab itu di negara
Indonesia, kehidupan manusia dalam bermasyarakat diatur oleh
hukum juga diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan
kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya. Kaidah-kaidah sosial itu
mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana
kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah
sosial lainnya itu saling mengisi.
Di Indonesia sendiri, penegakan hukum selalu menjadi suatu
kewajiban yang mutlak harus diadakan dalam negara hukum yang
3
berdasarkan Pancasila. Kewajiban tersebut bukan hanya dibebankan
pada petugas resmi yang telah ditunjuk dan diangkat oleh
Pemerintah akan tetapi adalah juga merupakan kewajiban dari pada
seluruh warga masyarakat. Bukan merupakan rahasia umum lagi
bahwa kadang-kadang terdapat noda hitam dalam praktek penegakan
hukum yang perlu untuk dibersihkan sehingga hukum dan keadilan
benar-benar dapat ditegakkan. Sebagai salah satu pilar yang sangat
penting dalam sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), penyelesaian berbagai permasalahan hukum yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia harus diakui tidak dapat dilakukan
dalam waktu singkat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui maksud dari manusia, nilai, moral dan hukum.
2. Mengetahui fungsi dari nilai, moral dan hukum.
3. Untuk mengetahui keberagaman suku bangsa
4. Untuk mengetahui keberagaman agama
5. Untuk mengetahui nilai humanisme dikaitkan dengan Covid 19
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
e. M. Z Lawang (Janu Murdiyatmoko, 2007)
menyatakan bahwa nilai adalah gambaran mengenai
apa yang diinginkan, pantas, berharga dan dapat
memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai
tersebut.
f. Bambang Daroeso menyatakan bahwa nilai adalah
suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu
yang menjadi dasar penentu tingkah laku seseorang.
2) Pengertian Moral
6
adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral
secara eksplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu. Manusia harus memiliki moral jika ia ingin
dihormati oleh sesamanya.
3) Pengertian Hukum
7
community”.Dalam difinisi ini dapat membedakan
hukum dari nasihat atau saran membuat suatu hal lebih
mudah, tetapi tanpa kekuatan pengikat suatu pun. Suatu
hukum mesti dibebankan atas kehendak pembesar, tetapi
dirumuskan oleh inteleknya kemampuan yang
merencanakan dan mengarahkan.
8
menyukai ideologi politik tertentu dibanding ideologi
politik yang lain, 3). Mengarahkan cara menampilkan diri
pada orang lain, 4). Melakukan evaluasi dan membuat
keputusan, 5). Mengarahkan tampilan tingkah laku
membujuk dan memengaruhi orang lain, memberitahu
individu akan keyakinan, sikap, nilai dan tingkah laku
individu lain yang berbeda, yang bisa diprotes dan
dibantah, serta bisa dipengaruhi dan diubah.
b. Fungsi nilai sebagai rencana umum dalam memecahkan
konflik dan pengambilan keputusan. Situasi tertentu
secara tipikal akan mengaktivasi beberapa nilai dalam
sistem nilai individu. Pada umumnya, nilai-nilai yang
teraktivasi adalah nilai-nilai yang dominan pada individu
yang bersangkutan.
c. Kunci Motivasi. Fungsi langsung dari nilai adalah
mengarahkan tingkah laku individu dalam situasi sehari-
hari, sedangkan fungsi tidak langsungnya adalah untuk
mengekspresikan kebutuhan dasar sehingga nilai
dikatakan memiliki fungsi motivasi. Nilai dapet
memotivasi individu untuk melakukan suatu tindakan
tertentu, memberi arah dan intensitas emosional tertentu
terhadap tingkah laku (Schwartz, 1994). Hal ini didasari
oleh teori yang menyatakan bahwa nilai juga
merepresentasikan kebutuhan (termasuk secara biologis)
dan keinginan selain tuntutan sosial (Grube, dkk., 1994).
2) Fungsi Moral
9
Moral merupakan nilai-nilai yang diperlukan dalam proses
interaksi sebagai petunjuk arah, cara berpikir, berperasaan dan
bertindak serta panduan menentukan pilihan dan juga sebagai sarana
untuk menimbang penilaian masyarakat terhadap sebuah tindakan
yang akan diambil, dan nilai-nilai moralitas juga penting untuk
menjaga rasa solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat serta
dapat menjadi banteng perlindungan atau penjaga stabilitas budaya
kelompok atau masyarakat tertentu.
3) Fungsi Hukum
10
e. Sebagai alat penyelesaian sengketa. Contohnya,
persengketaan harta waris dapat segera selesai dengan
ketetapan hukum waris yang sudah diatur dalam hukum
perdata.
f. Memelihara kemampuan masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan yang
berubah, yaitu dengan cara merumuskan kembali
hubungan-hubungan esensial di antara anggota
masyarakat.
11
D. Keberagaman Agama
a. Islam
Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim
terbanyak di dunia, dengan 85% dari jumlah penduduk
adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat
dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan
Sumatera. Pada abad ke-12, sebagian besar pedagang
orang Islam dari India tiba di pulau Sumatera, Jawa dan
Kalimantan. Hindu yang dominan beserta kerajaan
Buddha, seperti Majapahit danSriwijaya, mengalami
kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah
agama ke Islam. Dalam jumlah yang lebih kecil, banyak
penganut Hindu yang berpindah keali, Bali sebagian
Jawa dan Sumatera.
b. Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa
colonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16.
Kebijakan VOC yang mereformasi katolik dengan sukses
berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan
12
diIndonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat
pada abad ke-20, yangditandai oleh kedatangan para
misionaris dariEropa ke beberapa wilayah diIndonesia,
seperti di wilayah barat Papua. Pada 1965, ketika terjadi
perebutan kekuasaan, orang-orang tidak beragama
dianggap sebagai orang-orang yang tidak ber-Tuhan, dan
karenanya tidak mendapatkan hak-haknya yang penuh
sebagai warganegara. Sebagai hasilnya, gereja Protestan
mengalami suatu pertumbuhan anggota. Di Indonesia,
terdapat tiga provinsi yang mayoritas penduduknya
adalah Protestan, yaitu Papua, Ambon,dan Sulawesi
Utara dengan 90%,91%,94% dari jumlah penduduk.
c. Hindu
Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada
abad 1 M, bersamaan waktunya dengan kedatangan
agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah
kerajaan Hindu-buddha seperti Kutai, Mataram dan
Majapahit. Kerajaan ini hidup hingga abad ke 16 M,
ketika kerajaan Islam mulai berkembang. Periode ini,
dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, bertahan
selama 16 abad penuh.
d. Buddha
Buddha tiba di Indonesia pada abad 6 M. Sejarah buddha
di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah hindu,
sejumlah kerajaan buddha telah dibangun sekitar periode
yang sama. Seperti kerajaan Sailendra, Sriwijaya dan
Mataram. Kedatangan agama buddha telah dimulai
dengan aktivitas perdagangan yang mulai pada awal abad
pertama melalui Jalur sutra antara India dan Indonesia.
Sejumlah warisan dapat ditemukan di Indonesia,
mencakup Candi Borobudur di Magelang dan patung atau
prasasti dari sejarah kerajaan buddha yang lebih awal.
13
e. Katolik
Awal mula abad ke-14 sampai abad ke-18 Kristen
Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa
Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang
berdagang rempah-rempah. Agama Katolik mulai
berkembang di Jawa Tengah ketika Frans van Lith
menetap di Muntilan pada 1896 dan menyebarkan iman
katolik kepada rakyat setempat.
f. Khonghucu
Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang
dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran.
Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa
tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama
yang lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada
kepercayaan dan praktik yang individual, lepas daripada
kode etik melakukannya, bukannya suatu agama
masyarakat yang ter-organisir dengan baik, atau jalan
hidup atau pergerakan sosial.
14
Masyarakat pada akhirnya mewanti-wanti segala kemungkinan
adanya penyebaran virus berbahaya ini dari satu pihak ke pihak lain
secara masif. Bahkan, tidak sedikit kelompok masyarakat yang
kemudian melakukan aksi penolakan secara tegas terhadap orang-orang
yang terindikasi mengidap penyakit tersebut.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penegakan hukum harus memperhatikan keselarasan antara
keadilan dan kepastianhukum. Karena, tujuan hukum antara lain
adalah untuk menjamin terciptanya keadilan (justice), kepastian
hukum (certainty of law), dan kesebandingan hukum (equality
before thelaw).Penegakan hukum-pun harus dilakukan dalam
proporsi yang baik dengan penegakan hak asasi manusia. Dalam arti,
jangan lagi ada penegakan hukum yang bersifat diskriminatif,
menyuguhkan kekerasan dan tidak sensitif jender. Penegakan hukum
jangan dipertentangkandengan penegakan HAM. Karena,
sesungguhnya keduanya dapat berjalan seiring ketika para penegak
hukum memahami betul hak-hak warga negara dalam konteks
hubungan antaranegara hukum dengan masyarakat sipil.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia
http://aprilia180490.wordpress.com/2010/05/29/keanekaragaman-suku-
bangsa-di-indonesia/
http://robiartea.blogspot.com/2012/07/makalah-pkn-keanekaragaman-suku-
bangsa.html
http://grms.multiply.com/journal/item/26http://bambang1988.wordpress.co
m/2009/04/13/manusia-nilai-moral-dan-hukum/
Juanda, dkk. 2010. Bahan Ajar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: UNJ
17
Sri Rahayu, A. (2016). ISBD Perspektif Baru Membangun Kesadaran
Global Melalui Revolusi Mental. Jakarta: Bumi Aksara.
18